Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kevin Ewaldo
"Mangrove, sebagai ekosistem pesisir, memberikan berbagai manfaat penting bagi kehidupan, salah satunya untuk wisata. Namun permasalahan terjadi akibat kehadiran pandemi yang memperburuk kondisi objek wisata. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kesesuaian wisata, menganalisis daya dukung wisata dan sosial, menilai total ekonomi, menganalisis kondisi pasca pandemi dan mengembangkan konsep destinasi pariwisata berkelanjutan di Ekowisata Mangrove, Pantai Indah Kapuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indeks kesesuaian wisata, daya dukung kawasan, indeks kepuasan pengunjung, nilai ekonomi total, analisis perbandingan dan multidimensional scalling. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan objek wisata yang cukup pada dimensi ekonomi, tetapi kurang pada dimensi ekologi dan sosial. Kesimpulan, objek wisata termasuk dalam kategori sesuai untuk wisata, dengan daya dukung sebesar 9.330 orang per bulan dan tingkat kepuasan pengunjung 34,68%. Nilai ekonomi total mencapai Rp1.302.127.715,- per tahun, dengan perubahan signifikan selama pandemi dan tren positif pada akhirnya. Konsep destinasi berkelanjutan setelah pandemi mengintegrasikan kesesuaian wisata, daya dukung wisata, dan daya dukung sosial untuk mendukung pemulihan dan meningkatkan nilai ekonomi Ekowisata Mangrove.

Mangroves, as coastal ecosystems, offer essential benefits to life, including tourism. However, the problem arise due to the presence of a pandemic that worsens the condition of tourist attractions. This study aims to determine tourism suitability, analyze tourism and social carrying capacity, assess total economic value, analyze post-pandemic conditions, and develop a sustainable tourism destination concept at Mangrove Ecotourism, Pantai Indah Kapuk. Employing methods such as the tourism suitability index, area carrying capacity, visitor satisfaction index, total economic value, comparative analysis, and multidimensional scaling. The results reveal a relatively sustainable state in the economic dimension but lack in ecological and social dimensions. The conclusion is that the tourist destination falls into the suitable category, with a tourism carrying capacity of 9,330 people per month and a visitor satisfaction rate of 34.68%. The total economic value reaches IDR 1,302,127,715 per year, displaying significant changes during the pandemic and a positive trend eventually. The post-pandemic sustainable destination concept integrates tourism suitability, carrying capacity, and social support for recovery and enhances the economic value of Mangrove Ecotourism."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binti Nikmatul Afdila
"Pada tahun 2016, Indonesia dinobatkan sebagai hub pariwisata berkelanjutan regional (Regional Tourism Sustainability Hub). Namun di satu sisi untuk pilar keberlanjutan lingkungan, Indonesia berada pada ranking 135 dari 140 negara yang dinilai menurut Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) pada tahun 2019. Fenomena ini menjustifikasi pentingnya mengkaji bagaimana
implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia tahun 2014-2019 yang menjadi fokus bahasan studi ini. Metode kualitatif dengan teknik triangulasi dipilih untuk memperdalam analisis bahasan. Pengumpulan data dilakukan melalui literatur studi, proses wawancara semi terstruktur, dan observasi di lapangan. Dengan menggunakan kerangka besar analisis difusi norma yang kemudian secara spesifik membahas politik translokal oleh Alger dan Dauvergne (2020), terdapat 3 temuan besar dari studi ini. Pertama, bahwa ada kompleksitas aktor dalam proses implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia dipengaruhi khususnya keterlibatan aktor industri. Kedua, kebijakan pariwisata berkelanjutan di Indonesia belum komprehensif dan inklusif. Ketiga, berdasarkan aktvitas politik yang berlangsung (pemilihan gubernur lima provinsi pada 2014- 2019, dengan kontribusi PDRB terbesar dari sektor wisata, dan pemilu presiden
2019), studi ini menemukan bahwa pariwisata belum menjadi bagian narasi politik. Dari temuan tersebut, studi ini menyimpulkan dua hal. Pertama, industri memiliki peran signifikan dalam implementasi norma lingkungan – khususnya
pariwisata berkelanjutan. Kesimpulan kedua yaitu integrasi kebijakan dan koordinasi antar aktor yang belum optimal berdampak pada level capaian
implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia periode 2014-2019.

In 2016, Indonesia was made a Regional Tourism Sustainability Hub. However, in
term of environmental sustainability, Indonesia ranked the 135th among 140 countries in 2019 according to the WTTC assessment. This case justifies the importance to conduct a study on how the implementation of sustainable tourism
norms in Indonesia within 2014-2019. The qualitative method with the triangulation analysis technique was selected to deepen the analysis. Data was collected through literature review, semi-structured interviews, and field observation. By applying norm diffusion, specifically translocal politics by Alger and Dauvergne (2020), this study finds the complexity of stakeholders in
implementing sustainable tourism in Indonesia specifically affected by the industrial actor. The next finding is that sustainable tourism policy in Indonesia has not yet been comprehensive and inclusive. The last finding of this research
was that, based on the 2019 presidential election and the 2014-2019 governor election in five provinces, with tourism sector as the largest contributor to the GDPR, tourism has not been a political narrative. To conclude, first, industry
plays a significant role in the implementation of environmental norms, especially sustainable tourism. Second, the not-yet optimal integrated policy and coordination between actors affect the achievement level of the sustainable tourism in Indonesia within 2014-2019.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Binti Nikmatul Afdila
"Pada tahun 2016, Indonesia dinobatkan sebagai hub pariwisata berkelanjutan regional (Regional Tourism Sustainability Hub). Namun di satu sisi untuk pilar
keberlanjutan lingkungan, Indonesia berada pada ranking 135 dari 140 negara yang dinilai menurut Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) pada tahun 2019. Fenomena ini menjustifikasi pentingnya mengkaji bagaimana
implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia tahun 2014-2019 yang menjadi fokus bahasan studi ini. Metode kualitatif dengan teknik triangulasi dipilih untuk memperdalam analisis bahasan. Pengumpulan data dilakukan
melalui literatur studi, proses wawancara semi terstruktur, dan observasi di lapangan. Dengan menggunakan kerangka besar analisis difusi norma yang
kemudian secara spesifik membahas politik translokal oleh Alger dan Dauvergne (2020), terdapat 3 temuan besar dari studi ini. Pertama, bahwa ada kompleksitas aktor dalam proses implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia dipengaruhi khususnya keterlibatan aktor industri. Kedua, kebijakan pariwisata berkelanjutan di Indonesia belum komprehensif dan inklusif. Ketiga, berdasarkan aktvitas politik yang berlangsung (pemilihan gubernur lima provinsi pada 2014- 2019, dengan kontribusi PDRB terbesar dari sektor wisata, dan pemilu presiden
2019), studi ini menemukan bahwa pariwisata belum menjadi bagian narasi politik. Dari temuan tersebut, studi ini menyimpulkan dua hal. Pertama, industri memiliki peran signifikan dalam implementasi norma lingkungan – khususnya pariwisata berkelanjutan. Kesimpulan kedua yaitu integrasi kebijakan dan koordinasi antar aktor yang belum optimal berdampak pada level capaian
implementasi norma pariwisata berkelanjutan di Indonesia periode 2014-2019.

In 2016, Indonesia was made a Regional Tourism Sustainability Hub. However, in term of environmental sustainability, Indonesia ranked the 135th among 140 countries in 2019 according to the WTTC assessment. This case justifies the importance to conduct a study on how the implementation of sustainable tourism norms in Indonesia within 2014-2019. The qualitative method with the triangulation analysis technique was selected to deepen the analysis. Data was collected through literature review, semi-structured interviews, and field
observation. By applying norm diffusion, specifically translocal politics by Alger and Dauvergne (2020), this study finds the complexity of stakeholders in implementing sustainable tourism in Indonesia specifically affected by the industrial actor. The next finding is that sustainable tourism policy in Indonesia
has not yet been comprehensive and inclusive. The last finding of this research was that, based on the 2019 presidential election and the 2014-2019 governor
election in five provinces, with tourism sector as the largest contributor to the GDPR, tourism has not been a political narrative. To conclude, first, industry
plays a significant role in the implementation of environmental norms, especially sustainable tourism. Second, the not-yet optimal integrated policy and
coordination between actors affect the achievement level of the sustainable tourism in Indonesia within 2014-2019.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annaba Nadya Cahyani
"ABSTRAK
Aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar destinasi wisata, baik positif maupun negatif. Suatu lingkungan yang tidak terjaga karena aktivitas kepariwisataan dapat menimbulkan efek domino bagi kepariwisataan itu sendiri sehingga pembangunan kepariwisataan perlu memerhatikan lingkungan sebelum lingkungan kehilangan kemampuan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn. Metode post positivist digunakan dalam penelitian ini dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasinya, pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta masih memiliki kendala dalam hal keterbatasan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Aspek lainnya yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam membangun pembangunan pariwisata di Kota Yogyakarta adalah lingkungan itu sendiri. Masih belum ada regulasi atau kebijakan untuk mengatur keberlanjutan lingkungan terutama terkait dengan konsumsi air dan manajemen limbah.

ABSTRACT
Tourism activites can affect the environment, either good effects or negative impacts. Unprotected environment may creates domino effect to the tourism activities itself so that the development of tourism must give more attention to the environment before the environment loses its power and attraction to become a tourism destination. This research aims to analyze the implementation of tourism development policy in Yogyakarta City by using Van Meter and Van Horns theory of policy implementation. The research method used in this study is post-positivist and the technique on collecting data is by conducting in depth interview, observation, and literature studies. Results of this study find that there is still limitation of human resources, both from their quality and quantity. Another aspect that needs more attention on tourism development in Yogyakarta is the environment itself where regulation or policy is needed in order to manage the sustainability of the environment, specifically in relation to water consumption and waste management."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arditya Laksono
"ABSTRAK
Sebagai negara yang memiliki situs cagar budaya UNESCO paling banyak di dunia, Italia memanfaatkan situs-situs tersebut untuk sektor pariwisata dalam membangun perekonomiannya. Namun manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata justru malah mengancam keberlangsungan dari cagar budaya tersebut. Penggunaan teknologi digital seperti gamifikasi dalam industri pariwisata berpotensi menjadi jembatan bagi wisatawan, masyarakat lokal, dan penyedia layanan wisata di destinasi wisata dalam menumbuhkan praktik pariwisata yang berkelanjutan dengan cara yang menyenangkan. Penelitian ini mengeksplorasi dan mengkaji potensi gamifikasi dalam mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan yang dilihat dari konten aplikasi gamifikasi bertema pariwisata di Italia dengan menggunakan teori pemasaran sosial dan alternate reality gaming serta diperkuat dengan konsep gamifikasi, digitalisasi cagar budaya, pariwisata berkelanjutan, dan pariwisata massa. Penelitian ini menemukan bahwa gamifikasi merupakan pengembangan dan inovasi baru bagi pariwisata di Italia yang memiliki potensi untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan di masa mendatang. Penggunaan elemen game seperti poin, tingkat kesulitan, dan penghargaan merupakan pemicu yang berpotensi untuk mendorong wisatawan untuk menjelajahi serta mempelajari destinasi yang mereka kunjungi. Penggunaan konten digital cagar budaya dalam aplikasi gamifikasi juga merupakan sebuah inovasi baru dalam industri pariwisata yang memudahkan wisatawan dalam mempelajari latar belakang sejarah dan kebudayaan dari destinasi yang mereka kunjungi.

ABSTRACT
As a tourism country with plentiful UNESCO cultural heritages scattered across its region, Italy make benefit from those cultural resources as economic gains in tourism sector. However, the lucrative economic gains from tourism has a potential risk that threatens the longevity of those cultural heritages. The use of gamification is an innovative and unique way to promote and cultivate sustainable tourism practice among tourist, the locals, and tourism service providers. This research explores the potential of gamification to promote sustainable tourism by content analysis of tourism themed gamified apps in Italy using social marketing theory and alternate reality gaming as approach and enhanced with several concepts such as gamification, cultural heritage digitation, sustainable tourism and mass tourism. The main finding of this research shown that, gamification is an innovative development in Italy rsquo s tourism sector which has potentials to promote and cultivate sustainable tourism practice. Game elements such as points, levels, and achievements in the gamified tourism apps can motivate tourist to explore and learn more about the destination which can lead to sustainable tourism in the future. Digitalized cultural content in the gamified tourism apps is also a novelty in the innovation of tourism industry to make cultural contents more accessible and engaging to learn.
"
2018
T51339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Engelbert Manumpil
"Penelitian ini bertujuan membangun alternatif strategi KEK Pariwisata Likupang berdasarkan prinsip pariwisata berkelanjutan, yang mencakup aspek keberlanjutan sosial dan ekonomi, aspek keberlanjutan budaya, aspek keberlanjutan lingkungan, dan aspek pengelolaan berkelanjutan. Metode Input-Output (I-O) dan I-O lingkungan digunakan untuk melihat dampak sektor pariwisata pada perekonomian dan lingkungan, serta metode Analytic Network Process (ANP) guna merumuskan prioritas aspek dan kriteria berdasarkan perpepsi dari pemangku kepentingan. Hasil analisis metode I-O dan I-O Lingkungan menunjukkan apabila kenaikan permintaan akhir pada sektor pariwisata sebesar Rp1 triliun maka perputaran ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara secara keseluruhan sebesar Rp1,442 triliun sekaligus menghasilkan dampak lingkungan melalui 8 jenis emisi. Analisis ANP menunjukkan prioritas pemangku kepentingan pada aspek keberlanjutan lingkungan (0,303) dan kriteria konservasi lingkungan (0,082) dengan tingkat kesepakatan tinggi dan signifikan pada seluruh tingkat kepercayaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kendati kepentingan dan prioritasnya beragam, namun secara kolektif preferensi pemangku kepentingan diarahkan pada keberlanjutan lingkungan.

This research aims to develop alternative strategy for the Likupang Tourism Special Economic Zone (SEZ) based on sustainable tourism principles, which includes sustainability aspects of socio-economy, cultural, environmental, and management. Input-Output (I-O) and Environmentally-Extended Input-Output (EEIO) methods are used to examine tourism sector impact on economy and environment, while Analytic Network Process (ANP) formulates priorities for aspects and criteria based on stakeholder perceptions. Results from I-O and EEIO analyses show that if the final demand for the tourism sector increases by IDR 1 trillion, the total economic turnover in North Sulawesi Province will be IDR 1.442 trillion, while also producing environmental impacts through eight types of emissions, while ANP concludes stakeholder priorities for environmental sustainability (0.303) and environmental conservation criteria (0.082) with high and significant agreement at all levels of confidence. This research concludes that despite stakeholder interests and priorities varying, their collective preference is directed toward environmental sustainability."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan
"Pariwisata berkelanjutan merupakan norma global dimana pariwisata harus mengintegrasikan tiga pilar yakni ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Selain telah menjadi norma global, pariwisata berkelanjutan juga memiliki rantai global yang cukup kompleks sehingga harus diwujudkan dengan keterlibatan banyak pihak. Sebagai salah satu destinasi yang masuk dalam KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yang dikenal juga dengan “10 Bali Baru”, Wakatobi menjadi destinasi pariwisata yang semakin menarik sehingga para aktor baik negara maupun non-negara termasuk aktor domestik dan internasional berupaya untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di destinasi ini. Hal tersebut menjadi justifikasi dari penelitian ini untuk melihat dinamika kemitraan multi-pihak dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi. Kerangka analisis yang digunakan adalah multi-stakeholders partnership dan stakeholders. Kerangka analisis ini adalah bagian dari perspektif liberalisme dalam kajian hubungan internasional yang menganggap kerja sama adalah sesuatu yang penting dalam pembangunan internasional. Sementara itu, metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa kemitraan multi-pihak dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi terjadi karena adanya tujuan yang sama dari para aktor yakni mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, para aktor saling membutuhkan satu sama lain. Hal tersebut disebabkan oleh sumber daya yang berbeda-beda dimana masing-masing aktor memiliki keunggulan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktor lain. Dalam dinamikanya, kemitraan-multi-pihak tersebut menghadapi beberapa tantangan yakni kepemimpinan Pemerintah Daerah Wakatobi yang kurang efektif, minimnya anggaran, kepentingan ekonomi yang dominan (kapitalisme) dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Sustainable tourism is a global norm in which tourism should integrate the three pillars of economy, socio-culture, and environment. As it has become a global norm, sustainable tourism also has a complex global chain and therefore, its implementation will require various parties' involvement. As one of the National Tourism Strategic Areas (KSPN) or commonly known as "10 new Bali", Wakatobi has become a more attractive tourism destination so many actors either state or non-state including domestic and international actors try to implement the sustainable tourism in this destination. This study aims to examine the dynamics of multi-stakeholders partnerships in sustainable tourism development in Wakatobi. The applied framework analysis is multi-stakeholders partnership and stakeholders. This framework is a part of liberalism perspective in international relation studies which consider that collaboration is a crucial thing in international development. This study is a case study employing a qualitative method. The findings suggested that the implementation of multi-stakeholders partnership in the sustainable tourism development of Wakatobi was performed due to the mutual goal in accomplishing sustainable tourism. In addition, the partnership actors are interdependent. Such interdependence was promoted by different available resources that enabled interdependent relationships among the partnership actors. In its dynamics, multi-stakeholders partnership has encountered a number of challenges such as ineffective regional government leadership, minimum budget, dominant economic interest (capitalism), and lack of local community awareness in the realization of sustainable tourism. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Afifah Hasan
"Artikel ini membahas tentang model pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) yang dikembangkan oleh Maroko, sebuah negara di wilayah Timur Tengah. Pariwisata di Maroko adalah salah satu sumber devisa utama di Maroko. Sejak 2013 negara Maroko merupakan negara di Afrika dengan kunjungan wisatawan tertinggi. Keseriusan otoritas Maroko dalam pembangunan pariwisata terlihat dari strategi pariwisata "Visi 2020". Artikel ini bertujuan menjelaskan alasan Maroko menjadikan pariwisata sebagai pembangunan utama Visi 2020 dan juga menjelaskan mengenai implementasi Visi 2020 di bidang pariwisata selama satu dekade (2010—2020). Artikel disusun dari suatu penelitian dengan metode analitis kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dengan memanfaatkan artikel jurnal, buku, dan informasi digital. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kebijakan publik yang dikemukakan oleh James E. Anderson. Temuan dari penelitian ini adalah pembangunan pariwisata berkelanjutan di Maroko merupakan model pariwisata berbasis sumber daya alam dan sejarah kebudayaan. Model ini memperlihatkan upaya pembangunan pariwisata yang tidak sekedar menciptakan produk pariwisata, namun suatu upaya yang berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya alam yang dimiliki oleh Maroko. Selain itu juga memberi kesempatan kepada sumber daya manusia Maroko untuk terlibat dalam proses pembangunan industri pariwisata ini.

This research discusses about the sustainable tourism development model developed by Morocco, a country in the Middle East region. Tourism is one of the main sources of foreign exchange in Morocco. Since 2013 the country of Morocco is a country in Africa with the highest tourist arrivals. The seriousness of the Moroccan authorities in tourism development can be seen from the "Vision 2020" tourism strategy. This article aims to explain why Morocco has made tourism the main development of Vision 2020 and also explains the implementation of Vision 2020 in tourism for a decade (2010-2020). The article is compiled from research with qualitative analysis method. Data collection is done by literature study by utilizing journal articles, books, and digital information. The theory used in this study is the theory of public policy proposed by James E. Anderson. The findings of this study are sustainable tourism development in Morocco is a tourism model based on natural resources and cultural history. This model shows that tourism development efforts are not only creating tourism products, but also increasing the capacity of Morocco's natural resources sustainably. In addition, it also provides the opportunity for Moroccan human resources to be involved in the process of developing this tourism industry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah Hudiya Permadinata
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep pariwisata berkelanjutan yang diimplementasikan di Samsara Living Museum Bali. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif sebagai jenis penelitiannya. Dalam mendapatkan informan, penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yang terdiri dari Ida Bagus Agung Gunarthawa sebagai pendiri museum, masyarakat sekitar museum yang sekaligus berperan sebagai pengurus museum,  Dayananda dan Adi sebagai wisatawan, dan Gus Mananda, dosen Fakultas Pariwisata Universitas Udayana selaku akademisi. Data yang didapatkan melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif, yakni dengan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mendapatkan deskripsi informasi terkait orang, tempat, dan peristiwa yang terkait dengan pengimplementasian pariwisata berkelanjutan di Samsara Living Museum Bali. Penelitian ini memastikan keabsahan menggunakan triangulasi data pada sumber data dan teknik pengumpulan data. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Samsara Living Museum Bali telah mendeskripsikan konsep pariwisata berkelanjutan dalam operasional dan pengembangannya. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mewawancarai pihak pemerintahan dan mengerucutkan topik penelitian agar analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

This research aims to describe the concept of sustainable tourism implemented at the Samsara Living Museum Bali. The study employs a qualitative approach with descriptive case study as its research type. In obtaining informants, this research utilizes the snowball sampling technique, including Ida Bagus Agung Gunarthawa as the founder of the museum, the local community around the museum who also serve as museum administrators, Dayananda and Adi as tourists, and Gus Mananda, a lecturer from the Faculty of Tourism at Udayana University acting as an academician. Data obtained through interviews, field observations, and literature studies are processed using qualitative data analysis techniques, namely open coding, axial coding, and selective coding to obtain descriptions of information related to individuals, places, and events associated with the implementation of sustainable tourism at the Samsara Living Museum Bali. This research ensures validity by employing data triangulation on data sources and data collection techniques. Findings from this research indicate that the Samsara Living Museum Bali has embodied the concept of sustainable tourism in its operations and development. For future research, it is recommended to interview governmental authorities and narrow down the research topic for a more in-depth analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Budilestari
"Keberlanjutan pembangunan pariwisata sangat tergantung dengan kondisi lingkungan sehingga dibutuhkan adanya upaya perlindungan dan pengelolaan yang baik dan optimal. Pengelolaan pariwisata di pulau-pulau kecil harus didasarkan pada komitmen pola keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial budaya dan konservasi. Kegiatan pengelolaan perlu dilakukan dengan memperhatikan kaidah ekologi dan peka terhadap nilai sosial budaya masyarakat. Selain itu perlu dilakukan penentuan ambang batas (carrying capacity), baik secara formal maupun ekologis dalam rangka meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan. Oleh karena itu pemanfaatan potensi sumber daya keanekaragaman hayati, ekosistem, dan nilai kekhasan serta keaslian yang ada di pulau-pulau kecil harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu dengan berbasis pada perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan. Upaya tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya pemahaman, kesadaran dan partisipasi dari semua pihak dalam menjaga kondisi lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan pariwisata dan kondisi lingkungan di Gili Trawangan saat ini; mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman masyarakat lokal Gili Trawangan tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian masyarakat lokal terhadap permasalahan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan; mengidentifikasi dan menganalisis tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan di Gili Trawangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kondisi lingkungan Gili Trawangan saat ini telah mengalami degradasi yang dapat terlihat dari terjadinya perubahan fungsi lahan di kawasan sempadan pantai dan tatanan lingkungan; kerusakan pantai akibat abrasi; penanganan masalah sampah belum optimal; pengelolaan sarana-prasarana umum belum optimal; dan kerusakan terumbu karang. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut maka perlu adanya pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan yang didasari oleh adanya pemahaman tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sikap kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi serta adanya partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan pengelolaan lingkungan.

Sustainable development of tourism depends on the environmental conditions that required protective efforts; proper and optimal management. Tourism management in small islands must be based on the balance commitment between the development of economic, socio-cultural and conservation. Management activities need to be carried out by giving more attention to the rules of ecology and sensitive to social and cultural values. In addition it is necessary to determinate the threshold (carrying capacity), both formal and ecologically in order to minimize the negative impacts of development activities. Therefore, the potential utilization of biodiversity resources, ecosystems, the distinctiveness and authenticity value of small islands must be sustainable and integrated based on the protection, maintenance, utilization and development. Such efforts will not work without the understanding, awareness and participation of all parties in maintaining the environmental condition.
The purpose of this study is to identify and analyze the development of tourism and environmental condition in Gili Trawangan currently; to identify and analyze Gili Trawangan local communities understanding of the sustainable tourism principles and local communities caring attitude towards tourism and environment issues in Gili Trawangan; to identify and analyze the level of participation of local communities in tourism and environmental management in Gili Trawangan. This study was conducted with a qualitative approach and a combination of quantitative and qualitative research method.
The results of this study found that the environmental condition of Gili Trawangan nowadays has degraded as indicated by the change of land use in coastal border and the change of environmental order; coastal damage due to abrasion; the handling waste problem is not optimal yet; the management of public infrastructure is not optimal, and the coral reefs damage. To overcome these problems, it is necessary to manage the tourism and environment based on the understanding of the sustainable tourism principles and caring attitude towards the occurred problems, and also the local communities participation in environmental and tourism management.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>