Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Akhmal Kenan
"Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana pemaknaan dan bentuk partisipasi laki-laki dalam care work pada program penurunan stunting di Kelurahan Bojong Pondok Terong. Studi-studi terdahulu telah menunjukkan bahwa partisipasi laki-laki dalam care work berdampak positif pada kesehatan ibu dan anak, meski sering terhambat oleh pandangan maskulinitas dan stereotip gender. Meskipun telah ada studi yang membahas partisipasi laki-laki dalam care work mengenai stunting, namun hanya membahas partisipasi laki-laki dalam domestik care work sebagai peran ayah dan tidak membahas partisipasi laki-laki dalam community care work. Sehingga, kontribusi laki-laki dalam care work, baik di tingkat domestik maupun komunitas, sangat penting untuk mengurangi stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan berupa metode pengambilan data wawancara mendalam. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan laki-laki memaknai dan merasa bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pekerjaan care work di rumah dan komunitas, termasuk tugas rumah tangga, merawat anak, dan program penanganan stunting. Namun, perubahan signifikan dalam partisipasi mereka belum terlihat. Hal ini dikarenakan, partisipasi laki-laki dalam pekerjaan care work masih terbatas dan belum setara dengan perempuan, dikarenakan persepsi masyarakat dan konsep tradisional maskulinitas yang cenderung apatis terhadap pekerjaan perawatan. Kemudian, di komunitas meski perempuan sering diandalkan untuk pekerjaan perawatan di berbagai area, pekerjaan ini seringkali kurang dihargai.
This study aims to explain the meaning and forms of male involvement in care work in the Bojong Pondok Terong Village stunting reduction program. Previous studies have shown that men's involvement in care work has a positive impact on maternal and child health, although views of masculinity and gender stereotypes often hamper it. Although there have been studies that discuss men's involvement in care work regarding stunting, they only discuss men's involvement in domestic care work as a father's role and do not discuss men's involvement in community care work. Thus, the contribution of men in care work, both at the domestic and community levels, is very important to reduce stunting. This research uses a qualitative approach and data collection using in-depth interviews. The findings in this study show that men interpret and feel responsible for participating in care work at home and in the community, including household tasks, caring for children, and stunting prevention programs. However, significant changes in their involvement are yet to be seen. This is because men's involvement in care work is still limited and not equal to that of women, due to societal perceptions and traditional concepts of masculinity that tend to be apathetic towards care work. Furthermore, in communities where women are often relied upon for care work in various areas, this work is often undervalued."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rini Hanifa
"
ABSTRAKProgram-program pemberdayaan ekonomi perempuan belum mampu melakukan transformasi sosial karena programnya yang women specific. Studi ini mengungkap pengalaman Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita PPSW Pasoendan dalam melibatkan laki-laki sebagai upaya mewujudkan transformasi sosial, terutama transformasi gender yang mana laki-laki sebagai aktor ikut berpartisipasi didalamnya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan usaha transformasi PPSW Pasoendan tidak mudah tetapi bisa dilakukan yang ditunjukkan oleh adanya program non spesifik laki-laki dan program spesifik laki-laki yang ternyata berdampak secara internal organisasi dan eksternal masyarakat dampingan . Dampaknya adalah meningkatnya kesadaran dan praktik keterlibatan laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak dan juga penghargaan terhadap otonomi tubuh perempuan. Dampak dari pelibatan laki-laki ini, tidak hanya terjadi pada program pemberdayaan ekonomi perempuan tetapi juga pada program kesehatan reproduksi dan kesehatan lingkungan yang dikelola PPSW Pasoendan.
ABSTRAKWomen 39 s economic empowerment programs have not been able to carry out social transformation because of the programs are women specific. This study sought to reveal the experience of Pasoendan Women 39 s Resources Development Center PPSW Pasoendan in involving men, as a social actor, to realize social transformation, especially gender transformation. The findings of this study show that the transformation process of PPSW Pasoendan is not easy, but it is possible as shown by the presence of non men specific program and men specific program that have significant impact both internally organizational and externally assisted community program beneficiaries . The participation of men in women 39 s economic empowerment programs have impacted three areas 1 increase men rsquo s participation in housework, 2 increase men rsquo s participation in childcare and 3 increase men rsquo s respect towards the autonomy of women rsquo s body reproductive rights. Those impacts are due to the involvement of men, not only on women 39 s economic empowerment programs but on other programs such as reproductive health and environmental health managed by PPSW Pasoendan. "
2017
T47942
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sukma Rahayu
"Indonesia masih memiliki tantangan dalam upaya penurunan AKI untuk mencapai target SDGs tahun 2030. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program yang efektif untuk menurunkan AKI, namun selama satu dekade terakhir program KB mengalami stagnansi. Saat ini, program KB cenderung berfokus pada perempuan dan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana dinilai masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana pada tahun 2007, 2012 dan 2017, determinan sosial yang mempengaruhinya serta ketidakmerataan geografis dan sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi potong lintang dari data pasangan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, 2012 dan 2017. Sampel pada penelitian ini adalah pasangan usia subur (PUS) yang masih dalam status perkawinan dan responden istri sedang tidak hamil. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 5.058 (2007), 5.431 (2012) dan 5.957 (2017) pasangan. Analisis multiway ANOVA dilakukan untuk menilai determinan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana. Berbagai ukuran ketidakmerataan juga digunakan untuk meninjau ketidakmerataan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana dengan bantuan alat ukur Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO). Hasil penelitian adalah terjadi peningkatan partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana dalam kurun waktu 2007 – 2017, dari 68.9 hingga 71.2. Jika dilihat dari ketidakmerataan geografis dan sosial ekonomi, terjadi penurunan ketidakmerataan meskipun terdapat beberapa perubahan pola ketidakmerataan pada tempat tinggal (perkotaan vs perdesaan) dan sosial ekonomi. Umur suami, pendidikan suami, tempat tinggal dan paparan KIE KB dari media menjadi determinan sosial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana. Perlu ada pemanfaatan media sosial atau media massa dengan melakukan kampanye massif terkait peran laki-laki dalam keluarga berencana baik sebagai pengguna maupun pendamping dan agen perubahan.
Indonesia still has challenges in efforts to reduce MMR to achieve the SDGs target in 2030. Family Planning (KB) is one of the effective programs to reduce MMR, but over the past decade the family planning program has stagnated. Currently, family planning programs tend to focus on women and men's participation in family planning is still considered low. The purpose of this study was to find out the male involvement in family planning in 2007, 2012 and 2017, the social determinants that influence it as well as geographical and socioeconomic inequality.This study uses a quantitative approach with a cross-section study design from the pair data of the Indonesian Health Demographic Survey (IDHS) in 2007, 2012 and 2017. The samples in this study were couples of childbearing age who were still in marital status and respondents wives were not pregnant. The total sample in this study was 5,058 (2007), 5,431 (2012) and 5,957 (2017) couples. ANOVA multiway analysis was performed to assess the determinants of male involvement in family planning. Various measures of inequality are also used to review the unevenness of male participation in family planning with Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) measuring tool developed by the World Health Organization (WHO).The results of the study were an increase in male participation in family planning in the period 2007 – 2017, from 68.9 to 71.2. There is a decrease in geographical and socioeconomic inequality even though there are some changes in the pattern of inequality in residences (urban vs rural) and socioeconomic. The husband's age, husband's education, place of residence and exposure to family planning promotion from the media are social determinants that have a significant influence on man involvement in family planning. Massive campaigns using social media need to be done to promote the role of men in family planning as active client, companions and agents of change"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Kristiani Irawaty
"Rasio angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tinggi. Keluarga Berencana (KB) berkontribusi secara langsung terhadap penurunan rasio angka kematian ibu. Namun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi dan angka penggunaan kontrasepsi cara modern di Indonesia masih stagnan. Belum ada definisi dan pengukuran baku mengenai partisipasi laki-laki dalam KB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tren partisipasi laki-laki dalam KB di Indonesia pada tahun 2007, 2012 dan 2017 dengan alasannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang berdasarkan data pasangan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, 2012 dan 2017. Subyek penelitian adalah pasangan (suami dan istri) yang berhasil diwawancarai dalam SDKI namun mereka menyatakan bahwa istrinya tidak sedang hamil dan menyatakan tidak ingin memiliki anak. Jumlah subyek penelitian sebesar 4.661 pasangan pada tahun 2007, 4.553 pasangan pada tahun 2012 dan 5.117 pasangan pada tahun 2017. Variabel bebas pada penelitian ini adalah sumber informasi KB yang diterima oleh suami baik melalui tenaga kesehatan, tenaga penyuluh KB atau media. Variabel terikat pada penelitian ini adalah partisipasi laki-laki dalam keluarga berencana yang diukur berdasarkan hasil analisis faktor dari pengetahuan suami mengenai kontrasepsi, sikap suami mengenai KB, sikap suami mengenai kontrasepsi, komunikasi pasangan mengenai KB, pengambil keputusan mengenai kontrasepsi, dan penggunaan kontrasepsi. Variabel kontrol adalah karakteristik sosial demografi pasangan. Analisis menggunakan analisis satu arah (oneway) dan analisis varians ganda (multiway Analysis of Variance-ANOVA). Dapat disimpulkan bahwa pemberian informasi secara langsung antara suami dengan tenaga kesehatan dan tenaga penyuluh KB berhubungan secara signifikan dengan partisipasi laki-laki dalam KB. Suami yang mendapat informasi KB dari tenaga penyuluh KB memiliki skor partisipasi yang baik daripada suami yang mendapat informasi dari tenaga kesehatan. Media tidak berhubungan secara signifikan dengan partisipasi laki-laki dalam KB. Disarankan tenaga penyuluh KB maupun tenaga kesehatan memberikan informasi KB secara langsung kepada suami dengan pendekatan yang sensitif jender.
Indonesian Demographic and Health Surveys Indonesia faces huge challenges for reducing maternal mortality ratio. Family planning has direct contribution for reducing maternal mortality ratio. Nevertheless, the unmet need for family planning and contraceptive prevalence rate for modern methods remains stagnan. No universal measurement of male engagement in FP. Hence, the objective of this research is to analyze various factors associated with low male engagement in family planning in Indonesia during 2007, 2012 and 2017. This cross-sectional study utilized a quantitative approach based on couplematched data from 2007, 2012 and 2017 Indonesian Demographic and Health Surveys (IDHS). Research subjects were couples (husbands and wives) who had successfully interviewed by the IDHS but they declared that their wives were not pregnant and they were not want any child. The numbers of research subjects were 4.661 couples in 2007, 4.553 couples in 2012 and 5.117 couples in 2017. The independent variable of this study was source of family planning information received by husbands, either through health workers, family planning field workers or the media (television, radio, newspaper/magazine). This study conducted a factor analysis for reducing a set of complex variables in terms of male engagement in family planning, as the dependent variable of this study, measured by husband's knowledge on contraception, husband's attitude about family planning, husband's attitude about contraception, inter-spousal communication regarding family planning, contraceptive decision-maker, and contraceptive use. The control variable was the socio-demographic characteristics of couples. This research utilized one-way and multi-way Analysis of Variance (ANOVA). The conclusion that family planning field workers and health workers revealed significant association to male engagement into FP. Husbands who received FP information from family planning field worker had higher score of male engagement of FP than husbands who received information from health workers. Media has no correlation with male engagement into FP. Hence, it is recommended that family planning field worker and health workers provide face-to-face counselling of FP to husbands with gender sensitive approach. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D2737
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library