Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 300 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
616.994 DAD k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Noorwati Sutandyo
"ABSTRAK
Latar belakang: Pasien kanker payudara usia muda cenderung meningkat di
RS Kanker Darmais. Faktor hormonal (estrogen) diketahui berperan penting
pada karsinogenesis kanker payudara, namun faktor-faktor pertumbuhan,
seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan Her-2 juga berperan. Banyak
Studi mengaitkan kanker payudara usia muda dengan estrogen reseptor (ER)
negatif, sedangkan ER negatif dikaitkan dengan overekspresi Her-2. Alur
pensinyalan proliferatif faktor pertumbuhan sebagian besar memakai sistem
mitogen-activated protein kinase (MAPK). Hasil rangsangan proliferatif Ialu
memicu transkripsi protein siktus set. Protein siklus set yang pertama
terbentuk adalah siklin D1 yang transkripsinya dapat dirangeang baik oleh
estrogen maupun faktor pertumbuhan. Belum diketahui apakah ada
perbedaan komponen alur pensinyalan tersebut antara penderita kanker
payudara usia muda (35 tahun atau kurang) dan yang Iebih dari 35 tahun.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari perbedaan pola
pensinyalan antara penderita kanker payudara berusia 35 tahun atau kurang
dan pasien yang berusia lebih dari 35 tahun.
Metode: Pasien kanker payudara sporadik wanita direkrut untuk penelitian ini
dan dibagi dalam dua kelompok, yaitu 35 tahun atau kurang dan lebih dari 35
tahun. Spesimen tumor diambil dari biopsi atau pengangkatan tumor yang
dikonfirmasikan secara histopatologik. Ekspresi ER, 1GF-1R, Her-2, MAPK,
dan siklin D1 diperoleh dengan iniunonisfokimia. Spesimen darah diambil untuk pemeriksaan kadar estrogen dan IGF-1 serum serta pemeriksaan
mutaei gen BRCA-1 dan BRCA-2.
Hasil: Sebanyak 93 orang pasien berhasil direkrut sejak September 2004
sampai Desember 2005. Terdapat 43 orang yang berusia 35 tahun atau
kurang. Lebih dari 90% pasien mernpunyai tipe karsinoma duktal invasif dan
Iebih dari separuhnya memiliki grade 2. Pulasan imunohistokimia berhasil
dilakukan pada 90 spesimen. Ekspresi ER negatif pada 33 (78,6%) pasien
berusia 35 tahun atau kurang dan 32 (66.7%) orang yang berusia lebih dari
35 tahun. Ekspresi IGF-1R, Her-2, MAPK, dan siklin D1 positif berturut-turut
pada 17 (40,5%), 11 (26,2%), 26 (66,7%), dan 7 (16,7%) kasus dalam
kelompok usia 35 tahun atau kurang dan 16 (37,5%), 11 (22,9%), 37 (77,?I%),
dan 9 (16.6%) kasus dalam kelompok usia Iebih dari 35 tahun. Tidak ada
perbedaan yang bermakna secara statistik pada kedua kelompok. ER negatif
terdapat pada 72,2% dan MAPK positif terdapat pada 76,7% kasge. Variasi
pola pensinyalan terbanyak adalah ER-/IGF-1R-/Her-2- (26 kasus), ER-/IGF-
1R+/Her-2- (19 kasus), dan ER-/IGF-1R-/Her-2+ (16 kasus).
Kesimpulan: Pasien kanker payudara usia 35 tahun atau kurang
memperlihatkan pole ekepresi ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, dan siklin D1 yang
sama dibandingkan pasien berusia Iebih dari 35 tahun. Sebagian besar
subyek menunjukkan ER negatif yang memberi kesan bahwa estrogen tidak
berperan dominan. Tingginya ekspresi MAPK menimbulkan dugaan peran
faktor pertumbuhan yang lebih dominan pada populasi penelitian ini. Terdapat
banyak variasi pola pensinyalan yang membutuhkan penelitian lebih Ianjut

Abstract
Background: Early onset breast cancer patients tend to increase in Dharmais
Cancer Hospital. Hormonal factor (estrogen) has been known to play
important rote in breast cancer carcinogenesis, but growth factors such as
insulin-like growth factor-1 (lGF- 1) and Her-2 also have roles. Many studies
have linked young onset breast cancer with the negativity of estrogen receptor
(ER), white negative ER is associated with Her-2 overexpression. Proliferative
signaling path ways from growth factors mostly use the kinase system of
mitogen-activated protein kinase (MAPK). The proliferative stimuli then
activate the transcription of cell cycte proteins. The first cell cycle protein is
cyclin D1 which could be generated either by estrogens or growth factors?
stimuli. it is not known whether signaling pathways are different between
young onset breast cancer patients (35 years old or less) and the older ones
(more than 35 years old).
Objective: The aim of this study was to find signaling pathway differences
between breast cancer patients aged 35 years old or less and patients aged
more than 35 years old.
Method: Sporadic, female breast cancer patients were consecutively
recruited and divided into two age groups, i.e. 35 years or less and more than
35 years old. Specimens were obtained by biopsy or surgical removal of the
tumors and were confirmed by histopathological examination. The expression
of ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, and cyclin D1 were obtained by immunohisto-chemistry method. Blood specimens were taken from patients for estrogen
and serum lGF-1 assay and gene mutation analysis of BRCA1 and BRCA2.
Results: Ninety-three patients were recruited since September 2004 to
December 2005. Forty-three patients were 35 years or below. More than 90%
of the patients within the two groups showed invasive ductal carcinomas and
more than half of them were grade 2. immunohistochemical staining was
successfully done in 90 patients. ER expression was negative in 33 (78.6%)
of patients below 35 years old and 32 (66.7%) of older patients. The
expressions of IGF-1R, Her-2, MAPK and cyclin D1 were positive in 17
(40,5%), 11 (26,2%), 28 (66, 7%), and 7 (16, 7%) cases within the group of 35
years old or less, respectively and 18 (37,5%), 11 (22,9%), 37 (77,1%), and 9
(18, 8%) cases within the group of more than 35 years old. There is no
significant difference statistically between the two groups. ln all subjects, ER
was negative in 72,2% C8868 and MAPK was positive in 76, 7% cases. The
most frequent variations of signaling pathway are ER-/IGF-1R-/Her-2- (26
cases), ER-/IGF-1R+/Her-2- (19 cases), and ER-/IGF-1R-/Her-2+ (16 cases).
Conclusions: Breast cancer patients aged 35 years or less showed similar
ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, and cyclin D1 expressions compared to the
patients aged more than 35 years old. ER negativity was predominant in
these series, suggesting that estrogen do not play a dominant role. The high
expression of MAPK raises a possibiiity of the more dominant role of growth
factors in these patients. There are many variations of signaling pathways in
breast cancer patients that need further studies."
2006
D1755
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drevina Ursula Andarini
"Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab utama kematian pada 40 dari 100.000 perempuan Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara yang paling mungkin dilakukan oleh perempuan di Indonesia adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 110 pasien perempuan berusia 15-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hasil diperoleh pasien perempuan sebagian besar berusia <40 tahun (60%), sudah menikah (94,5%), tidak bekerja (78,2%), tingkat pendidikan tinggi (58,2%), dan tidak memiliki riwayat kanker pada keluarganya (77,3%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (60%), persepsi kurang serius (54,5%) namun merasa cukup rentan terhadap kanker payudara (68,2%), persepsi manfaat tinggi (62,7%), serta persepsi hambatan rendah dalam mempraktikkan SADARI (98,2%). Faktor pengetahuan terkait kanker payudara dan SADARI menunjukkan hubungan signifikan positif terhadap praktik SADARI (p = 0,001; α = 0,05). Dapat disimpulkan melalui penelitian ini bahwa variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam memprediksi praktik SADARI.

Breast cancer is one form of cancer which killed 40 out of 100.000 women in Indonesia. Various methods of early diagnosis are acknowledged until today. One which can be easily performed by women through any socio-demographical backgrounds known as breast self-examination (BSE). This study is conducted to find out about the factors associated with the practice of BSE carried out by female patients in Puskesmas Kecamatan Jatinegara using cross-sectional design and 110 women aged 15 through 75 were involved. The results show the proportion of patients are mostly aged under 40 (60%), married (94,5%), unemployed (78,2%), have high education level (58,2%), have no family history of cancer (77,3%), have poor knowledge about breast cancer and BSE practice (60%), low perceived seriousness of breast cancer (54,4%) but are tend to feel susceptible (68,2%), have high perceived benefits (62,7%), and are tend to have low percerived barriers in performing BSE (98,2%). Knowledge of breast cancer and how to perform BSE shows a significantly positive association with the BSE practice itself (p = 0,000; α = 0,05). This study conclude that knowledge is the best predictor of BSE practice among women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book provides comprehensive guidance to the assessment of symptoms, and how to manage all common breast conditions and provides guidelines on referral. It covers congenital problems, breast infection and mastalgia, before addressing the epidemiology, prevention, screening and diagnosis of breast cancer. It outlines the treatment and management options for breast cancer within different groups and includes new chapters on the genetics, prevention, management of high risk women and the psychological aspects of breast diseases. This 4th ed. remains a practical guide for general practitioners, family physicians, practice nurses and breast care nurses as well as for surgeons and oncologists both in training and recently qualified as well as medical students."
Chichester, U.K.; Hoboken, N.J.: Wiley-Blackwell; BMJ Books, 2012
616.994 ABC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuyun Yueniwati PW
"Angka kejadian kanker payudara yang ditemukan pads stadium dini meningkat, dilakukan Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB) untuk mendapatkan kontrol lokoregional yang balk dan morbiditas minimal. SLNB belum menjadi prosedur tetap di Indonesia, dasar SLNB adalah deteksi limfonodi sentinel sebagai prediktor status axilla. Penelitian ini adalah penelitian bersama bagian Radiologi dan Bedah FKUI - RSCM Jakarta dengan tujuan mengetahui akurasi metode radiokolloid (limfoskintigrafi dan gamma probe) serta blue dye dalam mendeteksi limfonodi sentinel pada kanker payudara stadium dini. Dilakukan uji diagnostik secara cross sectional, membandingkan akurasi metode radiokolloid dan blue dye dengan histopatologi sebagai baku emas pada 14 pasien dan didapatkan 163 limfonodi. Karakterikstik subyek: keseluruhan perempuan, usia 39 - 53 tahun, kebanyakan sudah menopause, multipara dan menyusui anaknya. Tumor primer mayoritas di kanan, kwadran lateral atas, 57,1% T2, basil histopatologi semuanya karsinoma duktal invasif, didapatkan emboli limfatik pada 71,4% kasus. Waktu injeksi sampai dilakukan operasi antara 4 sampai 24 jam. Deteksi limfonodi sentinel dengan limfoskintigrafi mempunyai akurasi 81,8%, sensitifitas 90,4%, spesifisitas 73,2%, NPV 98,1%, negatif palsu 1,8%, nilai kappa 0,37. Menggunakan gamma probe mempunyai akurasi 79%, sensitivitas 90,4%, spesifisitas 67,6%, NPV 97,9%, negatif palsu 2%, nilai kappa 0,31. Bila keduanya dilakukan mempunyai akurasi 83,6%, sensitivitas 90,4%, spesifisitas 76,8%, NPV 98,2%, negatif palsu 1,8%, nilai kappa 0,56. 14% limfonodi sentinel merupakan limfonodi mammaria interna. Akurasi metode blue dye tidak bisa dinilai pada penelitian ini, gambaran deteksi dengan metode blue dye 71,4% positif. Disimpulkan bahwa metode radiokolloid mempunyai akurasi dan kesesuaian yang tinggi dalam mendeteksi limfonodi sentinel pada kanker payudara stadium dini, terbukti metode radiokolloid dapat diaplikasikan sebagai dasar penggunaan SLNB.

The incidence of breast cancer in the early stage increases, Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB) is conducted to obtain good locoregional and minimal morbidity. SLNB has not become the permanent procedure in Indonesia, the basic of SLNB is sentinel node detection as a axillary lymph node status predictor. This is a joint research of the Radiology and Surgery Department FKUI - RSCM Jakarta aiming to find out the accuracy of radiocolloid (lymphoscintigraphy and gamma probe) as well as blue dye method in detecting sentinel node in the early stage breast cancer. Diagnostic examination is conducted by means of cross sectional, comparing the accuracy of radiocolloid and blue dye methods with histopathology as the gold standard of 14 patients and gotten 163 nodes. Subject characteristics: all female, aged 39-53, mostly menopause, multipara and breast-feeding. Primary tumor mostly in the right, upper lateral quadrant, T2, histopathology result all carcinoma ductal invasife, emboli lymphatic found in 71,4% cases. The period of injection to surgery is between 4 until 24 hours. The detection of sentinel node with lymphoscintigraphy has 81,8% accuracy, sensitivity 90,4%, specificity 73,2%, NPV 98,1%, false-negative 1,8% and kappa value 0,37. Using gamma probe has 79% accuracy, sensitivity 90,4%, specificity 67,6%, NPV 97,9%, false-negative 2% and kappa value 0,31. When both are conducted, it has 83,6% accuracy, sensitivity 90,4%, specificity 76,8%, NPV 98,2%, false-negative 1,8% and kappa value 0,56. 14% sentinel node is internal mammary node. The accuracy of blue dye method cannot be calculated in this research, detection rate is 71,4%. It is concluded that radiocolloid method has high accuracy and suitability in detecting sentinel node in the early stage breast cancer, it is proven that radiocolloid method can be applied as the basic for using SLNB."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berdasarkan laporan tahun 1999 Badan registrasi kanker ikatan ahli patologi Indonesia (BRK-IAPI) di Indonesia kanker payudara merupakan keganasan yang menduduki urutan kedua (19,18%) setelah kanker leher rahim....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Darmiati
Jakarta: UI Publishing, 2024
618.190 592 SAW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahijrah Ramadhanti
"Di Indonesia kanker merupakan penyebab kematian keenam terbesar (SKRT 2002). Berdasarkan data di RS Kanker Dharmais, kanker payudara merupakan kasus kanker tertinggi. Sekitar 80 % kasus kanker payudura ditemukan pada stadium 3 dan 4. Padahal jika ditemukan pada stadium dini angka harapan hidup kanker payudara 85-95 %. Kanker payudara dapal dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Diperkirakan hanya 25-30 % wanita yang melakukan Sadari secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adalah hubungan tingkat pengetahuan wanita mengenai kanker payudara dan deteksi dini dengan perilaku untuk melakukan Sadari. Penelitian ini merupakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan membandingkan 2 kelompok data katagorik yang diuji dengan Chi Square. SampeI diambil disekilar FIK UI dan Kukusan Depok sebanyak 45 orang dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil yang diperoleh bahwa ada hubungan anrara tingkat pengerahuan wanita mengenai kanker payudara dengan perilaku untuk melakukan Sadari (pada α = 0,05). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan perilaku tersebut adalah tingkat pendidikan atau pengetahuan, usia, pengalaman masa lalu serta lingkungan fisik yang mendukung kemudahan sarana tranportasi dan komunikasi. Peningkatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pada wanita perlu dilakukan untuk menurunkan prevalensi kanker payudara."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5463
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosario Endah Pandan Arum
"Tokoh pendiri Logoterapi yaitu Viktor Emille Frankl (dalam Fabry, 1980) menyatakan bahwa hidup bermakna terdapat dalam kondisi apapun, termasuk dalam penderitaan. Salah satu bentuk penderitaan yang dapat menimpa seseorang khususnya seorang perempuan adalah menderita kanker payudara. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua terbesar penyakit mematikan yang diderita oleh perempuan (Kompas, 6 Februari 2002). Penyakit ini dapat menimbulkan penderitaan, tetapi penderitanya masih dapat menjalani hidup bermakna bila ia berhasil menemukan dan memenuhi makna di balik penderitaannya. Hal ini mungkin dicapai karena setiap manusia memiliki kehendak untuk hidup bermakna dan menjadi bahagia hanya jika merasa telah memenuhinya (Frankl dalam Fabry, 1980).
Dalam penelitian ini, ada empat hal yang ingin diteliti, yaitu: 1) Gambaran penderitaan yang dialami oleh penderita kanker payudara; 2) Usaha yang dilakukan untuk mengatasi penderitaan tersebut; 3) Makna penderitaan yang berhasil ditemukan dan dipenuhi; 4) Perubahan hidup yang dialami penderita. Untuk menjawab empat permasalahan ini, peneliti menggunakan teori Logoterapi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena mempelajari suatu fenomena dalam situasi alamiah dan berusaha untuk menginterpretasikannya berdasarkan sudut pandang orang yang diteliti (Denzin & Lincoln, 1994). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu perempuan berusia di atas 40 tahun, ada indikasi mengalami penderitaan karena penyakitnya, dan ada indikasi telah menemukan makna dari penderitaannya.
Hasil penelitian secara singkat menyimpulkan empat hal, yaitu: 1) Ketiga subyek mengalami penderitaan fisik dan mental; 2) Penderitaan ini berusaha diatasi dengan tiga cara, yaitu menjalani pengobatan medis, usaha yang dilakukan oleh diri sendiri, dan dengan menerima dukungan sosial; 3) Ketiga subyek berhasil menemukan makna penderitaan melalui tiga sumber makna hidup yaitu nilai penghayatan (experiential values), nilai bersikap ('attitudinal values), dan nilai kreatif (Creative values)-, 4) Ketiga subyek mengalami perubahan pada beberapa aspek kehidupan, ada perubahan positif (hubungan dengan Tuhan) dan perubahan negatif (dalam diri sendiri, hubungan dengan teman, dan pekerjaan).
Dari hasil penelitian ini, peneliti menganggap perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang fenomena makna penderitaan pada penderita kanker payudara guna mendapat gambaran dan pemahaman yang lebih baik dan lebih menyeluruh."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>