Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eliezer Ryan
Abstrak :
Berjalan kaki merupakan wujud berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, yang merupakan hal mendasar yang dilakukan manusia dalam beraktivitas. Jalan sebagai salah satu media untuk berpindah, merupakan sebuah ruang publik yang berada di luar ruangan. Di dalam skripsi ini, penulis mencoba melihat bagaimana kualitas jalan yang baik terbentuk dan hubungannya dengan seberapa besar jalan tersebut memberikan kesempatan untuk beraktivitas di sana. Kesempatan tersebut dilihat dari bagaimana kualitas kehadiran manusia ketika berada di sana yang pada akhirnya menarik (attract) orang lainnya. Hal tersebut diharapkan menciptakan fungsi jalan tidak hanya sebagai rute (route), tetapi menjadi sebuah destinasi (destination). ...... Walking is a form of moving from a place to the other place, and it is a basic thing that people do in their activity. Street as a media that people used to moving, is a public space that being outdoors. In this thesis, the author tries to look at how a good street?s quality are built and how the street provides an opportunity to do an activity in there. The opportunity is viewed from how the quality of people presence while he/she was there that in the end attract others. It is expected to create street?s function not only as a route but also as a destination.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Handayani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran keselamatan pejalan kaki yang ada di Jalan Margonda Raya, tepatnya Jalan kober hingga Depok Town Square. Penilaian keselamatan tersebut didasarkan atas tindakan aman atau tidak aman dan kondisi aman atau tidak aman. Yang bertujuan untuk melihat besarnya proporsi keselamatan dari pejalan kaki pada area ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa proporsi tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman masih mendominasi tingkat keselamatan pejalan kaki di area tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan rehabilitasi secara bertahap pada fasilitas pejalan kaki, relokasi area pedagang, dan penegakan peraturan lalu lintas.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lanrio
Abstrak :
Pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian bagi anak sekolah perlu dilakukan karena anak sekolah merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sering dan teratur menggunakan jalur pejalan kaki. Untuk mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki anak sekolah diperlukan pembangunan pedestrian yang sesuai dengan kebutuhan dan persepsi pejalan kaki anak sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian bagi anak sekolah di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan pada Jalan Sawangan, Margonda, dan Nusantara yang mewakili setiap tingkat status jalan raya di Kota Depok. Dalam penelitian ini diketahui pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian pada area sekitar sekolah lebih dipengaruhi oleh penggunaan tanah yang ada di sekitarnya daripada status jalan raya. Pemenuhan kebutuhan pelayanan pedestrian lebih baik pada wilayah yang penggunaan tanahnya didominasi oleh permukiman swadaya daripada wilayah yang penggunaan tanahnya didominasi permukiman formal. ...... Meeting the needs of pedestrian service for school children need to be done because school children is one group of people who frequently and regularly use pedestrian paths. To accommodate the needs of school children required the constructions of pedestrians that suit the needs and perceptions of school children pedestrian. This study was conducted to determine the extent of the fulfillment of pedestrian services for school children pedestrian in Depok City. This research was conducted at Sawangan, Margonda, and Nusantara street which representing every level of the highway status in Depok City. In this research note the fulfillment of pedestrian services in the area around the school is more influenced by land use in the surrounding areas rather than the status of the highway. The fulfillment of pedestrian services was better at areas where the land use is dominated by area of non-residential land use rather than formal settlements dominated.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Kurniawan
Abstrak :
Hampir setiap orang adalah pejalan kaki. Pejalan kaki adalah suatu bentuk transportasi yang penting di daerah perkotaan, khususnya pada lokasi-lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan jarak pendek seperti pada terminal transportasi. Beberapa penelitian mengenai pejalan kaki di negara-negara Asia, menyimpulkan bahwa standar perencanaan fasilitas pejalan kaki untuk negara-negara Asia sebaiknya didasarkan pada karakteristik lokal pejalan kaki; sehingga standar perancangan lokal dibutuhkan pada fasilitas-fasilitas pejalan kaki di negara-negara Asia. Namun hingga saat ini, sebagian besar studi mengenai pejalan kaki masih diarahkan pada tingkatan makroskopik. Pada tingkatan studi ini tidak mempertimbangkan interaksi atau konflik diantara pejalan kaki dan lingkungan serta tidak cocok untuk memprediksi kinerja arus pejalan kaki di dalam area atau jalur pejalan kaki khususnya untuk di dalam bangunan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap interaksi yang terjadi diantara pejalan kaki. Dari interaksi pejalan kaki tersebut akan menimbulkan adanya tundaan dan ketidaknyaman yang akan digunakan sebagai dasar untuk penilaian kinerja arus dari koridor tersebut. Untuk mendapatkan penilaian tersebut maka studi yang bersifat mikroskopik perlu dilakukan pada penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam kaitannya dengan perencanaan dan perancangan fasilitas-fasilitas transportasi di Jakarta. Populasi yang digambarkan pada penelitian ini diharapkan dapat mewakili perjalanan tipikal pelaku pejalan kaki dari sebuah kota berkepadatan tinggi seperti Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Salsabila
Abstrak :
Sejak 2016, pemerintah Kota Bogor berusaha membuat Kota Bogor ramah bagi pedestrian demi menyandang titel walkable city. Perbaikan jalur pedestrian terus dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan minat warga Kota Bogor untuk berjalan kaki. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kualitas jalur pedestrian dan pengaruhnya terhadap keinginan warga Kota Bogor untuk berjalan kaki. Wilayah penelitian terletak di sekitar ikon Kota Bogor, yaitu Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, yang dikelilingi oleh jalan raya satu arah. Kualitas jalur pedestrian dinilai dari dua kategori, yaitu fitur fisik berdasarkan panduan Global Walkability Index berupa keamanan, keselamatan, dan kenyamanan jalur pedestrian yang sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan, serta fitur kognitif berupa persepsi pedestrian. Data diperoleh melalui observasi, kuesioner, dan wawancara mendalam, lalu dianalisis secara kualitatif dan deskriptif-spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas jalur pedestrian di pusat Kota Bogor dalam kategori baik, sementara keinginan berjalan kaki di pusat Kota Bogor sangat dipengaruhi tujuan berjalan kaki. Berdasarkan hasil analisis, kualitas jalur pedestrian yang baik dapat meningkatkan keinginan berjalan kaki, serta pada jalur pedestrian dengan kualitas kurang baik namun dikelilingi pusat kegiatan akan tetap menarik pedestrian untuk berjalan kaki hanya demi menyelesaikan urusannya. ......Since 2016, Bogor City Government sought to develop a pedestrian friendly city, so that Bogor can bore the title lsquo walkable city rsquo . Improvements of the pedestrian walkways continue, hoping that the residents rsquo willingness to walk can increase overtime. This research was conducted with the aim of examining the quality of pedestrian walkways and its influences towards the willingness of Bogor residents to walk. The study area for this research is located around Bogors most renowned icon, Bogor Botanical Garden and the Palace of Bogor, which surrounded by an one way road. The quality of the pedestrian walkway was assessed by two categories, first is the physical features based on the Global Walkability Index in the form of walkway security, safety, and convenience, which has already been simplified to fit into the local standard, as well as the cognitive features in the form of the pedestrians perception of walkways. The data are obtained through observation, questionnaires, and in depth interview, and then analyzed using qualitative and spatial descriptive method. The results showed that the overall quality of pedestrian walkways in the downtown Bogor is good, while the willingness to walk is heavily influenced by purpose of the trips. Based on the results of the analysis, good quality pedestrian walkways can increase the willingness to walk, as for the lesser quality of pedestrian walkways will remain attractive for pedestrians with urgent business around the walkways.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzal Adji Pangestu
Abstrak :
Mulai beroperasinya MRT di Jakarta, akan mempengaruhi urban form pada jalur pedestrian di sekitar kawasan MRT. Urban form digunakan untuk mendeskripsikan karakter fisik sebuah kota. Yaitu, karakteristik yang membentuk daerah terbangun, termasuk bentuk, ukuran, kepadatan, dan konfigurasi permukiman. Skripsi ini ingin mengetahui dampak hadirnya MRT terhadap urban form pada jalur pedestrian saat sebelum dan sesudah MRT beroperasi karena akan menimbulkan perubahan pada karakteristik dan kualitas urban form pada jalur pedestrian Kawasan MRT. Ada beberapa metode yang digunakan dalam skripsi ini studi literatur, wawancara, dan observasi berbagai elemen urban form (kepadatan, penggunaan lahan, akses dan infrastruktur, tata letak, dan karakteristik bangunan) pada jalur pedestrian di kawasan stasiun MRT Bundaran HI. Kesimpulan dari skripsi ini untuk mengetahui perubahan karakteristik dan kualitas urban form pada jalur pedestrian yang terbentuk di Kawasan MRT. ......Starting the operation of the MRT in Jakarta will affect the urban form on pedestrian lanes around the MRT area. Urban form is used to describe the physical character of a city. Which is, the characteristics that builds the area, including the shape, size, density, and configuration of settlements. This thesis wants to find out the impact of the presence of MRT on urban forms on pedestrian lanes before and after the MRT operates because it will cause changes in the characteristics and quality of urban forms on the pedestrian lanes of the MRT Region. There are several methods used in this thesis, literature studies, interviews, and observations of various urban form elements (density, land use, access and infrastructure, layout, and building characteristics) on pedestrian lanes in the HI Bundaran HI MRT station area. The conclusion of this thesis is to find out the characteristics and quality changes of urban forms on pedestrian lanes formed in the MRT area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oman
Abstrak :
Pejalan kaki merupakan bagian dari unsur lalu lintas yang rentan terhadap kecelakaan (vulneareable road user), dengan demikian harus memperoleh hak dan perlakuan yang sama dengan arus lalu lintas kendaraan bermotor. Pejalan kaki dapat melakukan aktivitasnya pada sisi sepanjang jalan atau melintasi lajur kendaraan bermotor. Pada lokasi yang digunakan untuk menyeberangi Jalan, penyeberangan sebidang lebih disukai daripada melalui jembatan penyeberangan. Oleh karena itu penyediaan fasilitas penyeberangan yang akomodatif terhadap tuntutan keamanan dan keselematan pejalan kaki sangatlah signifikan. Studi dilakukan pada segmen Jalan Margonda dimana terdapat banyak mobilisasi pejalan kaki dalam melakukan aktivitasnya. Dari pengumpulan data, pengolahan data, dan dilakukan analisa untuk mengetahui proporsi volume dan perbandingan waktu penyeberangan at grade dan over grade . Hasil yang diperoleh dapat dijadikan saran untuk meningkatkan pengembangan fasilitas penyeberangan pada lokasi setempat, maupun pada lokasi lain yang sejenis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Avika Rahmi
Abstrak :
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan media penyeberangan yang aman dan nyaman bagi penggunanya. Namun, pada kenyataannya sangat banyak infrastruktur JPO yang tidak sesuai dengan standar perencanaan dan dapat mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan bagi pengguna dan sekitarnya. Untuk beberapa alasan, pejalan kaki merasakan ketidaknyamanan ketika menyeberang dengan menggunakan JPO dan bahkan lebih memilih untuk menghindarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik eksisting JPO di Jalan MH Thamrin, Jakarta pusat terhadap Standar Perencanaan Perancangan JPO di Daerah Perkotaan (SNI, 1995), menganalisa tingkat pelayanan JPO berdasarkan HCM, dan menganalisa kebutuhan dan tanggapan pengguna JPO dengan kuesioner terbuka dan tertutup. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas JPO dan memaksimalkan fungsi dan meningkatkan tingkat pelayanan bagi pejalan kaki sebagai penggunanya.
Footbridge is a safe and comfort crossing media for the users. However, in reality there are many footbridges infrastructure that not represent with standard of pedestrian bridge planning which is able to reduce the safety and comfort level for the users and surroundings. For some reasons, pedestrians feel uncomfortable in using footbridge to cross the road and even prefer not to use it. This study aim to evaluate the physical condition of the footbridge located on Jalan MH. Thamrin, Central Jakarta according to standard of Planning Procedures for Crossing Bridge in Urban Area (SNI, 1995), analyze the Level Of Service the bridge according to HCM, and analyze the footbridge user needs and responses about this facility with closed and opened questionnaire. The result of the analysis of this study expected to be able to improve the quality of footbridge in order to maximize the functionality and improve the services for pedestrians as the users.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Azizah
Abstrak :
Di antara seluruh pengguna jalan, pejalan kaki adalah kelompok yang paling rentan terhadap risiko kecelakaan, dimana kendaraan dan pejalan kaki mengalami konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perilaku penyeberangan pejalan kaki, termasuk factor lima kategori (pelanggaran, kesalahan, penyimpangan, perilaku agresif, perilaku positif) serta pertanyaan terkait demografis di Jawa Barat. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki hubungan antara karakteristik pejalan kaki dengan waktu tambahan yang dibutuhkan untuk mengakses fasilitas penyeberangan. Kuesioner Perilaku Pejalan Kaki (Pedestrian Behaviour Question) yang dilaporkan secara mandiri digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang perilaku pejalan kaki. PBQ mencakup 16 item survei yang memungkinkan responden menilai kondisi penyeberangan pejalan kaki. Pada studi ini menemukan bahwa laki-laki lebih rentan mengambil risiko dibandingkan perempuan. Pendapatan juga mempengaruhi perilaku kesalahan, dan positif. Agresi dan pelanggaran juga lebih sering terjadi pada generasi muda. Karakteristik demografi, pola perjalanan, dan perilaku pejalan kaki mempengaruhi kecelakaan pejalan kaki, menurut regresi logistik biner. Kecelakaan 2,3 kali lebih mungkin terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Studi ini juga mengeksplorasi alternatif penyeberangan ilegal, termasuk penyeberangan tanpa fasilitas penyeberangan, untuk menilai keselamatan dan waktu berjalan kaki. Temuan menunjukkan bahwa pejalan kaki yang membutuhkakn berjalan kaki terutama yang melebihi enam menit, meningkatkan kemungkinan penyeberangan secara ilegal. ......Among all road users, pedestrians are most vulnerable to risk and crossing the street, where vehicles and pedestrians get into conflict. This study aimed to investigate pedestrian crossing behaviour, including five factors’ categories (violation, error, lapse, aggressive behaviour, positive behaviour) and demographic questions in West Java. Furthermore, this study also investigates the relationship between pedestrian characteristics and the additional time required to access them. A self-reporting Pedestrian Behavior Questionnaire (PBQ) was utilized to obtain a good understanding of pedestrian behaviour. The PBQ includes 16 survey items that allow respondents to rate the condition of the pedestrian crossing. The study found that men are more prone than women to take risks. Income also affects error, positive, and lapse behaviour. Aggression and violations are also more common in younger people. Demographic characteristics, travel patterns, and pedestrian behaviour affect pedestrian accidents, according to binary logistic regression. Accidents are 2.3 times more probable for men than women. This study also explores illegal crossing alternatives, including crossing without crossing facilities, to assess the safety-walking time trade-off. Findings show that longer walks, especially those exceeding six minutes, increase the likelihood of illegal crossing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Aryntha
Abstrak :
ABSTRAK
Jembatan penyeberangan orang (JPO) merupakan fasilitas yang cukup penting dalam perencanaan transportasi perkotaan, khususnya bagi pejalan kaki. Perencanaan JPO idealnya harus memenuhi standar dan juga kebutuhan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik JPO dengan standar, menganalisa tingkat pelayanan jembatan, serta menganalisa jembatan penyeberangan berdasarkan kebutuhan pengguna JPO. Komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi dilakukan pengukuran dan pengamatan kondisi fisik eksistingnya untuk disesuaikan dengan standar, perhitungan volume dan waktu perjalanan pengguna JPO untuk ditentukan tingkat pelayanan dari JPO tersebut, serta penyebaran kuesioner kebutuhan pengguna terkait dengan komponen JPO. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 41,47% pengguna menggunakan JPO untuk menyeberang dari Mall Metropolitan ke Mega Bekasi Hypermall atau sebaliknya. Tingkat pelayanan JPO berdasarkan kecepatan pejalan kaki bernilai E, sedangkan tingkat pelayanan berdasarkan modul dan volume arus pejalan kaki bernilai C hingga E. Sebagian besar komponen JPO di Jalan Ahmad Yani, Bekasi belum memenuhi standar walaupun telah memenuhi kebutuhan penggunanya. Pengguna JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi menginginkan adanya atap pada tangga jembatan dan juga penertiban pengemis dan pedagang disekitar JPO. Tingkat kepatuhan pejalan kaki terhadap JPO Jalan Ahmad Yani, Bekasi yaitu sebesar 79,045%.
ABSTRAK
Pedestrian crossing bridge (JPO) is a facility that is important in urban transportation planning, especially for pedestrians. Pedestrian crossing bridge planning ideally should meet the standards and needs of its users. The purpose of this study is to evaluate the physical condition of the JPO with the standards, analyzes level of service (LOS) of the bridge, and analyzing pedestrian bridge based on JPO?s user needs. Observations and measurements have been done in JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi to conform with the standards, the calculation of users? volume and travel time to determined the level of service (LOS) of the bridge, and the distribution of the JPO users? need questionnaire relating to components of JPO. The results of this study show that as much as 41.47% of users use the JPO to cross from Metropolitan Mall to Mega Bekasi Hypermall or otherwise. JPO?s level of service is E based on the speed of the pedestrian, while the level of service is worth C to E based on modules and pedestrian traffic volume. Most of the JPO components on Jalan Ahmad Yani, Bekasi does not conform to the standards although it has been fulfilling the needs of its users. JPO users on Jalan Ahmad Yani, Bekasi wanted a roof on a bridge ladder and also controlling beggars and traders around the JPO. The pedestrians? level of obedience against JPO on Jalan Ahmad Yani, Bekasi is equal to 79.045%.
[;, ]: 2016
S64229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>