Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kahlil Gibran
"Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram negatif penyebab berbagai infeksi oportunistik dan nosokomial. Bakteri ini tidak peka terhadap berbagai golongan antibiotik sehingga menjadi kendala utama dalam penanganan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola kepekaan Pseudomonas aeruginosa terhadap beberapa golongan antibiotik. Desain penelitian bersifat cross-sectional dengan analisis data sekunder dari isolat Pseudomonas aeruginosa yang terdapat di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI dari tahun pertengahan 2013-2019. Dari 396 sampel yang didapat, Pseudomonas aeruginosa mengalami perubahan tingkat kepekaan terhadap 37 antibiotik yang diiuji dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepekaan tertinggi terdapat pada antibiotik golongan polimiksin. Adapun tingkat kepekaan yang rendah terdapat pada antibiotik ampicillin, ampicillin/sulbactam, amoxicillin, amoxicillin/a.clavulanat, cefazolin, cefoxitin, cefuroxime, cefotiam, cefotaxime, cotrimoxazole, chloramphenicol, dan nitrofurantoin. Kedepannya, penelitian mengenai evaluasi pola kepekaan antibiotik perlu dilakukan secara kontinyu agar mendapatkan pola terapi yang sesuai.

Pseudomonas aeruginosa is a Gram-negative bacterium that causes a variety of opportunistic and nosocomial infections. These bacteria are not sensitive to various classes of antibiotics so they become a major problem in infection management. This study aims to establish a pattern of Pseudomonas aeruginosa sensitivity to several antibiotic classes. The research design was cross-sectional with secondary data analysis of Pseudomonas aeruginosa isolates in the Clinical Microbiology Laboratory of the Faculty of Medicine UI from mid-2013-2019. Of the 396 samples obtained, Pseudomonas aeruginosa experienced changes in the level of sensitivity to 37 antibiotics tested from year to year. Based on the results of the evaluation above, it can be said that the highest level of sensitivity is in the polymyxin group antibiotics. The low level of sensitivity is found in the antibiotics ampicillin, ampicillin/sulbactam, amoxicillin, amoxicillin/clavulanic acid, cefazolin, cefoxitin, cefuroxime, cefotiam, cefotaxime, cotrimoxazole, chloramphenicol, and nitrofurantoin. In the future, research to evaluate the pattern of antibiotic sensitivity needs to be carried out continuously in order to obtain the appropriate therapy pattern."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valen Fridolin Simak, examiner
"Perilaku seksual berisiko adalah merupakan masalah kesehatan remaja yang terus menerus meningkat bersamaan dengan perkembangan teknologi, sehingga perlu untuk diatasi. Intervensi keperawatan “PEKA BERAKSI” adalah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran dan pengaruh pelaksanaan intervensi “PEKA BERAKSI” (PEndidikan kesehatan, Kontrol orang tuA, pemBERdayaAn, Keterampilan negosiaSI) terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja di SMA/SMK kelurahan Cisalak pasar. Pelaksanaan intervensi ini melibatkan 275 siswa kelas 10 dan 11 dan 10 keluarga binaan selama 16-17 kali pertemuan selama 10 minggu. Data dianalisis menggunakan uji Paired t test dengan hasil membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja dan keluarga mencegah perilaku seksual berisiko sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (p = 0,001). Berdasarkan hasil tersebut, perlu adanya pemantauan secara berkesinambungan terhadap tahap tumbuh kembang remaja khususnya dengan meningkatkan kompetensi kecakapan hidup remaja untuk mengatasi masalah kesehatan, sehingga remaja dapat menekan angka kejadian perilaku seksual berisiko.

Risky sexual behaviour is an adolescent health problem that continues to increase along with technological developments, so it needs to be addressed. "PEKA BERAKSI" nursing intervention is one solution to overcome this problem. The purpose of this final scientific work is to provide an overview and influence of the implementation of "PEKA BERAKSI" interventions (health education, parental monitoring, empowerment, negotiation skill) on risky sexual behaviour in adolescents in high school / vocational Cisalak pasar village. The implementation of this intervention involved 275 10th and 11th-grade students and 10 assisted families for 16-17 meetings for 10 weeks. Data were analysed using paired t-test with the results proving that there was a significant effect on the knowledge, attitudes and skills of adolescents and families to prevent risky sexual behaviour before and after the intervention (p = 0.001). Based on these results, there is a need for continuous monitoring of the stages of adolescent growth and development, primarily by increasing adolescent life skills competencies to overcome health problems, so that adolescents can reduce the incidence of risky sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dwi Kurniawati
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Kebudayaan yang dimiliki dapat mempengaruhi pandangan sehat dan sakit seseorang, sehingga dibutuhkan adanya asuhan keperawatan peka budaya. Asuhan keperawatan peka budaya membutuhkan pengetahuan transkultural sehingga dapat menghasilkan self efficacy dalam mengaplikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keperawatan transkultural dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya. Penelitian ini melibatkan 119 orang mahasiswa profesi baik asal program ekstensi maupun reguler menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan keperawatan transkultural yang dimiliki dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya pada mahasiswa Profesi FIK UI angkatan 2015 (p value = 0,009). Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukannya integrasi asuhan keperawatan peka budaya dalam kurikulum keperawatan lainnya. Penelitian pada unsur kompetensi budaya yang lain diperlukan pada penelitian selanjutnya.

Indonesia is an archipelago country which has multicultures. Culture can affect someone's view about health and illness, therefore cultural sensitive nursing care is needed. Cultural sensitive nursing care need transcultural knowledge to attain self efficacy in applying. The aim of this research was to discover the relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care. This research involved 119 nursing profession students from extension and regular program using cross sectional design with total sampling technique.
The result of this research showed that there was a significant relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care among nursing profession student, faculty of nursing universitas indonesia 2015 (p value = 0,009). This research is recomended the integration transcultural nursing care in the other curriculum nursing. Any further researches in other cultural competence is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enie Novieastari
"Abstrak
Seorang perawat dituntut untuk memiliki kompetensi kultural sehingga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan budaya pasien. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran peningkatan kompetensi kultural perawat yang masih rendah melalui program Pelatihan Asuhan Keperawatan Peka Budaya pada Pasien dengan Gangguan Respirasi. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Program pelatihan ini berlangsung selama 4 minggu melibatkan 93 orang perawat pelaksana dan manajer asuhan keperawatan di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur yang dipilih secara purposif. Instrumen kompetensi kultural yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan oleh peneliti pada penelitian sebelumnya. Hasil pengukuran kompetensi kultural perawat sebelum dan setelah pelatihan menunjukkan perbedaan yang bermakna. Kompetensi kultural ditinjau dari aspek pengetahuan budaya memiliki nilai p< 0,001 (α= 0,05), dari sikap budaya nilai p< 0,01 (α= 0,05), dan dari aspek keterampilan budaya nilai p< 0,001 (α= 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawatan Peka Budaya efektif meningkatkan kompetensi kultural perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya adalah perlunya mensosialisasikan model Asuhan Keperawatan Peka Budaya yang digunakan dalam pelatihan ini kepada seluruh perawat agar dapat diterapkan kepada seluruh pasien dengan berbagai gangguan kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cania Mutia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan psychopath trait berdasarkan tipe
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Salemba dan Rumah Singgah PEKA.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tingginya psychopath trait
merupakan faktor risiko seseorang melakukan tindakan kriminal. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa psychopath trait dilaporkan memiliki hubungan yang sangat
kuat dengan kekerasan dan residivis kriminalitas. Belum ada penelitian yang
mendalami psychopath trait berdasarkan tiga tipe narapidana, yakni narapidana,
narapidana residivis, serta mantan narapidana. Partisipan berjumlah 90 orang dengan
rincian 30 narapidana, 30 narapidana residivis dan 30 mantan narapidana. Partisipan
diminta untuk mengisi kuesioner Psychopathy Checklist Revised (PCL-R) yang
dikembangkan oleh Hare pada tahun 1991. Data yang sudah terkumpul kemudian
diolah menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan
tidak ada perbedaan psychopath trait yang signifikan berdasarkan tipe narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan Salemba dan Rumah Singgah PEKA.

ABSTRACT
This study aims to explore the difference of psychopathy trait among type of inmates
in Salemba Prison and PEKA shelter. Previous research revealed that the higher
psychopath trait is a risk factor of criminal behavior. Research also showed that the
higher psychopath trait is reported to have a very strong relationship with the violent
and recidivist criminality. There are no studies that explore the psychopath trait
among three types of inmates, which are inmates, recidivist inmates, and ex-inmates.
Number of participants on this research are 90 people with the details of 30 inmates,
30 recidivist inmates and 30 ex-inmates. Participants were asked to complete a
questionnaire Psychopathy Checklist Revised (PCL-R) developed by Hare in 1991,
which was then processed using Analysis of Variance (ANOVA). The results
showed no significant differences in psychopath trait on the types of inmates in
Salemba Prison and PEKA shelter."
2016
S66482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiah
"Kebudayaan dapat memengaruhi perilaku dan persepsi sehat dan sakit seseorang. Asuhan keperawatan secara peka budaya diperlukan untuk memahami kebutuhan klien dengan budaya yang beragam. Efikasi diri sangat diperlukan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya agar memberikan kepercayaan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya sehingga menghasilkan perilaku caring yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners. Penelitian ini melibatkan 102 orang mahasiswa profesi ners yang berasal program regular dan ekstensi menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pengumpulan data secara cross sectional dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya mahasiswa profesi ners sudah sangat tinggi dilihat dari proporsinya (83,2%) dan perilaku caring mahasiswa profesi ners juga sangat baik dilihat dari proporsinya (93,67%). Hasil uji analisis dengan menggunakan uji spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners (p value = 0.0001). Penelitian ini menyarankan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring pada tahap akademik sarjana yang sudah memulai praktik di rumah sakit, maupun perawat di yang bekerja di rumah sakit.

Culture can influence a person's behavior and perception of health and illness. Culturally sensitive nursing care is needed to understand the needs of clients with diverse cultures. Self-efficacy is very necessary in carrying out culturally sensitive nursing care in order to provide confidence in performing cultural nursing care so as to produce good caring behavior. This study aims to determine the relationship of self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing profession students. This study involved 102 professional students from both regular and extension programs using a descriptive correlation design with cross sectional data collection methods with purposive sampling technique. The results showed that self-efficacy in providing nursing care to nursing professional students was very high seen from the proportion (83.2%) and caring behavior of nursing professional students was also very good seen from the proportion (93.67%). The results of the analysis using the Spearman Rho test showed that there was a significant relationship between self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing professional students (p value = 0.0001). It is recommended that further research be conducted on the level of self-efficacy in providing cultural care for caring behavior at the academic level who have started practicing in hospitals, as well as nurses working in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliasih
"Intervensi area perawatan intensif memberikan dampak psikologis bagi pasien sehingga pasien rentan mengalami kecemasan. Terapi musik dapat dikembangkan berdasarkan latar belakang budaya loka seperti musik gamelan dipadukan dengan perkembangan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatehui pengaruh aplikasi terapi musik Yar-a terhadap kecemasan pasien di Ruang High Care. Metode penelitian adalah quasi eksperimen pretest postest dengan kelompok kontrol. Sampel penelitian adalah pasien yang dirawat di Ruang High Care dengan total 62 responden. Hasil analisis bivariat terdapat penurunan skor kecemasan pada kelompok intervensi (p=0,000). Ada pengaruh yang signifikan aplikasi terapi musik Yar-a terhadap kecemasan pasien di Ruang High Care (p=0,000). Aplikasi terapi musik Yar-a secara efektif dalam menurunkan kecemasan pasien di Ruang High Care. Terapi musik menggunakan musik gamelan dan suara alam dapat digunakan untuk intervensi menurunkan kecemasan.

Intensive care area interventions have a psychological impact on patients so that patients are vulnerable to experiencing anxiety. Music therapy can be developed based on local cultural backgrounds such as gamelan music combined with technological developments. This research aims to determine the effect of the yar- a music therapy application on patient anxiety in the High Care Room. The research method is a quasi-experimental pretest posttest with a control group. The research sample was patients treated in the High Care Room with a total of 62 respondents. The results of bivariate analysis showed a decrease in anxiety scores in the intervention group (p=0.000). There is a significant effect of the Yar-a music therapy application on patient anxiety in the High Care Room (p=0.000). The Yar- a music therapy application is effective in reducing patient anxiety in the High Care Room. Music therapy using gamelan music and natural sounds can be used as an intervention to reduce anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library