Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venny Ardita
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap individu menangani konflik secara berbeda, untuk itu ketika berhadapan dengan individu yang memiliki karakter yang berbeda, maka komunikasi asertif menjadi hal yang perlu diperhatikan, kerena jika respon yang diberikan tidak tepat untuk menyelesaikan konflik dapat membuat individu tersebut kurang termotivasi dan menunjukkan sikap buruk dalam berkolaborasi dengan rekan kerja. Tujuan penulisan untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan komunikasi asertif terhadap motivasi kerja perawat pelaksana pada dua Rumah Sakit Umum Daerah di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre test-post test with control group, pengambilan sampel secara proportional sample yang melibatkan 74 perawat pelaksana, 37 perawat kelompok intervensi dan 37 perawat kelompok kontrol. Tahap awal untuk kelompok intervensi dilakukan pre test kemudian diberikan pelatihan komunikasi asertif dalam 6 sesi, setelah itu melakukan post test 1, selanjutnya 2 minggu setelah pelatihan dilakukan lagi pengukuran post test 2. Hasil penelitian menunjukkan perubahan motivasi kerja afiliasi pre-post test kelompok intervensi lebih tinggi secara bermakna baik pada post test 1 maupun post test 2 p < ? , sedangkan untuk motivasi kerja umum kelompok intervensi lebih tinggi secara bermakna pada pengukuran post test 1 saja dibandingkan dengan kelompok kontrol p: 0,009; ?: 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan bahwa manajer keperawatan perlu meningkatkan motivasi kerja perawat salah satunya melalui pelatihan agar rumah sakit dapat memberikan kepuasan bagi pasien dalam menerima pelayanan keperawatan.
ABSTRACT
Individual handles conflict differently, therefore when dealing with individuals who have different characters, then the assertive communication into things to note, because if response is not appropriate to resolve the conflict can make these individuals less motivated and showing bad attitude in collaborated with colleagues. The purpose of writing to identify the influence of assertive communication training to work motivation nurse practitioner at two regional general hospital in Southeast Sulawesi, Indonesia. This research using design a quasi experiment pre test post test with control group, with sampling in proportional sample with the total sample 74 nurse practitioners, 37 people intervention group and 37 people the control group. The early stages for the intervention group will be pre test and then given an assertive communication training in 6 sessions, after that do post test 1, the next 2 weeks after the training is done again post test measurement 2. The result showed change of work motivation affiliation pre post test group significantly higher intervention either on post test 1 and post test 2 p , while for public work motivation intervention group was significantly higher in post test 1 measurement than the control group p 0,009 0,05 . The study recommended that nursing managers need to improve the work motivation of nurse through training so that the hospitals to provide satisfaction for patients in receiving nursing services.
2018
T50910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003
615.53 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Enie Novieastari
Abstrak :
Abstrak
Seorang perawat dituntut untuk memiliki kompetensi kultural sehingga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan budaya pasien. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran peningkatan kompetensi kultural perawat yang masih rendah melalui program Pelatihan Asuhan Keperawatan Peka Budaya pada Pasien dengan Gangguan Respirasi. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Program pelatihan ini berlangsung selama 4 minggu melibatkan 93 orang perawat pelaksana dan manajer asuhan keperawatan di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur yang dipilih secara purposif. Instrumen kompetensi kultural yang digunakan adalah instrumen yang dikembangkan oleh peneliti pada penelitian sebelumnya. Hasil pengukuran kompetensi kultural perawat sebelum dan setelah pelatihan menunjukkan perbedaan yang bermakna. Kompetensi kultural ditinjau dari aspek pengetahuan budaya memiliki nilai p< 0,001 (α= 0,05), dari sikap budaya nilai p< 0,01 (α= 0,05), dan dari aspek keterampilan budaya nilai p< 0,001 (α= 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kegiatan Pelatihan Asuhan Keperawatan Peka Budaya efektif meningkatkan kompetensi kultural perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya adalah perlunya mensosialisasikan model Asuhan Keperawatan Peka Budaya yang digunakan dalam pelatihan ini kepada seluruh perawat agar dapat diterapkan kepada seluruh pasien dengan berbagai gangguan kesehatan.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 JKI 21:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luzi Adriyanti
Abstrak :
Implementasi program pendidikan dan pelatihan perawat pada RSKD Duren Sawit masih belum mencapai target yang telah ditetapkan sesuai ketentuan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit maupun sasaran mutu unit Pendidikan dan Pelatihan. Penelitian ini yang bertujuan mengetahui bagaimana terselenggaranya proses diklat tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan eksplorasi terhadap proses perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi diklat perawat. Dalam setiap proses, faktor yang dieksplorasi adalah faktor sumber daya manusia (SDM), biaya dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSKD Duren Sawit Jakarta pada tahun 2013 telah melakukan implementasi Diklat untuk Perawat mengacu pada kebijakan Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Direktur RSKD Duren Sawit Jakarta. Seluruh proses dari tahap perencanaan, pengorganiasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sudah dilakukan, akan tetapi proses ini belum terintegrasi dan pendokumentasian masih terpisah antara bagian diklat dan bagian Keperawatan. Biaya yang diberikan sudah berkesinambungan akan tetapi belum sesuai dengan kebutuhan. Rumah Sakit diharapkan melakukan analisis penyebab belum tercapainya target yang ditetapkan sebagai bukti bahwa Rumah sakit tetap memperhatikan target mutu yang seharusnya dicapai. Pola pelatihan dapat diubah menjadi pola Training for Trainer dengan tujuan efisiensi dan perawat dapat menjadi pelatih untuk pelatihan internal di Rumah Sakit.
The Implementation of Nurse?s Education and Training Program in Duren Sawit Mental Health Hospital in Jakarta 2013 still hasn?t reached the target set by the Minimum Service Standards for Hospitals nor the quality objectives by the Training Unit, therefore this research is conducted to acknowledge how the training process is conducted. This research uses qualitative method by exploring the planning process, organizing process, actuating, controlling and evaluation of nurse?s education and training program. In each process, the factor explored is human resource, cost and method. The result of this research shows that Duren Sawit Mental Heath Hospital in 2013 has implemented nurse's education and training program as commanded by the Governor of DKI Jakarta's Regulation and the General Manager of RSKD Duren Sawit Jakarta, but this process hasn't yet integrated with the factors explored above and report made on this issue is still divided between the Training Unit and the Nursing Unit. The cost spent has already balanced but it hasn?t fulfilled the need of the cost required for Nurse?s Education and Training Program. The hospital is expected to be able to make a cause analysis as evidence that the hospital still gives attention to the target of quality that has to be attained and change the training method to "Training for Trainer", hoping it would train the nurses to become trainers during internal trainings.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library