Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vergina Sitar O. B.
Abstrak :
Krim dapat dibuat dengan metode hot process ataupun cold process. Pada penelitian ini diformulasikan krim pelembab yang mengandung asam glikolat dengan metode pembuatan secara cold process menggunakan basis krim Emulgade® CM dan Emulgade® CPE masing-masing pada kecepatan pengadukan 2000 rpm dan 4000 rpm. Adanya asam glikolat dan kecepatan pengadukan yang berbeda diperkirakan dapat mempengaruhi stabilitas fisik krim. Uji stabilitas dilakukan melalui cycling test, uji mekanik dan pengamatan pada penyimpanan selama 8 minggu di suhu kamar, suhu tinggi (40oC±2oC), dan suhu rendah (4oC±2oC). Parameter kestabilan pada ketiga suhu yaitu organoleptis, pH, diameter globul rata-rata diukur setiap 2 minggu selama 8 minggu, sedangkan konsistensi dan viskositas diukur pada awal pembuatan dan akhir penyimpanan minggu ke-8. Semua krim menunjukkan kestabilan fisik berdasarkan pengamatan organoleptis, pemeriksaan pH, diameter globul rata-rata, cycling-test dan uji mekanik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soeklola Muliady
Abstrak :
Keringnya kulit menua pada wanita disebabkan oleh penipisan struktur kulit, berkurangnya produksi Natural Moisturizing Factor serta penurunan kadar estrogen. Krim pelembab kulit menua pada umumnya mengandung gliserin dalam konsentrasi tinggi, tetapi kurang disukai ketika digunakan. Tujuan penelitian ini adalah menggabungkan 4% ekstrak etanol biji kelabet dan 2% malam lebah untuk menghasilkan krim pelembab (krim uji) yang lebih efektif, aman, disukai serta stabil untuk melembabkan kulit menua dibandingkan dengan gliserin 10% (krim kontrol). Uji manfaat (efektivitas) kedua krim diukur berdasarkan pengamatan skor gambaran klinis dan skor korneometer CM825® pada 33 sukarelawan wanita berusia 30-45 tahun. Uji keamanan dinilai dengan patch test. Tingkat kesukaan kedua krim dinilai dengan uji perbandingan jamak. Uji stabilitas mencakup cycling test, uji mekanik, uji stabilitas dipercepat selama 12 minggu serta uji efektivitas pengawet. Hasil uji manfaat menunjukkan krim uji dinilai lebih efektif untuk melembabkan kulit menua dibandingkan dengan krim kontrol. Hasil uji keamanan menunjukkan kedua krim tidak mengakibatkan iritasi. Uji perbandingan jamak menunjukkan kedua krim samasama kurang disukai. Tidak terjadi pemisahan fase pada uji stabilitas dan penggunaan pengawet dinilai sudah cukup efektif. Berdasarkan penelitian, terdapat perubahan warna, pembesaran diameter globul, penurunan kadar pH, penurunan viskositas serta konsistensi, sehingga dapat disimpulkan kedua krim yang dihasilkan kurang stabil. ......Dry aging skin on women is caused by thinning of skin structure, less production of Natural Moisturizing Factor and estrogen level decrease. Generally, moisturizer creams for aging skin contain high concentrate of glycerin, although less comfortable to use. The aim of this research is to combine 4% ethanol extract of fenugreek seeds and 2% of beeswax to produce moisturizer cream (herbal cream) which is more effective, safe, comfortable and stable to moisturize the aging skin compared to glycerin 10% (control cream). Efficacy test for both creams were measured based on observation of clinical score and corneometer CM825® score for 33 women volunteers aged 30-45 years old. Safety test was evaluated by patch test. The comfortability level for both creams were determined by pair comparison test. The stability test consists of cycling test, mechanic test, accelerated stability test within 12 weeks and preservative effectiveness test. The result of efficacy test showed that the herbal cream was more effective to moisturize the aging skin compared to the control cream. The safety test indicated that both creams did not cause irritations. The pair comparison test showed that both creams were less comfortable to use. There was no emulsion breaking during stability test and preservative was adequately effective. During the research, there were change in color, enlargement of globule diameter, decrease in pH level as well as viscosity decrease and inconsistency; hence it can be concluded that both creams were less stable.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30482
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Rizkia
Abstrak :

Xerosis dan pruritus adalah salah satu masalah kulit yang paling sering terjadi pada lansia sebagai respon fisiologis penuaan. Xerosis merupakan kondisi kulit kering akibat kurangnya kadar air pada stratum korneum di epidermis. Ekstremitas bawah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami xerosis dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Xerosis seringkali disertai pruritus yang memicu garukan berlebih dan menyebabkan kerusakan sekunder pada kulit. Penulisan ini bertujuan untuk melihat efek pelembab yang mengandung urea pada kulit kering pada lansia. Penulisan ini berfokus pada intervensi perawatan kaki dengan menggunakan pelembab yang mengandung urea selama 20-30 menit setiap sesinya selama 7 hari. Urea telah terbukti sebagai natural moisturizing factors (NMF) dapat mengurangi transpepidermal water loss (TEWS) pada kulit kering dan sebagai agen antimikroba serta antipruritus untuk mengurangi rasa gatal. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan penurunan derajat kulit kering setelah dilakukan intervensi perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea pada lansia dengan kulit kering. Perawat general diharapkan dapat menerapkan perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah integritas kulit pada lansia.


Xerosis and pruritus are the most common skin problems in the elderly as a physiological response to aging. Xerosis is a dry skin condition due to lack of water content in the stratum corneum in the epidermis. The lower extremity is one of the parts of the body that most often experiences xerosis compared to other parts of the body. Xerosis is often accompanied by pruritus which triggers excessive scratching and causes secondary damage to the skin. This paper aims to see the effect of a moisturizer containing urea on dry skin in the elderly. This paper focuses on foot care interventions using a moisturizer containing urea for 20-30 minutes each session for 7 days. Urea has been proven as a natural moisturizing factor (NMF) to reduce transpepidermal water loss (TEWS) in dry skin and as an antimicrobial and antipruritic agent to reduce itching. The results of the intervention evaluation showed a decrease in the degree of dry skin after the foot care intervention using a moisturizer containing urea in the elderly with dry skin. General nurses are expected to apply foot care using a moisturizer containing urea as a nursing intervention to address skin integrity problems in the elderly.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library