Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safarudin Gazali
"ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih atau air minum semakin hari semakin tinggi sejalan dengan perkembangan penduduk dan kota. Tetapi kebutuhan ini tidak seimbang dengan penyediaan air tersebut, karena pengadaan kebutuihan air bersih membutuhkan waktu yang lama dan investasi yang besar akibat tingkat pencemaran sudah tinggi. Keadaan ini menyebabkan penyediaan air bersih sudah sulit.
Untuk menjawab kondisi tersebut, maka perlu menemukan suatu metoda yang sederhana dan memanfaalkan air yang tidak layak untuk air bersih atau air minum yaitu air tanah yang mengandung garam akibat resapan air iaut. Nletoda atau sistem yang dipilih adalah sistem reverse osmosis. Sistem reverse osmosis dipilih karena instalasi oukup sederhana, investasi yang tidak terlalu mahal, dan dan mudah dirancang dan dirakit.
Keunggulan lain dari sistem reverse osmosis yaitu dapat menurunkan kadar garam sehingga air menjadi tawar, juga membuat air menjadi soft. Diharapkan juga membran yang terdapat pada sistem reverse osmosis dapat menahan mikroorganisme yang membahayakan manusia.
Alat pengolah yang menggunakan sistem reverse osmosis ini terdiri dari membran, pompa tekanan tinggi, dan peralatan pendukung Iainnya. Membran RO memiliki syarat tertentu untuk digunakan, maka air baku harus mengalami pengoiahan awal terlebih dahulu sebelum diianiutkan ke sistem reverse osmosis.
Alat pengolah ini dapat dijadikan saiah satu altematif pemecahan masalah Iingkungan terutama masaiah pengadaan air bersih atau air minum.

"
1996
S36685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Aulia Rakhman
"ABSTRAK
Penataan ruang kota berperan dalam upaya pengendalian pemanfaatan air
bawah tanah yang dilakukan guna menghindari terjadinya kerusakan kuantitas
dan kualitas air bawah tanah akibat pemanfaatan air bawah tanah yang tidak
terkendali. Penataan ruang di Kawasan Bandung Utara (KBU) seharusnya
disertai dengan aspek pengawasan yang berfungsi untuk mengendalikan dan
menjaga agar pelaksanaannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Pengendalian penataan ruang kota yang akan berpengaruh kepada pemanfaatan
air bawah tanah dilakukan untuk menjaga kelestarian, kesinambungan,
ketersediaan, daya dukung, fungsi air tanah, serta mempertahankan keberlanjutan
pemanfaatan air tanah.
Dalam pelaksanaannya, implementasi Peratuan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan
Bandung Utara (KBU) sebagai pengendalian pemberian perizinan pengelolaan air
bawah tanah di Kawasan Bandung Utara (KBU), Jawa Barat belum berjalan
seperti sebagaimana yang diharapkan, dalam proses pengendalian perizinan
masih terdapat kendala-kendala yang menyebabkan proses pengendalian
perizinan ini belum dapat berjalan dengan baik, kendala tersebut selain berasal
dari pihak pemerintah, juga disebabkan oleh kurang pahamnya masyarakat
tentang pentingnya pelestarian sumber air baku air bawah tanah.

ABSTRACT
City spatial planning plays a role in efforts to control the use of
underground water in order to avoid damage to the quantity and quality of
groundwater due to uncontrollable utilization of underground water. Spatial
planning in the area of North Bandung Area (KBU) should be accompanied by
monitoring aspect that serves to control and keep the implementation in
accordance with applicable laws. Control of the city spatial planning that will
affect the utilization of underground water to maintain the preservation,
continuity, availability, carrying capacity, soil water function, as well as
maintain the sustainability of groundwater utilization.
The implementation of the Norm of West Java Province No. 1 of 2008 on
Control of Land Use in North Bandung Area ( KBU ) as granting permit control
the management of underground water in the area of North Bandung Area ( KBU
), West Java as not running as expected , in the process of permit control, there
are many obstacles that cause the permit control process can not run well. The
constraints, beside from government, is also caused by lack of understanding of
the public about the importance of conservation of underground water resources."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library