Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ketut Shanty
Abstrak :
Produk yang di tujukan untuk wanita begitu banyak ragamnya. Dari sekian banyak produk tersebut, produk pembalut wanita yang ada di pasaran pun b e gitu· banyak, bai k dari merek yang ada maupun jumlahnya. Masing.,...masing ·menawarkan kelebihan produk, dan menawarkan s uatu perne cahan· masa ah yang dialami dalam kehidupan wanita. Car e free adalah salah satunya. Produk ini mempos isikan produknya sebagai pembalut . wanita yang bukan untuk m a s~ haid, tetapi di pergunakan setiap hari guna mengatasi kelembaban sebe l um dan sesudah masa haid wanita. Untuk membangun pengetahu n mengenai produk pembalut irii memang tidak mudah , kare na masyarakat umumnya hanya mengenal pembalut-pembalut wanita yang dipergunakan untuk masa haid saja. Salah satu strategi promosi yang mereka pilih adalah iklan. Media yang dipilih hanya majalah wanita, seperti Femina, Kartini, dan Sarinah. Setelah lima tahun, pihak Johnson. & Johnson mulai memperluas segmen pasarnya ke remaja,.melalui majalah Gadis. Untuk melihat sampai seberapa j~uh pengetahuan remaja putri, maka dilihat dari proses persepsi dimana akan dilihat juga · apakah unsur...;.unsur iklan Carefree mampu menarik perhatian mereka. Penulis mengambil 100 responden remaja putri SMP dan SMA, yang pernah li at iklan Carefree d i wilayah Pondok Indah dengan pengambilan. sampel secara acak sederhana. Tehnik pengumpul an ~at a menggunakan wawancara berstr uktur , wawancara dengan pihak Johnson & Johnson, serta studi kepustakaan . Penelitian · ini menghasilkan jawaban , bahwa ilustrasi (gambar utama) merupak:an unsur yang paling menarik , yang p~rt am a kali d ilihat, dan juga unsur y ang pa1ing mudah diingat . Sebagiban besar r esponc;ten kurang mengetahlii mengenai headline iklannya, mayoriias responden cukup mengetahui ilustrasi ikl an , dan umumny l ebih mampu menyebutkan gambar utama saja dar i 4 ilustrasi ¥ang ada. Responden yang pernah membaca naskah iiklan · rnaupun yang t iaak pernah cukup mengetahuinya. Baik responden yang pernah membaca naskahnya maupun yang tidak pernah membaca ternyata kurang tahu penggunaan sebenarnya dari pembalut tersebut digunakan Carefree, mereka beranggapan untuk masa-masa haid. Mengenai slogan yang digunakan, mayoritas responden tidak pernah membacanya, sehingga pengetahuan mereka mengenai unsur iklan ini adalah rendah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Anggraeni
Abstrak :
Telah dibuat film sambung silang kitosan-tripolifosfat yang mengandung asiatikosida sebagai pembalut bioaktif untuk luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari parameter yang berpengaruh dalam pembuatan film sambung silang kitosan-tripolifosfat, mempelajari karakteristik film yang dihasilkan, mempelajari profil pelepasan asiatikosida dari film, serta mempelajari aktivitas penyembuhan lukanya secara in vivo. Film dibuat dalam empat formula F1, F2, F3, dan F4 dengan memvariasikan konsentrasi tripolifosfat antara lain 0%, 4%, 8%, dan 12% b/b kitosan. Sambung silang kitosan-tripolifosfat dibuat dengan metode gelasi ionik dan film dibuat dengan metode penguapan pelarut. Cairan pembentuk film (CPF) dan film yang dihasilkan dikarakterisasi yang meliputi spektroskopi FTIR, turbidimetri, viskositas, ketebalan, sifat mekanik, daya mengembang, laju transmisi uap air, kekuatan bioadhesif, profil pelepasan asiatikosida dari film, dan aktivitas penyembuhan luka secara in vivo pada luka mekanik terbuka derajat tiga. Hasilnya menunjukkan bahwa film F2, F3, dan F4 memiliki karakteristik yang lebih baik, terutama sifat mekaniknya daripada F1 dengan karakteristik terbaik ditunjukkan oleh F4. Persen kumulatif pelepasan asiatikosida pada jam ke enam dari film F1, F2, F3, dan F4 berturut-turut 84,8%, 72,1%, 73,4%, dan 72,0% dengan kinetika pelepasan dikontrol oleh proses difusi dan erosi. Film sambung silang kitosan-tripolifosfat (F4) belum menunjukkan aktivitas penyembuhan luka yang lebih baik dibandingkan kontrol dan aktivitas yang ditunjukkan tidak berbeda secara bermakna (p > 0,05) pada jenis luka yang diujikan (luka kering). ......Cross-linked chitosan-tripolifosfat films containing asiaticoside have been prepared as bioactive dressing. The objectives of this research were to study the parameters that affect in preparation of cross-linked chitosan-tripolyphosphate films, to study the characteristics of the resulting films, to study the release profile of asiaticoside from the films, and to study in vivo wound healing activity. The Films were formulated in four formulas termed F1, F2, F3, and F4 by varying the concentration of tripolyphosphate including 0%, 4%, 8%, and 12% w/w of chitosan. Cross-linked chitosan-tripolyphosphate was prepared by ionic gelation technique and the films were prepared by casting/ solvent evaporation technique. Film-forming fluids (CPF) and the resulting films were characterized, including spectroscopy FTIR, turbidimetry, viscosity, film thickness, mechanical properties, swelling degree, water vapor transmission rate, bioadhesive property, release profil of asiaticoside from the film, and in vivo wound healing activity on third degree mechanical open wound. The result showed that F2, F3, and F4 films had better characteristics especially in mechanical properties than F1 film and the best characteristics was showed by F4 film. Cumulative release of asiaticoside at sixth hours from F1, F2, F3, and F4 films respectively were 84,8%, 72,1%, 73,4%, and 72,0% with the release kinetics were controlled by diffusion and erosion process. Chross-linked chitosan-tripolyphosphate film (F4) has not showed better wound healing activity than control and the activity wasn't significantly different on the type of wound that was tested (dry wound).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31069
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Stefanus
Abstrak :

Madu dan propolis merupakan produk dari lebah yang memiliki banyak manfaat. Banyak penelitian telah membuktikan kedua produk ini memiliki kandungan anti-bakteri dan anti-inflamasi sehingga memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan aktif dalam pembalut luka. Setiap tahunnya sekitar 180.000 orang meninggal akibat luka. Kematian akibat luka biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri dan tidak mendapatkan perlakuan yang tepat sehingga infeksi menjadi parah dan mengakibatkan kegagalan sistemik lainnya. Bakteri yang paling banyak ada di luka adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini menginisiasi infeksi pada luka terbuka. Saat ini Polyvinyl Alcohol (PVA) banyak digunakan sebagai polimer karena sifatnya yang transparan, mudah dibentuk, bio-inert, dan biokompatibel. PVA banyak digunakan dalam bentuk hidrogel sebagai pembalut luka. Hidrogel berbasis PVA memiliki performa yang baik sebagai pembalut luka, namun tidak memiliki sifat antibakteri, sehingga banyak penelitian melakukan penggabungan antara hidrogel dengan bahan aktif seperti gentamicin dan nanopartikel Ag. Penelitian ini menggabungkan PVA hidrogel dengan propolis pada beberapa komposisi (2,5%; 3,75%; 5%, 6,25%; 7,5%). Zona inhibisi terbaik adalah pada konsentrasi tertinggi, sementara untuk hasil uji sifat fisik, nilai kekuatan lipat adalah >300 untuk seluruh sampel, uji pembengkakan ada di rentang 7-12% untuk sampel dari Belitung, dan 4-6% pada sampel dari Sulawesi yang sudah memenuhi standar. Uji moisture content ada pada rentang 77-82%. ......Honey and propolis are products of bees that have many benefits. Many studies have proven that these two products have anti-bacterial and anti-inflammatory properties, so they have the potential to be used as active ingredients in wound dressings. Every year about 180,000 people die from injuries. Death from wounds is usually caused by infection from bacteria and not getting proper treatment so that the infection becomes severe and results in other systemic failures. The most common bacteria in the wound is Staphylococcus aureus. These bacteria initiate infection in open wounds. Currently, Polyvinyl Alcohol (PVA) is widely used as a polymer because it is transparent, malleable, bio-inert, and biocompatible. PVA is widely used in hydrogel form as a wound dressing. PVA-based hydrogels have good performance as wound dressings, but do not have antibacterial properties, so many studies have carried out combining hydrogels with active ingredients such as gentamicin and Ag nanoparticles. This research combining PVA hydrogel with propolis in several compositions (2,5%; 3,75%; 5%; 6,25%; 7,5%). The best inhibition zone is at the highest concentration, while for the physical property test results, the folding strength value is >300 for all samples, the swelling test is in the range of 7-12% for samples from Belitung, and 4-6% for samples from Sulawesi which have been meet standards. Moisture content test is in the range of 77-82%.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmina
Abstrak :
Abstrak
Penggunaan pembalut yang kurang tepat dapat berimplikasi pada terjadinya berbagai masalah kesehatan reproduksi. Perilaku penggunaan pembalut diinisiasi oleh domain pengetahuan dan sikap. Remaja putri merupakan kelompok paling rentan dimana terdapat kecenderungan mengembangkan stigma negatif terhadap menstruasi sehingga berimbas pada kekurangterpaparan terhadap informasi higienitas menstruasi. Penelitian ini dikembangkan untuk mengonfirmasi pengetahuan dan sikap dalam menginisiasi pembentukan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Pemilihan lokasi dan sampel penelitian ditentukan secara purposive dengan memasukkan seluruh siswi Sekolah Menengah Per-tama Negeri X Tondong Tallasa yang telah mengalami menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan pembalut yang masih kurang dengan persentase berturut-turut 57,45%, 57,45%, dan 70,21%. Temuan lain dalam penelitian ini mengindikasikan adanya perbedaan perilaku penggunaan pem-balut pada remaja putri menurut pengetahuan dan sikap. Meskipun demikian, tidak ditemukan adanya signifikansi pengetahuan dan sikap dalam perilaku penggunaan pembalut pada responden (p> 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak menunjukkan asosiasi dengan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Pada penelitian berikutnya diharapkan menyertakan variabel kontributor yang lain dengan me-libatkan jumlah sampel yang lebih besar.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meitria Cahyani
Abstrak :
ABSTRAK Pembalut wanita adalah alat kesehatan luar, merupakan kebutuhan pokok bagi konsumen wanita yang digunakan saat siklus menstruasi setiap bulan. Hasil riset YLKI bulan Juli 2015, ditemukan beredarnya pembalut wanita berklorin di pasaran sehingga masyarakat memberikan usulan pada pemerintah agar segera melakukan revisi standardisasi produk SNI 16-6363-2000 tentang pembalut wanita. Konsumen wanita, sebagai populasi konsumen terbesar di Indonesia belum memiliki peraturan khusus dari pemerintah yang mengatur spesifikasi barang/jasa maupun ketentuan perlindungan konsumen khusus bagi konsumen wanita. Dibutuhkan ketegasan pemerintah untuk menerapkan prinsip perlindungan konsumen, ketentuan tentang standardisasi produk, serta pertanggungjawaban pelaku usaha/produsen sesuai Undang-Undang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999. Metode : Menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang didukung pendekatan socio-legal research (observasi dan wawancara langsung dengan narasumber) untuk melengkapi analisis. Kerangka konsep yang digunakan yaitu Teori Gustav Radburch yang menyatakan hukum memiliki aspek keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, serta The Social Cost Theory sebagai dasar ajaran strict liability (tanggung jawab mutlak) dalam Hukum Perlindungan Konsumen. Hasil : Pedoman teknis SNI 16-6363-2000 tentang Pembalut Wanita belum mencantumkan ketentuan ambang batas kadar zat klorin, sedangkan Permenkes No.472/Menkes/Per/V/1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan menyatakan klorin termasuk salah satu bahan berbahaya bagi kesehatan. Badan Standardisasi Nasional RI sedang melakukan proses revisi terhadap SNI 16-6363-2000 berdasarkan prosedur Undang-Undang tentang Standardisasi Dan Penilaian Kesesuaian, UU No. 20 Tahun 2014. Upaya ini diharapkan dapat mendukung terobosan perlindungan konsumen wanita yang lebih baik sebagaimana tujuan penegakan Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia.
ABSTRACT Women sanitary napkins are external medical devices, is a basic requirement for consumers to use when the woman's menstrual cycle each month. YLKI research results in July 2015, discovered the circulation of sanitary napkins chlorinated in the market so that people make a proposal to the government to immediately revise the standardization of products SNI 16-6363-2000 about sanitary napkins. Female consumers, as the largest consumer population in Indonesia does not have specific regulations of government that regulate the specification of goods / services as well as consumer protection provisions specifically for the female consumer. It takes assertiveness governments to apply the principles of consumer protection, provisions on product standardization, as well as the accountability of businesses / manufacturers according to the Law on Consumer Protection, UU No. 8 Tahun 1999. Methods: Using the method of normative juridical research supported approach to socio-legal research (observation and direct interviews with sources) to complete the analysis. The conceptual framework used is the Gustav Radburch Theory that states have the legal aspect of fairness, expediency and legal certainty, as well as The Social Cost Theory as the basic teachings of strict liability (absolute liability) in the Consumer Protection Law. Results: Technical guidelines SNI 16-6363-2000 about Women Sanitary Pad have not included provisions threshold levels of chlorine, while Permenkes 472 / Menkes / Per / V / 1996 About Safety of Hazardous Materials for Health states including one of the ingredients of chlorine is harmful to health. National Standardization Agency of Republik Indonesia is conducting the process of revision of the SNI 16-6363-2000 accordance with the procedure of the Law on Standardization and Conformity Assessment, UU No. 20 Tahun 2014. This effort is expected to support breakthrough consumer protection better woman as the purpose of the Consumer Protection Law enforcement in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddi Djunawan
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pendahuluan untuk mempelajari sifat fisika jaringan liofilisasi kulit babi yang diradiasi dengan dosis radiasi 0, 15 dan 30 kGy dan penyimpanan 0 dan 3 bulan dengan menggunakan pengemas polietilen dan gabungan alumunium foil-polietilen serta jumlah kandungan mikroorganismenya. Jaringan kulit babi tersebut dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pembalut luka bakar. Parameter yang diperiksa adalah kekuatan tank, daya mulur, kecepatan transmisi uapair, nilai aktifitas air, jumlah mikroorganisme sebelum iradiasi dan uji stenilitas jaringan setelah iradiasi. Penyimpanan selama tiga bulan menurunkan kekuatan tank, menaikkan daya mulur dan nilai aktifitas air. Kenaikan daya mulur tergantung jenis pengemas yang dipakai. Iradiasi dengan dosis 15 kGy telah dapat mensterilkan jaringan kulit babi. Dalam beberapa hal, jaringan biologis kulit babi lebih balk daripada jaringan selaput amnio-chorion jika dipergunakan sebagai pembalut luka bakar. ......Preliminary studies on effects of gamma irradiation on physical properties of lyophilized porcine skin irradiated with 0, 15 and 30 kGy and stored for 0 and 3 months in polyetilen and alumunlum foil-polyetilen packages, as well as the total number of microorganism contained, have been performed in order to be used as burn dressing. The observed parameters to evaluate the lyophilized porcine skin are tensile strength, percent elongation, water vapour transmission rate, water activity value, total microorganism count before irradiation and sterility test after irradiation. Storage time (3 months) decreases tensile strength, but increases percent elongation and water activity value. Percent elongation depends on the kind of package used. Irradiation dose of 15 kGy is able to sterilize porcine skin. In some cases, porcin skin is better than amniochorion membrane to be used as burn dressing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gissi Novientri
Abstrak :
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH tertentu, zat kimia, ataupun gesekan. Setiap luka tentunya dapat beresiko infeksi atau peradangan apabila tidak diberi perawatan dengan baik dan benar, terlebih jika pemilihan material pembalut luka yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik luka. Pada penelitian ini dikembangkan material unggul berupa hidrogel nanokomposit yang diharapkan dapat diaplikasikan sebagai pembalut luka yang dapat menyeimbangkan kelembaban jaringan luka karena sifatnya yang hidrofilik dan memiliki struktur berupa jejaring tiga dimensi. Hidrogel nanokomposit disintesis dari biopolimer natrium alginat NaAlg dan polivinilalkohol PVA dengan metode pencangkokan grafting menggunakan akrilamida AAm dan N,N rsquo;-metilen-bis-akrilamida MBA sebagai agen pengikat silangnya cross-linker . Matriks jejaring dalam hidrogel nanokomposit NaAlg-PVA-g-AAm dimanfaatkan sebagai nanoreaktor untuk pembentukan nanopartikel perak AgNP menggunakan metode post-loading sehingga akan didapatkan material pembalut luka yang juga memiliki aktivitas antibakteri disamping dapat menjaga keseimbangan kelembaban luka. Karakterisasi hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan instrumentasi FTIR, SEM, TEM, XRD dan AAS. Dilakukan variasi ukuran natrium alginat dan rasio Alg/PVA dalam proses polimerisasi dan didapatkan hasil terbaik yaitu hidrogel dengan ukuran alginat nano dan rasio Alg/PVA 3:1 kode. Hn 3 . Material hidrogel tanpa modifikasi Hn 3 memiliki kapasitas swelling maksimum sebesar 45,7260 g/g dan loading ion Ag 153,67 ppm/g. Kemudian dilakukan variasi konsentrasi prekursor AgNO3 pada material hidrogel Hn 3 dan diketahui bahwa Hn 3 dengan konsentrasi AgNO3 62,5 ppm kode. HNKn 3/62,5 memiliki hasil terbaik yang cukup untuk menghambat aktivitas antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in-vitro terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Diketahui bahwa S. aureus lebih resisten dibandingkan E. coli dengan nilai konsentrasi hambat minimum masing-masing secara berturut-turut sebesar 62,5 ppm dan 31,25 ppm. Didapatkan hasil untuk HNKn 3/62,5 yaitu kapasitas swelling maksimumnya 56,9407 g/g, loading ion Ag sebesar 54,2509 ppm/g dan kapasitas release maksimumnya sebesar 1,485 ppm/g. Studi kinetika swelling dilakukan terhadap material Hn 3 dan HNKn 3/62,5 menggunakan metode diferensial. Kinetika Hn 3 mengikuti orde pseudo dua dengan parameter laju swelling sebesar 80 menit. Sedangkan HNKn 3/62,5 mengikuti orde pseudo satu dengan parameter laju swelling 151,52 menit. ......Wounds is a skin damage that occur when the skin is exposed to temperature, pH, chemicals, or friction. Wounds can be risk of infection or inflammation if wound dressing selection that used does not match with wound characteristics. This research will developed a hydrogel nanocomposite material which is expected to be applied as a wound dressing that can balancing moisture on wound tissue because it has hydrophilic properties and three dimensional network pores. Hydrogel nanocomposite will be synthesized from sodium alginate and polyvinylalcohol with grafting method used acrylamide as a monomer and N,N rsquo methylenbisacrylamide as a crosslinker. Hydrogel matrix will be used as nanoreactor to forming silver nanoparticles AgNP rsquo s with post loaded method. So, we can get a wound dressing material with antibacterial activities beside it can balancing moisture on wound tissue. Hydrogel nanocomposite was characterized by FTIR, SEM, TEM, XRD and AAS. Sodium alginate size and Alg PVA ratio in polymerization process were variated and the best material is hydrogel with nano sodium alginate and Alg PVA 3 1 ratio Code. Hn 3 . Hydrogel without modification Hn 3 has maximum swelling capacity 45,7260 g g and Ag ion loading 153,67 ppm g. Precursors AgNO3 concentration were variated on Hn 3 and it is known that 62,5 ppm Code. HNKn 3 62,5 has a best result with maximum swelling capacity 56,9407 g g Ag ion loading 54,2509 ppm g maximum release capacity 1,485 ppm g and it has antibacterial activities. Antibacterial activities test was done to against Staphylococcus aureus and Escherichia coli with minimum inhibitory concentration is 62,5 ppm and 31,25 ppm. Swelling kinetic studies for Hn 3 and HNKn 3 62,5 was done by diferential method. Hn 3 follows pseudo second order rate law with swelling rate parameter 80 minutes. HNKn 3 62,5 follows pseudo first order rate law with swelling rate parameter 151,52 minutes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Margareta Farah Varian Tesalonika
Abstrak :
Penggunaan hidrogel berbasis biopolimer sebagai pembalut luka menjadi salah satu solusi masalah karena bersifat biodegadable, non-toksisitas, dan sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, telah berhasil sintesis hidrogel nanokomposit menggunakan biopolimer kitosan (CS) diperkuat dengan biopolimer sintesis polivinil alkohol (PVA) yang dimodifikasi dengan nanopartikel perak (AgNP) sebagai agent antibakteri dan didukung dengan karakterisasi FTIR, UV-Vis, XRD, SEM, AAS, TGA dan uji sifat mekanik. Kapasitas swelling maksimum hidrogel nanokomposit CS–PVA/AgNP dalam medium aquadest didapatkan perbandingan rasio massa terbaik (1:1) dengan konsentrasi AgNP 0,04% yakni sebesar 2522,22 (%) selama 1500 menit, dan diperoleh kapasitas release maksimum ion Ag+ sebesar 99,05%. Hidrogel nanokomposit CS–PVA/AgNP memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gam positif Staphylococcus aureus dan bakteri gam negatif Escherichia coli diperoleh zona hambat untuk hidrogel nanokomposit yang terbaik adalah CS–PVA/AgNP (1:1), AgNP 0,24% sebesar 7,33 mm (S.aureus) dan 8,33 mm (E.coli). Kinetika laju swelling air mengikuti pseudo orde pertama dengan nilai konstanta laju untuk hidrogel CS–PVA (0,1293/menit) lebih besar dibandingkan hidrogel nanokomposit CS–PVA/AgNP (0,1219/menit), hal ini menunjukkan bahwa CS–PVA/AgNP memiliki slow-release yang baik. Pengembangan hidrogel nanokomposit berbasis biopolimer CS–PVA modifikasi dengan AgNP menjanjikan untuk material baru untuk pembalut luka karena ramah lingkungan dan mudah diperoleh. ......The use of biopolymer-based hydrogel as a wound dressing is one of the solutions to the problem because it is biodegadable, non-toxic, and acts as an antibacterial. In this study, the synthesis of a nanocomposite hydrogel using a wound chitosan (CS) biopolymer with a synthetic polyvinyl alcohol (PVA) biopolymer controlled with silver nanoparticles (AgNP) as an antibacterial agent for dressing applications has been supported, and supported by the characterization of FTIR, UV-Vis, XRD, SEM, AAS, TGA and mechanical properties test. The maximum swelling capacity of the CS–PVA/AgNP nanocomposite hydrogel in aquadest medium obtained the best mass ratio (1:1) with a concentration of 0,04% AgNP which was 2522,22 (%) for 1500 minutes. The maximum Ag+ ion release capacity showed the large increase in AgNP concentration in the CS–PVA/AgNP nanocomposite hydrogel, and the maximum Ag + ion release capacity was 99,05%. The CS–PVA/AgNP nanocomposite hydrogel had antibacterial activity against gam-positive Staphylococcus aureus and gam-negative bacteria Escherichia coli. The best zone of inhibition for the nanocomposite hydrogel was CS–PVA/AgNP (1:1), AgNP 0,24% of 7, 33 mm (S. aureus) and 8,33 mm (E. coli). Air swelling rate kinetics followed pseudo first order with a constant rate for CS–PVA hydrogel (0,1293/min) which was geater than that for CS–PVA/AgNP nanocomposite hydrogel (0,1219/min), this indicates that CS–PVA/AgNP has a good slow release. The development of nanocomposite hydrogel based on modified CS–PVA biopolymer with AgNP promises to be a new material for wound dressings because it is environmentally friendly and easy to obtain.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chairani
Abstrak :
Skripsi ini membahas struktur wacana iklan advertorial pembalut wanita dalam majalah wanita remaja dari segi suprastruktur, kohesi, dan makrostruktur. Data yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah iklan advertorial berjudul "Grab Your Moment Anywhere" yang diambil dari agenda bonus majalah bulanan wanita remaja Gogirl! edisi Januari 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suprastruktur iklan advertorial tersebut terdiri atas judul atau kepala iklan, subjudul, badan iklan, elemen visual, foto produk, dan baseline. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia nonformal dan bahasa Inggris. Di samping itu, ditemukan alat-alat kohesi, yaitu referensi, substitusi, elipsis, konjungsi, repetisi, sinonimi, hiponimi atau hiperonimi, antonimi, dan kolokasi. Hasil penelitian makrostruktur menunjukkan bahwa wacana iklan ini tidak padu karena antara bagian eksplanasi iklan dan bagian persuasi iklan terbukti tidak berkorelasi sehingga bagian persuasi iklan terkesan sebagai "wacana tempelan". ......This thesis discusses about the discourse structure of woman napkin advertorial advertisement on woman?s teen magazine from its superstructure, cohesion, and macrostructure. The data that is used in this research is an advertorial advertisement titled "Grab Your Moment Anywhere" which was taken from monthly woman?s teen magazine Gogirl! printed on January 2011. The summary of this research shows that the superstructure of this advertisement consists of headline, subheadline, bodycopy, visual elements, product shot, and baseline. This advertisement uses nonformal Indonesian and English language. Moreover, the summary also shows several cohesions in this advertisement: reference, substitution, elipsis, conjunction, repetition, synonym, hyponym or hyperonym, antonym, and collocation. Furthermore, macrostructure anylise shows that this advertisement discourse is not compact because there is no correlation between the explanation part and the persuation part so that the persuation part looks as "the patch discourse".
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>