Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Ong
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002
657 ALB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Tiur Magdalena
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Martha Grace
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raxel Edo Bramasta
"Sebagian besar Akuntan, khususnya Akuntan perseroangan atau orang pribadi, lebih memilih untuk melakukan pencatatan (atau menggunakan kebijakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto) daripada pembukuan dalam menghitung jumlah pajak yang terutang. Jika ditinjau dari latar belakang pendidikannya, pada dasarnya Akuntan merupakan seorang profesional tersertifikasi yang mampu untuk melakukan pembukuan dan dapat memberikan jasa tersebut kepada pihak lain yang merupakan kliennya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan mengapa Akuntan, khususnya Akuntan perseorangan atau orang pribadi lebih memilih untuk melakukan pencatatan (atau menggunakan kebijakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto) daripada pembukuan dalam menghitung jumlah pajak yang terutang. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui penggunaan kebijakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto oleh pekerjaan bebas Akuntan ditinjau dari aspek perpajakan, dan untuk mengetahui alternatif kebijakan wajib pembukuan bagi pekerjaan bebas Akuntan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan studi lapangan melalui wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat beberapa alasan Akuntan lebih memilih untuk melakukan pencatatan (atau menggunakan kebijakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto) daripada pembukuan dalam menghitung jumlah pajak yang terutang, salah satunya yaitu pencatatan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan melakukan pembukuan.

Most accountants, especially individual or private accountants, prefer to use records (or use deemed profit policy) rather than bookkeeping in calculating the amount of tax owed. Though in essence, the Accountant is a professional who is able to do bookkeeping and provide these services to other parties who become his clients. Therefore, the purpose of this research is to find out the reasons why accountants, especially individual accountants prefer to use records (or use deemed profit policy) rather than bookkeeping in calculating the amount of tax owed, to find out the use of deemed profit policy by accountant free workers reviewed from the aspect of taxation, and to find out alternative bookkeeping compulsory policies for accountants. This research uses a qualitative approach with data collection techniques for library studies and field studies through in-depth interviews. Based on the research results, it is known that there are several reasons accountants prefer to use recording (or deemed profit policy) rather than accounting in calculating the amount of tax owed, namely recording is easier to do compared to bookkeeping."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Alifatu Zahro
"Regulasi pembukuan dengan stelsel kas (pembukuan sederhana) telah berlaku sejak tahun 2022 menyasar Wajib Pajak dengan peredaran bruto tertentu. Namun, terhitung sudah 2 tahun diberlakukan dalam PMK 54/2021, regulasi ini belum menunjukkan dampak yang signifikan terhadap objek regulasi itu sendiri. Pemilihan Kota Depok sebagai lokus penelitian dengan melihat angka pertumbuhan terbaik diantara kota-kota di Provinsi Jawa Barat. Hal itulah yang mendasari penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan WP dengan peredaran bruto tertentu terhadap regulasi pembukuan sederhana di Kota Depok dan menganalisis determinan preferensi WP bersangkutan terhadap penggunaan regulasi pembukuan sederhana yang ditinjau dari asas keadilan dan kemudahan administrasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei, dilengkapi dengan teknik kualitatif melalui upaya wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan WP dengan peredaran bruto tertentu terhadap regulasi pembukuan sederhana berada pada kategori “mengingat”/level C1 dan tergolong sebagai tingkat pengetahuan yang rendah. Kemudian, terkait dengan determinan preferensi WP terhadap regulasi ini diketahui bahwa faktor kemudahan menjadi determinan yang paling dominan terasa oleh WP dibandingkan determinan lainnya. Kondisi ini seharusnya dapat terus diperbaiki oleh WP bersangkutan dengan meningkatkan kesadaran diri untuk dapat memahami regulasi yang terkait bisnisnya. Selain itu, perlunya keterlibatan pemerintah untuk menyediakan tools yang mampu memudahkan penyelenggaraan regulasi pembukuan sederhana ini. Pemerataan sosialisasi seharusnya juga menjadi hal yang lebih diperhatikan oleh pembuat regulasi agar “bahasa kemudahan” lebih mudah dipahami oleh objek regulasi.
......Regulations on cash basis accounting (simple bookkeeping) have been in effect since 2022, targeting taxpayers with certain gross turnover. However, despite the implementation of PMK 54/2021 for two years, this regulation has not yet shown a significant impact on its regulation objects. Depok City was chosen as the research site due to its strong growth rates compared to other cities in West Java Province. This forms the basis of research, which aims to assess the level of knowledge among taxpayers with specific gross turnovers regarding the simple bookkeeping regulations in Depok City, and to analyze the determination of taxpayers' preferences for using these regulations, focusing on principles of equity and ease of administration. The research approach used is quantitative, with data collected through surveys, complemented by qualitative techniques including in-depth interviews and literature review. The research findings indicate that taxpayers' knowledge levels regarding simple bookkeeping regulations fall within the 'remember' category/level C1, indicating a low level of knowledge. Furthermore, convenience is identified as the predominant determinant felt by  taxpayers' preferences for these regulations compared to other factors. This highlights the need for taxpayers to enhance their self-awareness and understanding of regulations relevant to their businesses. Additionally, government involvement is crucial in providing tools that facilitate compliance with these regulations. It is also imperative for regulators to ensure equitable distribution of information campaigns to enhance understanding among regulatory subjects about the benefits of compliance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ramadhan
"ABSTRAK
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Daerah BMD membahas mengenai semua barang yang diperoleh.

ABSTRACT
This report discusses the explanation of the flow of bookkeeping and reporting of BMD, the factual problems of the administration process, the conceptual problems of the administration process, and the recommendations. The results of the analysis are useful for improving the effectiveness and efficiency of BMD management and providing suggestion to the Ministry of Home Affairs to revise the regulation."
2017
TA-Pdf;
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library