Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrul Muhammad
"Kebijakan pemerintah untuk cenderung menswadanakan rumah sakit pemerintah, perkembangan Iptek kesehatan, mangkin tingginya tuntutan masyarakat, serta meningkatnya sistem pembayaran oleh pihak ketiga menyebabkan rumah sakit pemerintah tidak dapat terus bertahan sebagai unit sosial semata tetapi harus bergeser ke arah unit sosial ekonomi. Konsep sosioekonomi menyadarkan administrator rumah sakit akan perlunya informasi biaya, narnun sistem informasi akuntansi yang ada belum memenuhi kebutuhan tersebut. Informasi biaya di perlukan dalam kebijakan pengelolaan keuangan guna lebih memandirikan rumah sakit yaitu cost recovery, cost containment, pricing yang cost based dan crosssubsidi.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat kemampuan RSUP Persahabatan dalam upaya cost recovery melalui pengelolaan biaya operasional dan pemeliharaannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data serta penelusuran biaya operasional/pemeliharaan tahun anggaran 1993/1994 pada unit rawat inap RSUP Pereahabatan. Analisia cost recovery dilakukan dengan membandingkan biaya satuan operasional/pemeliharaan di unit rawat inap dengan tarip akomodasi + visite yang berlaku dan di dapatkan bahwa kemampuan cost recovery RSUP Persahabatan masih belum baik oleh karena masih 80,76 % tarip akomodasi + visite unit rawat inap berada di bawah biaya satuan operasional/pemeliharaan.
Upaya memperbaiki cost recovery dapat di lakukan dengan pricing yang cost based, namun sebelum melakukan perubahan tarip perlu di lakukan dahulu upaya optimalisasi BOR pada unit rawat inap yang belum optimal sehingga optimalisai BOR akan menambah kwantitas layanan yang pada ujungnya biaya satuan akan menurun lebih mendekati tarip yang berlaku. Disarankan rumah sakit memperbaiki infrastruktur sistem informasi akuntansi manajerial oleh karena infonnasi biaya ini akan tentu di butuhkan guna pengambilan keputusan lingkup manajemen keuangan.

The government tactical decide to self hospital finance government, The growth of Health science and technology, The increase of public claim, and the increase of third party payment or prospective payment system cause hospital can?t stand as social function continuously, but must move into the social economic function. The social economic function be conscious the hospital administrator to cost information, however the Hospital accounting information system not fulfill yet that require. The cost information required to tactical finance management for self hospital government as cost recovery, cost containment, cost based pricing and crossubsidy mechanism.
The purpose of the research to inspect hospital ability for cost recovery undergo operational and maintenance budget The research is description research with data collection and cost finding operational and maintenance 1993/1994 budget in inpatient department Cost recovery analysis to make compare unit cost with price, the result hospital ability to cost recovery is'nt good, there are 80,78 % price of accommodation + visited under operational and maintenance unit cost.
The effort of cost recovery can do with cost based pricing but before to change the price must to make bed occupancy optimalization where inpatient department occupancy not optimal yet Optimalization can make quantity increase and unit cost be decrease last near current price. Suggestion to improve infrastructure hospital accounting managerial because cost information is need continuously for finance managerial decision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohimin
Depok: D3 AKK FKM UI, 2001
362.1 ROH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sudono V.R.
"Dewasa ini pertumbuhan rumah sakit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terlebih lagi selelah bentuk badan hukum perseroan terbatas diijinkan untuk mendirikan rumah sakil. Rumah Sakit "X" sebagai salah satu rumah sakit swasta yang menghadapi persaingan, berupaya menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, diantaranya adalah dengan tersediaqya peralatan penunjang kegiatan yang diburuhkan dalam dunia kesehatan.
Untuk itu diper1ukan tenaga-tenaga ahli yang dapat memelihara dan menangani peralaran fersebut agar berada dalam kondisi yang siap pakai. Peralaran tersebut antara lain EKG Monitor dengan Treadmill, Servo Ventilator, Peralatan Diathermi, Inkubalor dan lain-lain. Peralalan medis tersebut memerlukan suatu kegiatan pemelihaman yang terencana, karena peralatan tersebut sangat vital dalam menunjang kegiatan penyembuhan di rumah sakit.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada pembebanan tenaga kerja teknisi RS "X" bagian pemeliharaan peralatan medis, dimana data pemeliharaan peralalan medis diperoleh dari dokumentasi kegiatan pemeliharaan yang ada, buku panduan penggunaan alat dan hasil wawancara dengan pihak terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pekerja pada bagian pemeliharaan peralatan medis.
Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Microsoft Project 4.0. Hasil analisa memperlihatkan alokasi sumber daya manusia pada bagian pemeliharaan yang ada sudah mencukupi, yaitu kebutuhan jumlah tenaga kerja pada bagian pemeliharaan peralatan medis adalah 2 (dua) orang pekerja.
Untuk lebih memaksimalkan efektivitas pekerjaan, pihak RS bagian pemeliharaau dapat mengalokasikan tenaga kerja bagian pemeliharaan peralatan medis ke dalam pemeiiharaan peralaran non medis.
Alokasi sumber daya manusia dengan asumsi pekejaan pemeliharaan pencegahan dan beberapa pemeliharaan kecil lainnya dapat dilakukan oleh teknisi pemeliharaan RS "X" bagian pemeliharaan peralaran medis masih memungkinkan daa orang tenaga kerja, dimana efektivitas pekerjaan tertinggi terjadi pada tahun 1996, yaitu 73%. Asumsi ini juga menunjukkan tidak adanya pembebanan yang berlebihan jika digunakan dua orang pekerja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library