Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanny Rachmawati Setyaningsih
"Gizi merupakan faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada aspek gizi, peran orang tua terutama ibu sangatlah penting karena merupakan orang yang terdekat bagi anak. Penelitian pendahuluan ini bertujuan memperoleh gambaran tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balita. Survai ini melibatkan ibu yang memiliki anak berusia 13 sampai 59 bulan di Wilayah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat sebanyak 112 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dan consecutive sampling. Hasil survai menunjukkan sebanyak 75,9% ibu berpengetahuan cukup, 57,1% ibu memiliki sikap yang cukup baik, serta 71,4% ibu berperilaku baik dalam pemenuhan gizi balita. Hasil penelitin ini menunjukkan kondisi yang positif tetapi perlu diteliti lebih mendalam lagi sehingga permasalahan utama berkaitan dengan gizi balita dapat diidentifikasi.

Knowledge, Attitude, and Behavior of Mothers related to Nutritional for Preschool Children: An Observation. Nutrition is an important factor for the growth and development of preschool children. On nutritional aspects, the role of parents, particularly mothers is important because they are the closest relatives to the children. This observation aims to identify mothers' nutrition knowledge, attitude, and behavior involving 112 mothers who have children aged between 13 until 59 months. Respondents were selected with multistage random sampling and consecutive sampling technique. The results show that 75.9% of mothers have moderate knowledge, 57.1% of mothers have moderate attitude, and 71.4% of mothers show good behavior toward nutrition fulfilment. The results of this research can be used as a reference a new and deep to develop strategies to address nutritional problems in preschool children"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
610 UI-JKI 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Nur Azizah
"Status gizi pekerja merupakan gambaran dari keadaan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status gizi pekerja tambang emas PT Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang Tahun 2017 berdasarkan hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh IMT dan pemenuhan gizi kerja energi dan zat gizi makro. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel dari penelitian ini berjumlah 88 pekerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak sebagian besar pekerja 63,6 memiliki status gizi normal, namun pekerja lainnya 36,4 masih berstatus gizi tidak normal kurus, BB lebih, hingga obesitas. Sementara itu, sebagian besar pekerja 60,23 juga masih mengalami kekurangan energi saat on duty, bahkan lebih banyak pekerja 68,8 yang kekurangan energi saat off duty. Oleh karena itu, diperlukan adanya perhatian terhadap status gizi pekerja sebagai wujud dari tindakan promotif dan preventif terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Nutritional status is figure of a balance between the intake of nutrients and the expenditure of nutrients, both in the processes of body absorption and physical activities. The purpose of this study is to analyze the nutritional status of PT Cibaliung Sumberdaya employees based on their body mass index and fulfillment of nutrition, including energy and macro nutrients. This study use cross sectional design with quantitative and qualitative approach.
The result shows us that nutritional status of most employees are normal, but the others still have abnormal nutritional status, including underweight, overweight, and even obesity. Meanwhile, most of employees are lack of energy when they are on duty even off duty. Therefore, attention and supervision of employees nutritional status are required as a promotive and preventive act in respect of work accident and work related diseases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Pelangi
"Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di DKI Jakarta tahun 2017 terjadi di Kota Jakarta Timur yaitu 18,6% dari 14,5%. Wilayah dengan prevalensi gizi kurang tertinggi berada di Kecamatan Cakung, dan wilayah yang berpotensi tinggi mengalami gizi kurang adalah Kecamatan Pulogadung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta di Kecamatan Cakung dan Kecamatan Pulogadung, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 132 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah 70 (skala 100). Perilaku pemberian MPASI berdasarkan frekuensi makan pada usia 6-9 bulan adalah perilaku yang paling banyak sesuai (92,4%) dan perilaku pemberian ASI selama dua tahun adalah perilaku yang paling banyak tidak sesuai (51,5%). Berdasarkan uji multivariat diketahui bahwa determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan suami. Temuan penelitian sesuai dengan teori perilaku, yaitu jika tingkat pengetahuan tinggi, sikap positif, maka akan terjadi perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pengetahuan adalah 85,83; nilai rata-rata sikap adalah 76,31; dan nilai rata-rata perilaku adalah 70. Secara khusus, perilaku penyerta pemenuhan gizi usia baduta adalah dukungan suami. Pada variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, kepercayaan terhadap tradisi, dukungan tenaga kesehatan dan akses terhadap pangan tidak berhubungan dengan perilaku pemenuhan gizi usia baduta.

The highest prevalence of malnutrition in DKI Jakarta (2017) occured in East Jakarta City, which was 18,6% from 14,5%. The region with the highest prevalance is in Cakung Sub-district and the region with a high potential of experiencing malnutrtition is Pulogadung Sub-district. The purpose of this study was to determine the determinants of infant and young child nutrition fullfillment behavior in Cakung and Pulogadung Sub-Districts, East Jakarta City. The research method is quantitative with cross-sectional design. This study took 132 respondents selected using purpposive sampling method with data collection techniques using interviews. The results showed that the average value of infant and young child nutrition fullfillment behavior was 70 (scale 100). The behavior of complementary feeding based on eating frequency at the age of 6-9 months is the most appropriate behavior (92,4%) and the behavior of breastfeeding for two years is the most inappropiate behavior (51,5%). Based on the multivariate test, it is known that the determinants of infant and young child nutrition fullfillment behavior are knowledge, attitude and support from husband. The research findings are accordance with behavioral theory that is if the level of knowledge is high, the attitude is positive, then behavior will occur. This is indicated by the average value of knowledge is 85,83; the average attitude value is 76,31; and the average value of behavior is 70. Specifically, the behavior that accompanies the infant and young child nutrition fullfillment behavior is support from husband. In the variable of level of education, level of income, belief in tradition, support of health workers, and access to food are not related to infant and young child nutrition fullfillment behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irbah Khalidina Pangeran
"Asupan gizi seimbang merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi kondisi gizi sehingga memengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Namun, pola konsumsi pangan masyarakat berpenghasilan rendah di DKI Jakarta belum sesuai dengan pesan gizi seimbang karena kondisi perekenomian yang tidak mendukung. Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti Foodbank of Indonesia (FOI), telah menjalankan program perlindungan sosial untuk mengatasi kemiskinan dan kerentanan sosial masyarakat, namun masyarakat tetap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan determinan yang berhubungan dengan frekuensi pemenuhan gizi seimbang pada nasabah FOI di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian yang digunakan ialah cross-sectional dengan sampel sebanyak 321 nasabah FOI (usia >= 21 tahun) di Provinsi DKI Jakarta menggunakan metode convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah hasil adaptasi dan modifikasi dari 7-Days Quantiative-FFQ (Food Frequency Questionnaire), Pearlin's Chronic Strain, AFSSM (Adult Food Security Survey Module), LTE (Life-Threatening Event), dan PHQ (Patient Health Questionnaire). Pengambilan data telah dilakukan pada bulan Juli-November 2023 dengan melakukan wawancara berbasis kuesioner dan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat ketegangan finansial (p=0,053; OR=2,521; 95% CI 1,055-6,026), tingkat ketahanan pangan (p=0,029; OR=2,728; 95% CI 1,167-6,379), tingkat pendidikan (p=0,041; OR=2,644; 95% CI 1,106-6,319), dan tingkat depresi dan kecemasan (p=0,008; OR=3,484; 95% CI 1,412-8,598) dengan frekuensi pemenuhan gizi seimbang.

A balanced nutritional intake is important because it can affect nutritional conditions, thus affecting individual and community health. However, the food consumption patterns of low-income communities in DKI Jakarta are not in line with the balanced nutritional guidelines due to unfavorable economic conditions. Government and non-governmental organizations (NGOs) such as the Foodbank of Indonesia (FOI) have implemented social protection programs to address poverty and social vulnerability, but people still struggle to meet their food requirements. This study aims to map the determinants associated with the frequency of fulfilling balanced nutrition among FOI customers in Province of DKI Jakarta. The research design used was cross-sectional with a sample of 321 FOI customers (aged >= 21 years old) in DKI Jakarta using the convenience sampling method. The instruments used were adaptations and modifications of the 7-Days Quantitative-FFQ (Food Frequency Questionnaire), Pearlin's Chronic Strain, AFSSM (Adult Food Security Survey Module), LTE (Life-Threatening Event), and PHQ (Patient Health Questionnaire). Data collection was carried out in July-November 2023 by conducting questionnaire-based interviews and distributing questionnaires. The results showed that there was a significant association between the level of financial strain (p=0.053; OR=2.521; 95% CI 1.055-6.026), level of food security (p=0.029; OR=2.728; 95% CI 1.167-6.379), level of education (p=0.041; OR=2.644; 95% CI 1.106-6.319), and level of depression and anxiety (p=0.008; OR=3.484; 95% CI 1.412-8.598) with the frequency of fulfilling balanced nutrition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library