Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anna Maria Sriwulan Astuti Suradja
"LATAR BELAKANG
Roman remaja berjudul Gute Nacht Zuckerpuppchen karya Heidi Glade Hassenmuller *) ini adalah sebuah roman remaja yang menarik, karena roman remaja ini membicarakan sebuah tema yang masih tabu, yaitu pemerkosaan seksual anak perempuan. Di semua negara, pemerkosaan merupakan hal yang bertentangan dengan berbagai moral seperti moral agama, moral seksualitas dan moral sosial kemasyarakatan.
Jika sebuah karya sastra mampu mendobrak sebuah tabu besar yang ada dalam masyarakat, maka dua pertanyaan besar akan muncul dalam ilmu susastra. Pertanyaan pertama adalah menyangkut unsur estetis yang seolah-olah berada di belakang kepentingan sosial kemasyarakatan. Dengan kata lain, hubungan antara unsur estetis dan kepentingan sosial harus disejajarkan.Pertanyaan kedua adalah bagaimana sebuah tema baru yang masih tabu dalam masyarakat dapat direalisasikan dalam sebuah karya seni. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Rachmatika Dewi Andayani
"Tesis ini membahas suatu fenomena baru dalam diskursus hubungan internasional, yakni persoalan kekerasan perempuan di India, yang secara khusus tertuju pada pembahasan tingginya perkosaan perempuan di India. Dalam menganalisa fenomena tersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pendekatan feminisme yang memberikan sumbangan untuk melihat persoalan pemerkosaan perempuan di India sebagai bentuk penindasan serta penguasaan laki-laki terhadap tubuh perempuan. Pendekatan ini akan melihat bahwa pemerkosaan merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap HAM dan juga perempuan terutama tubuh perempuan merupakan objek dan digunakan sebagai alat oleh laki-laki. Di sisi lain, India telah aktif mengikuti berbagai pertemuan atau konvensi terkait perlindungan perempuan dan juga telah mengadopsi poin-poin di dalamnya ke dalam regulasi serta kebijakan negara namun dalam realitasnya India telah mengalami kegagalan.
......
This thesis will examine a new phenomenon in international relations discourse namely violence against women in India, which is specifically focused on the discussion of the high rape of woman in India. In analyzing this phenomenon, the approach used is human rights approach and feminism approach that contributed to see the issue of rape of women in India as a form of oppression and domination of men to female body. This approach see women primarily the female body is an object and the male political tool to achieve power. India on the other hand has been actively participating in various meetings or conventions related to the protection of women and have adopted these points in regulation and policies of the country but in reality India has experienced a failure."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haleda Riezka Hairunnisa Ns
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sikap aparat kepolisian terhadap korban pemerkosaan pada bagian SPKT dan unit PPA di Jajaran Polda Metro Jaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama dalam pengambilan data. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Attitude Toward Rape Victims Scale (ARVS) yang dikembangkan pertama kali oleh Ward (1988) dan telah diadaptasi oleh peneliti. Responden dalam penelitian ini adalah 30 aparat polisi yang bertugas pada bagian SPKT dan unit PPA di jajaran Polda Metro Jaya.
Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap yang mendukung terhadap korban pemerkosaan dengan tidak menyalahkan atau merendahkan korban, tidak meremehkan pengalaman korban, tidak memiliki anggapan bahwa korban pantas mengalami pemerkosaan dan tidak melemahkan kredibilitas korban, meskipun secara keseluruhan responden cenderung ragu-ragu dalam melihat pengalaman korban pemerkosaan.
......This study aims to see an overview of attitudes toward rape victims among police officers on duty at SPKT and PPA subdivision in Polda Metro Jaya Corps. This study used a questionnaire as the main instrument in the data collection. Questionnaire used in this study was Attitude Toward Rape Victims Scale (ARVS), which was first developed by Ward (1988) and has been adapted by researcher. Respondents in this study were 30 police officers on duty at SPKT and PPA subdivision in Polda Metro Jaya Corps.
The results in this study shows that the majority of respondents had favorable attitudes toward rape victims by not blame or denigrate victims, not trivialize victims’ experience, not highlight victims’ deservingness nor undermine victims’ credibility, although overall respondents tend to hesitant in viewing victims’ experience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Cokro
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerimaan mitos pemerkosaan yang ada pada mahasiswa Strata 1 dan sederajat di perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabodetabek. Data yang digunakan untuk analisis pada penelitian ini sejumlah 1004 partisipan. Penelitian ini juga akan melihat peran konservatisme dan religiusitas sebagai prediktor dari penerimaan mitos pemerkosaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Hasil dari penelitian ini yaitu konservatisme dan religiusitas terbukti memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan. Saran yang diberikan berdasarkan penelitian ini menyangkut tindakan-tindakan yang dapat dilakukan organisasi sosial untuk memberikan edukasi mengenai isu ini.
......The focus of this research is to study about rape myth acceptance among college students in Jabodetabek area. There are 1004 data from college students that is used in the analysis of this research. This research talks about the role of conservatism and religiosity as predictor of rape myth acceptance. This research is a quantitative correlational. Results from this research indicate conservatism and religiosity is a significant and positive predictor of rape myth acceptance among college students. The result of this research can also give insights on how social organizations working issued like this can use the right method to educate college students about rape myth."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Inka Irina De Fretes
"Korban pemerkosaan seringkali dipersalahkan atas pemerkosaan yang mereka alami karena adanya mitos-mitos terkait pemerkosaan. Mitos pemerkosaan itu sendiri merupakan suatu hal yang dipengaruhi berbagai faktor, antara lain seksisme benevolent dan religiositas. Penelitian terdahulu menunjukkan semakin seorang menunjukkan seksisme benevolent dan religiositas yang tinggi, semakin tinggi mereka menerima mitos pemerkosaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keduanya dapat berperan sebagai prediktor dari penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada partisipan penelitian yang berasal dari universitas di wilayah Jabodetabek. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa seksisme benevolent dan religiositas dapat memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan secara signifikan adjusted R2=0,312
......Rape victims are often blamed for the rape they went through because of myths surrounding rape. Rape myths themselves are correlated with many factors, such as benevolent sexism and religiosity. Previous studies have shown that people who show benevolently sexist attitudes and high religiosity tend to show higher rape myth acceptance. Present study aims to find out whether or not benevolent sexism and religiosity can predict rape myth acceptance in university students. This study was conducted with students from universities in Jabodetabek as participants. Using multiple regression analysis, present study shows that benevolent sexism and religiosity significantly predicts rape myth acceptance adjusted R2 0,312"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carina Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekerasan seksual terhadap perempuan, khususnya dalam bentuk pemerkosaan, merupakan masalah serius yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, masih belum tercipta kondisi yang mendukung bagi korban karena adanya penerimaan mitos pemerkosaan. Studi ini dilakukan untuk menguji peranan seksisme ambivalen dan objektifikasi seksual terhadap perempuan dalam memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa laki-laki di wilayah Jabodetabek. Hasil menunjukkan bahwa seksisme ambivalen ? = 0,412, t 2, 272 =8,118.
......Sexual violence against woman, particularly in the form of rape, is a serious problem that occurs in Indonesia. However, the condition for rape victim is still not supporting enough because of rape myth acceptance. This study is conducted to examine the role of ambivalent sexism and sexual objectification of women to predict rape myth acceptance among male college student in Jabodetabek region. The result shows that ambivalent sexism 0,412, t 2, 272 8,118."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Saskia Fenna Sari
"Mahasiswa yang berpacaran memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pemerkosaan dalam hubungan berpacaran. Penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa dianggap dapat menjadi faktor pendukung pemerkosaan, dengan religiositas sebagai faktor yang menginternalisasi penerimaan tersebut. Selama ini ditemukan hubungan yang tidak konsisten antara religiositas dan penerimaan mitos pemerkosaan. Ideologi tentang peran gender yang diyakini individu diduga dapat memperkuat atau melemahkan hubungan keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan religiusitas dengan penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa yang berpacaran, serta pengaruh ideologi peran gender yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan berpacaran di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan mitos perkosaan dan religiositas pada mahasiswa yang berpacaran sebesar 0,309 pada los 0,01 p=0,00 two-tail dan ideologi perangender berperan sebagai moderator.

Dating college student has greater chance to experience rape in their relationship. Acceptance to rape myths has been considered as one factor that endorse rape,with religiosity as the factor that internalized acceptance. For recent times, some in consistencies has been found in the study of correlation between religiosity and rape myth acceptance. Ideology of gender role that ones have believe in are expected to increase or decrease correlation between them. The purpose of this study is to examine the relationship between rape myth acceptance and religiosity, as well as how gender role ideology could affect the relationship. This study is conducted to male and female college students in Jabodetabek region. Result founds signifancy between rape myth acceptance and religiosity as 0,309on los 0,01 p 0,00 two tail and effects of gender role ideology as moderator in between."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Ariesta
"Kriminalisasi atas tindakan aborsi korban pemerkosaan masih sering terjadi di Indonesia. Pada salah satu kasus yang terjadi pada tahun 2018, seorang anak berinisial WA didakwa atas tuduhan aborsi di Pengadilan Negeri Muara Bulian dengan putusan pidana penjara selama enam bulan pada Putusan Nomor 5/Pid.Sus.Anak/2018/PN.Mbn. Padahal kehamilan pada anak WA disebabkan oleh pemerkosaan yang dilakukan oleh kakak kandungnya. Tentunya perkara tersebut telah mengurangi perlindungan hukum terhadap korban pemerkosaan. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini menjawab bagaimana aborsi korban pemerkosaan ditinjau dari kajian Hukum Islam dan peraturan di Indonesia. Penelitian ini juga menjawab bagaimana perlindungan serta pertanggungjawaban pidana terhadap aborsi korban pemerkosaan yang dikriminalisasi menurut kajian Hukum Islam dan peraturan di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah Hukum Islam dan peraturan di Indonesia telah mengatur terkait ketentuan hukum aborsi korban pemerkosaan beserta perlindungan hukum terhadap korban pemerkosaan. Selain itu, terkait tindakan kriminalisasi terhadap aborsi korban pemerkosaan merupakan sesuatu yang harusnya dicegah demi penegakan hukum yang adil bagi para korban pemerkosaan. Walaupun ketentuan terkait hal tersebut pada Hukum Islam dan peraturan di Indonesia secara umum tidak bertentangan, terdapat beberapa ketentuan di dalam kajian Hukum Islam yang dapat dijadikan sumber acuan demi tegaknya perlindungan hukum bagi korban pemerkosaan. Beberapa di antaranya adalah memasukkan peran ulama ke dalam tim yang menentukan kehamilan akibat pemerkosaan, menambahkan ketentuan restitusi dengan kewajiban untuk menafkahi anak hasil pemerkosaan, dan menambahkan ketentuan bantuan nafkah dari negara terhadap anak hasil pemerkosaan.
......Criminalization of abortion victims of rape is still common in Indonesia. In one of the cases that occurred in 2018, a child with the initials WA was indicted on charges of illegal abortion at the Muara Bulian District Court with a sentence of imprisonment for six months in Decision Number 5/Pid.Sus.anak/2018/PN.Mbn. Even though WA's pregnancy was caused by rape by her sibling. Of course, this case has reduced legal protection for rape victims. Based on these problems, this study answers how the abortion of rape victims is based on Islamic law and regulations in Indonesia. This study also answers how the protection and criminal liability for abortion victims of rape are criminalized according to Islamic law and regulations in Indonesia. The research method used is normative juridical using secondary data. The results of this study are Islamic law and regulations in Indonesia have regulated the legal provisions on abortion for rape victims and legal protection for rape victims. In addition, the criminalization of abortion of rape victims is something that should be prevented for the sake of law enforcement that is fair to rape victims. Although the provisions related to this in Islamic law and regulations in Indonesia are generally not contradictory, there are several provisions in Islamic law that can be used as a reference source for the establishment of legal protection for victims of rape. Some of them are adding the role of ulama to the team that determines pregnancy due to rape, adding provisions for restitution with the obligation to provide for children resulting from rape, and adding provisions for financial assistance from the state for children resulting from rape."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisca Rafinda
"Peningkatan kasus pemerkosaan di India terjadi terus-menerus setiap tahunnya membuat isu ini signifikan untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial baru,  perspektif feminisme radikal dan politik tubuh untuk menjelaskan peranan feminis dan gerakan perempuan India. Pemerkosaan di India dilihat sebagai manifestasi budaya patriarki yang mengakar di dalam masyarakat India. Fokus dari penelitian ini adalah melihat peranan feminis dan gerakan perempuan India dalam memengaruhi pembentukan undang-undang yaitunya Undang-Undang Anti Pemerkosaan di India tahun 2013. Feminis dan gerakan perempuan India berharap pengesahan undang-undang yang baru dapat menjadi solusi dalam mengatasi persoalan perempuan. Akan tetapi, pengesahan undang-undang ini tidak dapat mengatasi pemerkosaan di India yang dibuktikan dengan data statistik meningkatnya pemerkosaan di India setiap tahunnya pasca disahkannya Undang-Undang Anti Pemerkosaan di India tahun 2013.
......
The increasing of rape cases in India each year makes this phenomenon becomes significant in India. This research employs theory of new social movements, the perspective of radical feminism dan body politics to explain the role of feminism and the impact of Indian womans movement. Rape is seen as a manifestation of Patriarch Culture that rooted in the Indian society. This research aims to see the role of feminism and the Indian womans movement in the formulation of Anti-Rape Law in 2013. Feminist and the women in India build upon this Law as a solution to rape cases that happened in India. But as a matter of fact, this Law is not a solution for the rape cases, its proven with the statistics data that that there is still escalation each year even if the Law itself is passed in 2013."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>