Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhita Indryati
"Permasalahan mengenai anak sering menjadi topik pembicaraan yang menarik. Anak sebagai generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan pembangunan dan keberlangsungan hidup bangsa Indonesia justru mengalami kondisi yang memprihatinkan. Permasalahan mengenai kesejahteraan anak terutama mengenai masalah pendidikan mereka. Banyak anak Indonesia yang tidak bisa merasakan pendidikan yang seharusnya mereka terima. Anak-anak ini bagaimanapun akan tetap menjalani kehidupan mereka. Mereka tetap ada harapan, impian atau cita-cita yang ingin mereka wujudkan. Tujuan dari skripsi ini adalah menggambarkan bagaimana stratega adaptasi yang mereka lakukan dalam rangka mencapai aspirasi masa depan yang mereka inginkan. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Padurenan Bantar Gebang Bekasi, satu lokasi yang masih banyak terdapat anak-anak putus sekolah. Didapatkan 7 kasus anak putus sekolah di RT 02/ RW 03 dari kasus-kasus ini dapat ditemukan pola adaptasi pada mereka, kebanyakan dari mereka melakukan adaptasi dengan cara konformitas dengan mengikuti pendidikan gratis, namun ditemukan juga dua pola lain yaitu dengan cara inovasi dan dan ritualisme. Pendidikan gratis ternyata mendapat sambutan dari kalangan anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah namun terbentur dengan kondisi ekonomi yang mereka alami. Munculnya pola adaptasi dengan cara inovasi akibat kurangnya kontrol yang ketat dari pihak-pihak yang terkait dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Berupa tindakan melanggar hukum dengan memalsukan ijasah. Hal ini seharusnya bisa dicegah seharusnya bisa dicegah jika ada pengawasan yang ketat dalam hal pembuatan ijasah, Masyarakat dengan pengetahuan yang kurang melihat permalsuan ijasah sebagai hal yang biasa terlebih lagi pemalsuan ini berhasıl sehingga persepsi masyarakat menjadi salah Selain itu kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya pencatatan kelahiran masih kurang sehingga ditemukan kasus anak yang memiliki tanggal kelahiran yang berbeda, hal ini dapat menimbulkan masalah baru yang berkaitan dengan identitasnya terutama jika akan melamar pekerjaan atau mengurus surat-surat penting.

Problems regarding children are often an interesting topic of conversation. Children as the nation's next generation who will continue the development and survival of the Indonesian nation are actually experiencing worrying conditions. Problems regarding children's welfare, especially regarding their education. Many Indonesian children cannot experience the education they should receive. These children will still live their lives anyway. They still have hopes, dreams or aspirations that they want to make come true. The aim of this thesis is to describe the adaptation strategies they carry out in order to achieve their desired future aspirations. This research was conducted in the Padurenan Bantar Gebang Bekasi sub-district, a location where there are still many out-of-school children. There were 7 cases of children dropping out of school in RT 02/RW 03. From these cases, a pattern of adaptation could be found in them, most of them adapted by conformity by taking free education, but two other patterns were also found, namely by innovation and ritualism. Free education has been welcomed by children who have the desire to go to school but are hampered by the economic conditions they are experiencing. The emergence of a pattern of adaptation by means of innovation is due to the lack of strict control from the parties involved and the public's knowledge is still low. In the form of breaking the law by falsifying a diploma. This could have been prevented, it should have been prevented if there was strict supervision regarding the production of diplomas. People with insufficient knowledge see forgery of diplomas as a normal thing, what's more, this forgery is successful so that people's perceptions become wrong. Apart from that, the lack of public awareness of the importance of birth registration is still lacking, so cases of children who have different birth dates are found, this can give rise to new problems related to their identity, especially if they are applying for a job or taking care of important documents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Based on a survey of 1,212 households across six districts/municipalities in five provinces."
Jakarta, Indonesia : International Labour Organization, 2006
331.31 SIK t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976
370.19 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Masa Baru, 1977
370.15 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Novita Indahsari
"Pemulung menempati lapak-lapak non permanen yang menjadikan mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses kebutuhan dasar guna mencapai kesejahteraan sosial. Kondisi tersebut mendorong berbagai organisasi dan yayasan untuk memberdayakan pemulung melalui program pendidikan dan peningkatan perekonomian. Salah satu organisasi swadaya yang melaksanakan program pemberdayaan melalui pendidikan kepada pemulung adalah Sekolah Kami. Penelitian ini membahas mengenai analisis pemberdayaan komunitas pemulung yang dilaksanakan oleh komunitas Sekolah Kami pada pemulung Bintara Jaya, Bekasi berdasarkan intervensi komunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis proses pemberdayaan pemulung oleh Sekolah Kami sebagai organisasi swadaya masyarakat yang telah melaksanakan pemberdayaan semenjak 2007 sampai 2024. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen sekunder yang dilakukan pada bulan Mei sampai Desember 2024. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Kami memberikan gambaran bahwa Sekolah Kami telah melaksanakan pendidikan gratis sejak 2007 sampai 2024 pada anak-anak pemulung Bintara Jaya. Pembelajaran yang dilaksanakan menyesuaikan dengan kemampuan anak-anak pemulung sehingga tidak terikat pada aturan formal sekolah. Pelaksanaan pemberdayaan diintegrasikan dalam program-program pembelajaran dan pelatihan dengan fokus pada akses pendidikan dan perubahan sikap serta perilaku anak-anak pemulung. Berdasarkan analisis penelitian, Sekolah Kami menggunakan dasar pemikiran program berupa pendidikan yang membebaskan dan pendidikan berbasis pengalaman, yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Proses pemberdayaan dilakukan melalui empat tahapan: persiapan program, pelaksanaan program yang meliputi pembelajaran, ekstrakurikuler, makan siang gratis, dan program pasca sekolah, monitoring dan evaluasi program, serta terminasi yang ditandai dengan kelulusan siswa. Tahapan pemberdayaan yang dilaksanakan sesuai dengan teori intervensi komunitas, namun tidak terdapat tahapan asesmen dan perencanaan program. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Sekolah Kami berfokus pada penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan gratis untuk anak-anak pemulung dengan mengedepankan pemberian akses pendidikan dan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai hasil dari pemberdayaan terhadap peningkatan kualitas hidup pemulung, karakteristik dari keluarga pemulung, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pemulung. 

Scavengers reside in non-permanent shelters, which limits their access to basic needs and hinders their ability to achieve social welfare. This situation has motivated various organizations and foundations to empower scavengers through education and economic improvement programs. Non-governmental organization that implementing empowerment programs through education for scavengers is Sekolah Kami. This research focuses on analyzing the empowerment of the scavenger community conducted by Sekolah Kami in Bintara Jaya, Bekasi, based on community intervention. The objective of this study is to analyze the empowerment process carried out by Sekolah Kami as a non-governmental organization that has been conducting empowerment programs from 2007 to 2024. This study employs a descriptive qualitative approach using in-depth interviews, observations, and secondary document analysis conducted from May to December 2024. The findings of this study indicate that Sekolah Kami has provided free education to scavenger children in Bintara Jaya from 2007 to 2024. The learning activities are tailored to the abilities of the scavenger children and are not constrained by formal school regulations. The empowerment efforts are integrated into educational and training programs, focusing on providing access to education and fostering behavioral and attitudinal changes among scavenger children. Based on the analysis, Sekolah Kami employs a program framework grounded in liberating and experiential education, adapted to the conditions and abilities of the students. The empowerment process is implemented in four stages: program preparation, program implementation—including learning activities, extracurriculars, free meals, and after-school programs—monitoring and evaluation, and termination marked by student graduation. While the stages align with the theory of community intervention, the process does not include formal assessment and program planning stages. The conclusion of this study is that the empowerment implemented by Sekolah Kami focuses on strengthening human resources through free education for scavenger children, prioritizing access to education and learning that facilitates the development of students' potential. Suggestions for future research include further investigation into the outcomes of empowerment in improving the quality of life of scavengers, the characteristics of scavenger families, and the factors influencing the enhancement of their quality of life. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mukhlis Arifin
"Penelitian ini membahas proses internalisasi pendidikan resiliensi masyarakat Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaiamana proses internalisasi pendidikan resiliensi terhadap bencana pada anak-anak di Jepang sehingga memunculkan daya lenting atau resiliensi dalam menghadapi bencana di Jepang. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis studi pustaka dan menggunakan data dari artikel, buku, video dokumenter, catatan hasil wawancara dan data yang dirilis oleh Pemerintah Jepang. Hasil studi menggambarkan bahwa pendidikan resiliensi yang telah diprogram oleh Pemerintah Jepang mampu terinternalisasi pada anak-anak di Jepang karena proses ini merupakan langkah yang berkelanjutan. Selain itu, guru dan masyarakat yang tinggal di sekitar anak memiliki peran penting dalam mensosialisasikan upaya pencegahan dampak bencana, sehingga anak-anak memiliki pemahaman yang lebih kuat terdapat dampak bencana. Konsep struktur sosial, resiliensi, dan formulasi teori perkembangan anak menunjukkan bahwa, untuk mencapai ketahanan terhadap bencana, proses yang berkesinambungan di dalam masyarakat dan integrasi antar lembaga pembuat kebijakan dari tingkat keluarga hingga Pemerintah Nasional Jepang membuat upaya ini dapat berjalan secara berkelanjutan.

This study discusses the internalization process of Japanese society's resilience education. This study aimed to analyze how the process of internalizing disaster resilience education for children in Japan to create resilience or resilience in the face of disasters in Japan. This thesis uses a qualitative method with a literature study analysis method and uses data from articles, books, video documentaries, interview notes, and data released by the Japanese Government. The study results illustrate that resilience education that the Japanese Government has programmed can be internalized in children in Japan because this process is a continuous step. In addition, teachers and the community living around children have an essential role in socializing efforts to prevent disasters so that children have a stronger understanding of the impact of disasters. The concept of social structure, resilience, and the formulation of child development theory shows that to achieve disaster resilience, continuous processes within society and integration between policy-making institutions from the family level to the Japanese National Government make these efforts sustainable."
Jakarta: Sekolah kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrian Satria Perdana
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2014 dengan unit analisis anak berusia 7-18 tahun, jumlah responden sebanyak 372.142 anak. Penelitian ini menggunakan metode regresi logit dengan
software pengolah data STATA 13. Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan software STATA 13 dari 372.142 anak diperoleh Prob>chi2 =0.0000, artinya bahwa model yang diujikan dalam penelitian ini signifikan dengan nilai correctly classified sebesar 89,93
persen. Dengan demikian, model ini mampu memprediksi aksesibilitas anak memperoleh pendidikan serta variabel terikatnya dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya sebesar 89,93 persen. Dapat disimpulkan bahwa anak perempuan yang bertempat tinggal
di perkotaan, latar belakang pendidikan Ibu yang semakin tinggi, jarak ke sekolah yang dekat, orang tua yang menikah di usia produktif, semakin besarnya pendapatan per kapita rumah tangga, dan semakin sedikitnya jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor faktor
yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia."
Depok: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library