Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
James Danandjaja
Abstrak :
Conducting a literature review is an important part of a research. This step is an endeavor to prevent duplication. The author discusses three steps to conduct library research which exemplified by his own experience. First, reviewing literature pertained to research problem. Second, data collecting technique through library research. Finally, he encourages social scientists to conduct library research and write annotated bibliography of certain topic of Indonesian culture.
1997
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mestika Zed, 1955-
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
001.4 MES m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Marwoto Johan
Abstrak :
Cirebon pada awalnya diduga merupakan wilayah kerajaan Sunda yang berpusat di Pajajaran. Dari sebuah naskah yaitu Purwaka Caruban Nagari diketahui Dahwa sebuah desa bernama Tegal Alang-alang yang kemudian disebut Lemah Wungkuk yang satelah dibangun oleh Raden Walangsungsang dirubah namanya Menjadi Caruban. Dari sebuah Prasasti yang bernama Huludayeuh yang ditemukan pada tahun 1991 di desa Cikahalang, Kabupaten Cirebon, kita memperoleh sebuah informasi bahwa pada awal abad ke 16, daerah tersebut termasuk ke dalam wilayah kekuasaan kerajaan Sunda. Mengenai peranan Cirebon sebagai Salah satu pelabuhan panting kita peroleh dari sumber-sumber asing seperti berita Portugis dan barita Cina Serta sumber~sumber Belanda. Pada' masa pengaruh Islam ke Jawa yaitu diduga sekitar abad ke 15, Cirebon merupakan salah satu pusat Islamisasi yang penting. Hingga sekarang ini di Cirebon, masih hanyak peninggalan budaya yang terjaga dengan baik. Antara lain tiga buah karaton, situ; pemakaman Gunung Jati, Baberapa bangunan Mesjid dan sebuah bangunan tempat peristirahatan Sunyaragi d11. Hingga sekarang ini, walaupun berbagai penelitian telah banyak dilakukan tetapi belum pernah dibuat suatu penelitian tentang kepustakaan yang lengkap dan khusus mengenai kebudayaan Cirabon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengantar tentang studi bibliografi sajarah kebudayaan Cirebon dari abad ke XV hingga abad XIX. Dalam melakukan penelitian langkah-lamgkah yang dilakukan adalah pertama mengumpulkan berbagai data kepustakaan yang tarsebav pada barbagai sumber. Yaitu sumber naskah lokal, sumber-sumber asing seperti Sumber Portugis, Belanda dan Cina. Data ini kemudian dicatat dalam kartu-kartu dan kemudian dipilah-pilah dalam baberapa katagori. Dari hasil penelitian diperoleh data kepustakaan yang cukup banyak dan dibuat suatu klasifikasi dengan tujuh buah topik yaitu, pengenalan Bibliografi dan katalog; pengenalan peta; historiografi dan Sumber Belanda ; Historiografi dan Sumber Portugis; Histiografi dan tradisi Lokal; Historiografi umum Cirebon; lain~lain. Untuk pembahasan Lain-Lain dipilah lagi menjadi sub-bab kepurbakalaan dan seni; Hukum, peradilan, Undang-Undang dan perjanjian; Agama dan Masyarakat; Bahasa; Sejarah politik dan Gelar-galar Birokrasi; Sosial; SeJarah Ekonomi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A.M. Hermina Sutami
Abstrak :
Huruf han berbeda dengan huruf latin. Dalam aksara latin setiap graf bersifat fonetis, yaitu mewakili bunyi tertentu. Misalnya graf a mewakili bunyi vokal [a], graf [b] mewakili bunyi vokal [b]. Karena itu kita dapat membentuk sebuah kata dengan merangkaikan graf-graf yang ada. Berbeda dengan aksara latin, aksara Han--aksara yang dimiliki bangsa Han, merupakan aksara resmi di RRC dan Taiwan--tidak bersifat fonetis. Huruf Han terjadi dari sejumlah guratan yang tidak dapat menunjukkan bunyi. Dengan kata lain, aksara Han tidak bersifat fonetis tetapi morfemis. Karena terdiri dari sejumlah guratan, membuat sebuah graf tidak jauh berbeda dengan membuat sebuah gambar. Pada waktu kita membuat sebuah gambar misalnya gambar orang, tidak ada aturan khusus bagian mana yang harus terlebih dahulu digambar. Kita dapat mulai dari kepala atau tangan atau bagian lainnya, yang penting pada akhirnya gambar tersebut akan berupa orang. Apakah hal itu berlaku sama untuk membuat huruf Han? Apakah boleh menggoreskan alat tulis semaunya saja, yang penting pada akhirnya tercipta huruf yang mirip dengan yang ditiru. Apakah tidak ada aturan guratan mana yang lebih dulu digoreskan dan mana yang mengikutinya, bagaimana cara menuliskannya, apakah ada aturan mengenai arah guratan, apakah guratan itu tersebut mewakili ide tertentu, dan sebagainya. Secara singkat, pertanyaan pokok adalah apakah ada kaidah tentang huruf, sehingga bila orang sudah menguasai kaidah tersebut tentu dapat menuliskan huruf yang belum pernah dilihatnya. Penelitian ini diadakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu memberikan kaidah tentang jenis huruf, struktur huruf, jenis guratan dasar beserta variasinya, dan arah guratan. Metode yang medasari penelitian ini adlaah metode kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah kaidah untuk menulis huruf Han. Pertama, struktur terbentuknya huruf Han, misalnya atas bawah, kiri kanan, luar dalam. Kedua, jenis guratan dasar beserta variasinya dan arah menggoreskan guratan-guratan tersebut. Ketiga, kepastian tentang guratan misalnya bersilang atau tidak, menembus atau tidak, ada titik atau tidak. Bila kaidah diatas dikuasai dengan baik, maka huruf apapun yang ditemukan akan dapat ditulis dengan betul.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library