Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvina Callista Putri
Abstrak :
Jumlah penduduk di Jakarta mencapai 10,56 juta jiwa pada bulan September 2020. Maka dari itu, dibutuhkan gedung-gedung bertingkat sebagai pemenuh kebutuhan dari masyarakat. Dengan banyaknya limbah konstruksi yang dihasilkan oleh proyek konstruksi gedung tingkat tinggi, diperlukan adanya pengelolaan limbah konstruksi untuk meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui fakta tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kondisi eksisting di Indonesia dan beberapa negara luar serta hambatan yang dihadapi oleh kontraktor terkait penerapan sistem pengelolaan limbah konstruksi oleh di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis arsip, serta survei wawancara dan kuisioner kepada para ahli kontraktor proyek konstruksi bangunan tingkat tinggi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan pengelolaan limbah konstruksi yang paling banyak diterapkan di Indonesia adalah tindakan pembuangan dan yang cukup minim diterapkan adalah tindakan pemulihan. Penerapan sistem pengelolaan limbah konstruksi di Indonesia lebih baik daripada Malaysia, akan tetapi masih kurang apabila dibandingkan dengan negara Hongkong dan Spanyol. Hambatan yang dihadapi oleh kontraktor selama penerapan sistem pengelolaan limbah konstruksi di Indonesia dilihat melalui aspek ekonomi, aspek organisasi, aspek kebijakan, dan aspek teknis. ......The population in Jakarta reached 10.56 million people in September 2020. Therefore, high-rise buildings are needed to meet the needs of the community. With the large amount of construction waste generated by high-rise building construction projects, it is necessary to have construction waste management to minimize the negative impacts. Based on these facts, this research was conducted with the aim of analyzing the existing conditions in Indonesia and several foreign countries as well as the obstacles faced by contractors regarding the implementation of construction waste management systems in Indonesia. The research method used is archive analysis, as well as interview surveys and questionnaires to experts in high-rise building construction project contractors in Indonesia. The results of this study indicate that the most widely applied construction waste management action in Indonesia is a disposal and the least applied is recovery action. The implementation of the construction waste management system in Indonesia is better than in Malaysia, but still lacking when compared to Hong Kong and Spain. The obstacles faced by contractors during the implementation of the construction waste management system in Indonesia are seen through economic aspects, organizational aspects, policy aspects, and technical aspects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erico Brandon Prakunto
Abstrak :
Isu lingkungan merupakan masalah yang sangat besar yang terjadi saat ini tetapi entah bagaimana orang-orang dan para pemimpin industri belum benar-benar memberikan perhatian yang cukup di bidang khusus ini karena sebagian besar dari mereka belum merasakan dampak langsungnya atau mereka hanya mengabaikan fakta bahwa itu perlahan melumpuhkan dan akan merugikan kehidupan manusia. Alasan seperti mahal, tidak penting, dan memakan waktu terlalu lama biasanya digunakan untuk menyangkal masalah yang sulit ini. Berdasarkan alasan di atas, ekonomi sirkular harus langsung diterapkan karena limbah konstruksi menyumbang sekitar 30% dari semua limbah di dunia dan bahan baku akan terbatas dalam 10 20 tahun ke depan yang dapat membuat harga meningkat tak terkendali. Dalam hal ini, prinsip ekonomi sirkular adalah solusi terbaik untuk diterapkan oleh industri konstruksi sehingga limbah dapat dikelola dan harga konstruksi tetap terkendali. Studi eksperimental sebelumnya menunjukkan bahwa limbah beton dapat digunakan untuk menggantikan batu sungai sebagai agregat kasar untuk beton yang akan dibuat untuk bangunan baru. Walaupun memiliki kekuatan yang lebih kecil dibandingkan beton biasa, namun tetap merupakan solusi yang cocok dan sangat ramah lingkungan untuk diterapkan pada industri konstruksi. Rekomendasi untuk memiliki perwakilan dari pemerhati lingkungan atau pemerintah harus hadir di lokasi konstruksi untuk memantau dan menilai kemampuan perusahaan untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular pada bisnis mereka. ......Environmental issue is a very big problem that is happening nowadays but somehow people and industry leaders has not really paying enough attention in this specific area because most of them has not feel the direct impact yet or they are just ignoring the fact that it slowly cripples and going to do harm to the human living. Reasons such as expensive, not important, and taking too much time are commonly used to deny this hard issue. According to the reasons stated above, circular economy should directly be implemented because construction waste donates about 30% of all the waste in the world and raw materials are going to be limited in the next 10 20 years which could make the prices increase uncontrollably. In that case, circular economy principle is the best solution for construction industry to implement so waste could be managed and construction prices would be still controlled. Previous experimental studies shows the concrete waste could be used to replace river rocks as the coarse aggregate for the concrete that is going to be made for a new building. Even though having less strength compare to the normal concrete, it is still a suitable and very environmentally friendly solution for construction industries to apply. A recommendation to have a representative from the environmental watch or government should be present in a construction site to monitor and assess the ability of the company to implement circular economy principle on their business.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiah Aulia Ali
Abstrak :
Laju pertumbuhan penduduk di dunia dan di Indonesia mengalami kenaikan yang begitu pesat. Hal itu berdampak pada banyaknya limbah konstruksi dan demolisi yang dihasilkan. Dampak tersebut dapat diatasi dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Namun pada penerapannya, masih terdapat hambatan – hambatan yang harus segera diatasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular berdasarkan kondisi eksisting, serta untuk mengidentifikasi hambatan dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa studi kasus dan survei kuesioner. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sistem pengelolan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular sudah diterapkan namun belum secara maksimal. Hambatan utama dalam penerapan tersebut adalah kurangnya target, tujuan dan visi dari pemerintah untuk menerapkan sistem pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi dengan pendekatan ekonomi sirkular secara utuh. Kemudian strategi untuk mengatasinya yaitu dengan membuat rencana aksi nasional untuk menentukan target, tujuan, dan visi yang jelas terkait pengelolaan limbah konstruksi dan demolisi di Indonesia dengan pendekatan ekonomi sirkular. ......The population growth rate in the world and Indonesia is increasing rapidly. It causes an increase in the amount of construction and demolition waste produced. These impacts can be overcome by applying the circular economy concept. However, in its implementation, there are still barriers that must be overcome immediately. Therefore, this study aims to analyze the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach based on existing conditions, as well as to find barriers and develop strategies to improve the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach. The method used in this study were the case study and questionnaire survey. The results of the study concluded that the construction and demolition waste management system in Indonesia with circular economy approach had been applied but not optimally. The main barrier has come from the lack of targets, goals, and vision from the government to implement it. This main barrier could be overcome with a strategy to create a national action plan to determine clear targets, goals, and vision, related to the construction and demolition waste management in Indonesia with circular economy approach.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library