Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1992
303.33 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1990
303.33 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hadist Genta Pradana
"Skripsi ini membahas mengenai upaya pengendalian sosial swadaya yang diberikan oleh Slank dan Slankers dalam menanggapi kerusuhan dalam konser musik rock. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Slankers dan Slank.
Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan secara deskriptif mengenai upaya pengendalian sosial swadaya yang dilakukan oleh Slank dan Slankers ketika terjadi kerusuhan dalam konser musik Slank. Penulis menggunakan teori self help social control dan third party conception of social control dalam menjelaskan permasalahan penelitian. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data, yaitu, wawancara mendalam dan observasi terhadap pihak Slankers dan Slank serta menggunakan data sekunder. Temuan dalam penelitian ini adalah reaksi dari Slank dan Slankers dalam upaya pengendalian swadaya ketika terjadi kerusuhan timbul karena mereka merasa tidak nyaman dan merasa terancam akibat kejadian tersebut, serta mereka menganggap individu atau kelompok diluar mereka menyimpang.

This thesis discusses the efforts of non-formal social control provided by Slank and Slankers in response to unrest in a rock concert. Research subjects in this study were Slank and Slankers. The purpose of this study was to describe the descriptive the efforts of non-formal social control undertaken by Slank and Slankers during a riot in Slank music concerts. The author uses the theory of self help social control and third party conception of social control in explaining the research problems. The study used a qualitative approach to data collection methods, such as, in-depth interviews and observations of the Slankers and Slank and using secondary data. The findings in this study is the reaction of Slank and Slankers in non-formal social control during a riot arises because they feel uncomfortable and feel threatened by the incident, and they see a grup or individual as deviant"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi tentang kebudayaan masyarakat Aceh. Diawali dengan sejarah sosial masyarakat, pengendalian sosial, kepemimpinana dalam masyarakat, kelahiran dan pengasuhan anak hingga masalah perceraian"
Jakarta: LP3ES, 1977
301.2 SEG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Amelia
"ABSTRACT
Perilaku menyimpang dalam ranah pendidikan merupakan hal yang sangat memprihatinkan yang terjadi saat ini. Sekolah harus dapat melaksanakan peranannya sebagai salah satu agen pengendalian sosial dalam mengawasi anak-anak didiknya. Sekolah ldquo;H rdquo; pun menciptakan serangkaian strategi pengendalian sosial dalam mencegah terjadinya perilaku hazing yang pernah menjadi tradisi pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk memahaminya, peneliti pun menggunakan social bond theory dan rational choice theory. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan convergent mixed method dengan subjek penelitian yaitu guru sekolah ldquo;H rdquo; dan siswi sekolah ldquo;H rdquo;. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan strategi pengendalian sosial yang dilakukan oleh para guru sekolah ldquo;H rdquo; sesuai dengan tiga elemen ikatan sosial oleh Hirschi yaitu attachment, commitment, dan belief. Selain itu, rational choice theory yang digunakan peneliti sebagai teori pendukung membantu peneliti menjelaskan pandangan subyektif yang dimiliki siswi mengenai pertimbangan manfaat dan kerugian yang akan didapatnya jika ingin melakukan atau tidak melakukan perilaku hazing.

ABSTRACT
Occure of deviance behavior nowadays in academic area is one of a tragic state. School had to have implemented up its role as one of agents of social control that ought to supervise their student. The ldquo H rdquo school then has created a set of social control strategy in order to prevent hazing behavior that used to be kind of tradition in the earlier years. This research is using convergent mixed method and the subjects of this research are teacher and student. The researcher is using social bond theory and rational choice theory in order to comprehend the facts. The result of this research had shown that there are some social control strategy through teachers at ldquo H rdquo school which is corresponding to three of social bond elements by Hirschi attachment, commitment, and belief. Furthermore, the researcher is also using rational choice theory as a supporting theory on this research to explain student rsquo s view subjectively about benefits and costs of doing hazing."
2017
S69294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahmadhani
"Penelitian ini membahas tentang pola yang terbentuk pada saat pelanggaran dilakukan oleh suporter serta pola pengendalian sosial yang dilakukan oleh agen agen pengendali sosial terhadap pelanggaran oleh suporter. Subjek pada penelitian ini adalah suporter Liga 1 selama tahun 2017-2019 dan agen pengendali sosial yang terlibat dalam pengamanan pertandingan, dalam tiga waktu. Tahun penelitian yang dipilih adalah 2017-2019. Tahun tersebut dipilih berdasarkan kembali bergulirnya Liga 1 yang sebelumnya dibekukan oleh FIFA. Selama tahun 2017-2019, ditemukan berbagai pola yang merujuk dari faktor-faktor terkait. Menggunakan metode penelitian secara kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menekankan pada pencarian data melalui media yang menghasilkan data kuantitatif dan wawancara mendalam menghasilkan data kualitatif, terhadap subjek penelitian. Analisis didasarkan pada teknik summative content analysis serta digunakannya program SPSS, untuk melihat hubungan antar temuan data. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah, terbentuknya berbagai pola pelanggaran dan pengendalian, yang berasal dari berbagai faktor pemicu. Faktor pemicu pelanggaran yang didasarkan pada keterikatan individu dengan kelompok, didasarkan pada teori tingkah laku kolektif dan identitas sosial. Sedangkan pola pengendalian yang berhubungan dengan setiap pelanggaran, dianalisis menggunakan teori pengendalian sosial serta konsep reaksi sosial.

This study discusses the patterns that are formed when violations are committed by supporters and patterns of social control by social control agents for violations by supporters. The subjects in this study were Liga 1 supporters during 2017-2019 and social control agents involved in securing the match, in three times. The research year chosen is 2017-2019. That year was chosen based on the re rolling of League 1 which was previously banned by FIFA. Using qualitative and quantitative research methods, this research emphasizes data search through media that produces quantitative data and in depth interviews produce qualitative data, on the research subjects. The analysis is based on summative content analysis techniques and the SPSS program be used, to see the relationship between data findings. The results obtained from this study are the formation of various patterns of violation and control, which are derived from various triggering factors. The trigger factors for violations are based on the attachment of individuals to groups, based on theories of collective behavior and social identity. While the control patterns associated with each violation, analyzed using social control theory and the concept of social reaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bagus Sasongko
"Korupsi terjadi tidak hanya pada tingkat level pemerintahan tertinggi, namun juga pada tingkat terendah, yaitu di desa. Dalam penelitian ini, tujuan utama adalah untuk memahami dan mendiskusikan melemahnya pengendalian sosial di tingkat desa di wilayah Karesidenan Kediri yang mengakibatkan korupsi dana desa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang kehidupan di desa yang menggambarkan solidaritas mekanik yang kuat dengan kepatuhan nilai dan norma dalam kehidupan sosial, akan tetapi masih terjadi tindakan korupsi di tingkat desa. Metode yang diterapkan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus korupsi dana desa di wilayah Karesidenan Kediri. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan analisis fenomena pengendalian di masing-masing desa. Teori-teori yang digunakan untuk membantu analisis adalah occupational crime, containment theory, social exchange theory, dan hubungan patron klien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korupsi dana desa rentan terjadi karena kurangnya pengawasan terhadap perilaku korupsi oleh lingkungan kerja, pihak yang berwajib, dan kehidupan sosial masyarakat. Hal ini menyebabkan ketidakpatuhan terhadap sistem peraturan dan pengendalian terhadap tindakan korupsi di desa. Penelitian ini juga memberikan saran terkait kebijakan pengendalian sosial bagi masyarakat dan pemerintah desa, pengendalian terhadap perilaku korupsi, serta evaluasi terkait kompetensi dan integritas pemerintah desa dalam mencegah korupsi di tingkat desa. Tujuannya adalah agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Corruption occurs not only at the highest level of government but also at the lowest level, namely in rural villages. In this study, the main objective is to understand and discuss the weakening of social control at the village level in the Kediri Residency area, resulting in corruption of village funds. The problem in this research lies in the rural community's way of life, which is characterized by strong mechanical solidarity and adherence to values and norms in social life, yet corruption still occurs at the village level. The method employed in this research is qualitative, using a case study approach to examine the corruption of village funds in the Kediri Residency area. The researcher collected data through observation, interviews, and analysis of control phenomena in each village. The theories utilized to aid the analysis include occupational crime, containment theory, social exchange theory, patron-client relationships, and stake in conformity. The research findings indicate that corruption of village funds is prone to occur due to a lack of supervision over corrupt behavior by the work environment, authorities, and social life of the community. This leads to non-compliance with regulatory systems and controls against acts of corruption in the village. The study also provides recommendations regarding social control policies for the community and village governments, control measures against corrupt behavior, and evaluations regarding the competence and integrity of village governments in preventing corruption at the village level. The aim is to prevent similar incidents from recurring in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Adyaputri
"Gerakan sosial global Black Lives Matter yang menolak diskriminasi rasial terhadap orang-orang ras kulit hitam didorong oleh maraknya kriminalisasi dan kasus kekerasan yang dilakukan oleh agen pengendalian kejahatan, terutama di Amerika Serikat. Fenomena tersebut tidak terlepas dari sejarah dan struktur sosial di Amerika Serikat yang menyebabkan kesenjangan dan bentuk-bentuk kerugian sosial terhadap kelompok Afrika-Amerika sebagai ras minoritas. Rasialisme dan rasisme yang dialami kelompok Afrika-Amerika diangkat dalam berbagai media dan karya seni, salah satunya adalah film dokumenter berjudul 13th (2016) yang diproduksi oleh Netfflix. Tulisan ini membahas film dokumenter 13th melalui pendekatan kriminologi visual sebagai salah satu bentuk kontra-visualitas, yakni karya visual yang mengungkap kekerasan di balik kekuasaan dan memberikan visibilitas baru bagi pihak yang tertindas untuk dapat mengubah narasi.

The Black Lives Matter global social movement, which stands against racial discrimination against black people, emerged from the rampant criminalization and brutality committed by agents of crime control, especially in the United States of America. The phenomenon is closely related to the history and social structure which generates inequality and various forms of social harm towards African-Americans as a racial minority. The racialism and racism experienced by African-Americans have been a recurring theme in multiple media and artworks, for instance, the Netflix-produced documentary film entitled 13th (2016). By utilizing a visual criminology approach, this article will discuss the film as a form of counter-visuality, defined as a visual work that reveals the violence operating behind an authority and grants new visibility to the oppressed group in order to own and change the narrative."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilah Rifat Hanan
"Tugas Karya Akhir ini membahas penghakiman massa dan upaya pengendaliannya berdasarkan pendapat dari para ahli. Pendapat ahli dalam tulisan ini digunakan sebagai data, yang mana diperoleh dari penulusuran melalui media massa elektronik. Pengendalian sosial menjadi pembahasan utama dalam tulisan ini, bagaimana penghakiman massa dapat dikendalikan dan diminimalisir. Teori collective behavior menjadi teori pendukung untuk menjelaskan penyebab penghakiman massa terjadi di masyarakat. Berdasarkan identifikasi penyebab penghakiman massa, maka terwujud upaya pengendaliannya. Pengendalian penghakiman massa dapat dilakukan secara informal (melalui masyarakat) dan secara formal (melalui keterlibatan penegak hukum dan kebijakan). 

This paper examines collective violence and the control efforts based on the perspective of the experts. Expert judgments in this paper are used as data which obtained from electronic mass media. Social control is the main discussion in this paper; how to collective violence can be controlled and minimized. Collective behavior theory will become supporting theory that explain the cause of the collective violence. Based on the identification of the cause of collective violence, then the control efforts arose. Collective violence control can be done informally (through community) and formally (through the involvement of law enforcement and related public policies)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>