Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marfu`ah
Abstrak :
Menstruasi adalah terjadinya perdarahan melalui vagina yang bersifat fisiologis karena terkelupasnya lapisan endometrium dari dinding rahim. Pada siklus menstruasi endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang telah dibuahi setelah terjadi ovulasi, dibawah pengaruh secara ritmik hormon-hormon ovarium yaitu estrogen dan progesteron. Menstruasi bagi sebagian anak merupakan pengalaman psikis yang traumatis. Perasaan yang negatif dapat menyebabkan perasaan sangat lemah karena merasa kehilangan banyak darah sehingga timbul perasaan rendah diri atau merasa sakitsakitan, malu karena masih kecil sudah mendapat menstruasi dan adanya kecemasan dan takut darah menstruasi tembus ke pakaiannya sehingga anak tidak berani keluar rumah. Penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran pengetahuan dan perilaku mengenai menstruasi pada siswi kelas 1 di SMPN 1 dan MTs Al-Furqon Kecamatan Kragilan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam. Sumber informasi adalah siswi kelas 1 yang sudah menstruasi, ibu, guru IPA/biologi, guru agama serta guru bimbingan dan konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswi tentang menstruasi dan menjaga kebersihan diri cukup baik, namun demikian pengetahuan mengenai organ reproduksi dan fungsinya belum diketahui oleh siswi secara lengkap. Perilaku siswi dalam pencarian informasi yang berkaitan dengan menstruasi cukup bagus namun hanya seputar informasi keagamaan saja. Perilaku pencarian informasi mengenai menstruasi dari segi kesehatan masih sangat kurang. Peranan orang tua dan guru di kedua sekolah sudah menunjukkan fungsinya sebagai pendidik, pembimbing dan pengawas bagi anak. Meski demikian peranan sebagai pemberi informasi seputar kesehatan menstruasi dirasa masih sangat kurang, baik informasi dari ibu maupun dari guru di sekolah. Peranan teman sebaya masih sangat kurang dalam hal pemberian informasi tentang menstruasi. Sumber informasi khususnya media cetak yaitu majalah atau bukubuku dan media elektronik yaitu televisi belum dapat sepenuhnya menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk anak yang berkaitan dengan menstruasi. Khusus majalah dan buku-buku tentang kesehatan dan menstruasi khususnya bagi masyarakat awam belum dapat terjangkau sehingga anak tidak mendapatkan informasi yang cukup dari sumber ini. Pada akhirnya peranan ibu, guru dan sekolah perlu ditingkatkan dalam memberikan pengetahuan tentang menstruasi bukan hanya pengetahuan seputar agama tetapi juga pengetahuan seputar kesehatan organ reproduksi khususnya menstruasi. Komunikasi perlu dijalin lebih intensif agar adanya keterbukaan pada anak sehingga anak dapat mempersiapkan fisik dan mentalnya dalam menghadapi masalah yang timbul berkaitan dengan menstruasi. ...... Menstruating the happening of blood passing vagina having the character of physiological because abrading of coat endometrium from gracious wall. cycle menstruate the endometrium drawn up regularly to accept the ovum which fruit have after happened the ovulasi, below influence by ritmik ovary hormone that is estrogen and progesteron. Menstruate for some of child represent the traumatic psychical experience. Negative feeling can cause the feeling very weak because feeling loss a lot of blood so that arise the low feeling themself or feel sickly, lose face because minimize have got to menstruate and existence of dread and fear the blood menstruate to penetrate its clothes so that child not dare to go out house. This research is conducted to get the knowledge picture and behavioral hit to menstruate at class 1 schoolgirl in SMPN 1 and MTS Al-Furqon of Subdistrict Kragilan. Data collecting conducted with the directional group discussion method and circumstantial interview. Information source is class schoolgirl 1 menstruate the, mother, learn the IPA / biological, religion teacher and learn the tuition and konseling. The Result of research indicate that the schoolgirl knowledge of about menstruating and keep cleaning good enough x'self, but that way knowledge of concerning organ reproduce and its function for themself not yet been known by schoolgirl completely. Schoolgirl behavior in information seeking of related to menstruating enough nicely but only in around just religious information. behavior of information Seeking hit to menstruate from health facet still very less. Learn in second school have shown its function as educator, counsellor and supervisor for child. Still role as information giver around health menstruate felt still very less, information goodness from mother and also from teacher at school. Friend role coeval still very less in the case of information gift about menstruating. Information source specially media print that is magazine or book and electronic media that is television not yet earned full submit the worthwhile information for the child of related to menstruating. magazine and book about health and menstruate specially for civil society not yet earned reached so that child not get the information which enough from this source. In the end mother role, teacher and school require to be improved in giving knowledge of about menstruating not merely knowledge in around religion but also knowledge in around organ health reproduce specially menstruate the. Communications require to be braided more intensive to be existence of openness child so that child can draw up the physical and bounce it in face of problem arising out go together to menstruate.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41262
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uyun Mufaza
Abstrak :
Pengetahuan dan Perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sangat mencerminkan bagaimana dalam tatalaksana sehari-hari Pemberian antipiretik pada anak dengan demam, sering dilakukan sendiri oleh orang tuanya. Walaupun masih ada yang memberikannya dengan indikasi dan cara yang kurang tepat. Semua jenis antipiretik mempunyai efek samping oleh sebab itu, perlu diberikan informasi yang jelas tentang cara penggunaannya pada merekaTujuan: penelituan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku orangtua dalam pemberian antipiretik pada anak sebelum berobat berdasarkan tingkat sosio-ekonomi, yang dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya rasionalisasi penggunaan antipiretik pada anak. Metode: Penelitian deskriptif ini dengan desain cross sectional yang dilakukan pada orangtua pasien yang datang ke Poliklinik Umum Ilmu Kesehatan Anak, RS.Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada Mei 2009. Hasil: Pada penelitian ini ditemukan masih banyak juga indikasi pemberian antipiretik cenderung berlebihan bahkan diberikan pada suhu tubuh yang masih normal. Responden dengan tingkat sosio-ekonomi rendah menengah dan tinggi juga memperlihatkan persentase yang sama dalam penggunaan antipiritek dalam kehidupan sehari-hari. Antipiritek yang sering digunakan adalah asetaminofen. Sumber informasi penggunaan antipiretik terbanyak dari dokter. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan antipiretik sudah benar dan dosis yangdiberikan juga sudah mengikuti dosis takar obat. Antipiretik yang sering digunakan adalah asetaminofen karena mudah didapat dan harga murah. Penggunaan antipiritek terutama didapat dari informasi tenaga medis maka diharapkan tenaga medis yang memberikan pelayanan primer memberikan informasi dengan tepat. ......Fever has been a problem since long time age. It often causes a phobia to parents so that they often give antipyretic to febrile children without knowing the cause of the fever. Parents knowledge behavior also tape part in the giving of antipyretic to febrile children. There are still many parents who give antipyretics without knowing proper indication. Therefore, information about antipyretics needs to be given to them. Objective : This study is aimed to give the description about parents knowledge and behaviour in giving antipyretics to febrile children based on parents socio-economy level in order to rasionalize the giving of antipyretics to febrile children. Method : This study is a descriptive study whose design is cross sectional done by giving questionaire to parents whose children are patients at general polyclinic in pediatric health care department cipto mangunkusumo hospital in june 2009. Results : This study reveals that there aise still many parents who give antipyretic improperly. Responden who is in middle and high socio-economy level shows the same percentage in the use of antipyretics. The most common antipyretics used by parents is asetaminophen and most parents get the information about antipyretics from their doctors. Conclusion : The most common antipyretics used by parents is asetaminophen because it’s cheap and available everywhere most parents get the information about antipyretics from their doctors so the doctor expected to give the right information about antipyretics to the parents.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library