Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Dhika Aditya Subarkah
"Tesis ini membahas pengungkapan manajemen risiko perubahan iklim di Pertamina. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengungkapan manajemen risiko iklim terkait proses identifikasi, pengelolaan, dan integrasi risiko iklim ke dalam manajemen risiko keseluruhan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode tinjauan dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pertamina sudah mengungkapkan penanganan risiko lingkungan sebagai bagian dari manajemen risiko namun belum mengungkapkan secara detil dampak risiko lingkungan khususnya risiko iklim terhadap kegiatan operasional Perusahaan. Pertamina juga belum menggunakan kerangka tertentu untuk pengungkapan klasifikasi risiko sebagai risiko iklim. Penelitian menyarankan bahwa Pertamina perlu mengungkapkan proses pengungkapan manajemen risiko perubahan iklim secara terpisah dari proses manajemen risiko lingkungan. Format pengungkapkan harus dikembangkan lebih detil sesuai kerangka dalam standar pelaporan risiko iklim yang berlaku global. Pertamina juga harus mulai menghitung dampak materialitas risiko iklim baik jangka pendek maupun jangka Panjang.

This thesis discusses climate change risk management at Pertamina. Research aims to evaluate climate risk management disclosures related to the process of identifying, managing and integrating climate risk into overall risk management. This research is qualitative methods with document review and interview. This research conclude that Pertamina has not used a specific framework to classify risk as climate risk. Research suggest that Pertamina needs to disclose the climate change risk management process separately from the environmental risk management process. The disclosure format must be developed in more detail according to the framework in the globally applicable climate risk reporting standards. Pertamina must also start calculating the materiality impact of climate risk, both in the short and long term."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Fadhlurrahman Buntoro
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengungkapan risiko (risk disclosure) dan pengaruh dari tingkat risk disclosure terhadap nilai perusahaan (Market to Book Ratio) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di bursa efek negara anggota ASEAN-6 pada periode tahun 2014-2018. Sampel yang digunakan mencakup 180 hasil observasi firm-year yang terdiri dari 36 perusahaan selama 5 tahun. Pengujian hipotesis dalam menentukan determinan tingkat pengungkapan risiko dan pengaruh tingkat pengungkapan tisiko terhadap nilai perusahaan dilakukan melalui regresi data panel fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar tingkat profitabilitas (profitability) dan tingkat hutang (leverage) maka semakin kecil tingkat risk disclosure yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan semakin besar tingkat Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Product) suatu negara maka semakin besar tingkat risk disclosure yang
dilakukan perusahaan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa semakin besar tingkat risk disclosure maka akan semakin kecil nilai perusahaan asuransi di ASEAN-6.

This study discusses the factors that influence the level of risk disclosure and the effect of the level of risk disclosure on the value of the company (Market to Book Ratio) on insurance companies listed on the stock exchanges of ASEAN-6 member countries in 2014-2018 . The sample used included 180 firm-year observations consisting of 36 companies over 5 years period. Hypothesis testing in determining the determinant of the level of risk disclosure and the effect of the level of risk disclosure on firm value is done through fixed effect panel data regression. The results showed the greater the level of profitability and the level of debt (leverage), the smaller the level of risk disclosure made by the company. Whereas the greater the level of Gross Domestic Product of a country, the greater the level of risk disclosure by the company. The results also found that the greater the level of risk disclosure, the smaller the value of insurance companies in ASEAN-6."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gavrilo Firman Martin
"ABSTRAK
penelitian ini mengangkat tema terkait hubungan antara jenis industri dan pengungkapan risiko litigasi. Perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait cendurung memiliki kemungkinan untuk mengungkapkan risiko litigasi. Disertakan juga berbagai variabel kontrol untuk menghitung probabilitas pengungkapan risiko litigasi pada jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam mengungkapkan risiko litigasi daripada bidang lainnya. Selain itu, semakin banyak jumlah aset perusahaan pada tahun sebelumnya, semakin tinggi kemungkinan perusahaan untuk mengungkapkan risiko litigasi.

ABSTRACT
This study discusses the relationship between' industrial classification and corporate litigation risk exposure. The technology sector companies tend to disclose litigation risk. There are also controlling variables that are inserted to count the probability of the conipanies to disclose litigation risk in the long term.
The Result showed that the technology sector companies an) more probable to disclose litigation risk than companies of other sectors. Also, the more assets the company has in the previous yeil, the more probable said company to disclose litigation risk.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen Julianto Lepar
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengungkapan risiko dalam laporan tahunan perusahaan dengan biaya ekuitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 dan 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 75 perusahaan yang termasuk dalam sektor industri manufaktur, dengan total observasi sebanyak 150. Pengungkapan risiko diukur menggunakan metode analisis isi dengan menghitung jumlah kata yang dalam kalimat yang diidentifikasikan sebagai pengungkapan risiko, sedangkan biaya ekuitas diestimasikan dengan menggunakan metode Capital Assets Pricing Model (CAPM). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan signifikan positif antara pengungkapan risiko dengan biaya ekuitas. Hal ini menunjukan bahwa pengungkapan risiko dapat mengubah persepsi risiko investor, sehingga membutuhkan peningkatan pengembalian sebagai kompensasi atas peningkatan tingkat risiko yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya ekuitas perusahaan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the relationship between risk disclosure in the company?s annual report with cost of equity of companies listed in the Indonesian Stock Exchange in 2013 and 2014. Sample used in this study is 75 companies included in manufacturing sector. Risk disclosure is measured using the method of content analysis by counting the number of words in sentences that are identified as risk disclosure, while the cost of equity is estimated using Capital Assets Pricing Model (CAPM). The result of this study showed that there is a significant positive relationship between risk disclosure and cost of equity. This finding shows that the risk disclosures may change investors' perception of risk, so it requires an increase in the return to compensate the increase in risk level which will eventually increase the cost of equity."
2016
S64432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fadhila
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengungkapan Value at Risk dan keakuratan
pengungkapan Value at Risk dengan data Bank di Indonesia. Untuk mengukur
pengungkapan Value at Risk, maka berbagai metode dalam pengukuran Value at
Risk diambil dari periode data selama 2011 sampai 2015. Tesis ini menunjukkan
Historical Simulation merupakan metode Value at Risk yang paling populer.
Keakuratan Value at Risk dilihat dengan jumlah Value at Risk yang mengandung
informasi tentang volatilitas dari perdagangan treasury dan imbal hasil
perdagangan treasury. Diketahui metode parametrik Value at Risk dengan
menggunakan efek asimetrik menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan metode Value at Risk Historical Simulation. Selanjutnya, evaluasi kualitas
pengungkapan Value at Risk diuji kembali dan tidak menunjukkan peningkatan
kualitas yang berarti. Tesis ini menunjukkan Value at Risk yang diukur dengan
Historical Simulation mengandung informasi yang sedikit tentang imbal hasil dari perdagangan treasury.

ABSTRACT
We study on Value at Risk disclosure and the accuracy of the disclosed Value at Risk for a sample Bank in Indonesia. To measure Value at Risk disclosure, we
used many different method of Value at Risk over the period 2011-2015. This
thesis shows Historical Simulation is the most popular Value at Risk method. We
assess the accuracy of Value at Risk by studying the number Value at Risk contain
information about the volatility of trading revenues and return of trading revenues.
Parametric Value at Risk method by consider the assymmetric information shows
better quality than Value at Risk Historical Simulation Method. Furthermore, the
accuracy of the disclosed Value at Risk retested, and the quality of Value at Risk
disclosure shows no sign of improvement over time. This thesis shows Value at
Risk computed using Historical Simulation contains very little information about
future return of trading revenue.
"
2016
T49195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gety Shesa Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko terhadap ukuran bank, kinerja bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing, listing status, kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit dan risiko kredit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 bank yang ada di Indonesia pada tahun 2012 yang memiliki laporan tahunan dan laporan keuangan.
Penelitian ini menemukan bahwa ukuran bank, auditor spesialisasi industri, kepemilikan saham asing dan listing status berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko, sedangkan risiko kredit berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko. Kinerja bank, kualitas dewan komisaris dan kualitas komite audit terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko dan manajemen risiko.

This study aims to investigate the influence of level of risk disclosure and risk management on bank size, bank performance, industry specialization auditor, foreign ownership, listing status, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee. Samples used in this study are 78 banks in Indonesia in the year 2012 which has complete financial statement and annual report.
This study found that bank size, industry specialization auditor, foreign ownership and listing status have positive impact on level of risk disclosure and risk management, while credit risk has negative impact on level of risk disclosure and risk management. Bank performance, quality of Board of Commissioner, quality of Audit Committee proved to have no impact on level of risk disclosure and risk management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Indriani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dewan komisaris dan
komite audit terhadap tingkat pengungkapan risiko. Efektivitas dewan komisaris
dinilai berdasarkan independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi,
sedangkan efektivitas komite audit berdasarkan aktivitas, jumlah anggota, dan
kompetensi. Penelitian ini menggunakan sampel 113 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa efektivitas komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat
pengungkapan risiko, sedangkan efektivitas dewan komisaris tidak terbukti
berpengaruh signifikan.

ABSTRACT
This study investigates the effect of board commissioner and audit committee
effectiveness on the risk disclosure level. The board commissioner effectiveness is
measured by board independence, activities, size, and expertise and competence,
while audit committee effectiveness is measured by audit committee activities, size,
and expertise and competence. This study uses 113 manufacturing companies listed
on Indonesia Stock Exchange for the year 2014. The result shows that audit
committee effectiveness has negative and significant effect on the risk disclosure
level. However, the board commissioner effectiveness does not have significant
effect to the risk disclosure level."
2016
S62779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Try Radityo
"Penelitian ini berfokus pada konteks pada PT XYZ, yang telah merencanakan untuk mengadopsi ISO 31000 sebagai dasar kerangka kerja manajemen risiko mereka. Namun, perusahaan belum menerapkan manajemen risiko secara optimal untuk menghadapi risiko yang dimiliki hingga saat penelitian ini ditulis. Sehingga, perusahaan menghadapi tantangan dari perubahan lingkungan bisnis yang terus berkembang, menciptakan potensi risiko yang berubah cepat dan dapat menghambat efektivitas kebijakan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan sumbangan dalam mengisi celah pembahasan terkait penerapan manajemen risiko pada industri jasa layanan streaming video. Strategi penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan single unit of analysis yaitu PT XYZ. Instrumen penelitian dalam proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dibantu dengan daftar periksa (checklist). Hasil analisis menunjukkan adanya risiko bisnis, risiko keuangan, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko reputasi. Perusahaan perlu mengambil tindakan mitigasi yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko ini. Pentingnya persiapan pelaporan risiko yang akurat dan tepat waktu ditekankan, serta perlunya penilaian risiko yang berkelanjutan untuk mengidentifikasi risiko-risiko baru. Penelitian ini juga menunjukkan perlunya perusahaan meningkatkan kesiapan dalam pelaporan risiko, termasuk sistem informasi dan teknologi yang mendukungnya. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang cara-cara untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul.

This research focuses on the context of PT XYZ, which has planned to adopt ISO 31000 as the basis of their risk management framework. However, companies have not implemented optimal risk management to deal with the risks they have until the time this research was written. Thus, companies face challenges from changes in the business environment that continue to develop, creating potential risks that change rapidly and can hamper the effectiveness of policies. This research is intended to contribute to filling the discussion gap regarding the implementation of risk management in the video streaming service industry. The research strategy used is a case study with a qualitative approach and a single unit of analysis, namely PT XYZ. The research instrument in the data collection process was carried out through semi-structured interviews assisted by a checklist. The analysis results show that there are business risks, financial risks, operational risks, legal risks and reputation risks. Companies need to take appropriate mitigation measures to address these risks. The importance of preparing accurate and timely risk reporting is emphasized, as well as the need for ongoing risk assessment to identify new risks. This research also shows the need for companies to increase readiness in risk reporting, including the information systems and technology that support it. Thus, this research provides insight into ways to mitigate risks that may arise."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesha Fieradian
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) pada perusahaan manufaktur di Indonesia dengan periode 2010 hingga 2012. Pengungkapan ERM dinilai berdasarkan kerangka yang dikembangkan oleh COSO, yang terbagi menjadi 8 dimensi dengan total item pengungkapan sebanyak 108 item. Sedangkan tata kelola perusahaan terbagi menjadi 7 variabel utama, yaitu ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, proporsi kehadiran dewan komisaris dalam rapat, keberadaan komite manajemen risiko, reputasi auditor eksternal, konsentrasi kepemilikan dan berlakunya PSAK 60 (revisi 2010). Berlakunya PSAK 60 (revisi 2010) juga diteliti sebagai variabel pemoderasi terhadap hubungan antara variabel utama dengan pengungkapan ERM. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif serta pengujian hipotesis dengan mengunakan regresi data pooled. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, keberadaan komite manajemen risiko, reputasi auditor eksternal, konsentrasi kepemilikan, dan berlakunya PSAK 60 (revisi 2010) berpengaruh positif terhadap pengungkapan ERM. Sedangkan penggunaan PSAK 60 (revisi 2010) sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan antara variabel lainnya terhadap pengungkapan ERM.

This thesis discusses the influence of corporate governance mechanisms on the disclosure of Enterprise Risk Management (ERM) at a manufacturing company in Indonesia with the period 2010 to 2012. Disclosures ERM assessed based on a framework developed by COSO, which is divided into 8 dimensions with a total of 108 items of disclosure items. While corporate governance is divided into 7 main variables, namely board size, the proportion of independent directors, the proportion of the presence of the commissioners at the meeting, the existence of a risk management committee, external auditor reputation, concentration of ownership and the implementation of SFAS 60 (revised 2010). Applicability of SFAS 60 (revised 2010) also studied as a moderating variable in the relationship between the main variables with ERM disclosures. The study was conducted with quantitative methods and hypothesis testing using the pooled data regression. The results of this study indicate that the board size, the existence of a risk management committee, external auditor reputation, concentration of ownership, and the implementation of SFAS 60 (revised 2010) has a positive effect on the disclosure of ERM. While the use of FRS 60 (revised 2010) as a moderating variable does not affect the relationship between the other variables on the disclosure of ERM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Griffine Meliani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi dengan menggunakan efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta siklus hidup perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Tingkat pengungkapan risiko diukur dengan metode content analysis berdasarkan pengembangan framework oleh Linsley dan Shrives (2006) dan regulasi pengungkapan risiko berlaku di Indonesia. Efektivitas dewan komisaris dan komite audit diukur berdasarkan skor yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Pengujian hipotesis diukur dengan menggunakan regresi berganda dengan sampel 215 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan dari tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi. Pengaruh negatif ini diperkuat oleh efektivitas komite audit secara signifikan, namun tidak ditemukan pengaruh dari efektivitas dewan komisaris dan siklus hidup perusahaan dalam memperkuat pengaruh negatif tingkat pengungkapan risiko terhadap asimetri informasi. Pengujian tambahan dilakukan pada variabel efektivitas dewan komisaris dan komite audit serta siklus hidup secara terpisah. Hasil pengujian tambahan ini mendukung hasil penelitian secara konsisten, sedangkan siklus hidup ditemukan memperkuat secara marginal.

This research aims to know the effect of risk disclosures on the asymmetry information with board of commissioner and audit committee effectiveness and firm life cycle as moderating variable. Risk disclosures are measured through content analysis based on framework developed by Linsley and Shrives (2006) and regulation applied in Indonesia. Board of commissioners and audit committee are assesed by using a score that is developed by Hermawan (2009). Hypothesis testing used multiple regression with sample of 215 companies that are listed at Indonesia Stock Exchange in 2012.
The result of this study shows that risk disclosures is negatively associated with the asymmetry information. This relationship is stronger for firms with higher audit committee effectiveness score. There is no significant effect found in the board commissioner efectiveness and firm life cycle to moderate the relationship. Additional tests are performed to test board commissioner and audit committee effectiveness and firm life cycle in separately. Results of additional tests consistently support the research results, however firm life cycle is found to strengthen the effect marginally.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library