Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Gunawan Wibisono
"Inflammatory mediators, such as prostaglandins and histamines can cause pain. Non steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) have been indicated to reduce pain on inflammatory conditions. Pharmacologically, NSAIDs inhibit prostaglandins which are synthesized from arachidonic acid by blocking cyxlooxygenase-1 and 2 enzymes. Prostaglandins are known to be overexpressed on inflammatory, premalignant and malignant conditions. The prostaglandins promote tumour development by enhancing tumour cells proliferation, tumour angiogenesis, and tumour cell metastatic opportunity, and by inducing antiapoptotic gene expression. Epidemiological and biomedically, there is significant evidence that NSAIDs could inhibit tumour development. NSAIDs inhibit expression transcription factors, angiogenic factors of tumour angiogenesus, tumour metastasis and depresse expression of antiapoptotic genes. The avidence suggest that potentially NSAIDs could prevent tumour development, besides being analgetic-antiinflammatory drugs."
Lengkap +
[Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Journal of Dentistry Indonesia], 2002
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dewi Nurul Mustaqimah
"Pain in periodontal disease has many variations from slight discomfort to very severe pain. Pain can be a tormenting experincence for some dental patients. Every patient wants to avoid pain and this is a task for the dentists effort in clinical practice. Treatment of pain can be vary in periodontal disease, but the different optional treatments oral physiotherapy is one to be recommended. The patient should be well motivated to wards good oral hygiene, to relieve pain and prevent its recurrence."
[Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Journal of Dentistry Indonesia], 2002
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Gimawati Muljono
"
ABSTRAKGangguan sendi temporo-mandibula merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang akhir-akhir ini menarik banyak perhatian, namun masih belum banyak yang benar-benar memahaminya. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa oklusi sangat berperan dalam proses terjadinya masalah tersebut, walaupun belum dapat dikatakan secara pasti bahwa maloklusi merupakan penyebab utamanya.
Kesulitan yang sering dihadapi dalam menanggulangi gangguan sendi temporo-mandibula adalah banyaknya gejala yang mirip dengan penyakit lain, sehingga pemeriksaan klinis saja belum cukup untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pemeriksaan radiografik dapat merupakan sarana bantu untuk mencari informasi mengenai perubahan struktural pada komponen sendi temporo-mandibula. Di Indonesia masalah gangguan sendi temporo-mandibula masih belum banyak diungkapkan, khususnya bagaimana kaitannya dengan oklusi. Berdasarkan alasan tersebut di atas, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan posisi kondilus antara oklusi gigi yang secara klinis tampak normal dan yang habitual dilihat secara radiografis. Dari penelitian ini diharapkan dapat terungkap kemungkinan pemanfaatan pemeriksaan radiografis sebagai sarana bantu dalam menegakkan diagnosis gangguan sendi temporo-mandibula.
Penelitian ini dilakukan di bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada 46 orang mahasiswa yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pemetaan foto rontgen sendi temporo-mandibula yang dibuat dengan proyeksi transkranio lateral oblik superior dianalisis dengan metode pengukuran kuantitatif linier menurut Pullinger. Hasil pengukuran pada pemetaan foto menunjukkan bahwa mahasiswa yang oklusinya secara klinis normal, posisi kondilusnya tidak selalu normal. Demikian pula hasil pengukuran pemetaan foto pada mahasiswa yang oklusinya secara klinis habitual. secara statistik tidak terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa oklusi yang secara klinis normal, belum menjamin posisi kondilusnya normal. Karena itu pemeriksaan klinis perlu ditunjang oleh pemeriksaan radiografis terutama bila telah ada keluhan atau gejala yang mengarah kepada gangguan sendi temporo-mandibula."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Raudha Wardina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman minuman yoghurt terhadap kekerasan permukaan resin komposit Tetric® N-Ceram bulk-fill. Enam puluh spesimen resin komposit bulk-fill dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perendaman dengan akuades sebagai kontrol dan minuman yoghurt pH 4,01±0,1 (n=30). Masing-masing kelompok dilakukan perendaman selama 1 hari, 3 hari dan 7 hari (n=10). Nilai kekerasan permukaan resin komposit diukur menggunakan Knoop Hardness Tester. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis. Setelah dilakukan perendaman, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada setiap kelompok perendaman. Disimpulkan bahwa penurunan kekerasan lebih besar terjadi pada spesimen yang direndam dengan minuman yoghurt dibandingkan akuades serta kekerasan permukaan resin komposit Tetric® N-Ceram bulk-fill semakin menurun seiiring dengan bertambahnya waktu perendaman baik dalam perendaman akuades maupun minuman yoghurt.
This study aims to analyze the effect of yoghurt drink immersion on the surface hardness of Tetric® N-Ceram bulk-fill composite resin. Sixty bulk-fill composite resin specimens were divided into 2 immersion groups with distilled water as control and yogurt drinks pH 4,01 ± 0,1 (n = 30). Each group was immersed for 1 day, 3 days and 7 days (n = 10). The value of the composite resin surface hardness was measured using Knoop Hardness Tester. Data were analyzed using Kruskal-Wallis statistical test. After immersion, the results showed that there were significant differences (p <0,05) in entire group. It was concluded that the decrease in surface hardness was greater in the specimens immersed in yogurt drinks than distilled water and the surface hardness of the resin decreased with increasing immersion time in distilled water and yogurt drinks."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Geneva: World Health Organization, 2013
362.197 ORA
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Edinburgh: Churchill Livingstone Elsevier, 2011
617.605 ADV
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ginting, Jessica Apulina
"Penyakit gigi dan mulut yang dialami oleh anak usia dini disebabkan oleh banyak faktor, namun kondisi kesehatan gigi dan mulut ini dapat dicegah serta diobati pada tahap awal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi ibu dalam melakukan upaya pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut anak usia dini berdasarkan Health Belief Models. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman pertanyaan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2022-Januari 2023 pada 16 informan meliputi 6 informan utama dan 2 informan dari Sekolah X, 6 informan utama dan 2 informan kunci dari PAUD Y. Hasil Penelitian menunjukkan perilaku pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan ibu kepada anaknya adalah menyikat gigi, mengurangi makanan dan minuman manis, dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh persepsi kerentanan dan persepsi bahaya/kesakitan terhadap penyakit gigi dan mulut, persepsi manfaat dan hambatan untuk melakukan perilaku tersebut, memiliki kemampuan melakukan perilaku tersebut, dan adanya isyarat untuk melakukannya yang berasal dari kesadaran diri, pengalaman terkena penyakit gigi, dukungan orang sekitar, dan program sekolah. Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan perilaku ibu dalam mengupayakan pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut anak.
Oral diseases experienced by young children are caused by many factors, but these oral health conditions can be prevented and treated at an early stage. The purpose of this study was to analyze parent's perceptions in carrying out preventive actions for young children's oral health issues based on the Health Belief Models. This study used a qualitative approach with a case study design. Data collection was carried out by in-depth interviews using question guidelines carried out in December 2022-January 2023 on 16 informants including 6 main informants and 2 informants from School X, 6 main informants and 2 key informants from PAUD Y. The results showed that the preventive behavior of oral health issues carried out by parents to their children was brushing teeth, reducing sugary foods and drinks, and regular checks to the dentist. These behaviors are influenced by perceptions of susceptibility and perceptions of severity to oral and dental disease, perceptions of benefits and barriers to performing these behaviors, having the self-efficacy to perform these behaviors, and the presence of cues to action which come from self-awareness, experience of dental disease, support from surrounding people, and school’s programs. For this reason, it is necessary to improve parental behavior in seeking to prevent children's oral health issues."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library