Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2003
616 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Metia Ariyanti
"ABSTRAK
Kebersihan diri merupakan hal yang sering terabaikan oleh pasien, keluarga maupun tenaga kesehatan. Kebersihan diri yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya risiko infeksi pada pasien. Aplikasi teori Goal Attainment King bertujuan memanfaatkan komunikasi untuk menggunakan kemampuan pasien dan keluarga secara optimal dalam pencegahan infeksi. Diagnosa keperawatan risiko infeksi menurut King merupakan masalah dalam sistem interpersonal. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi pada keluarga. Intervensi keperawatan yang dilakukan memperhatikan sistem personal, sistem interpersonal dan sistem sosial pasien dan keluarga. Evaluasi yang dilakukan, keempat pasien kelolaan mengalami perbaikan dan satu pasien kelolaan awalnya mengalami perbaikan tetapi dikarenakan adanya penyakit penyerta sehingga pasien tidak dapat mempertahankan adaptasi positif. Hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya perbedaan pada pengetahuan p=0,01 dan praktik p=0,04 , tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap skor tingkat kepatuhan pasien. Pendidikan kesehatan menggunakan booklet dan observasi mempengaruhi tingkat pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Tingkat kepatuhan pasien dipengaruhi oleh pemberian pendidikan kesehatan berulang.

ABSTRACT<>br>
Personal hygiene is often overlooked by patients, families and health workers. Poor personal hygiene can lead to the risk of infection in patients. Application of the theory of Goal Attainment King aims to utilize communication to use the patient 39 s and family 39 s abilities optimally in the prevention of infection. The nursing diagnosis of infection risk according to King is a problem in the interpersonal system. Nursing interventions undertaken to overcome these problems is to provide health education on prevention of infection in the family. Nursing interventions are concerned with the personal, interpersonal and social systems of patients and families. In the evaluation, the four patients underwent improvement and one patient underwent an improvement but the presence of comorbidities so that the patient could not maintain a positive adaptation. Pretest and posttest results showed differences in knowledge p 0.01 and practice p 0.04 , but no significant differences in patient compliance rate scores. Education uses booklet and observation affect of family knowledge and skills. The level of compliance is influenced by continuos of education."
2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bahtiar
"ABSTRAK
Banyak lansia harus menjalani pengobatan seumur hidup disebabkan oleh penyakit kronik. Kondisi lansia dengan penyakit kronik akan menimbulkan gejala-gejala yang mempengaruhi aspek fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Spiritualitas memegang peranan penting terhadap kondisi kesehatan dan hubungan sosial sehingga makna hidup dapat dirasakan saat individu mampu melihat hikmah dari kejadian hidup yang dialami. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman lansia dengan penyakit kronik memaknai hidup. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi deskriptif pada 13 lansia dengan penyakit kronis dengan menggunakan analisis tematik Collaizi. Hasil penelitian menemukan enam tema yaitu (1) mengalami reaksi proses berkabung, (2) keterbatasan finansial, mobilisasi dan kualitas ibadah, (3) fokus perilaku (behavior focus), (4) fokus spiritualitas (spiritual focus), (5) fokus kognitif (cognitive focus) (6) interaksi sosial, (7) transendensi diri, dan (8) jaminan kelangsungan hidup. Lansia dengan penyakit kronik merasakan masalah fisik dan psikologis menggunakan pola koping dalam memaknai hidup. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam memberikan intervensi keperawatan terhadap lansia dengan penyakit kronik dalam memaknai hidup.

ABSTRACT
Many elderly should undergo lifelong treatment caused by chronic illness. The elderly condition with chronic disease will cause symptoms that affect the physical, psychological, social and spiritual aspects. Spirituality plays an important role in health conditions and social relationships so that the meaning of life can be felt when the individual is able to see the wisdom of life events experienced. The purpose of the research was to figure out the elderly experience with chronic illness to their meaning of life. This research was using descriptive phenomenology method to 13 older with chronic illness by using thematic analysis of Collaizi. The research found six themes: (1) experiencing reaction of the mourning process, (2) financial limitations, mobilization, and quality of worship, (3) behavior focus, (4) spirituality focus, (5) cognitive focus (6) social interaction, (7) self-transcendence, and (8) survival of life guarantee. Elderly with chronic illness felt physical and psychological problem using the coping pattern to take the meaning of life. This study is expected to provide an overview in providing nursing intervention to the elderly with chronic illness to make meaning of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Zahra Sabrina
"Berbeda dengan penyakit akut yang berlangsung singkat, penyakit kronis umumnya memerlukan jangka waktu lama untuk sembuh, bahkan bisa berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Penyakit ini sering kali tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya dan bersifat progresif, di mana gejala dan efeknya dapat bertambah parah seiring waktu. Contoh umum penyakit kronis meliputi kanker, penyakit jantung (seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, aritmia, dan lainnya), stroke, diabetes, dan radang sendi. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis resep polifarmasi pada pasien penyakit kronik yang dilayani di Apotek Kimia Farma 055 OSHCS. Metode yang digunakan adalah deskriptif non-eksperimental dengan mengambil data sekunder dari empat resep yang diresepkan oleh dokter di klinik Kimia Farma dan pasien dari fasilitas kesehatan sekitar. Setiap resep dievaluasi berdasarkan aspek administratif, farmasetik, dan klinis, dengan fokus pada identifikasi interaksi obat potensial. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar resep administratif memenuhi persyaratan, meskipun ada kekurangan dalam beberapa aspek identifikasi pasien dan praktik dokter. Secara farmasetik, semua obat memiliki stabilitas dan kompatibilitas yang baik, sementara dari segi klinis, sebagian besar resep terbukti rasional namun perlu pemantauan lebih lanjut terhadap kemungkinan interaksi obat. Direkomendasikan untuk meningkatkan dokumentasi dengan mengisi form pengkajian resep dan pemantauan terapi obat yang lebih efektif di lingkungan apotek.
......
Unlike acute illnesses with a short duration, chronic diseases typically require a prolonged recovery period, often exceeding three months. These conditions often lack definitive cures and exhibit a progressive nature, where symptoms and effects worsen over time. Common examples of chronic diseases include cancer, cardiovascular ailments (such as hypertension, hypercholesterolemia, arrhythmias, and others), stroke, diabetes, and arthritis. This study examines and analyzes polypharmacy prescriptions for chronic disease patients served at Kimia Farma 055 OSHCS Pharmacy. A non-experimental descriptive approach was employed, utilizing secondary data from four prescriptions issued by Kimia Farma clinic physicians and patients from surrounding healthcare facilities. Each prescription was evaluated based on administrative, pharmaceutical, and clinical aspects, with a focus on identifying potential drug interactions. The findings indicate that most prescriptions met administrative requirements, despite some shortcomings in patient identification and physician practices. Pharmaceutically, all medications demonstrated adequate stability and compatibility. Clinically, while most prescriptions were deemed rational, further monitoring for potential drug interactions is warranted. Recommendations include enhancing documentation by completing prescription assessment forms and implementing more effective medication therapy monitoring within the pharmacy setting."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
"

Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

 


Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a persons performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
"Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a person's performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library