Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Kunti Surya Andari
"Penyetelan ulang pengendali proporsional-integral dilakukan pada proses produksi formaldehida di PT X. Penyetelan ulang dilakukan untuk meningkatkan kinerja controller, karena penyetelan pengendali PI pada pabrik seringkali masih menggunakan metode ziegler-nichols close-loop yang kurang optimal. Model proses akan diestimasi dengan first order plus dead time model (FOPDT), dan kemudian parameter pengendali disetel ulang menggunakan Ziegler-Nichols (PRC), Wahid-Rudi-Victor (WRV), Cohen-Coon, autotuning, dan fine tuning. Kinerja pengendali diuji menggunakan set point (SP) tracking dan disturbance rejection. Integral of square error (ISE) akan digunakan sebagai indikator kinerja. Ada tiga pengendali yang diuji, yaitu, pengendali laju alir steam (FIC-102), pengendali temperatur udara (TIC-101), dan pengendali level tangki (LIC-102). Metode fine tuning memberikan kinerja pengendali yang paling baik untuk FIC-102 dan TIC-101, sedangkan metode autotuning memberikan kinerja pengendali yang lebih baik untuk LIC-102 dibandingkan dengan setelan di lapangan. Peningkatan kinerja untuk set point (SP) tracking adalah 81,59% (FIC-102), 94,11% (TIC-101), dan 85,61% (LIC-102). Sedangkan peningkatan kinerja untuk disturbance rejection adalah 95,5% (FIC-102), 94,53% (TIC-101), dan 93,16% (LIC-102). Pengujian penurunan kapasitas produksi sebesar 12,5% juga dilakukan, dan didapatkan bahwa controller masih mampu mencapai SP. Dengan demikian, penyetelan ulang pengendali PI berfungsi dengan baik.

A proportional-integral controller retuning is performed on formaldehyde production process at PT X. Retuning is carried out to improve the control performance, because PI controller in the factory often still uses ziegler-nichols close-loop tuning method which is not optimal. The process model is estimated by a first order plus dead time model (FOPDT), and then the controller parameters is tuned using the Ziegler-Nichols (PRC), Wahid-Rudi-Victor (WRV), Cohen-Coon, autotuning, and fine tuning. The control performance is tested using set point (SP) tracking and disturbance rejection with integral of square error (ISE) as performance indicator. There are three controllers that are tested, i.e., the steam flow controller (FIC-102), air temperature controller (TIC-101), and tank level controller (LIC-102). Fine tuning method give the better control performance for FIC - 102 and TIC-101, while autotuning method gives the better control performance for LIC-102 compared to the previous settings in the field. Performance improvement for set point (SP) tracking are 81.59% (FIC-102), 94.11% (TIC-101), and 85.61% ( LIC-102). While performance improvement for the disturbance rejection are 95.5% (FIC-102), 94.53% (TIC-101), 93.16% ( LIC-102). A test using reduction in production capacity of 12.5% was also carried out, and it was found that the controller was still able to reach SP. Thus, retuning PI controllers work well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hexi Trijati Rahayu
"ABSTRAK
Metode WRV adalah metode penyetelan pengendali menunjukkan kinerja pengendali
yang lebih optimum dari metode penyetelan Ziegler Nichols, Cohen Coon, Dahlin dan
Lopez. Metode ini menggunakan mengkorelasikan informasi dari step respon open
loop tranfer function (K, τ, dan θ) untuk menentukan konstanta pengendali P, PI, dan
PID yaitu Kc, τi, dan τd. Namun, kompleksitas dan dinamika dari sistem proses yang
spesifik membutuhkan pengendali yang mampu untuk dilatih berdasarkan data historis
proses serta mampu untuk mengkombinasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem proses dalam memutuskan suatu aksi. Jaringan syaraf tiruan diaplikasikan yang
pada sistem pengendali, mampu memberikan kedua manfaat tersebutkan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengaplikasikan jaringan syaraf tiruan untuk
menentukan konstanta penyetelan pengendali P, PI, dan PID dengan menggunakan
metode penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan metode penyetelan pengendali
WRV. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga jenis jaringan syaraf tiruan
yaitu, multi layer feed forward (MLFF), radial basis, dan generalized regression
(GRNN). Hasil simulasi dan penerapan pada alat pengendali tekanan di Laboratorium
Proses Operasi Teknik, Departemen Teknik Kimia FTUI menunjukkan bahwa jaringan
syaraf radial basis memberikan kinerja pengendali paling optimum untuk pengendali P
dan PI, sedangkan kinerja paling optimum dari pengendali PID diperlihatkan pada
aplikasi jaringan syaraf generalized regression (GRNN) sebagai metode penyetelan
pengendali."
2007
S49715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaky Ramadhan
"ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cianten merupakan pembangkit berskala kecil dengan kapasitas 0.95 MW. Pembangkit ini menggunakan sistem proteksi rele digital. Salah satu jenis rele yang digunakan adalah rele arus lebih 50/51T, pada rele 50/51T yang terpasang diberikan setelan rele untuk arus maksimal, setelan arus maksimal tersebut merupakan setelan yang sangat penting karena nilai setelan sangat berpengaruh terhadap proteksi alat alat pebangkit yang bernilai investasi tinggi, untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap penyetelan rele proteksi arus lebih 50/51T.Metode yang digunakan dalam menganalisis penyetelan rele arus lebih 50/51T dengan mendapatkan tingkatan karakteristik hubung singkat dan arus lebih menggunakan ETAP 12.6 dengan memberikan nilai gangguan terhadap sistem dari kisaran 10% sampai dengan 100% untuk hubung singkat dan pengasutan motor untuk beban lebih. Setelah didapatkan hasil pengujian penguji menganalisa dengan setelan yang ada. Didapatkan hasil pada pengujian hubung singkat setting rele 50T sudah sesuai dengan hasil pengujian, namun untuk rele 51T hasil pengujian membutuhkan nilai setelan waktu 6.5 detik.

ABSTRACT
Mini hydro power plant (PLTM) Cianten is a small-scale plant with a capacity of 0.95 MW. This plant uses a digital relay protection system. One type of relay is used overcurrent relay 50/ 51T, 50/51T relay mounted given the maximum currents for relay settings, maximum flow setting is a very important setting because the value of the setting is very influential towards the protection tools of mini hydro high investment value. For it needs to be done analysis of overcurrent protection relay settings 50/51T. The methods used in analysing overcurrent relay setup 50/51T by getting short circuit characteristic levels and overload using ETAP 12.6 by giving the value of the disruption to the system from a range of 10% up to 100% for short circuit and for the overload by the starting motor case. After the test results obtained by testers analyse with existing settings. Obtained results on the short circuit relay setting 50T testing is in compliance with the test results, but for relay 51T test results requires the value of the setting time of 6.5 seconds.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rivaldy
"Sistem transmisi tenaga listrik sangat penting perannya dalam mengalirkan daya dari pembangkit menuju beban melalui saluran transmisi. Dalam proses mengalirkan daya terdapat banyak gangguan yang dapat mengurangi kehandalan sistem tenaga listrik. Sehingga dibutuhkan suatu sistem proteksi yang dapat melindungi atau mengamankan saluran transmisi tersebut agar dapat bekerja secara selektif dan handal. Rele jarak merupakan salah satu jenis proteksi utama saluran transmisi yang bekerja berdasarkan perbandingan nilai impedansi. Selain sebagai proteksi utama saluran transmisi, rele jarak juga berfungsi sebagai proteksi cadangan jauh terhadap proteksi utama saluran transmisi di depannya. Dikarenakan terdapat penambahan gardu induk Nongsa, maka dibutuhkan penyetelan ulang rele jarak untuk menyesuaikan dengan sistem yang baru. Agar rele jarak dapat bekerja secara selektif dan handal, maka diperlukan suatu koordinasi penyetelan antar zona masing-masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Lalu dilakukan simulasi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, sehingga dapat ditinjau apakah gangguan yang terjadi berada di dalam atau di luar dari daerah operasi kerja rele jarak dengan menggunakan karakteristik rele jarak. Salah satu rele jarak yang dilakukan penyetelan impedansi adalah rele jarak pada GI Nongsa ndash; GI Batu Besar dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 1,9081?; zona 3 = 4,4974?; zona 4 = 0,3189?. Dan selanjutnya rele jarak pada GI Batu Besar ndash; GI Nongsa dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 13,77?; zona 3 = 26,2704?; zona 4 = 0,3189?.

Electricity transmission system is very important role in the flow of power from the plant to the load through the transmission line. In the process of draining power there are many disturbances that can reduce the reliability of power systems. So it takes a protection system that can protect or secure the transmission line in order to work selectively and reliably. Distance relay is one of the main types of transmission line protection that works based on impedance value comparison. In addition to being the primary protection of the transmission line, the distance relay also serves as a remote backup protection against the main protection of the transmission line in front of it. Due to the addition of Nongsa substations, it is necessary to reset the distance relay to adjust to the new system. In order for distance relay to work selectively and reliable, then required a coordination of setting between each zone so that does not happened overlap. Then simulated short circuit single phase to ground, so it can be reviewed whether the disturbance that occurs inside or outside of the working area of distance relay work by using the characteristics of distance relay. One of the distance relay impedance setting is the distance relay on GI Nongsa ndash GI Batu Besar with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 1,9081 zone 3 4,4974 zone 4 0,3189. Then the distance relay on GI Batu Besar ndash GI Nongsa with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 13,77 zone 3 26,2704 zone 4 0,3189."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Adhilestari
"Arus hubung singkat memiliki potensi besar untuk merusak peralatan listrik oleh karenanya, penting untuk mencari besaran nilai arus peralatan kelistrikan, seperti pada busbar dan circuit breaker. Maka dilakukan simulasi gangguan pada kelima bus pada ETAP. Parameter hasil laporan hubung singkat ETAP digunakan dalam perhitungan MVA base, I base dan sesuai standar IEC 60909. Dari perbandingan hasil arus hubung singkat pada ketiga metode tersebut dengan rating eksisting, maka didapatkan pada kesebelas bus yang diberi gangguan masih mampu menahan arus hubung singkat yang terjadi sehingga tidak perlu merubah rating atau spesifikasi peralatan eksisting.

Short circuit has great potential to damage electrical equipment, therefore, important to look for the amount of the current value of the electrical equipment, such as the bus bar and circuit breaker. Then performed simulated disturbance on the eleventh bus on ETAP. Report the results of the short circuit parameters used in the calculation of ETAP MVA base, I base and according to standard IEC 60909. From the comparison of the results of short circuit current on these three methods with existing rating, then get on a bus that was given eleventh disorders are still able to withstand short-circuit current rating bus bar occurred and existing rating do not need to change the equipment specifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adjisetya
"Hidrogen merupakan salah satu gas yang memiliki banyak kegunaan. Salah satunya pada industri kimia. Pada pabrik biohidrogen, unit kompresor merupakan salah satu unit yang penting dalam pabrik biohidrogen dari biomassa. Kompresor berfungsi untuk mencapai tekanan tinggi pada kondisi operasi selanjutnya. Multivariable model predictive control (MMPC) digunakan untuk mengendalikan proses pada pabrik. Untuk mendapatkan pengendalian yang optimal, perlu dilakukan penyetelan. Penyetelan akan dilakukan pada Matlab-Simulink yang diintegrasikan dengan Aspen Plus Dynamics. Sistem pengendalian akan dibuat pada Simulink dan simulasi proses akan dilakukan pada Aspen Plus Dynamic. Penyetelan ini dilakukan dungeon metode Genetic Algorithm dungeon metode pencarian seleksi turnamen. Setelah itu, hasil penyetelan akan dijalankan juga dengan unisim design agar kinerja pengendalian dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Model first order plus dead time (FOPDT) digunakan sebagai model prediksi MMPC. Pada penelitian ini, model FOPDT yang digunakan di MMPC pada Matlab harus dihasilkan dengan cara satuan tekanan keluaran kompresor terlebih dahulu diubah menjadi satuan persentase karena MMPC pada Matlab akan menginterpretasikan variabel-variabel perhitungan dalam satuan persen. Parameter time sampling (T), prediction horizon (P), dan control horizon (M) terbaik yang diperoleh dari metode penyetelan seleksi turnamen pada simulasi dengan unisim untuk perubahan set-point (SP) yaitu 1 detik, 18, dan 3. Untuk uji gangguan parameter T, P, dan M yang diperoleh dengan penyetelan fine tuning terbaik yaitu 1 detik, 341, dan 121. Pada simulasi Matlab-Simulink-Aspen Plus Dynamics, parameter T, P, dan M yang terbaik yaitu 0,05 detik, 18, dan 2 untuk perubahan SP dan 0,05 detik, 7, dan 1 untuk perubahan gangguan.

Hydrogen is one of the gases that has many uses, including in the chemical industry. In a biohydrogen plant, the compressor unit is one of the important units in the biomass-based biohydrogen plant. The compressor unit works to achieve high pressure for further operational conditions. Multivariable Model Predictive Control (MMPC) is used to control the processes in the plant. To obtain optimal control performance, tuning process is necessary. The tuning process will be conducted in Matlab-Simulink integrated with Aspen Plus Dynamics. The control system will be designed in Simulink, and the process simulation will be executed in Aspen Plus Dynamics. The tuning was done using the Genetic Algorithm with tournament selection search method. Subsequently, the tuning results will also be implemented in Unisim Design to compare the control performance with previous research. The First Order Plus Dead Time (FOPDT) model is applied as the prediction model for MMPC. In this study, the FOPDT model used in MMPC in Matlab must be generated by converting the compressor output pressure unit into a percentage unit due to the MMPC in Matlab will interpret the calculation variables in percent units. For the set-point change, the best time sampling (T), prediction horizon (P), and control horizon (M) parameters that were obtained from the tournament selection tuning method in the simulation with Unisim design are 1 second, 18, and 3. For disturbance testinwere obtainedest parameters are 1 second, 341, and 121 that obtained by fine-tuning method. In the Matlab-Simulink-Aspen Plus Dynamics simulation, the best parameters T, P, and M for set-point changes are 0.05 seconds, 18, and 2, and for disturbance changes are 0.05 seconds, 7, and 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adjisetya
"Hidrogen merupakan salah satu gas yang memiliki banyak kegunaan. Salah satunya pada industri kimia. Pabrik yang memiliki banyak gangguan akan berdampak pada efektivitas dan kestabilan operasi pabrik. Selain itu, pabrik yang memiliki banyak gangguan unit juga akan berpengaruh pada lingkungan sekitar. Unit kompresor dan steam reformer merupakan unit – unit yang penting dalam pabrik biohidrogen dari biomassa. Kompresor berfungsi untuk mencapai tekanan tinggi pada kondisi operasi selanjutnya dan steam reformer merupakan proses utama dari pabrik ini yang berfungsi untuk menghasilkan gas hidrogen.  Multivariable model predictive control (MMPC) merupakan suatu pengendali tingkat lanjut. Identifikasi model empirik berdasarkan berdasarkan first order plus dead time (FOPDT) untuk pengaruh gangguan ini dilakukan melalui metode process reaction curve (PRC). Dalam melakukan pengujian, model empirik yang digunakan pada MMPC yaitu model FOPDT yang diperoleh dengan metode 2 (Smith), serta penggabungan dengan model FOPDT MPC yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh oleh Wahid dan Taqwallah (2018). Untuk memperoleh kinerja pengendalian proses yang optimal dilakukan proses tuning atau penyetelan dengan menggunakan metode Shridhar dan Cooper, serta fine tuning untuk dibandingkan dengan kinerja pengendalian model predictive control (MPC) oleh Wahid dan Taqwallah (2018). MMPC fine tuning dengan model FOPDT yang diperoleh dengan metode 2 (Smith) tanpa penggabungan dengan model MPC memberikan hasil yang terbaik karena dapat menstabilkan aliran lebih cepat sesuai dengan setpoint. Parameter nilai T, P, dan M pada MMPC yang diperoleh yaitu 1, 341, dan 121 pada unit kompresor, serta 1, 45, dan 21 pada unit steam reformer. Peningkatan kinerja MMPC ini yaitu pada unit kompresor 1 yaitu 85,84%; unit kompresor 2 61,39%; unit kompresor 3 yaitu 94,57%; dan unit kompresor 4 yaitu 73,35%, serta pada unit steam reformer peningkatan kinerja MMPC fine tuning yaitu 63,34% pada heater dan 80,16% pada combustor.

Hydrogen is one of many gases that has many uses, one of which is in the chemical industry. A factory that has many units creates a lot of disturbances that affect on the effectiveness and stability of the plant's operation, and it will also affect the surrounding environment. Compressor unit and steam reformer are two of the important units in biohydrogen plant from biomass. The compressor works to achieve high pressure in the next operation and Steam Reformer is the main process of this plant which functions to produce H2 gas. Multivariable Model Predictive Control (MMPC) is an advanced controller.  The identification of the empirical model based on first order plus dead time (FOPDT) for the effect of this disturbance was carried out using the process reaction curve (PRC) method. The empirical model that used for the MMPC controller is the FOPDT model obtained by method 2 (Smith), as well as combining it with the MPC FOPDT model which has been acquired in previous research conducted by Wahid and Taqwallah (2018). To obtain optimal process control, a tuning process is carried out using the Shridhar and Cooper method, along with fine tuning to compare with the control performance of the model predictive control (MPC) by Wahid and Taqwallah (2018). Fine tuning MMPC controller with FOPDT model obtained by method 2 (Smith) without combining it with MPC model gives the best results because it stabilizes the flow faster based on setpoint. Parameter values of T, P, and M on the MMPC controller are 1, 341, and 121 on the compressor unit and 1, 45, and 21 on the steam reformer unit. Improvement of this MMPC on compressor unit 1 is 85.84%, compressor unit 2 61.39%, compressor unit 3 is 94.57%, and compressor unit 4 is 73.35%. In steam reformer unit, improvement of fine-tuned MMPC is 63.34% on heater and 80.16% on combustor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan
"Kepadatan penduduk di Indonesia yang terpusat di pulau Jawa mengakibatkan tingginya kebutuhan energi. Sebagian besar kebutuhan ini masih dipenuhi dari bahan bakar diesel yang bersubsidi yang juga mahal. Penggunaan gas bumi sebagai pengganti diesel sangat potensial untuk mengurangi kerugian negara dengan turunnya konsumsi bahan bakar bersubsidi. Suplai gas lokal dari pulau Jawa sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi yang tinggi ini sehingga gas bumi sebagai bahan baku pembangkit diimpor dari luar pulau Jawa dalam bentuk cair (LNG). Pabrik regasifikasi LNG untuk mengubah kembali LNG menjadi fasa gas dibangun untuk memfasilitasi penerimaan LNG bagi daerah konsumen. Pengendalian proses pada operasi pabrik LNG dirancang untuk menjaga keamanan operasi dan memastikan proses berjalan dengan optimal untuk mendapat produk yang baik.
Pengendalian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengendali PI (Proportional Integral). Lingkup perancangan pengendalian dilakukan dari pemilihan elemen pengendalian berupa sensor dan valve serta melakukan penyetelan pengendali. Penyetelan pengendali dilakukan dengan dua metode yaitu Ziegler Nichols dan Lopez dan kemudian dibandingkan kinerjanya berdasarkan parameter kinerja pengendali. Sebagai hasilnya, pengendalian yang optimum pada pengendali laju alir dan ketinggian pada tangki LNG, laju alir booster pump, tekanan kompresor, dan suhu vaporizer menggunakan Ziegler Nichols. Sementara tekanan tangki LNG menggunakan Lopez. Pengendali anti surge kompresor menggunakan default.

Indonesia's high population density which centralized in Java island results in high demand of energy. Most of the demand is still fulfilled from diesel fuel which is subsidized by the government and also expensive. Utilization of natural gas as a substitute for diesel fuel is potential to minimize the country’s deficit by decreasing the use of subsidized fuel. Local gas supply from Java itself cannot fulfill the whole Java energy demand so that gas is imported from outside of Java in liquid form (LNG). LNG Regasification plant is designed to change the form of the product back into it's natural state, gas. The plant is designed to facilitate LNG receiving in consumer’s area. Process control in LNG Regasification plant is designed to ensure operation safety and to make sure the whole process works optimally to maintain the best product quality.
The process control design in this research is using PI (Proportional-Integral) controller. The scope of control design is done from the selection of the control element which are sensors and control valves, to the tuning of the controller. Controller tuning is done in two methods, Ziegler Nichols and Lopez. The tuning result of those two methods then compared based on controller performance parameters. As a result, optimum control in flow and level control in LNG tank, flow control in booster pump, pressure control in compressor, and temperature control in vaporizer are using Ziegler Nichols tuning. On the other side, pressure control in LNG tank is using Lopez tuning. Anti surge control in compressor is using default tuning value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalarizqa Ramadha Meisa Putra
"[Sistem pembangkitan merupakan sumber utama penghasil energi listrik ,baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan publik lainnya. Dari pembangkit listrik didistribusikan ke sistem interkoneksi se-Jawa-Bali melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi 500 kV. Namun dalam kenyataannya, sistem pembangkitan sering mengalami gangguan, salah satunya yaitu gangguan ketidakseimbangan beban dan gangguan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mencegah gangguan tersebut diperlukan adanya sistem proteksi yang memenuhi persyaratan dan semuanya bergantung pada ketepatan penyetelan peralatan proteksinya. Peralatan proteksi untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan beban dan gangguan sistem itu sendiri yaitu rele urutan fasa negatif dan rele gangguan stator-ground. Penyetelan yang baik untuk rele urutan fasa negatif yaitu ketahanan generator untuk menahan arus urutan negatif secara kontinyu adalah 8% dan nilai K adalah 10,serta setting arus untuk definite time sebesar 0,827 kA dan setting arus untuk inverse time sebesar 0,946 kA. Rele 27TN memproteksi generator dari 0-30%. Pada generator ini, keluaran dari rele berupa alarm. Proteksi yang kedua adalah rele tegangan lebih netral 59N, rele ini memberikan proteksi 90% sehingga secara perhitungan bahwa kombinasi kerja dari rele 27TN dan 59N akan memberikan proteksi 100% pada stator. Penyetelan rele 59X sebagai proteksi backup adalah 28.95% yaitu 55 V dengan waktu tunda 6 detik ditujukan untuk berkoordinasi dengan rele 59N. Rele urutan fasa negatif dan rele gangguan stator ground mempunyai persentasi kesalahan yang sangat kecil, yaitu berkisar antara 0 -1.67%.

, Generation system is the main source of electrical energy producer, both for industry and other public needs. From distributed power generation systems to interconnect Java-Bali through extra high voltage overhead line 500 kV. But in fact, the generation system is often disturbance, one of which is a load imbalance disorders and disorders of the system itself. Therefore, to prevent such disturbance is necessary to meet the requirements of the protection system and everything depends on the precision of protection equipment settings. Protection equipment to prevent the occurrence of load imbalance and disturbance of the system itself that is negative phase sequence relay and stator ground fault relay. The good setting to relay negative phase sequence generator that resistance to withstand the continuous negative sequence current is 8% and the value of K is 10, and the current setting for the definite time of 0.827 kA and the current setting for inverse time amounted to 0,946 kA. 27TN relay protects the generator from 0-30%. At this generator, the output of an alarm relay form. The second protection is more neutral voltage relay 59N, these relays provide protection of 90% so that the calculations that combined the work of rele 27TN and 59N will provide 100% protection on the stator. Setting relay 59x as backup protection is 28.95%, ie 55 V with 6 seconds delay time is intended to coordinate with the relay 59N. Rele rele sequence and negative phase stator ground disturbance has the percentage of error is very small, ranging between 0 -1.67%.
]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Ajrin Rohman
"Dimetil eter (DME) merupakan senyawa yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan bakar berkelanjutan. Unit purifikasi metanol-air merupakan salah satu unit pada sintesis DME yang penting untuk dikendalikan agar metanol dapat dialirkan kembali ke proses sehingga efisiensi pabrik secara keseluruhan dapat meningkat. Penggunaan multivariable model predictive control (MMPC) pada proses ini dapat meningkatkan kinerja pengendalian dan menurunkan biaya modal dalam pembelian pengendali. Hal ini disebabkan karena MMPC dapat mengendalikan beberapa variabel dengan satu pengendali. Penyetelan MMPC yang dilakukan dengan Matlab melalui seleksi turnamen pada 888 kombinasi data tiap perubahan CV menunjukkan bahwa sampling time MMPC memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja pengendalian. Nilai sampling time yang terlalu kecil akan menghasilkan sensitivitas yang terlalu besar dan menyebabkan perubahan parameter lainnya, yaitu prediction horizon dan control horizon, menjadi sulit dipahami karena polanya cukup acak. Metode penyetelan MMPC yang diusulkan berhasil mendapatkan nilai-nilai IAE dan ISE yang optimum dan secara umum dapat memperbaiki kekurangan dari penyetelan penelitian sebelumnya. Dari penelitian ini diperoleh pengendalian yang cukup optimum pada T=0,5; P=20; dan M=2.

Dimethyl ether (DME) is a compound that has the potential to be developed into a sustainable fuel. The methanol-water purification unit is important unit to be controlled in DME synthesis, to make sure that methanol can be flowed back into the process then increase the overall efficiency of the plant. The importance of using multivariable model predictive control (MMPC) in this process is to improve process control performance and reduce capital costs in purchasing controllers. It is because MMPC can control several variables with one controller. MMPC tuning performed with Matlab through tournament selection on 888 data combinations for each CV change shows that the MMPC sampling time has a very large influence on control performance. A sampling time value that is too small will result in a very high sensitivity and causes changes in other parameters, namely the prediction horizon and control horizon, to be difficult to understand because the pattern is quite random. The proposed MMPC tuning method has succeeded in obtaining optimum IAE and ISE values ​​and in general can correct the shortcomings of previous research settings. The best control was obtained at T=0.5; P=20; and M=2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>