Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oviliani Wijayanti
Abstrak :
Anak-anak, terutama yang tinggal di lingkungan kurang bersih, merupakan populasi yang rentan mengalami askariasis. Gejala askariasis tidak khas sehingga sering tidak terdeteksi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai gejala askariasis perlu diberikan pada anak-anak, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan anak mengenai gejala askariasis. Desain yang digunakan adalah pre-post study. Penyuluhan dilakukan di Sekolah Dasar X, Bantar Gebang, Bekasi pada 17 Desember 2011. Subjek penelitian adalah 60 orang murid kelas IV, V, dan VI SD X. Data pengetahuan diambil menggunakan kuesioner berisi lima pertanyaan mengenai gejala askariasis yang dibagikan sebelum dan setelah intervensi penyuluhan. Data diolah dengan program SPSS 20.0 dan diuji dengan Wilcoxon. Sebelum penyuluhan, secara keseluruhan tingkat pengetahuan semua responden mengenai gejala askariasis tergolong kurang dan tidak meningkat setelah diberikan penyuluhan. Selanjutnya, pada analisis setiap butir pertanyaan, didapatkan perbedaan bermakna antara skor pretest dan posttest pada dua pertanyaan, yaitu mengenai gejala umum infeksi cacing gelang (p=0,001) dan akibat yang ditimbulkan larva cacing gelang pada infeksi berat (p<0,001). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna antara skor pretest dan posttest pada ketiga pertanyaan lainnya. Disimpulkan bahwa penyuluhan kesehatan tidak efektif meningkatkan pengetahuan murid SD X, Bantar Gebang, Bekasi mengenai gejala askariasis.
Children, especially ones living in unsanitary environment, are prone to having ascariasis. Detecting ascariasis is difficult because symptoms are uncharacteristic. Knowledge about symptoms of ascariasis becomes important issue for children. This survey aims at assessing the effect of health education on improving students? knowledge about symptoms of ascariasis. Pre-post study is the design of choice. Health education was given at X Primary School, Bantar Gebang, Bekasi on December 17, 2011. The subjects are 60 fourth, fifth, and sixth grade students. Questionnaires consisting of 5 questions about symptoms of ascariasis were handed out before and after health education. Data were processed using SPSS 20.0 and tested with Wilcoxon. Before health education was given, the knowledge of all students? about the symptoms of ascariasis was poor and did not improve afterwards. Based on analysis of each question, there is significant difference between pretest and posttest scores on two questions regarding common symptom of ascariasis (p=0,001) and the effect of A. lumbricoides larvae in severe infection (p<0,001), while there is no significant difference on the other three. It is concluded that health education is not effective in improving students? knowledge about the symptoms of ascariasis in X Primary School, Bantar Gebang, Bekasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Tasha Bastaman
Abstrak :
Jakarta Utara merupakan salah satu kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki insidens demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi. Pengetahuan rakyat Jakarta Utara mengenai vektor DBD harus dikembangkan guna meningkatkan kewaspadaan akan DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penyuluhan kesehatan mengenai vektor DHF dalam meningkatkan pengetahuan guru swasta di Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-post study. Data diambil pada tanggal 22 September 2011 dan seluruh guru yang hadir saat penyuluhan menjadi subjek penelitian dengan mengisi kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan yang berisi lima pertanyaan mengenai vektor DBD. Data diproses dengan SPSS versi 11.5 dan diuji dengan marginal homogeneity. Hasilnya menunjukkan dari 82 responden, terdapat 34 orang guru perempuan (41,5%) dan 48 orang guru laki-laki (58,5%). Hasil pretest, guru yang memiliki pengetahuan baik sebesar 56 orang (59,5%), cukup 19 orang (23,2%), dan buruk 6 orang (7,3%). Setelah posttest, guru dengan pengetahuan baik berubah menjadi 73 orang (89,0%), cukup 8 orang (9,8%), dan buruk 1 orang (1,2%). Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,01). Disimpulkan penyuluhan memiliki dampak dalam meningkatkan pengetahuan guru swasta mengenai vektor DBD dan penelitian kembali diperlukan untuk mengetahui pengetahuan guru setelah intervensi diberikan.
North Jakarta is one of the administration areas in DKI Jakarta province that has high incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF). The knowledge of people living in North Jakarta about DHF vector should be improved to increase the awareness of DHF. The purpose of this research is to know the impact of health education about DHF vector in improving the knowledge of private teachers in North Jakarta. The design of this research was pre-post study. The data was collected in September 22nd 2011 and all teachers who attended the education became the subject of research by filling questionnaire before and after the education, which consisted of five questions regarding DHF vector. The data was processed by using SPSS version 11.5 and tested with marginal homogeneity. The result showed from 82 respondents, female teachers were 34 people (41.5%) and male teachers were 48 people (58.5%). Pretest results showed that teachers with good knowledge were 56 people (59.5%), average 19 people (23,2%), and poor 6 people (7.3%). Posttest result showed that teachers with good knowledge changed into 73 people (89.0%), average 8 people (9.8%), and poor 1 people (1.2%). Marginal homogeneity showed significant difference on knowledge before and after the education (p<0.01). In conclusion, health education has an impact in increasing the knowledge about DHF vector and further research is needed to know the teacher's knowledge after the infervention.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Putri Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Cacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama pada anak. Pengetahuan mengenai cacingan, penting untuk melakukan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan murid sekolah dasar (SD) mengenai morfologi dan siklus hidup T. trichiura. Penelitian ini menggunakan desain pre-post study dengan intervensi penyuluhan. Data diambil pada 17 Desember 2011 di SD X Bantar Gebang, Bekasi. Subjek penelitian yang diberikan penyuluhan mengenai morfologi dan siklus hidup T. trichiura berjumlah 60 orang (populasi total). Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner pre-test dan post-test yang berisi lima pertanyaan tentang morfologi dan siklus hidup T. trichiura. Data diolah dengan program SPSS versi 20.0 dan dianalisis menggunakan uji marginal homogeneity dan Wilcoxon. Subjek penelitian berusia 9-13 tahun, terbanyak berusia 11 tahun yaitu 25 murid (41,7%). Sebelum penyuluhan, 52 subjek (86,7%) memiliki pengetahuan kurang dan 8 (13,3%) memiliki tingkat pengetahuan sedang. Sesudah penyuluhan, terdapat 30 subjek (50%) dengan tingkat pengetahuan kurang, 20 (33,3%) sedang, dan 10 (16,7%) dengan pengetahuan baik. Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,001) antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Uji Wilcoxon menunjukkan terdapat tiga pertanyaan memberikan perbedaan bermakna, sedangkan dua pertanyaan tidak. Disimpulkan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan mengenai morfologi dan siklus hidup T. trichiura pada murid SD.
ABSTRACT
Helminthiasis is Indonesia's public health problem, especially in children. Knowledge has an important role in preventing helminthiasis. This study?s purpose is to know the effectivity of health education for improving elementary student's knowledge about T. trichiura's morphology & life cycle. The design used is a pre-post study with health education as intervention. The data are collected at 17th December 2011 in SD X Bantar Gebang, Bekasi. The subjects, given education about morphology and life cycle of T. trichiura, are 60 people (total population). Knowledge is measured by pre-test and post-test including five questions about T. trichiura's morphology & life cycle. The data are analyzed with SPSS ver. 20.0 using marginal homogeneity and Wilcoxon test. Subjects varied from 9-13 y.o, with majority of 11 y.o (25 students/41,7%). Before intervention, 52 subjects (86,7%) have poor knowledge and 8 (13,3%) have fair knowledge. After intervention, 30 subjects (50%) have poor knowledge, 20 (33,3%) have fair, and 10 (16,7%) have good knowledge. Marginal homogeneity showed, there's a significant difference (p<0,001) between before and after intervention. Wilcoxon test showed that there are three questions with significant difference. In conclusion, health education is effective for improving elementary students-knowledge about T. trichiura's morphology & life cycle.
2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gati Hartanti
Abstrak :
Pada tahun 2016 terdapat kurang lebih 36,7 juta orang hidup dengan HIV Human Immunodeficiency Virus di seluruh dunia. HIV menginfeksi dan menghancurkan sel darah putih yang disebut sel CD4. Sel CD4 merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit. Berkurangnya sel CD4 membuat sistem kekebalan tubuh menjadi melemah, sehingga tubuh dapat terinfeksi AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Model matematika pencegahan penyebaran infeksi HIV dengan intervensi penyuluhan kesehatan di bahas dalams kripsi ini. Intervensi penyuluhan kesehatan diberikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai HIV sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah populasi terinfeksi HIV. Terdapat beberapa kendala dalam intervensi, yaitu rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai HIV dan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu,diperlukan strategi intervensi yang optimal. Strategi tersebut dapat dimodelkan dalam masalah kontrol optimal yang bertujuan untuk mengontrol sistem dinamik yang dideskripsikan oleh variabel state kelompok individu rentan dan terinfeksi HIV tahap akut dengan kesadaran rendah dan tinggi terhadap HIV, terinfeksi HIV tahap kronis, dan terinfeksi HIV tahap AIDS dan variabel kontrol intervensi penyuluhan kesehatan. Simulasi numerik dilakukan pada beberapa skenario yang mungkin terjadi di lapangan. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa strategi pengontrolan dengan pemberian intervensi penyuluhan kesehatan lebih baik jika melakukan intervensi penyuluhan kesehatan pada saat endemic preventi on daripada endemi creduction,karena biaya yang dibutuhkan pada saat endemic reduction lebih besar sekitar lima kali dibandingkan dengan endemi cprevention. Pemberian intervensi yang optimal juga perlu memerhatikan nilai R0. Tingkat pengontrolan yang lebih besar dibutuhkan pada saatR0 > 1 dibandingkan dengan saatR0 < 1. Hasil simulasi numerik juga menunjukkan bahwa semakin murah biaya intervensi penyuluhan kesehatan, maka semakin besar intervensi penyuluhan kesehatan dapat diberikan. Berdasarkan perhitungan simulasi numerik, intervensi penyuluhan kesehatan dengan biaya optimal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai HIV sehingga mengurangi jumlah populasi terinfeksi HIV.
In 2016 there were approximately 36.7million people living with HIV Human Immuno deficiency Virus worldwide. HIV infects and destroys white blood cells called CD4 cells. CD4 cells are part of the immune system of humans that play a role in the fight against infections and diseases. Decreased CD4 cells make the immune system weaken and cause AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome. The mathematical model from preventing of HIV infection with intervention of medical campaign will bediscussed in this thesis. Intervention of medical campaign are provided to raise public awareness about HIV, which is expected to reduce the number of HIV infected populations. There are some obstaclesto intervention, namely the low leve lof public awareness of HIV and the amount of costs to bespent. There fore, optimal intervention strategyis needed. These strategies can be modeled in optimal control issues aimed at controlling the dynamic system described by the variable state individual groups vulnerable and HIV infected with acute and high level HIV awareness, HIV infected chronic stage, and HIV infected AIDS and assumed variable control intervention of medical campaign . Numerical simulation is carried out on several scenarios that can provide interpretation of results. Numerical simulati on results suggest that controlling strategies by providing intervention of medical campaign are better if they precede an endemic prevention strategy than endemic reduction, since the cost needed during endemic reduction is greater than five times compared with endemic prevention. Optimal intervention should also note the value of R0. Larger control levels are needed at R0 1 when compared with when R0 1 . There sult of numerical simulation also show that the lower cost of intervention of medical campaign, the greater intervention of medical campaign can be given. Based on the numerical simulation calculations, the optimal intervention of medical campaign can raise public awareness about HIV there by reducing the number of HIV infected populations.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlina Cornain Abdullatif
Abstrak :
ABSTRAK
Asma merupakan suatu kelainan yang kompleks dengan banyak faktor penyebab Yang turut berperan untuk menimbulkan serangan asma. Sebagian besar dipengaruhi oleh faktor-faktor pencetus yang banyak terdapat di lingkungan rumah tangga dan dapat dihindari. Serangan asma dapat terjadi pada setiap waktu dan kadang-kadang selain mendadak juga dapat terjadi serangan yang berat. Disinilah terdapat peran serta orang tua yang harus disadarkan dan ditingkatkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pencetus yang umumnya berada di lingkungan rumah tangga.

Salah satu tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah agar orangtua dapat memahami asma-anak dengan baik supaya dapat menanggulangi asma secara optimal, sehingga tercapai keseimbangan yang serasi dan selaras antara anak-asma dan lingkungannya dengan demikian anak-asma tersebut dapat tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan umurnya.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Azka Adriansyah
Abstrak :
Skabies adalah penyakit kulit yang sering dijumpai di pesantren. Untuk meningkatkan kewaspadaan, santri perlu diberikan pengetahuan mengenai skabies. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penyuluhan mengenai penyebab dan gejala klinis skabies pada santri pesantren X, Jakarta Timur. Penelitian menggunakan desain pre-post study. Data diambil tanggal 10 Juni 2012 dengan kuesioner berisi 10 pertanyaan mengenai penyebab dan gejala klinis scabies. Data diolah menggunakan SPSS versi 20; dianalisis dengan uji chi-square dan marginal homogeneity. Dari 181 responden, sebagian besar berusia <15 tahun (64,6%), laki-laki (60,8%), pendidikan tsanawiyah (60,8%), informasi skabies dari 3 sumber informasi (43,1%), dan pengetahuan paling berkesan dari dokter (71,4%). Sebelum penyuluhan 10,5% santri berpengetahuan baik, 59,1% berpengetahuan sedang, dan 30,4% berpengetahuan buruk untuk penyebab skabies. Sebanyak 24,9% santri berpengetahuan baik, 53,6% berpengetahuan sedang, dan 21,5% berpengetahuan kurang untuk gejala klinis skabies. Uji chi square menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai penyebab dan gejala klinis dengan jenis kelamin dan sumber informasi (p>0,05) namun berbeda bermakna pada usia dan pendidikan (p<0,05). Uji marginal homogeneity memperlihatkan perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,05). Disimpulan tingkat pengetahuan santri umumnya tergolong sedang dan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan santri mengenai penyebab dan gejala klinis skabies.
Scabies is a common disease in boarding school. To increase the students awareness, they need to have knowledge on scabies. Objective of this research is to find out effectiveness of health promotion on etiology and clinical features of scabies on X boarding school students. This research design was pre-post study. Data collected on 10 June 2012 using 10 questions on etiology and clinical features of scabies. Data was analyzed using SPSS 20th version using chi-square and marginal homogeneity. From 181 respondents most students are <15 years old (64.6%), male (60.8%), tsanawiyah (60.8%), 3 information sources of scabies (43.1%), and most memorable information from doctor (71.4%). Before the health promotion, students knowledge level are 10.5% good, 59.1% moderate, and 30.4% poor on scabies etiology and 24.9% good, 53.6% moderate, and 21.5% poor on clinical features of scabies. Statistical result found that there is no significant result on gender and information sources (p>0.05) but significantly different on age and level of education (p<0.05). Marginal homogeneity shows there is significant difference between before and after health promotion (p<0.05). In conclusion that mostly students have moderate knowledge and the health promotion is effective to increase students? knowledge on etiology and clinical feature of scabies.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Setyawati
Abstrak :
ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Praktek kerja profesi di puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat Periode Bulan Januari Tahun 2016 bertujuan untuk memahami dan mengetahui peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker dalam melakukan praktek kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata mengenai permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas, dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Praktek kerja di Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat dilakukan selama tiga minggu dengan tugas khusus yaitu pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang diare di Puskesmas Kecamatan Tambora Jakarta Barat.
ABSTRAK
Community Health Center or in Indonesian term known as Puskesmas is health care facility at first level are organized to provide treatment in health maintenance, health improvement (promotion), disease prevention (preventive), the healing of disease (curative), and health recovery (rehabilitative), which implemented comprehensive, integrated, and sustainable. Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Tambora in West Jakarta on January 2016 aims to understand the role, job, and responsibilities of pharmacist in Puskesmas, gain knowledge, skill, attitude, perception, and real experience in pharmaceutical practices at the health center, find strategic ways to develop the role of pharmacist, have real illustration of any problem that occurred in pharmaceutical practices, and have capability to communicate with other health professionals. The profession internship program runs for 3 weeks in Puskesmas Kecamatan Tambora with special assignment is the effect of health education to the public knowledge about diarrhea in Puskesmas Tambora, West Jakarta.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mampu menerapkan tugas pokok dan fungsi Apoteker di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan oleh Puskesmas Kecamatan Setiabudi adalah Penyuluhan Kesehatan tentang Penanganan Diare. Tujuan dari penyuluhan kesehatan ini adalah untuk menigkatkan pengetahuan masyarakat seputar kesehatan yang sering dialami oleh masyarakat.
ABSTRACT
Apothecary Profession Internship Program at Puskesmas Kecamatan Setiabudi South Jakarta aims to know, understand, and able to apply the basic task and the function of Pharmacist in Public Health Facilities. Health education is a specific assignment that student was obtained, it will useful to improve public knowledge about health.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Resmiati Resmiati
Abstrak :
Pada periode tahun 1989-1995, insiden demam berdarah di Indonesia berada pada kisaran 6 -15 per 100.000 penduduk. Pada tahun 1998, dengan angka insidens demam berdarah meningkat tajam menjadi 35,19 per 100.000 penduduk dengan angka kematian (CFR) 2 %. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perilaku. Penelitian ini dilaksanakan di RW 12, Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terhadap 227 res- pondent. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen pra-pasca tes dalam satu kelompok (One group pra test and post test design). Pengetahuan dan sikap diukur dengan lembar kuesioner serta tindakan diukur dengan lembar observasi yang sebelumnya telah dilakukan uji coba. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah penyuluhan terhadap 227 responden. Ditemukan penyuluhan tentang DBD berpengaruh secara bermakna ter- hadap pengetahuan,sikap dan tindakan penduduk (nilai p = 0,000). Setelah penyuluhan, nilai rata-rata pengetahuan meningkat dari (14,4; 30%) menjadi (18,9; 88,1%), nilai sikap meningkat dari (64,6 70,9%) menjadi (69,6; 96,9%), tindakan dari (5,1; 7,5%) menjadi (6,0 ;17,6%).

In the period of 1989-1995, the incidence of dengue hemorrhagic fever in Indonesia was within the interval of 6 -15 per 100.000 population. In 1998, the in- cidence increased sharply (35,19 per 100.000 population) with case fatality rate of 2%. The purpose of this research is to evaluate the effect of health coun- seling on the behaviour of housewives. This research was conducted in 227 respondents in RW 12 of Pondok Kelapa in Duren Sawit district, East Jakarta, to measure respondents? knowledge and practice before and after health counseling. This research used one group quasy experiment design (pre-and-post- test design). The measuring tool is a list of questions and observation check list that had been tested before. The health counseling on dengue fever signifi- cantly influences the knowledge and practice of the housewives. This result showed increase of knowledge and practice before and after the counseling. The average knowledge (14.42; 30%) increased to 18.91;88.1%. The attitude score increased from 64.42;70.9% to 69.58; 96.9%. The practice score increased from 5.11;7.5% to 5.98;17.6%.
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Nabila
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan Periode Bulan Maret Tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Puskesmas serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka perkembangan praktek kefarmasian di Puskesmas. Praktek kerja profesi dilakukan selama satu bulan dengan tugas khusus yaitu penyuluhan kesehatan ldquo;Penanganan Pertama Saat Demam rdquo; dengan media leaflet di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan. Kata kunci: Praktek kerja, Puskesmas, Apoteker, Penyuluhan kesehatan, Demam, Leaflet
ABSTRACT
The aims of apothecary profession internship program at Community Health Center Puskesmas Setiabudi South Jakarta On March 2017 are to understand the duties and responsibilities clinical pharmacists in accordance with the provisions and ethics in particular the pharmaceutical and healthcare service in general, have insight, knowledge, skill and experience the practical for doing pharmaceutical care in Puskesmas and having an example about pharmaceutical care and learning strategy and activities can be implemented in pharmaceutical care to the Puskesmas. The apothecary profession internship program conducted during one month in a special assignment that is given entitled the health counseling First Aid when Fever with media leaflet at Community Health Center in Setiabudi, South Jakarta. Keywords Intership, Community Health Center, Apothecary, health counseling, fever, leaflet
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>