Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fembiarta Binar Putra
"Citra sangatlah krusial bagi semua institusi. Tesis ini membahas mengenai upaya perbaikan citra yang dilakukan oleh sebuah perusahaan nasional swasta yang beroperasi dengan memanfaatkan sumber daya alam, dengan studi kasus PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP). Sejak 2011, PT. RAPP mengalami sengketa dengan warga di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau terkait kegiatan operasional. Persengketaan yang menyulut berbagai macam aksi protes hingga menimbulkan korban jiwa bahkan dicabutnya izin operasional perusahaan membuat citra perusahaan yang semakin diasosiasikan negatif. Tujuan dari penulisan penelitian adalah mengetahui beragam upaya perusahaan, terutama yang berhubungan dengan lingkungan, dalam memperbaiki citra pasca krisis. Landasan teori yang digunakan adalah perbaikan citra dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara yang didukung berbagai sumber data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami tiga fase krisis, dimana pasca krisis perusahaan mengaplikasikan beberapa tipologi perbaikan citra berdasarkan teori berbaikan citra, yakni bolstering, minimalisasi, dan tindakan korektif. Komunikasi krisis yang dilakukan secara cepat dan konsisten dengan pendekatan persuasif kepada para stakeholder.
Image is crucial for every institution. Focus of this study is image repair efforts carried out by national private company that operate by utilizing natural resources with a case study of PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP). Since 2011, PT. RAPP experiencing a dispute with residents on Pulau Padang, Kepulauan Meranti Regency, Riau Province related operational activity. The dispute that has sparked various kinds of protests that have resulted in casualties and even the revocation of the company's operational license has made the corporate's image increasingly negative. The purpose of this study is to understand how company repairing image during post-crisis in various ways unisng image repair theory. This research using qualitative approach with descriptive interpretive. The data was collected by means of interviews which were supported by various secondary data sources. The result of this research indicate that the company experienced three phases of crisis, where after the crisis the company applied several typologies of image repair based on image repair theory: bolstering, minimization, and corrective action. Crisis communication is carried out quickly and consistently with a persuasive approach to stakeholders."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Raisha Ramadyani Hursi
"Esteh Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages dan telah memiliki lebih dari 500 gerai di Indonesia dengan reputasi yang cukup baik. Pada pertengahan tahun 2022, publik dikagetkan dengan viral-nya video perlakuan pegawai Esteh Indonesia di salah satu cabang. Perlakuan kurang baik yang dilakukan oleh pegawai Esteh Indonesia dan viral di media sosial TikTok ini memunculkan sebuah krisis bagi Esteh Indonesia yang merupakan perusahaan dengan reputasi yang baik. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini berusaha untuk menganalisis krisis komunikasi yang dialami Esteh Indonesia melalui kacamata public relations. Penelitian ini menggunakan Situational Crisis Communication Theory untuk menjelaskan tahapan tanggap krisis Esteh Indonesia serta Image Repair Theory untuk mengembalikan reputasi baiknya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, Esteh Indonesia terlihat telah menggunakan Situational Crisis Communication Theory dari mulai fase sebelum krisis hingga setelah krisis. Esteh Indonesia juga telah menggunakan salah satu tahap Image Repair Theory yakni mortification. Selain itu, terdapat tahap restrukturisasi yang dilakukan oleh Esteh Indonesia sesuai dengan tahap chronic yang dikatakan oleh Steven Fink.
Esteh Indonesia is a company engaged in the food and beverages sector and has more than 500 outlets in Indonesia with a fairly good reputation. In mid-2022, the public was shocked by the viral video of the treatment of Esteh Indonesia employees in one of the branches. The mistreatment by Esteh Indonesia employees and viral on TikTok social media created a crisis for Esteh Indonesia, which is a company with a good reputation. Using descriptive qualitative methods, this study attempts to analyze the communication crisis experienced by Esteh Indonesia through the eyes of public relations. This study uses Situational Crisis Communication Theory to explain the stages of Esteh Indonesia's crisis response and Image Repair Theory to restore its good reputation. Based on the analysis that has been done, Esteh Indonesia seems to have used Situational Crisis Communication Theory from before the crisis to after the crisis. Esteh Indonesia has also used one of the stages of Image Repair Theory, namely mortification. In addition, there is a restructuring stage carried out by Esteh Indonesia in accordance with the chronic stage said by Steven Fink."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library