Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivon Novianti
Abstrak :
Merger merupakan alternatif strategi yang lazim digunakan untuk melakukan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan adanya konsolidasi perbankan yang dilakukan Bank Indonesia melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan adanya wacana Single Presence Policy yang dikeluarkan Bank Indonesia memungkinkan terjadi merger antara Bank Niaga dan Bank Lippo yang pada dasarnya dimiliki oleh perusahaan yang lama. Sebelum melakukan merger, perusahaan harus melakukan penilaian untuk mengetahui penilaian perusahaan dan kelayakan harga saham dari Bank Lippo sebegai perusahaan target. Ada beberapa metode penilaian perusahaan yang umumnya digunakan oleh perusahaan penilaian perusahaan, yaitu metode capitalization of maintainable future earnings dan discounted casf flow yang didasarkan alas proyeksi keuangan serta metode net asset, market value dan metode liquidation yang didasarkan atas data historis. Pencatatan akuntansi yang dapat digunakan dalam merger adalah metode pooling of interest dan purchase method. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pooling of interest, sehingga penggabungan laporan konsolidasi Bank Niaga dan Bank Lippo paska merger merupakan penggabungan harta, kewajiban dan ekuitas dari masing-masing perusahaan yang melakukan penggabungan usaha. Setelah dilakukan merger, dilakukan penilaian terhadap kinerja Bank Niaga pasca merger. Penilaian dilakukan dengan melakukan analisis terhadap strategis bisnis dan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan di perbankan. Kinerja pasta merger juga dapat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap sinergi perusahaan pasta merger. Sinergi diperoleh dengan melakukan perhitungan value of the firm Bank Niaga pasca merger dengan value of the firm Bank Niaga dan value of the firm Bank Lippo sebelum melakukan merger. Hasil yang positif menunjukkan bahwa penggabungan usaha tersebut dapat memberikan sinergi yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Merge is one the alternatives strategy for improving and expanding growth of the company. Banking consolidation policy issued by Government Banking with Arsitektur Perbankan Indonesia (API) and Single Presence Policy issue have make possibility for PT. Bank Niaga Tbk and PT. Bank Lippo Tbk to make consolidation between them, because both of the company have the same ultimate shareholders. Before merge, the company must make valuation for the fair value of the stock price and value of the firm of the target company. There are some methods which usually used by Appraisal Company, capitalization of maintainable future earnings and discounted cash flow which is based on projection of financial performance. Net asset, market value and liquidation method which is based on historical data. There are two accounting method which can be used for consolidation, pooling of interest method and purchase method. This research is using pooling of interest method. So the consolidation report between PT. bank Niaga Tbk and PT. Bank Lippo Tbk is a combination of asset, liabilities and equities from the company who made combination. After merge, we must make performance valuation for the company after merge. Valuation is involved analysis of business strategy and analysis of financial report using financial ratios usually using in banking industry. Performance after merger also can value with the synergy of the company. Synergy is the difference between value of the combined firm and the sum of the value of the firm as separate entities before merge. The positive values means that there are synergies for the company after merge and the company have possibility to growth in the future.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Enggar Pratiwi
Abstrak :
Domain Holdings Australia Limited (DHG) unggul di sektor real estat Australia sebagai entitas transformatif, terutama berdasarkan laporan keuangan tahunan pada 2022. Model bisnis inovatif DHG mengintegrasikan kemajuan teknologi dan wawasan berbasis data untuk menciptakan ekosistem digital yang komprehensif untuk transaksi properti. Dengan tenaga kerja lebih dari 900 orang, platform utama DHG, Domain.com.au, mendukung berbagai layanan termasuk pinjaman rumah, perantara asuransi, dan utilitas perumahan, yang melayani baik konsumen maupun agen. Segmen bisnis DHG memenuhi beragam kebutuhan pasar, dari media real estat digital hingga publikasi cetak. Portofolio merek perusahaan, yang menampilkan nama-nama seperti Domain, Allhomes, dan MarketNow, menyediakan solusi pemasaran yang disesuaikan untuk berbagai jenis properti. Pada tahun 2022, kinerja keuangan DHG menunjukkan arus kas negatif akibat akuisisi strategis IDS Group dan Realbase Group, yang bertujuan untuk memperluas kehadiran pasar dan meningkatkan penawaran layanan. Akuisisi ini sangat penting untuk strategi pertumbuhan jangka panjang DHG. Pertumbuhan penjualan perusahaan yang luar biasa pada tahun 2021 dan 2022, didorong oleh akuisisi strategis, transformasi digital dan inovasi produk yang kemudian menegaskan posisi pasar yang kuat. Valuasi DHG, menggunakan 2 jenis model yaitu Discounted Free Cash Flow (DCF) dan Residual Operating Income (ReOI), menunjukkan harga saham sebesar $2,41, yang kontras dengan harga pasar sebesar $3,74. Ketidaksesuaian ini menyoroti ketidakpastian dalam proyeksi pertumbuhan dan asumsi manajemen biaya, menyarankan investor untuk mempertahankan saham DHG mereka saat ini sambil memantau kondisi pasar dan kinerja keuangan DHG untuk pengambilan keputusan yang tepat. ......Domain Holdings Australia Limited (DHG) stands out in the Australian real estate sector as a transformative entity, especially highlighted around its 2022 annual results. DHG’s innovative business model integrates technological advances and data-driven insights to create a comprehensive digital ecosystem for property transactions. With a workforce of over 900, DHG's primary platform, Domain.com.au, supports a wide array of services including home loans, insurance brokerage, and residential utilities, catering to both consumers and agents. DHG's business segments—Core Digital, Consumer Solutions, and Print—address diverse market needs, from digital real estate media to tangible print publications. The company’s brand portfolio, featuring names like Domain, Allhomes, and MarketNow, provides tailored marketing solutions for various property types. In FY22, DHG's financial performance showed a negative Free Cash Flow (FCF) due to strategic acquisitions of the IDS Group and Realbase Group, aimed at expanding market presence and enhancing service offerings. These acquisitions, while financially demanding, are pivotal to DHG's long-term growth strategy. The company’s remarkable sales growth in FY21 and FY22, driven by strategic acquisitions, digital transformation, and product innovation, underscores its robust market position. DHG's valuation, using models like Discounted Free Cash Flow (DCF) and Residual Operating Income (ReOI), indicated a share price of $2.41, contrasting with the market price of $3.74. This discrepancy highlights uncertainties in growth projections and cost management assumptions, advising investors to hold their current DHG shares while monitoring market conditions and DHG’s financial performance for informed decision-making.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library