Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Ustadi
Abstrak :
Primbon menurut jenisnya ada beberapa macam, di antaranya adalah primbon yang membahas watak seseorang yang terlihat dari sejak manusia lahir dan dilihat dari bentuk raga seseorang, ada pun primbon yang melihat dari segi mimpi dan primbon yang memberikan sugesti lain tentang kehidupan di sekitar kehidupan manusia yang mempercayai nilai mitos di balik filosofi primbon. Penelitian ini adalah penelitian yang mengembangkan dan menguraikan makna filosofis yang terkandung pada setiap pengalaman hidup manusia tentang perjodohan pada konsep neptu. Dewasa ini di dalam lingkungan masyarakat Jawa yang mempercayai nilai-nilai terhadap primbon semata-mata tidak hanya sebagai bahan ilmu pengetahuan untuk dibahas dalam sisi kepercayaan yang dikandung berdasarkan sistem arah, ruang dan waktu. Pada saat ini aspek nilai pada primbon sudah dikenal oleh masyarakat luar Jawa yang artinya bukan berasal dari keturunan Jawa saja namun digunakan pula oleh keturunan yang bukan dari Jawa. Primbon pada hakekatnya suatu cerminan tentang pola hidup tradisi adat budaya Jawa sejak dahulu. Pada penelitian ini akan dibahas sistem perhitungan Jawa dalam pétung salaki rabi dan juga waktu atau hari yang tepat dalam melaksanakan upacara pernikahan, dengan tujuan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan setelah menikah. Hal ini tidak terlepas dari objek yang hendak diteliti, yaitu dapat dilihat dari tanggal lahir kedua pasangan yang hendak menikah lalu dicocokkan dengan metode-metode yang terdapat di dalam kitab primbon. ......Horoscope by type there are several kinds, among which is the horoscope which discusses the character of someone who looks human since birth and in view of one's body shape, there was a notice in terms of horoscope and horoscope dream that gives suggestion about the lives of other human life around who believe in the value of the philosophy behind the myth horoscope. This research is a developing research and elaborate philosophical meaning contained in every human experience of matchmaking on the concept Neptu, Today within the Java community who believe in the values of the sheer horoscope not only as material science to be discussed in the conceived belief system based on those directions, space and time, at this time the value aspect of the horoscope is known by people outside Java, which means that not only comes from the Javanese descent, but is also used by the descendants not of Java. Horoscope is essentially a reflection of the lifestyle of indigenous traditions since ancient Javanese culture. In this study will be discussed in a Java computation system petung salaki rabi and also the exact time or day of the wedding ceremony, in order to prevent something undesirable things after marriage. It is not independent of the object to be studied, which can be seen from the second date of birth and married couples who want to be matched with the methods contained in the book horoscope.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Umi Sarah
Abstrak :
Tulisan ini membahas praktik poligami pada golongan priayi dan peran budaya Jawa dalam praktik poligami pada novel Perempuan Jogja. Praktik poligami pada golongan priayi dibahas melalui analisis unsur intrinsik, sedangkan peran budaya Jawa sebagai faktor pendorong praktik poligami dibahas melalui analisis unsur ekstrinsik. Dalam novel Perempuan Jogja digambarkan tokoh perempuan yang sesuai dan bertolak belakang dengan stereotipe perempuan Jawa, serta digambarkan pula laki-laki yang sesuai dengan stereotipe laki-laki pada masyarakat Jawa. Novel ini menggunakan alur progresif dan memiliki latar cerita di Yogyakarta. Melalui analisis unsur intrinsik terlihat dalam novel ini, budaya Jawa berperan sebagai faktor pendorong praktik poligami yang terdiri dari budaya patriarkat, stereotipe perempuan, sistem perjodohan, dan perbedaan golongan sosial. ...... This thesis studies about the practice of polygamy in priyayi and cultural role of Java in the practice of polygamy at the novel Perempuan Jogja. The practice of polygamy in priyayi addressed through the analysis of intrinsic elements, while the role of the Javanese culture as a driving factor are discussed though the analysis of extrinsic elements. Perempuan Jogja novel is depicted female figures corresponding and contrary to stereotype women of Java, as well as also described men who fit the stereotype of men in the Java society. This novel uses progressive groove and has a background story in Yogyakarta. Based on analysis of intrinsic element of Perempuan Jogja novel, Javanese culture acts as a driving factors in the practice, which consisted of a patriarchal culture, stereotypes of women, matchmaking system, and social class differences in society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Numberi, Yuliana Yacomina
Abstrak :
ABSTRAK
Fokus tesis ini pada kekuasaan terhadap tubuh anak perempuan akibat konstruksi patriarki yang mendominasi kehidupan masyarakat dalam adat dan budaya suku Arfak. Pertanyaan penelitian adalah "bagaimana budaya perjodohan perkawinan anak perempuan di perdesaan dan implikasinya terhadap kesehatan reproduksi perempuan". Pertanyaan turunan adalah 1) bagaimana anak perempuan diposisikan dalam adat dan budaya suku Arfak di Perdesaan; 2) bagaimana anak perempuan diposisikan dalam prosesi perkawinan di suku Arfak di perdesaan; 3) bagaimana pengalaman anak perempuan korban perjodohan perkawinan anak suku Arfak di wilayah perdesaan menjalankan fungsi reproduksinya; dan 4) bagaimana anak perempuan suku Arfak korban perjodohan perkawinan anak bertahan di dalam perkawinan adat mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di Distrik Nenei, Kabupaten Manokwari Selatan. Penelitian ini menggunakan teori feminis radikal oleh Jaggar tentang otoritas tubuh perempuan dan politik sekusal oleh Millet sebagai pisau analisis untuk membedah masalah perkawinan anak karena perjodohan membuat anak perempuan tidak mempunyai otoritas atas tubuhnya. Temuan penelitian ini adalah : 1) anak perempuan yang dikawinkan pada usia anak tidak memiliki kuasa atas tubunya; 2) perjodohan yang terjadi pada masyarakat suku Arfak diakibatkan karena keinginan mendapatkan harta dan status sosial; 3) perempuan korban perkawinan anak tidak memahami kesehatan reproduksi; 4) perempuan Arfak menjalani fungsi reproduksi masih mengikuti tradisi; 5) perkawinan anak menghadirkan ketidakadilan gender bagi perempuan Arfak. Berdasarkan temuan lapangan dapat disimpulkan bahwa konstruksi sosial mayarakat melalui budaya patriaki masih kuat di masyarakat suku Arfak. Anak perempuan suku Arfak tidak berkuasa atas dirinya karena budaya perjodohan. Anak perempuan suku Arfak sebagai objek pada budaya perjodohan dan perjodohan menjadi faktor pendukung banyaknya praktik perkawinan anak di Distrik Nenei.
ABSTRACT
The focus of this thesis is on the power over girl's body due to patriarchal construction dominates the life of the community in the customs and culture of the Arfak tribe. The research question is "How the marriage culture of girls in rural areas and their implications on women reproductive health". The questions derived are 1) How girls are positioned in the customs and culture of the Arfak tribe in the rural areas; 2) How girls are positioned in the marriage procession in the Arfak tribe in rural areas; 3) How the experience of the young girl of the Arfak tribe marriage victim in a rural area performs its reproductive function; and 4) How the Arfak girl of child marriage matchmaking victim survives in their customary marriages. This study uses a qualitative approach with case study in Nenei District, South Manokwari District. This research uses radical feminist theory by Jaggar on women's body and political authority as well as Millet as a tool to analyze the child marriage problem due to matchmaking, while matchmaking makes girls have no authority over their bodies. The findings of this study are: 1) girls who are married at underage have no power over their bodies; 2) matchmaking that occurred in the community of Arfak tribe caused by the desire to get property and social status; 3) women victims of child marriage do not understand about reproductive health; 4) Arfak women undergoing reproductive functions still follow the tradition; 5) child marriage presents gender inequality for Arfak women. Based on the findings it can be concluded that social construction through patriarchy culture is still robust in the people of Arfak tribe. The girls of the Arfak tribe do not have power over theirselves because of the matchmaking culture and they serve as objects. Matchmaking itself has contributed to the number of child marriage practices at Nenei District.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Triyana Mardiani
Abstrak :
Skripsi ini membahas pemertahanan tradisi pernikahan pada keluarga keturunan Arab di Condet Jakarta Timur. Skripsi ini membahas perbedaan dan persamaan tradisi pernikahan pada keluarga keturunan Arab dahulu dan sekarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan keturunan Arab di Condet mengacu pada ajaran dan tradisi Islam, juga salah satu bentuk dari asimilasi terhadap kebudayaan sekitar. Tradisi pernikahan yang dipertahankan yaitu perjodohan,malam pacar, akad nikah, resepsi pernikahan, dan ngunduh mantu. Hanya waktu,tempat dan prosesi pelaksanaannya saja yang membedakannya antara dahulu dan sekarang.; ......This focus of this study is discusses retention wedding traditions in Arab families in Condet East Jakarta. This study is discusses the differences and similarities of the wedding on the family tradition of Arab descent past and present. This study used qualitative methods through interviews and observation. The results show that the marriage of Arab descent in Condet refers to the teachings and traditions of Islam, is also a form of assimilation to the surrounding culture. Tradition maintained that marriage matchmaking, malam pacar, ceremony, wedding reception, and ngunduh mantu. Only time, any place and procession implementation distinguishes between past and present.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Rizky Herdianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara transfer dari anak ke orangtua dan perjodohan anak dengan menggunakan data cross-section dari IFLS 2014. Model probit dan variable instrument digunakan untuk mengetahui adakah faktor yang secara tidak langsung memengaruhi transfer melalui perjodohan. Penelitian ini menemukan bahwa anak perempuan yang dijodohkan lebih mungkin untuk melakukan transfer ke orangtua, sedangkan hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pola transfer anak laki-laki ke orangtuanya. Penemuan ini sejalan dengan konteks Indonesia yang menganut hubungan matrifocal dalam keluarga. Penelitian selanjutnya dengan menggunakan data panel yang lebih besar dibutuhkan untuk menguatkan penemuan ini. ...... This study aims to investigate the general relationship between child to parents transfer and children rsquo s marriage arrangement by constructing empirical study on cross sectional data from IFLS 2014. Simple probit regression method and instrumental variable were utilized to study whether there are other factors indirectly influencing child to parents transfer via marriage arrangement. This study finds that being matched by parents indicates higher probability to transfer from women to their parents while it does not influence child to parents transfers pattern among males. The findings are in line with Indonesian context where matrifocal relationship is common. However, further researches using larger panel data are needed to confirm the relationship more rigorously.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library