Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Andi Saputra
Abstrak :
Perbedaan mendasar antara perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan umum terletak pada basis keanggotaan. Pada perguruan tinggi anggotanya berbasis pada fakultas dan program studi, sedangkan perpustakaan umum berbasis pad a institusi. Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) pada awalnya dirancang untuk digunakan pada perpustakaan umum. Oleh karena itu, untuk diimplementasikan pada perguruan tinggi perlu dilakukan modifikasi terlebih dahulu terhadap basis data keanggotaan yang ada pada fitur membership. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan modifikasi terhadap aplikasi SLiMS 7 Cendana sesuai dengan kebutuhan perpustakaan perguruan tinggi. Diawali dengan modifikasi basis keanggotaan pada fitur membership. Setelah itu dilakukan eksperimen untuk mengamati pengaruhnya terhadap modul lainnya yang ada di dalam aplikasi. Karena modul-modul yang ada pada aplikasi SLiMS saling berelasi satu sama lainnya dan ditopang oleh database relasional, perubahan tersebut memberikan dampak terhadap modul lainnya, seperti munculnya pesan kesalahan, ketidaksesuaian judul kolom, dan data tidak tampil sesuai dengan permintaan. Oleh karena itu untuk menghasilkan aplikasi SLiMS sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi maka modifikasi harus dilakukan secara menyeluruh, terutama modul yang berelasi dengan modul membership, seperti modul sirkulasi, kartu anggota, visitor counter dan reporting.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Andi Saputra
Abstrak :
Sebagian besar perpustakaan perguruan tinggi masih mempertahankan sistem denda sampai dengan saat ini. Rendahnya disiplin pemustaka merupakan salah satu alasannya. UPT Perpustakaan Universitas Andalas sejak tahun 2017 yang lalu telah menerapkan Early Warning System (EWS), sistem peringatan dini terhadap keterlambatan pinjaman buku yang diterapkan dalam bentuk tayangan video, guna meningkatkan disiplin pemustaka dan mengantisipasi meningkatnya tagihan denda. Setelah dilakukan evaluasi dengan mengukur tingkat keterlambatan pengembalian pinjaman buku, dan tagihan denda dalam jumlah besar, ternyata terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan EWS. Terjadi penurunan keterlambatan pengembalian pinjaman, dari rata-rata 40% menjadi 29,15% setelah mengkombinasikan mekanisme reward and punishment, ternyata mampu meningkatkan disiplin pemustaka. Peringatan dini yang diberikan kepada calon peminjam buku terbukti meningkatkan motivasi mereka untuk mengembalikan buku tepat waktu.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2019
020 MPMKAP 26:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library