Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatchurrochim Murtadho
Jakarta: Depdikbud, 1983
620.1 FAT p I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Zulhidzaan
"ABSTRAK
Pekerjaan sebagai awak pesawat helikopter mendapat pajanan antara lain kebisingan, yang dapat menyebabkan tuli perseptif. Untuk pencegahan, perlu diidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkairtan dengan tuli saraf tersebut . Oleh karena di Indonesia belum banyak dilakukan penelitian mengenai hal ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko total jam terbang, intensitas kebisingan pesawat, jenis jabatan awak pesawat dan usia awak pesawat.
Jabatan sebagai juru mesin udara, tingkat kebisingan pesawat Serta total jam terbang merupakan faktor-faktor risiko yang potensial terhadap tuli perseptif, oleh karena itu ke 3 faktor risiko tersebut perlu mendapat perhatian terhadap program pencegahan tuli perseptif diantara para awak pesawat helikopter militer."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: FMIPA ITB, 2001
004DIRP001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Sujanto
Jakarta: [Publisher not identified], 1983
621.4 SUJ p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Juliandra Nurtjahjo
"ABSTRACT
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda
perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, mempengaruhi semua aspek
kehidupan bangsa serta mempererat hubungan antar bangsa
Pentingnya fungsi transportasi tersebut tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan
jasa angkutan bagi mobilitas orang serta hareng daƱ dan ke selunih pelosok tanah air. Disamping itu
transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong, dan penggerak bagi pertumbuhan daerah
yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan
pembangunan.
Pertumbuhan ekonorni sebesar 7.3% pada Pelita VI ini mendorong pettumbuhan akan
kebutuhan transportasi dalam negeri sebesar 6.9% pertahun untuk penumpang (orang) serta 8.8%
pertahun untuk barang. Hal ini akan mengalcibatkan frekuensi penerbangan perusahaan-perusahaan
penerbangan dalain negeti semakin meningkat yang kemudian dapat berdampak pada penambahan
jumlah pesawat terbang yang akan dioperasikan untuk melayani jalur-jalur tersebut.
Peningkatan frekuensi penerbangan dari para operator domestik yang sebagian besar
menggunakan pesawat jenis B737 menyebabkan utilisasi pesawat-pesawat tersebut meningkat pula
sehingga diperlukan frekuensi perawatan pesawat yang semakin sering (tinggi). Keberadaan
perusahaan perbengkelan atau pusat perawatan pesawat di dalam negeri khususnya untuk pesawat
jenis B737 sampai saat ini belum mampu atau dapat menampung dan mendukung pengoperasian
perusahaan penerbangan tersebut.
Belum mampunya perusahaan penerbangan domestik untuk merawat armadanya sendiri
disebabkan untuk mendirikan suatu repair station (inhouse capability) untuk pesawat terbang
dibutuhkan dana yang besar serta sumber daya manusa yang mempunyai kualifikasi tinggi. Kondisi
tersebut memberikan peluang bagi GMF untuk mengembangkan kapabilitasnya serta meningkatkan
utilisasi fasilitasnya terutama untuk pihak ketiga karena sampai saat ini kapasitas GMF yang terpakai
baru sekitar 30%.
Karya Akhir ini membahas dan menganalisa situasi baik dari eksternal maupun internal perusahaan (PT Garuda Indonesia & GMF) serta merencanakan suatu strategi pemasaran perawatan pesawat 13737 sehingga diharapkan dapat meraih potensi pasar perawatan B737 di domestik karena selama ini sebagian besar operator B737 domestik masih melakukan out sourcing perawatannya di pusat perawatan di luar negeri.
Permasalahan internal perusahaan (GMF) yang ada sekarang timbul dimana pada awalnya GMF dirancang hanya untuk merawat pesawat-pesawat milik Garuda Indonesia dan tidak menerima pekerjaan dan pihak ketiga sehingga untuk mengantisipasi permintaan perawatan pesawat
milik pihak ketiga, GMF perlu untuk merubah orientasinya yang semula product driven company menjadi customer/market driven company. Dalam menjabarkan salah satu strategi korporatnya, divisi teknik (GMF) telah menetapkan salah satu strategmya yaitu ?membudayakan orientasi kepada kepuasan pelanggan serta memasarkan GMF pada pasar domestik & regional? dalam hasil Raker 1996 Divisi Teknik.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut dan agar dapat menunjang strategi pemasaran GMF dalam rangka meraih potensi pass perawatan pesawat B737 di dalam negeri (domestik), perlu terlebih dahulu merubah kultur dan manajemen perusahaan ke arah service business sehingga karyawan menyadari pentingnya pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal tersebut dapat tercapai melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan parameter QCDSM (Quality, Cost, Deliveiy, Safety, Morale) dengan membangkitkan minat karyawan secara aktif sesuai dengan bidang tugasnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan perawatan pesawat, melibatkan karyawan di dalam merencanakan dan memutuskan persoalan sesuai dengan bidang tugasnya serta memberikan umpan baiik dan informasi sebagai bahan evaluasi berdasarkan pelaksanaan dan pelayanan perawatan pesawat. Selain itu menetapkan pola pendidikan yang selaiu mengikuti perkembangan teknologi pesawat terbang, meningkatkan kemampuan personil pemasar dan komitinen serta dukungan manajemen dalam kegatan pelayanan perawatan pesawat sehari-hari juga merupakan faktor penting penunjang keberhasilan strategi pemasaran dalam rangka meraih potensi
pasar perawatan perawatan pesawat B737 di dalam negeri (domestik).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Batara
"Di dalam dunia usaha penerbangan, penyiapan pesawat dengan kriteria laik terbang, bersih, nyaman dan tepat waktu sudah merupakan Core-Product yang tidak dapat ditawar lagi. Modal dasar terse but harus dimiliki oleh setiap perusahaan penerbangan hila ingin tetap berada dalam persaingan usaha penerbangan. Para pelanggan jasa angkutan udara sudah terbiasa dengan pelayanan dengan kriteria tersebut. Ketidak mampuan suatu perusahaan penerbangan dalam menyediakan Core-Product terse but mengakibatkan turunnya kepercayaan pelanggan dan pada akhirnya akan mengurangi minat mereka terhadap jasa layanan yang kita tawarkan.
Divisi Teknik PT Garuda Indonesia, adalah unit dalam tubuh organisasi perusahaan yang berfungsi menyiapkan pesawat dengan kriteria di atas melalui kegiatan perawatan pesawat. Untuk mencapai fungsi tersebut Divisi Teknik haruslah memiliki suatu konsep dan sistim perawatan yang jelas dan mendukung ke arah pencapaian fungsinya. Konsep dan sistim perawatan tadi diwujudkan dalam bentuk sistim dan fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi /PPP atau Production Planning & Control /PPC yang baik.
Pada intinya makalah ini berisi suatu analisa terhadap sis tim, fungsi, dan organisasi Perencanaan & Pengendalian Produksi yang diterapkan di Dinas Perawatan Pesawat, salah satu dinas pada Divisi Teknik yang menyediakan produk akhir (pesawat siap pakai), dalam melaksanakan kegiatan perawatannya. Melalui suatu telaah kepustakaan yang bersumber dari berbagai buku manajemen produksi dan Handbook khusus PPP suatu organisasi perawatan pesawat, dihasilkan suatu sistim, fungsi dan organisasi PPP yang dianggap ideal.
Sistim PPP yang dianggap ideal merupakan hasil interaksi komponen-komponen: perencanaan & strategi perusahaan, perencanaan bisnis, perencanaan produk dan pasar, perencanaan keuangan, perencanaan agregat, perencanaan sumber daya, jadwal produk utama, perencanaan kapasitas kasar, perencanaan material, perencanaan kapasitas terinci dan pengendalian produksi, dim ana fungsi PPP yang dianggap ideal meliputi :
- Peramalan Produksi
- Metoda & Standar Produksi
- Perencanaan Material
- Perencanaan Fasilitas & Peralatan
- Pengendalian & Penjadwalan Produksi
- Analisa Prestasi Produksi
dan tipe organisasi fungsi PPP dibedakan atas :
- Sentralisasi
- Desentralisasi
- Sentralisasi secara fungsional, desentralisasi secara fisik
- Sebagian sentralisasi dan sebagian desentralisasi
- Matriks
Dengan keadaan sistim, fungsi dan organisasi PPP yang dianggap ideal seperti
tersebut di atas, maka dilakukan analisa dengan hasil :
- Sistim PPP yang ada saat ini di Divisi Teknik khususnya Dinas Perawatan Pesawat masih mengikuti sistim/model PPP yang dianggap ideal dan interaksi dari komponen sistim secara vertikal/hirarkis menunjukkan persamaan dengan model idealnya. Kekurangan yang cukup menyolok dalam sistim PPP yang sedang berjalan adalah tidak adanya perencanaan jangka menengah.
- Dari ke tujuh fungsi PPP ideal, hanya Analisa Prestasi Produksi yang belum berjalan, enam yang lainnya telah berjalan meskipun belum optimal.
- Tipe organisasi fungsi PPP mengikuti tipe desentralisasi untuk tingkat divisi, dan sentralisasi untuk tingkat dinas.
Dari hasil analisa tersebut di atas, solusi yang penulis ajukan adalah :
- Memperbaiki sistim PPP yang ada sekarang dengan menambahkan perencanaan jangka menengah dengan periode 0 -1 tahun, sebagai jembatan antara perencanaan jangka panjang dan pendek.
- Menambahkan fungsi PPP yang berjalan sekarang dengan Analisa Prestasi Produksi, mengikuti konsep analisa yang dilakukan oleh International Air Transport Association, dan menyempurnakan pelaksanaan fungsi PPP lainnya antara lain melakukan perencanaan sumber daya manusia, material dan peralatan berdasarkan kerangka waktujangka panjang, menengah dan pendek.
- Organisasi fungsi PPP dalam Din as Perawatan Pesawat memiliki karakteristik, fungsi perencanaan yang tersentralisasi dan fungsi pengendalian yang terdesentralisasi ke unit-unit produksi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: FMIPA ITB, 2001
004DIRP002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Babister, Arthur William
Oxford: Pergamon Press, 1980
629.132 36 BAB a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pallett, E. H. J
London : Pitman, 1976
629.135 4 PAL a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kroes, Michael J
New York: Glencoe, 1993
629.134 6 KRO a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>