Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuraida Syafara Dzuhro
"Tujuan
a. Memahami tugas dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam mengelola apotek, baik dalam melaksanakan kegiatan teknis maupun nonteknis kefarmasian, khususnya di Apotek Kimia Farma No. 140.
b. Meningkatkan kemampuan calon apoteker dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi dalam hal pelayanan kefarmasian sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan bagi calon Apoteker yang kelak akan terjun langsung dalam masyarakat."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gaizi Nisma
"Dengan adanya konsep pharmaceutical care, pelayanan kefarmasian sudah bergeser orientasinya dari komoditi ke pelayanan yang komprehensif, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup dari pasien. Dari basil uji coba pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian khususnya dalam pelayanan resep pads 45 apotek di Jawa Barat, diketahui bahwa proporsi apoteker yang memberikan informasi obat dalam rangka pelayanan resep yaitu sebesar 38%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja apoteker dalam pelayanan resep di apotek Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2003 dan faktor determinannya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel total populasi sebanyak 72 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan menggunakan Iembaran checklist. Untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen digunakan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square, dan untuk menentukan faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja dilakukan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan nilai median kinetja apoteker dalam pelayanan resep di apotek Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebesar 18,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bennakna antara pengalaman kerja, imbalan dan status kepemilikan sarana/prasarana dengan kinerja apoteker. Dari analisis multivariat hanya dua variabel yang berpotensi sebagai determinan yaitu imbalan dan status kepemilikan saranalprasarana Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah status kepemilikan sarana/prasarana.
Disarankan pada Departemen Kesehatan RI untuk mengembangkan suatu standarisasi dalam program monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap aktifitas apoteker di apotek dan dalam pelaksanaannya perlu adanya koordinasi antara dinas kesehatan dan organisasi profesi. Selanjutnya untuk pemberian izin apotek, hanya diberikan kepada apoteker dan dalam jangka waktu tertentu. Izin apotek dapat diperpanjang dengan suatu kiteria dan persyaratan tertentu. Dinas Kesehatan bersama organisasi profesi untuk mengembangkan suatu standarisasi bagi aktifitas apoteker di apotek dalam rangka pelayanan kefarmasian dan selanj utnya melaksanakan pendidikan berkeianjutan serta pelatihan yang tents menerus bagi apoteker.
Kepada apoteker yang mempunyai dukungan finansil dalam pengembangan profesi untuk dapat membuka sendiri praktek profesi di apotek tapi apabila bekerjasama dengan orang lain, sebaiknya dikembangkan suatu sistem yang dapat membuka peluang untuk menanamkan modal. Selanjutnya bagi penelitian lanjutan, untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan antara status kepemilikan apotek dengan profesionalitas apoteker dan juga perlu dikembangkan suatu penelitian yang mengarah kepada mutu dari aktifitas apoteker dalam penyelenggaraan resep khususnya dalam layanan informasi obat.

With the concept of pharmaceutical care, the pharmacy service has shifted its orientation from commodity to comprehensive services, with the objective of life quality enhancement for the patients. From the test result of the pharmaceutical service performance standards especially in the prescription service of 45 pharmacies in West lava, it has been proven that the highest pharmacists' proportion who gives drug information in the prescription service is 38%.
This study is carried out to find out the factors which are related to the pharmacists' performance regarding prescription service of pharmacies in Nanggroe Aceh Darusslam Province in 2003 and the determinant factors. The research plan used is cross sectional with the total population sample of 72 people.
Data collection is undertaken through questionnaire enquires and checklist sheets. To distinguish the relationship the between dependent and independent variable, analysis bivariat is used through chi square statistical test; and to determine the most dominant factor which relates to the performance, analysis multivariate is used through double logistic regression test.
The result of this study shows that the pharmacists performance median value in the prescription service of pharmacies in Aceh Nanggroe Darussalam Province is 18,6%. The bivariat test result shows that there is a significant relationship between job experiences, rewards and facilities/infrastructures ownership status with the pharmacists' performance. From the multivariate analysis, there are only two variables which have the potential as determinants, which are rewards and facilities/infrastructures ownership status. The most dominant variable related to performance is the facilities/infrastructures ownership status.
It is advised to the Health Ministry of the Republic of Indonesia to develop standardization in the monitoring, evaluation and, supervision programs towards the activities of pharmacists in the pharmacy; and there is a need for coordination between the health board and professional organizations. Next, providing pharmacies license should only be given to pharmacists and in certain period. The license could be extended through certain criteria and requirements. The health board together with the professional organizations should develop standardizations for the pharmacists activities in the pharmaceutical services, and then to undertake continuous education and training for the pharmacists.
As for the pharmacists who have financial supports in profession development to embark their own profession practice; but if they work together with others, it is better to develop a system which could give opportunities for investments. Subsequently, for further study to examine closely the relationship between pharmacies ownership status with the pharmacists professionalism, and also to develop a study that could lead to the quality of pharmacists activities in the prescription process, especially in the medication information service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhuisa Martiara Sari
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek SamMarie Basra bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi apoteker pengelola apotek (APA) di apotek dan memahami kegiatan di apotek baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembuatan Brosur Batuk Sebagai Media Promosi Kesehatan. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk membuat media promosi kesehatan berupa brosur, yang berisikan definisi, penyebab, pencegahan, dan pengobatan batuk, sehingga masyarakat dapat mencegah dan mengatasi batuk dengan tepat.

Pharmacists Professional Practice at Apotek Apotek SamMarie Basra aims to understand the duties and functions of pharmacists pharmacy manager (APA) in pharmacies and pharmacist understand the activities in both technical and non-technical pharmacy activity. Given a special assignment titled Making of Cough Brochure as Media Promotion of Health.The aim of special task is to making media promotion of health such as brochure with definition, cause, prevention and medication of cough, so that people can prevent and overcome cough properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Edawati
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Guardian Pharmatama bertujuan Memahami penerapan aspek-aspek CPOB yang dilakukan oleh industri farmasi dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan Memahami peranan apoteker dalam industri farmasi. Apoteker mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek - aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut, antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan dan pemastian mutu. Tugas khusus yang diberikan berjudul studi literatur sediaan infus. Persyaratan infus intravena yaitu sediaan steril berupa larutan, bebas pirogen, sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, tidak mengandung bakterisida, harus jernih dan praktis bebas partikel, volume netto/volume terukur tidak kurang dari nilai nominal, dan memenuhi syarat injeksi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, dalam pembuatan sediaan infus, industri farmasi harus menerapkan CPOB pembuatan produk steril.

Apothecary Internship at Guardian Pharmatama to know and understand application of GMP aspects undertaken by the pharmaceutical industry in producing quality products and understand the role of pharmacists in the pharmaceutical industry. Pharmacists have an important role and responsibility for implementing aspects listed in the GMP is in charge of production, responsible for oversight and quality assurance. Given a special assignment titled Literature intravenous infusion. Requirements that intravenous infusion of sterile dosage form solutions, pyrogen free, as far as possible be made isotonic to blood, contains no bactericide, should be clear and practically free from particles, the netto volume not less than face value and qualified injection to meet these requirements, in making preparations infusion, the pharmaceutical industry must implement the GMP manufacture of sterile products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zuraida Syafara Dzuhro
"Pelaksanaan PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur, bertujuan agar mahasiswa calon Apoteker:
a. Mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kotamadya
b. Mengetahui dan memahami tugas pokok dan fungsi Seksi Sumber Daya Kesehatan
c. Mengetahui dan memahami tata cara perizinan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap tenaga kesehatan, sarana pelayanan farmasi, dan standardisasi mutu."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zilfia Mutia Ranny
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Keselamatan bertujuan agar calon apoteker:
a. Mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker di apotek.
b. Mempelajari cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi, manajemen pengadaan, penyimpanan, penjualan, dan pelayanan kesehatan di apotek."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zilfia Mutia Ranny
"Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi bagi para calon apoteker bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. SOHO Industri Pharmasi.
b. Mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker di dalam industri farmasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Angelina
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum yang diberikan bagi konsumen
terhadap kelalaian yang dilakukan oleh apoteker. Pembahasan ini merupakan hal penting dikarenakan konsumen sebagai pihak yang lemah kedudukannya sering dirugikan oleh pelaku usaha tidak terkecuali apoteker. Apoteker sebagai pihak yang memberikan layanan kesehatan kepada pasien sering tidak memperhatikan etika serta standar yang telah ditetapkan. Akibatnya, pasien yang berkedudukan sebagai konsumen sering mengalami kerugian, baik secara materi maupun non-materi. Hal ini dibuktikan melalui kasus yang diangkat dalam penelitian ini, dimana apoteker keliru dalam memberikan obat kepada konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang bersifat yuridis normatif yakni penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum dengan menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen secara khusus tidak mengatur mengenai konsumen obat. Akan tetapi, ketentuan dalam UUPK dapat diterapkan dalam kasus ini khususnya ketentuan mengenai penyelesaian serta pertanggungjawaban pelaku usaha.

ABSTRACT
This mini thesis discusses the legal protection given to consumers against negligence
committed by pharmacists. This discussion is important because consumers as the lame
position is often impaired by the entrepreneurs no exception pharmacist. Pharmacists as a party providing health services to patients often do not pay attention to the ethics and standards that have been set. As a result, patients as the consumer often suffer losses, both material and non - material. This is evidenced by the cases raised in this study, where the pharmacist mistakenly gave the drug to consumers. The method used in this study is a research method that is both normative research which refers to legal norms by using a literature study and interviews. Law Number 8 of 1999 on Consumer Protection does not specifically regulate the drug consumers. However, provisions in UUPK can be applied in this case in particular the provisions regarding the settlement and accountability of entrepeneurs."
2014
S54115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tietze, Karen J.
"Introduction : the practice of clinical pharmacy -- Communication skills for the pharmacist -- Taking medication histories -- Physical assessment skills -- Review of laboratory and diagnostic tests -- The patient case presentation -- Therapeutics planning -- Monitoring drug therapies -- Researching and providing drug information -- Ethics in pharmacy and health care."
St. Louis, Mo. : Elsevier Mosby, 2012
615.1 TIE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani
"ABSTRAK
Practice Pharmacist in Cilandak Marine Hospital aims to allow students to understand the tasks roles and responsibilities of pharmacists in Pharmacy Installation Cilandak Marine Hospital as well as be able to understand the problems or obstacles that occur in running pharmacy services in Cilandak Marine Hospital and join to seek alternative solutions appropriate Given a special assignment with the title Chronic Drug Interactions in Patients Outpatient Rs Cilandak Marine In Period 1 March to 31 March 2014 aim to determine the pattern of drug interactions that occur in patients with chronic outpatient pharmacy BPJS RSMC in March 2014

ABSTRACT
Practice Pharmacist in Cilandak Marine Hospital aims to allow students to understand the tasks, roles and responsibilities of pharmacists in Pharmacy Installation Cilandak Marine Hospital as well as be able to understand the problems or obstacles that occur in running pharmacy services in Cilandak Marine Hospital and join to seek alternative solutions appropriate. Given a special assignment with the title Chronic Drug Interactions in Patients Outpatient Rs Cilandak Marine In Period 1 March to 31 March 2014 aim to determine the pattern of drug interactions that occur in patients with chronic outpatient pharmacy BPJS RSMC in March 2014."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>