Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Zharif Himawan
"Sektor pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi terbesar yaitu sebesar 47,80% dari total emisi dari sektor energi, terutama berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kapasitas PLTU terbesar terletak pada sistem ketenagalistrikan Jawa Madura Bali yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 29.727 MW. Pada penelitian ini dilakukan optimasi untuk menentukan strategi dalam melakukan pensiun dini PLTU di sistem ketenagalistrikan Jawa Madura Bali dengan skenario Business-as-usual, skenario Decarbonized, dan 3 skenario Early Retirement (ER) yaitu dilakukan setelah tahun 2035, setelah tahun 2040 dan setelah tahun 2045. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada skenario BAU, skema leastcost power system, 62% kapasitas terpasang merupakan PLTU Supercritical. Hal ini berbeda dengan skenario Decarbonized dan ER yang mendorong pembangunan pembangkit emisi rendah yaitu PLTS. Penerapan skenario Decarbonized dan ER akan menurunkan emisi dari sebelumnya 415 Mton CO₂ menjadi 25 Mton dan 41 Mton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario ER akan berpotensi menurunkan biaya sistem hingga 5% jika dibandingkan dengan skenario Decarbonized. Penundaan pensiun dini PLTU akan meningkatkan produksi dari CCGT-CCS hingga 192% dan akan meningkatkan biaya sistem sebesar 5 Billion USD. Namun pada skenario ER terdapat biaya tersembunyi berupa biaya aset terdampar dari PLTU dengan kapasitas total mencapai 19.928 MW. Hasil pengolahan data penentuan koefisien kriteria ER dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) diketahui bahwa urutan bobot kriteria dari yang tertinggi adalah kriteria keandalan, emisi, biaya, usia dan kapasitas. Hasil pemeringkatan PLTU yang menjadi prioritas untuk pensiun dini dengan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) diketahui bahwa PLTU yang menjadi prioritas untuk dilakukan pensiun dini adalah pada PLTU yang berjenis Subcritical lalu Supercritical dan yang terakhir adalah Ultra Supercritical.
The power generation sector is the largest contributor to emissions, accounting for 47.80% of total emissions from the energy sector, primarily originating from coal-fired power plants (CFPPs). The highest concentration of CFPP capacity is found in Jawa Madura Bali power system, with total installed capacity of 29,727 MW. This study conducts an optimization analysis to develop strategies for the early retirement of CFPPs within the Jawa Madura Bali system, under five scenarios: Business-as-Usual (BAU), Decarbonized, and three Early Retirement (ER) scenarios implemented after 2035, 2040, and 2045. The findings indicate that in the BAU scenario, using least-cost power system approach, 62% of the installed capacity consists of Supercritical CFPPs. In contrast, the Decarbonized and ER scenarios promote the development of low-emission power sources, particularly solar PV. Implementation of these scenarios leads to a significant reduction in emissions, from 415 Mton COâ to 25 Mton COâ in the Decarbonized scenario, and 41 Mton COâ in the ER scenario. Furthermore, the ER scenarios demonstrate the potential to reduce system costs by up to 5% compared to the Decarbonized scenario. Delaying CFPP retirement increases CCGT-CCS output by 192% and raises system costs by 5 billion USD. However, the ER scenarios also entail hidden costs due to stranded assets from CFPPs, with a total affected capacity of 19,928 MW. Using the Analytic Hierarchy Process (AHP), the prioritization criteria for early retirement were weighted in the following order: reliability, emissions, cost, age, and capacity. Based on the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method, Subcritical CFPPs were identified as the highest priority for early retirement, followed by Supercritical and Ultra-Supercritical units. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Usman Saputra
"Skripsi ini membahas tentang perlu atau tidaknya sebuah improvement yang sudah dilaksanakan di PT. Astra Daihatsu Motor dilanjutkan mengingat setelah perbaikan pengintegrasian Getsudo dalam penanganan engineering change dilaksanakan pun keterlambatan tanggal implementasinya masih saja terjadi. Secara spesifik tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah keterlambatan engineering change sebelum penerapan Getsudo (tahun 2010) dan sesudah penerapan Getsudo (tahun 2011), selain itu juga menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah keterlambatan engineering change sesudah penerapan Getsudo pada tahun pertama (2011) dan pada tahun kedua (2012), serta mencari masukan perbaikan yang lain jika di ketahui perbaikan yang sudah dilakukan tidak bermanfaat bagi perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain inferensial yang mana menggunakan uji statistik non parametrik mann whitney yang dipadukan dalam metode penelitian Six sigma.
Hasil penelitian menyarankan bahwa improvement tersebut harus tetap dilanjutkan karena secara signifikan berdampak positif dalam menekan keterlambatan dan membantu meningkatkan efisiensi produksi, selain itu juga kesadaran akan pentingnya aktivitas engineering change dari tiap-tiap departemen yang terlibat harus ditingkatkan, agar tujuan dari improvement yang sudah berjalan dapat sesuai dengan yang diharapkan.
The focus of this study whether important or not an improvement that was implemented in PT. Astra Daihatsu Motor to be continued considering after integration Getsudo implemented on the engineering change implementation handling, date of ?in/out phase? delays still occur. Specifically, the purpose of this study was to analyze whether there is a significant difference or not between the amount of delay before the application of engineering change Getsudo (in 2010) and after application of Getsudo (in 2011), also analyzing whether there is a significant difference or not between the amount of delay after the application of engineering change Getsudo in the first year (2011) and in the second year (2012), as well as seeking input other improvements if the improvements are already in the know do not benefit for the company. The research is inferential quantitative research design which uses nonparametric statistical tests mann whitney combined in Six sigma research methods.Results of the study suggest that such improvement should continue as a significant positive impact in reducing delays and help to improve production efficiency, but also awareness of the importance of engineering change activity of each of the departments involved should be increased, for the purpose of improvement which has been running can be as expected."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ariza Muthia
"Plastik saat ini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Di sisi lain, penggunaan plastik sekali pakai secara masif telah menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan hidup. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa negara di dunia telah menerapkan berbagai regulasi berkaitan dengan pengendalian sampah plastik mulai dari instrumen kebijakan dengan fokus pada pengendalian konsumsi seperti kantong plastik berbayar, sampai kepada instrumen kebijakan dengan fokus pada pengendalian pada tahap produksi serta distribusi plastik sekali pakai, seperti pelarangan plastik dan plastic phase-out. Skripsi ini bertujuan untuk mengukur posibilitas Indonesia untuk menerapkan instrumen kebijakan pengendalian produksi plastik sekali pakai sebagai salah satu strategi pengurangan timbulan sampah yang diakibatkan oleh plastik sekali pakai. Dengan menganalisa peraturan dan instrumen-instrumen yang saat ini telah diterapkan di Indonesia dan peraturan pengendalian produksi plastik lainnya yang diterapkan di berbagai negara, antara lain Peraturan Pelarangan Kantong Plastik Polyethene (Polyethene Bag Ban) di Rwanda, Environmental Protection Product Charge Hungaria, Waste Control Act di Korea Selatan, serta rancangan Single Use Plastic Directive yang akan diterapkan di Uni Eropa, skripsi ini akan memanfaatkan teori Smart Regulation yang dikemukakan oleh Gunningham dan Sinclair dalam mencari bentuk instrumen kebijakan yang dapat diterapkan oleh Indonesia untuk mengatasi permasalahan timbulan sampah yang diakibatkan oleh sampah plastik sekali pakai.
Plastic has become an integral part of human life. At the other hand, the use of single-use-plastic (SUP) on a massive scale is proven to have a negative impact on the environment. In addressing this dilemma, many countries have implemented various types of regulation, ranging from instrument focusing on the minimization of the consumption of SUP, such as retail plastic bag charge, to instrument focusing on controlling the production and distribution of plastic bag, such as plastic ban and plastic phase-out. This thesis aims to measure the possibility for Indonesia to implement a regulatory instrument controlling the production of SUP as a strategy to overcome the negative environmental impact of SUP. By further analysing existing instruments in Indonesia regarding the control of SUP production and also various regulation focusing on controlling the production of SUP implemented in other countries such as Rwanda’s Polyethene Bag Ban, Hungary’s Act on Environmental Protection Product Charges, South Korean’s Waste Control Act, and European Union Single Use Plastic Directive Draft that has yet to be implemented, this thesis will utilize Gunningham and Sinclair’s Smart Regulation theory to come up with a viable regulatory instrument model focusing on controlling the production of SUP as a strategy to overcome the negative environmental impact of the use of SUP."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library