Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Sobary
Jakarta: Kompas, 2000
320.959 8 MOH p (1);320.959 8 MOH p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Razina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian "Cross sectional study" pada akseptor yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal antara 1 sampai 5 tahun d bandingkan dengan akseptor yang menggunakan kontrasepsi bukan hormonal Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar glukosa darah dan "glycosylated protein" (HbA 1) pada akseptor yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal jangka lama dan pada mereka yang menggunakan AKDR tipe Lippes Loop. Ada 2 golongan subyek penelitian yaitu akseptor KB yang telah menggunakan pil oral kombinasi Noriday, yang berisi mestranol 0,05 mg dan noretindron 1 mg secara terus menerus, dan akseptor KB yang telah menggunakan AKDR tipe Lippes Loop secara terus menerus. Masing-masing golongan terdiri dari 40 orang berusia antara 20 sampai 40 tahun Penentuan kadar glukosa darah dengan metode Trinder dkk Hemoglobin A, di tentukan dengan modifikasi menurut. Schneck dan Schoeder : kesemuanya dilakukan dengan menggunakan Kits Boeheringer Mannheim. Dengan uji statistik "student t-test " di dapatkan hal-hal sebagai berikut Kadar rata-rata glukosa darah pada akseptor pil oral lebih tinggi bermakna dari akseptor AKDR. Tidak terdapat perbedaan bermakna dari kadar rata-rata "glycasylated" HhA 1 , usia dan berat badan antara akseptor pil oral dan AKDR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handini Kurniawati
"ABSTRAK
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kematian dini, terjadinya gagal jantung serta penyakit cerebrovasculer. Alat kontrasepsi pil KB dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada wanita.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya hubungan pemakaian kontrasepsi pil KB kombinasi dengan tekanan darah tinggi pada wanita PUS Metode penelitian adalah kasus kontrol, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, pada Bulan Pebruari-Maret 2010 dengan jumlah sampel 96 responden. Sampel kasus adalah wanita PUS dengan hasil pemeriksaan tekanan darah ≥ 140/90 mm Hg.
Hasil penelitian adalah pemakaian pil KB kombinasi behubungan bermakna dengan tekanan darah tinggi OR 3,51 (95% CI 1,03?11,91), pernah memakai OR 2,71(95% CI; 0,71?10,32) Faktor yang mempengaruhi hubungan pemakaian pil KB kombinasi dengan tekanan darah tinggi pada wanita PUS adalah umur, riwayat keluarga tekanan darah tinggi dan obesitas. Wanita PUS pemakai kontrasepsi pil KB kombinasi dianjurkan mengontrol tekanan darah 6 bulan 1 kali untuk mencegah resiko tekanan darah tinggi.

ABSTRACT
Hypertension is a risk factor of congessive heart failure and cerebral vascular diseases. Oral contraceptive could causes hypertension on women.
The objective of this research was to study the correlation usage of combination oral contraceptive with hypertension on married women in reproductive age Case control study design was used in this research, was done at Primary Health Care Center of Grogol Petamburan, on February to March 2010. Ninety six respondent were participation in this research. Sample for case group were taken from visitors with blood pressure more or equal to 140/90 mm Hg.
The result showed that usage of combination oral contraseptive have risk to causes hypertension in users OR 3,51 (95% CI 1,03?11,91), and in past use OR 2,71 (95% CI; 0,71?10,32). The confounding factor that affected the relationship between usage of combination oral contraceptive and hypertension were age, history illness of hypertension of family and obesitas. Married women in reproductive age who have using combination oral contraceptive were recommended to check the blood pressure regularly at least every 6 months to prevent of hypertension occurrence.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Marizal
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik, melalui keinginan wanita punya anak lagi berdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Hasil analisis jalur menunjukan terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, melalui keinginan wanita punya anak lagi antara faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik. Pendidikan wanita tidak sekolah atau tidak tamat SD mempunyai pengaruh total tertinggi, diikuti oleh pengambilan keputusan untuk ber-KB dan umur wanita 25-34 tahun.

The objective of this research is to study direct and indirect effect of women characteristic factors, husband factors, and program factors to the preference on contraceptive injection or pill through women desire for more children based on Indonesia Demographic and Health Survey 2012 data. Pathway analysis show that women characteristic factors, husband and program factors have direct and indirect effect to the preference on contraceptive injection or pill. Women who have no education have the highest total effect, followed by women decide to family planning and women age between 25-34 years old."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Menopause merupakan menstruasi yang berhenti secara permanen yang
disebabkan kehilangan fungsi folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki
menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang mengganggu
aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidup. Penggunaan kon-
trasepsi pil berhubungan dengan penundaan usia dan keluhan menopause.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara penggunaan kon-
trasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain
potong lintang. Populasi adalah wanita menopause di Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) Kota Depok. Sampel pada penelitian adalah wanita
menopause yang berusia 45 _ 60 tahun. Teknik pengambilan sampel se-
cara purposive sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis
multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model.
Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama
penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum mau-
pun sesudah dikontrol variabel kovariat, yaitu tingkat pendidikan. Namun
demikian, masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain
penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara
lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.
Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to
the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk
factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can
lead to early death. A woman entering menopause period often experiences
declined estrogen hormone that causes her to have complaints or distur-
bances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life.
However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the post-
poning of menopause age and complaints. The primary aim of this study
was to examine the relation of oral contraceptive use and age at
menopause. This was an observational study with cross-sectional study
design. Population in this study was all menopausal women in integrated
training post (Posbindu), Depok. The sample was menopausal women
among 45 _ 60 years old. Sample was 407 menopausal women taken
purposive sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard
analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age
at menopause before and after adjusted for confounding variable (educa-
tion). However, another similar studies was still needed with prospective
kohort study design to know temporality causal of longer use of oral
contraceptive and age at menopause."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adik Wibowo
"Latar belakang masalah: Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia cukup tinggi, yaitu 63,5% (SKRT 1992). Tingginya prevalensi anemia disebabkan kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan sewaktu melahirkan. Kekurangan zat besi dapat ditanggulangi dengan minum tablet besi secara teratur setiap hari selama tiga bulan. Tablet besi telah tersedia di posyandu. Diduga ketidakpatuhan ibu hamil minum tablet besi menjadi salah satu penyebab anemia.
Tujuan dan manfaat penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor intrinsik (umur ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pengalaman minum pil KB, sikap ibu) dan faktor ekstrinsik (pengaruh kelompok "peer", penampilan kerja petugas, ketersediaan fasilitas) dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengelola program kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan penyuluhan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
Metodologi penelitian: Rancangan penelitian adalah "Cross sectional" dengan pengambilan data di Kecamatan Facet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Unit analisis adalah ibu hamil trimester II dan III sebanyak 131 orang. Responden dapat dilacak sesudah wawancara pertama berjumlah 40 orang. Analisis dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif univariat untuk melihat gambaran frekuensi responden menurut berbagai karakteristik. Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi. Untuk membuktikan hipotesa digunakan uji statistik nonparametrik dengan mempergunakan Chi-Square Test. Analisis kualitatif dilakukan dengan Cara pendekatan Focus Groups Discussion dengan 2 kelompok, kelompok patuh dan kelompok tidak patuh minum tablet besi.
Hasil penelitian: Ditemukan secara konseptual dengan pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, walaupun dari uji statistik tidak terbukti. Tablet besi tersedia bagi ibu hamil dengan harga murah dan terjangkau. Responden belum tahu persis manfaat tablet besi. Temuan dari Focus Groups Discussion, responden ibu hamil tidak patuh minum tablet besi karena lupa.
Kesimpulan dan saran: Kemungkinan penyebab terjadinya hubungan tidak bermakna adalah jumlah sampel kecil. Walaupun analisis kuantitatif menunjukkan hubungan tidak bermakna, tetapi secara konseptual, sama dengan hasil analisis kualitatif dengan cara pendekatan FGD, ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menanggulangi defisiensi anemia ibu hamil, perlu ditingkatkan penyuluhan secara terus menerus mengenai manfaat tablet besi kepada ibu hamil. Ibu hamil yang sering lupa minum tablet besi perlu dimotivasi. Petugas kesehatan terutama pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak perlu pelatihan berjenjang bertahap."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Florencia Luthfi Agustina
"Selama ini kita hanya mengenal Postinor sebagai kontrasepsi darurat yang hanya mengandung levonorgestrel. Postinor terdiri dari 0,75 mg levonorgestrel dua dosis yang diminum dengan jarak 12 jam. Seringkali jadwal minum dosis kedua jatuh pada larut malam. Hal ini tentunya mempengaruhi kepatuhan pasien. Dipikirkan untuk menambah keragaman kontrasepsi darurat dengan hadirnya Valenor. Valenor terdiri dari 2 sediaan yaitu levonorgestrel 1,5 mg dosis tunggal dan levonorgestrel 0,75 mg dua dosis. Diharapkan dengan adanya dosis tunggal akan memperbaiki kepatuhan pasien sehingga akseptor tidak lupa dan tidak perlu minum dosis kedua yang mungkin jatuh pada larut malam.
Sampai scat ini, di Indonesia belum ada penelitian yang menilai sediaan levonorgestrel 1,5 mg dibandingkan levonorgestrel 0,75 mg. Oleh karenanya dilakukan penelitian multisenter untuk melakukan evaluasi terhadap piI Valenor 1,5 mg dosis tunggal (levonorgestrel 1,5 mg dosis tunggal), pil Valenor 0,75 mg dua dosis (levonorgestrel @0,75 mg) dan Postinor. Penelitian ini merupakan bagian penelitian multisenter yang berlangsung di 10 kota di Indonesia. Penelitian yang kami lakukan ini merupakan senter Jakarta.
Levonorgestrel sebagai kontrasepsi darurat mempunyai kemampuan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Di lain pihak penggunaannya masih mempunyai angka kegagalan dan efek samping. Kedua hal tersebut berhubungan dengan penerimaan selanjutnya oleh akseptor.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan efektifitas, efek samping dan penerimaan Valenor 1,5 mg dosis tunggal dan Valenor 0,75 mg dua dosis.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui perbedaan kejadian kehamilan Pit Valenor 1,5 mg dosis tunggal , pil VaIenor 0,75 mg dua dosis dibandingkan dengan Postinor
2. Mengetahui perbedaan efek samping berupa mual, muntah, sakit kepala, perdarahan bercak,gangguan haid, nyeri perut bawah, diare, payudara tegang Pit Valenor 1,5 mg dosis tunggal, pi1 VaIenor dua dosis 0,75 mg dibandingkan dengan Postinor
3. Mengetahui perbedaan persepsi pemakaian selanjutnya Pil Valenor 1,5 mg dosis tunggal, pil VaIenor dua dosis 0,75 mg dibandingkan dengan Postinor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Sari
"Tingginya persentase penggunaan kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) tidak diikuti dengan tingginya angka kelangsungan. Angka putus pakai untuk metode pil mengalami kenaikan dari 32% (SDKI 2002-2003) menjadi 39% (SDKI 2007). Sementara itu, angka putus pakai metode suntikan juga mengalami kenaikan dari 18% (SDKI 2002-2003) menjadi 23% (SDKI 2007). Kualitas pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu elemen yang penting dalam mencapai pemakaian alat kontrasepsi yang berlangsung lama (lestari). Salah satu elemen kualitas pelayanan keluarga berencana adalah informasi yang diberikan kepada klien dan mekanisme follow-up dan kontak kembali. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional (studi potong lintang) yang dianalisis menggunakan analisis survival.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kualitas pelayanan keluarga berencana dengan kelangsungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) (p-value = 0,000) dan terdapat interaksi antara variabel kualitas pelayanan keluarga berencana dengan keputusan menggunakan alat/cara KB serta interaksi antara kualitas pelayanan KB dengan keinginan mempunyai anak.
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah akseptor yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana yang berkualitas dengan keputusan suami saja dan orang lain dalam menggunakan alat/cara KB memiliki risiko untuk gagal mempertahankan kelangsungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil dan suntikan) lebih tinggi 1,7 kali dibandingkan dengan akseptor yang mendapatkan pelayanan keluarga berencana yang berkualitas dengan keputusan bersama dalam menggunakan alat/cara KB (p-value = 0,008) setelah dikontrol oleh kesamaan keinginan anak antara suami dan isteri, jumlah anak dan efek samping.
Oleh karena itu, diperlukan pemberi pelayanan (provider) yang mampu melayani kebutuhan KB dan kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan yang meliputi pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang dapat memenuhi kebutuhan perempuan dan laki-laki, yaitu pelayanan Komunikasi Interpersonal (KIP)/konseling dan pelayanan medis berkaitan dengan KB dan kesehatan reproduksi.

The high percentage using of hormonal contraceptives (pills and injections) are not followed by a high rate of survival. The drop out rate for the method of pill use rose from 32% (IDHS 2002-2003) to 39% (IDHS 2007). Meanwhile, the dropout rate used method of injection also increased from 18% (IDHS 2002-2003) to 23% (IDHS 2007). Quality of family planning services is one of the important element in achieving contraceptive use long-lasting (sustainable). The element is information given to clients and recontact and follow-up mechanisms. This study uses a descriptive analytic with cross sectional approach were analyzed using survival analysis.
Based on the results of the study there is a relationship between the quality of family planning services with continuity of use of hormonal contraceptives (pills and injections) (p-value = 0.000) and there is interaction between the quality of family planning services with decisions using of tools/methods of family planning and the interaction between the quality of family planning services with the desire for more children.
The conclusions in this study is acceptors are getting a qualified family planning services by husband decision maker and others to using tools/methods of family planning has failed to maintain the continuity of risk for using hormonal contraceptives (pills and injections) 1,7 times higher than the acceptors who received family planning services qualified by a joint decision to using tools/methods of family planning (p-value = 0.008) after controlled by a common wishes of children between husband and wife, number of children and side effects.
Therefore required provider which capable of serving the needs of family planning and reproductive health of men and women includes IEC (Information, Education and Communication) service as well as family planning and reproductive health services that can meet the needs of women and men, Interpersonal Communication (IPC)/counseling and medical services related to family planning and reproductive health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Pritasari
"Pekerja Seks Komersial adalah subjek yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi menular seksual, salah satunya adalah Kandidiasis vulvovaginitis akibat Candida albicans. Mayoritas PSK menggunakan alat kontrasepsi berupa kontrasepsi hormonal, yang terdiri dari pil KB dan suntik KB, untuk mencegah kehamilan akibat pekerjaan. Akan tetapi, penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi perubahan hormon dalam tubuh sehingga dapat menjadi faktor risiko kandidiasis vulvovaginitis. Pil KB dan suntik KB merupakan dua jenis kontrasepsi hormonal yang berbeda.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara prevalensi Kandidiasis vulvovaginitis dengan penggunaan pil keluarga berencana (KB) dibandingkan suntik KB pada pekerja seks komersial (PSK) di Tangerang, Banten. Desain penelitian ini adalah cross - sectional dengan menggunakan data sekunder dari Departemen Parasitologi FKUI. Subjek penelitian ini adalah 103 PSK di Tangerang, Banten.
Hasil penelitian ini, terdapat 70 PSK (68%) yang positif terkena Kandidiasis vulvovaginitis, dan 33 PSK (32%) yang negatif. Terdapat 70 PSK yang menggunakan pil KB (68%), 33 PSK menggunakan suntik (32%). Hasil statistik penelitian ini adalah p=0,014 (p<0,05) dan rasio prevalensi 1,4 dengan IK 95% 1,27 ? 1,88, sehingga dapat dinyatakan bahwa Kandidiasis vulvovaginitis memiliki hubungan yang bermakna dengan penggunaann pil KB dibandingkan dengan suntik KB. Kesimpulannya, pil KB merupakan faktor risiko kandidiasis vulvovaginitis.

Prostitutes are always in the high risk to develop sexually transmitted disease, one of the commonly found transmitted diseases is Candidiasis vulvovaginitis which is caused by Candida albicans. Meanwhile, some prostitutes are taking contraceptive to prevent pregnancy such as using birth control pills and the birth control in the form of injection.
The objective of the study is to identify the prevalence between Candidiasis vulvovaginitis and the administration of birth control pills compared with the injection birth control on prostitutes living in Tangerang, Banten. The study employs the cross-sectional design using secondary data from the Department of Parasitology, Faculty of Medicine the Universitas Indonesia. The subjects of this study are 103 prostitutes living in Tangerang, Banten, comprising 70 are regulary taking birth control pills (68%), 33 are using the birth control in the form of injection (32%).
The result of this study demonstrates that the statistic p=0,014 and the ratio prevalence is 1,4 with 95% CI (1,27-1,88) which is significantly lower than the standard reference 0,05. Thus, Candidiasis vulvovaginitis has the significance prevalence with the use of contraception, where birth control pills has the highest prevalence on prostitutes living in Tangerang, Banten.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>