Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Tio
"Saat ini terjadi peningkatan dalam penggunaan sosial media pada masyarakat umum terutama yang tinggal di wilayah kota dalam memilih rumah makan atau restoran yang mereka ingin kunjungi. Hal ini menjadi fenomena baru yang mengubah gaya hidup dan tingkah laku masyarakat kota termasuk bagaimana masyarakat menerima rekomendai informasi tentang restoran dari mulut ke mulut berubah menjadi informasi elektronik. Consumer review website (CRW) adalah jenis informasi elektronik yang menggunakan kata-kata orang lain sebagai informasi untuk basis data rekomendasi restoran. Zomato adalah salah satu CRW yang memiliki basis data restoran di Jakarta yaitu sebanyak 4032 restoran di Jakarta yang di dalamnya termasuk indeks popularitas, jenis restoran, dan jenis makanan untuk setiap restoran. Data 4032 restoran yang berisi tabel atribut dapat diakses dengan menggunakan application program interface (API) dari website resmi Zomato. Nilai indeks popularitas yang di dapatkan kemudian dibagi ke dalam 3 klasifikasi grup yaitu: popularitas tinggi, sedang, dan rendah. Menggunakan Geography information system (GIS) maka setiap klasifikasi dapat di analisa untuk melihat faktor apa saja yang menjadi pembeda dari setiap klasifikasi restoran. Dengan menggunakan Nearest Neighbor Analysis (NNA) dan Kernel Dencity Analysis (KDA) didapatkan jika setiap klasifikasi  memiliki pola distribusi yang berbeda dan dari hasil tersebut didapatkan jika restoran dengan klasifikasi tinggi mengelompok dan dengan kepadatan tinggi yaitu 59 restoran per km2. Restoran dengan klasifikasi sedang mengelompok namun kepadatan yang sedang yaitu 29 restoran per km2 dan restoran dengan klasifikasi rendah mengelompok namun dengan kepadatan rendah yaitu 4 restoran per km2. Faktor-faktor yang mempengaruhi popularitas restoran adalah tempat belanja/mall, hotel bintang 4 dan 5, dan Central bussines district (CBD) dan dengan menggunakan jarak dari titik fungsional kota maka di dapatkan jika restoran dengan popularitas tinggi dekat kepada titik fungsional dan akses jalan utama sedangkan semakin jauh dari titik fungsional dan akses maka semakin rendah popularitasnya.

Nowdays, there has been a remarkable surge in the usage of social media among the general public specially in urban area in choosing restaurant that they want visit. This surge becoming new phenomenon that change people lifestyle and behavior in urban area and that is include how people receive information from word of mouth (WoM) recommendation for restaurant and becoming electronic-word of mouth information. Consumer review website (CRW) are e-word of word (e-WoW) information that using people word of word information as they main database for restaurant recommendation. Zomato are one of the few CRW that have a lot database for restaurant in Jakarta, Zomato have around 4032 database for DKI Jakarta and that include popularity index, type of restaurant, and type of food from each restaurant.  4032 data and each attribute restaurant can be access using aplication program interface (API) from zomato official website. From popularity index data, each restaurant divided by 3 classification of popularity group: high popularity, middle popularity, and  low popularity. Using Geography Infromation System (GIS) we can analyze what factor make each classification different from each other. First by using Nearest Neighbor Analysis (NNA) and second Kernel Dencity Analysis (KDA) that each clasification have different spatial distribution and high popularity group are cluster and high dencity with 59 restaurant by square kilometers in Center and South Jakarta, middle popularity with cluster and mid dencity (29 restaurant by square kilometers) in Center, South, and North Jakarta and low popularity are cluster too but with very low dencity up to 4 restaurant by square kilometers in East and South Jakarta. Factor that effect for each classification popularity are shopping mall, hotel 4 & 5 star and Central Bussines Distric (CBD) then by using proximity for each classification that high popularity restaurant group are close to POI functional and CBD. Low popularity are more likely place in outside of town and have far distance from urban poi functional."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Kota Serang memiliki destinasi wisata utama Kawasan Banten Lama yang merupakan cagar budaya perkotaan dengan sebutan urban heritage. Tingginya jumlah wisatawan yang datang mendorong pembangunan fasilitas penunjang wisata. Keberadaan fasilitas menyesuaikan tempat yang mungkin banyak dikunjungi wisatawan dan berdampingan dengan fasilitas lain. Hal ini akan menimbulkan pengelompokan dari masing-masing jenis fasilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola distribusi spasial fasilitas wisata yang terbentuk di sekitar Kawasan Banten Lama serta menganalisis keterkaitan pola distribusi spasial fasilitas wisata terhadap jaringan jalan dan penggunaan lahan di Kawasan Banten Lama, Kota Serang, tepatnya di Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan Benteng Speelwijk. Metode analisis yang digunakan Nearest Neighbor Analysis dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pola distribusi spasial fasilitas wisata di Masjid Agung Banten, Keraton Surosowan, dan Benteng Speelwijk berpola clustered. Adapun jenis fasilitas yang tersebar mengelompok tersebut berupa fasilitas primer, sekunder, dan kondisional. Diketahui pula bahwa fasilitas wisata cenderung memanjang mengikuti jaringan jalan dan dominasi fasilitas primer berada di penggunaan lahan cagar budaya, sedangkan dominasi fasilitas sekunder dan kondisional berada di penggunaan lahan pemukiman, perdagangan dan jasa serta sarana prasarana.

Serang City has a main tourist destination in the Banten Lama region which is an urban cultural heritage known as urban heritage. The high number of tourists who come encourages the construction of tourism supporting facilities. The existence of facilities adjusts to places that may be visited by many tourists and side by side with other facilities. This will lead to a grouping of each type of tourist facilities. This study aims to analyze the spatial distribution pattern of tourist facilities formed around the Banten Lama region and analyze the relationship between the spatial distribution pattern of tourist facilities on the road network and land use in the Banten Lama region, Serang City, to be precise at the Banten Grand Mosque, Surosowan Palace, and Benteng Speelwijk. The analytical method used is Nearest Neighbor Analysis and descriptive analysis. The results showed the spatial distribution pattern of tourist facilities at the Great Mosque of Banten, Surosowan Palace, and Speelwijk Fort with a clustered pattern. The types of facilities that are spread out in groups are primary, secondary, and conditional facilities. It is also known that tourist facilities tend to extend following the road network and the dominance of primary facilities is in the use of cultural heritage land, while the dominance of secondary and conditional facilities is in the use of residential land, trade and services and infrastructure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library