Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardanas Safwan
Jakarta: Balai Pustaka, 1992
923.292 MAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wirdanengsih
Abstrak :
Penelitian ini mengunakan metode observasi partisipasi yang didukung oleh studi literatur, wawancara, dan pengamatan. Tesis ini menjelaskan keberadaan perempuan dibidang politik menunjukan bahwa dengan didukung oleh kemampuan individu mulai dari tingkat pendidikan perempuan yang umumnya relatif tinggi, pengalaman organisasi yang dimiliki serta latar belakang pekerjaan dan kondisi sosial ekonomi mereka yang memadai menjadikan mereka dapat bertahan menjadi anggota DPR RI. Namun ada faktor lain yang lebih mempengaruhi keberadaan perempuan di DPR RI tersebut, seperti hubungan keluarga, hubungan pertemanan dan ikatan primordial yang merupakan suatu jaringan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan politik perempuan DPR R.I. Dengan demikian hubungan sosial yang terbentuk tidak semata-mata hubungan antar individu tapi melampaui batas garis keturunan dalam rangka memperoleh dan mempertahankan kekuasaan yang ada. Adanya proses rekrutmen politisi perempuan yang dipengaruhi oleh jaringan yang dimiliki juga akan mempengaruhi peran sebagai anggota parlemen dimana perempuan parlemen tersebut dalam perannya sehari-hari, bias gender masih mempengaruhi mereka karena memang awal rekrutmen mereka tak lepas adanya campur tangan kekuasaan laki-laki . Kemudian jaringan sosial yang mereka miliki tidak semata-mata jaringan yang terbentuk atas kekuatan mereka melainkan juga atas kekuatan yang dimiliki oleh pihak lain namun ada juga sebaliknya bahwa perempuan tersebut itulah yang memiliki pengaruh dalam suatu jaringan sehingga tercapai tujuan yang dimaksud.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
Abstrak :
Fenomena Politisi Selebriti pada negara berdemokrasi terbuka dengan sistem pemilihan langsung semakin berkembang dan menjadi perhatian bagi para peneliti ilmu sosial. Di Indonesia fenomena politisi selebriti telah berkembang sejak pemilihan umum tahun 2004 dimana tidak sedikit selebriti yang terjun ke dunia politik. Namun fenomena politisi selebriti ini semakin berkembang, yakni tidak lagi selebriti terjun ke dunia politik, namun politisi yang mencoba mengadopsi budaya populer selebriti untuk mendapatkan popularitas dan mendulang elektabilitas pada pemilihan umum. Strategi politisi selebriti pun digunakan beberapa politisi untuk melakukan komunikasi politik terutama di media sosial. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pesan politisi selebriti yang dilakukan kepala daerah yakni walikota Bandung Ridwan Kamil yang memiliki popularitas di masyarakat cukup tinggi. Bukan hanya karena prestasinya tetapi juga karena sosoknya yang dikenal sangat aktif di media sosial. Demografi kota Bandung pun yang pada saat ini didominasi oleh kalangan muda menjadi medan yang tepat bagi politisi untuk menerapkan strategi politisi selebriti dalam komunikasi politiknya. Maka dalam penelitian ini akan menguji pesan dalam akun twiiter @ridwankamil yang merupakan akun miliki walikota Bandung tersebut yang juga dipergunakan sebagai saluran komunikasi politiknya untuk mendekatkan diri ke masyarakat. Penelitian ini tidak hanya mengidentifikasi pesan pada aku twitter tersebut tetapi juga menguji respon atau tanggapan pada setiap pesan yang telah teridentifikasi untuk melihat bagaimana respon masyarakat terhadap pesan-pesan yang teridentifikasi, baik pesan politik maupun pesan selebriti. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana fungsi dari akun @ridwankamil bagi followers yang merupakan warga Bandung. ......The Phenomenon of Celebrity Politicians in open democratic countries with a direct election system is growing and becoming a concern for social science researchers. In Indonesia, the phenomenon of celebrity politicians has evolved since the 2004 election in which few celebrities plunged into politics. But the phenomenon of celebrity politicians is growing, that is no longer a celebrity become politicians, but politicians who try to adopt popular celebrity culture to gain popularity and electability for the elections. The strategy of celebrity politicians used by some politicians, especially in social media This study analyzed the messages on Mayor of Bandung Ridwan Kamil rsquo s twitter microblog during the period of January to June. The figure of Ridwan Kamil is known to be very active person in social media. Demographics of Bandung city which is currently dominated by young people to be the right field for politicians to apply the strategy of celebrity politicians in political communication . The findings in the study indicates a tendency that people on the internet responds more to celebrity messages than politician messages in social media. The most responses were identified as coming from celebrity tweets and the overall number of followers 39 responses was also more likely to be on celebrity messages.. This study identifies the messages and the responses on each message that has been identified to see how the public responses, both political messages and celebrity messages. This study also illustrates how the function of ridwankamil account for followers who are citizens of Bandung.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mentari
Abstrak :
Adanya konvergensi peran selebriti dan politisi dalam membangun citra yang ditujukan sebagai alat memasarkan dirinya menjadi menarik untuk diteliti Penggunaan media baru di internet seperti weblog, yang menonjolkan aspek personalitas, merupakan trend baru di kalangan selebriti, politisi ataupun gabungan keduanya (politisi selebriti). Seperti, keberhasilan blog Angelina Sondakh yang mengemukakan hubungan pribadinya dengan Adjie Massaid dan mendapatkan respon luar biasa dari pengunjung biog. Keberhasilan blog ini dijadikan Angie untuk melakukan political marketing bagi pekerjaan pekerjaan politiknya selama menjadi anggota legislatif Untuk mendalami fenomena ini, dilakukan penelitian yang dilakukan bertujuan melihat pola konstruksi citra selebriti politisi menggunakan weblog terutama sebagai alat melakukan pemasaran politiknya. Adapun yang menjadi model yang diteliti seperti disebutkan di atas adalah weblog Angelina Sondakh yang dikenal sebagai selebriti yang berhasil menjadi politisi pada Pemilu tahun 2004 dari partai demokrat. Metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan aplikasi studi kualitatif memakai analisis framing metode Gamson dan Mondigliani untuk menganalisis teks dan melihat pola teks pencitraan yang dilengkapi dengan sudut pandang dari proses produksi blog serta analisis citra dari sudut pandang political marketing. Adapun temuan penelitian dalam teks memperlihatkan bahwa ada upaya untuk menggeser citra yang diiakukan Angelina Sondakh melalui blognya dari seorang selebriti menjadi seorang politisi. Upaya ini diperlihatkan melalui topik-topik yang diambilnya serta alat bukti framing lainnya yang menunjukkan, Angie adalah politisi yang memiliki dedikasi, semangat, pengabdian dan memiliki akar budaya bangsa. Pencitraan yang demikian sangat berguna bagi pemasaran dirinya sebagai politisi untuk menjaga citranya di depan publik. Dalam tulisan mengenai diri serta aktifitasnya, is melakukan konstruksi citra melalui proses eksternalisasi dalam konstruksi sosial seperti yang dikemukakan Luckman & Berger dalam The Construction of Social Reality. is menawarkan agar realitas subjektif dirinya menjadi realitas objektif yang dipahami khalayak. Penggunaan blog dalam political marketing citra Angelina Sondakh menghasilkan temuan bahwa blog efektif untuk membangun citra Angie sebagai selebriti terutama bagi kalangan media, namun masih kurang efektif untuk membangun citra politisi seperti yang diharapkannya. Dari segi proses produksi media untuk melakukan konstruksi citra, teori pada level meso produksi media seperti yang dikemukakan Shoemaker dan Reese (1996) tidak berlaku semua. Blog telah mengeliminasi banyak alder untuk melakukan konstruksi citra. Dalam hal ini hanya penulis blog, spin doctor (jika ada) serta pembuat fitur teknologi yang mempengaruhi media dalam melakukan konstruksi realitas. Karena penelitian ini panting untuk mengembalikan demokrasi pada substansinya dan mengeliminasi pencitraan yang akan merugikan khalayaklpemilih oleh para politisi, maka rekomendasi penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mans peran partai dalam menyusupi citra partai melalui konstruksi citra salah satu anggotanya yakni Angelina Sondakh. Serta telaah, peran konstruksi citra kandidat yang lebih luas bagi pembangunan demokrasi dan budaya politik di Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Widyarsono
Abstrak :
Jalan kooperasi yang ditempuh oleh sebagian kaum nasionalis dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia mengandung arti yang positif, karena telah terbukti memberikan sumbangan bagi berdirinya suatu negara yang merdeka. M.H. Thamrin sebagai contoh yang amat berharga, dari sosok pejuang yang pada lebih dari setengah abad lampau telah berjuang dalam jajaran nasionalis koope_rasi. Dalam masa dimana pemerintah kolonial bersikap reaksioner terhadap pergerakan nasional, ia tetap dapat memperjuangkan nasib rakyat melalui jalan konstitusi, dengan mengoptimalkan posisinya dalam Dewan Rakyat. Di luar dewan, Thamrin juga aktif da_lam berbagai forum perjuangan. Kedudukannya yang mantap sebagai pragmatic--politician, adalah hasil dari kemampuan. analisis politik, yang melihat peluang di sela-sela menyempitnya ruang gerak perjuangan kala itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Soeseno
Abstrak :
Abstrak
Womens representation in parties and legislative institutions is closely related to Indonesian party typology as office seekers. It charted a descriptive mandate to fulfill 30% quote of women representation in the General Election in 2014 not necessarily, representing womens critical agenda. The phenomena of female legislators who were celebrities, actresses, singers, or coming from political dynasties is the consequence of office seekers parties. Womens representation in legislative does not then guarantee the promotion, empowerment, and protection of womens critical issues in societies, as the female legislators do not represent women substantively. It is now more important to support critical actors who understand womens issues to succeed a feminist agenda.
Jakarta: YJP Press, 2014
305 IFJ 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johanis Putratama Kamuri
Jakarta : Pusat Pengkajian Reformed bagi Agama dan Masyarakat , 2019
200 SODE 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Kusumawardani
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai perbandingan komunikasi politik antara tokoh politik pria dan wanita di dalam media online Indonesia untuk periode Oktober 2013 di dalam pemerintahan demokratis. Dalam tesis ini ditemukan hasil bahwa perbedaan isi pemberitaan antara tokoh politik pria dan wanita di dalam media online tidak semata-mata hanya diakibatkan oleh ideology patriarkhi semata yang berkembang di dalam masyarakat, namun juga bisa diakibatkan oleh beberapa faktor lain diantaranya seperti kebijakan parpol, proses pembuatan berita di dalam media digital yang lebih cenderung bersifat bebas dikarenakan siapapun bisa memberikan pemberitaan apapun tanpa ada yang akan melakukan pengecekan kembali, dan adanya persepsi masyarakat mengenai keterlibatan perempuan dalam bidang politik yang cenderung negatif. Dengan adanya kondisi tersebut, maka membuat proporsi pemberitaan pria dan wanita memang cenderung berbeda dimana pemberitaan tokoh politik pria lebih besar dibandingkan dengan tokoh politik wanita. Oleh karena itu, harus ada pembahasan lebih lanjut lagi terkait dengan fungsi dari masing-masing pihak diantaranya media massa, tokoh politik, dan parpol dalam rangka membentuk komunikasi politik yang efektif di masa pemerintahan demokratis hingga mampu terwujudnya pendidikan politik bagi masyarakat melalui informasi yang disampaikan. ......The focus of this study is to compare the political communication between male and female politicians by Indonesia’s online media during October 2013 period in democratic government. Based on the result, it has founded that the differences between male and female politicians concerning their political communication by online’s media was not only triggered by patriarchal ideology but also by other factors such as political party policy, the process of news manufacture in digital media where in digital media people can post anything and no one able to check it, and public perception about women in politics. Those factors could have an effect in our news proportion regarding to Indonesia’s politician where males politician receive bigger proportion than females politician. Therefore, there should be further discussion related to the function of each, including the media, politicians, and political parties in order to form an effective political communication in the establishment of a democratic government in order to increase the political education among people.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library