Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The media is often viewed as a primary gauge which reflects the changing political landscape as societies transition from authoritarian regimes to democracies. Chronicling the process through media analysis provides deeper insights into the relationship between technology, the state, and social forces that are reflected in the public's communications. This volume explores the challenges and political conditions that have shaped the media in several representative studies of the media in the Middle East, Asia, Eastern Europe, and Africa. The contributors analyse the legacy of the past on the development of the media in post-authoritarian regimes and explore the relationships between media, communication industries (public relations), and politics. The use of new communications technologies to manipulate the media and the public introduce a novel use of social media by populists as well as authoritarian regimes and their proxies. This book presents a comparative and global investigation of the role of the media in the realignment from established policies to an emerging milieu of new channels of communication that challenge traditional media practices."
London: Routledge, Taylor & Francis Group, 2018
302.23 AUT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Adam Sampurna
"Penelitian ini membahas mengenai strategi yang dilakukan oleh Joko Widodo dalam menghadapi Pilkada Kota Solo tahun 2010-2015. Permasalahan yang dipaparkan dalam penelitian ini melihat upaya yang dilakukan Jokowi dalam memperoleh kemenangan kembali pada Pilkada Solo 2010 dengan melihat berbagai kebijakan pro rakyat yang ditawarkan oleh Jokowi di periode sebelumnya. Fokus dari penelitian ini menjelaskan pengaruh kebijakan populis yang selama ini dilakukan oleh Jokowi dalam persiapan beliau menghadapi Pilkada Kota Solo. Hal menarik dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan bagaimana fenomena kepimpinan populis Jokowi di Kota Solo yang dianggap bentuk baru dari seorang pemimpin. Jokowi melakukan kunjungan langsung ke sejumlah tempat untuk memperoleh informasi langsung terkait permasalahan di lapangan. Penulis menggunakan teori populism. Populisme merupakan paham yang menjelaskan sebuah kondisi politik yang menempatkan masyarakat atau rakyat biasa di posisi utama. Keabsahan politik terletak pada rakyat. Populisme hadir atas ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi literature dari berbagai sumber, baik buku, jurnal, maupun media online lainnya. Temuan dari penelitian ini adalah kebijakan pro rakyat yang selama ini dilakukan oleh Jokowi ternyata mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi pada Pilkada Solo 2010. Mengacu pada persentase perolehan suara pasangan Jokowi – Rudy yang meningkat tajam hingga 90,09 % dari Pilkada periode sebelumnya. Masyarakat menilai jokowi sebagai bagian dari mereka, dan mampu mengakomodasi kepentingan rakyat demi kesejahteraan masyarakatnya.

This research discusses about the strategy carried out by Joko Widodo in facing the election for mayor of Solo in 2010-2015. The problem described in this research is see the efforts made by Jokowi in regaining victory in election for mayor of solo 2010 by looking at various pro-poor people policies offered by Jokowi in the previous period. The focus of this research explains the influence of populist policies that have been carried out by Jokowi in his preparation for election of Solo. The interesting thing in this research, the writer will explain how the phenomenon of Jokowi’s populist leadership in Solo is considered a new form of leader. Jokowi visited many places to obtain direct information regarding problems in the field. The author uses populism theory. Populism is an understanding that explains a political condition that places the public or ordinary people in the main position. Political legitimacy lies with the people. Populism is present on the public’s dissatisfaction with the previous government. This research uses qualitative approach method by conducting literature studies from various sources, including books, journals, and other online sources. The findings of this study are that the pro-poor people policies that have been carried out by Jokowi have been able to increase Jokowi’s electability in the election for mayor of Solo 2010. Referring to the percentage of votes acquired by Jokowi – Rudy pair, which increased sharply to 90.09 % from the previous election. People see Jokowi as part of them, and able to accommodate the importance of the welfare of the people."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R Ferdian Andi R
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang media sosial berupa Twitter sebagai saluran baru dalam partisipasi masyarakat dalam pembentukkan peraturan perundang-undangan. Dari penelitian terungkap media sosial mampu membentuk opini publik yang mampu memengaruhi politik hukum pembuat undang-undang. Ini terbukti saat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menghentikan pembahasan perubahan UU No 30 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Korupsi. Pada akhirnya, media sosial membentuk produk hukum populis.

ABSTRACT
This thesis discusses social media such as Twitter as a new channel in the public participation in the formation of legislation. From the research revealed social media is able to shape public opinion can influence legal political legislators. This is evident when the House of Representatives (DPR) suspended a change in the law No. 30 of 2002 on Corruption. In the end, social media form a populist legislation."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Raiviano Axelio Kurniawan
"Penelitian ini membahas mengenai dampak usulan kebijakan mengenai imigran terhadap perolehan suara Partai Demokrat Swedia dalam pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisa bagaimana usulan kebijakan mengenai imigran berdampak pada perolehan suara Partai Demokrat Swedia pada pemilu tahun 2014. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan teori populisme dari Cas Mudde. Keberhasilan partai populis berdasarkan teori populisme bergantung pada sisi permintaan dan sisi penawaran. Hasil penelitian ini menemukan bahwa usulan kebijakan Partai Demokrat Swedia berdampak pada perolehan suara partai ini. Pada pemilu 2014 terdapat permintaan untuk alternatif kebijakan mengenai imigran yang disebabkan oleh adanya kegagalan kebijakan imigran dan integrasinya. Permintaan terhadap alternatif kebijakan juga terjadi karena adanya konvergensi partai-partai mainstream terkait usulan kebijakan mengenai imigran. Partai Demokrat Swedia mengalami keberhasilan dari sisi penawaran melalui usulan kebijakan mengenai imigran yang ditawarkan partai ini. Partai ini memiliki usulan kebijakan mengenai imigran yang berbeda dari partai-partai mainstream dimana partai ini ingin membatasi jumlah imigran yang masuk. Peningkatan perolehan suara partai ini dalam pemilu 2014 menjadi bentuk keberhasilan Partai Demokrat Swedia dalam memberikan usulan kebijakan alternatif mengenai imigran.

This research discusses the impact of policy proposal concerning immigrants on Sweden Democrat`s votes in the election. The following research uses qualitative method and analyzes how policy proposal impacts Sweden Democrat`s votes in 2014 election. In the analysis, the author uses populism theory by Cas Mudde. Based on the theory, the success of populist party depended on the demand and supply side. The result of this research found that Sweden Democrat`s policy proposal has an impact on this party`s votes. In 2014 election there is a demand for alternative policy concerning the immigrants caused by immigration and integration policy failure. The demand for alternative policy also caused by the convergence of mainstream parties on policy proposal concerning immigrants. The Sweden Democrats succeeded on the supply side through their policy proposal concerning immigrants offered by this party. This party had a different policy proposal concerning immigrants than what other parties had where this party wanted to limit the number of immigrants. The increase of this party`s vote in 2014 election was a Sweden Democrat`s success in offering alternative policy proposal concerning immigrants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Hendra Mustaqim
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai autentisitas kepemimpinan politik pada pesan yang dikembangkan Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa pada akun media sosial mereka, yakni Instagram. Penilaian tersebut berbasis pada konsep autentisitas termediasi media sosial (Enli, 2015; Luebke, 2021), komunikasi politik populis (Canovan 1999; Jagers & Walgrave 2007; Stavrakakis 2017; De Vreese et al. 2018), dan kepemimpinan autentik (Luthans & Avolio, 2003). Dengan paradigma konstruktivis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan forensik komunikasi (Hamad, 2018) sebagai metode penelitian. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penelitian yang menunjukkan kebaruan. Autentisitas pemimpin politik dapat diforensik dengan basis artefak komunikasi di media sosial sehingga bisa mengungkap siapa paling autentik, motif, kontruksi motif, dan kebenaran representasinya. Pemimpin politik mengonstruksi pola autentisitasnya untuk menunjukkan kepada publik mereka bisa berbeda dengan pemimpin autentik lainnya. Pemimpin autentik mengonstruksi drama politik di media sosial dengan berbagai dialog, klimaks, dan emosi yang dimainkan dengan cara skenario dan spontanitas. Dengan media sosial, autentisitas bukan saja ditampilkan dalam bentuk kemasan oleh pemimpin politik, tetapi mengandung substansi yang membedakan antara satu pemimpin dengan pemimpin lainnya. Autentisitas bukan suatu ideologi, melainkan suatu strategi yang ditempuh seseorang pemimpin politik di media sosial untuk menunjukkan atau mempresentasikan dirinya. Meskipun bukan suatu ideologi yang menjadi cara pandang dan pemikiran, autentisitas tetap mengandung nilai dan standar. Penelitian ini memberikan kontribusi pengembangan teori autentisitas termediasi media sosial, komunikasi politik populis dan kepemimpinan autentik. Penelitian ini mendorong agar publik perlu membangun kesadaran kolektif terkait autentisitas kepemimpinan politik.

This study aims to assess the authenticity of political leadership in messages developed by DKI Governor Anies Baswedan, West Java Governor Ridwan Kamil, Central Java Governor Ganjar Pranowo, and East Java Governor Khofifah Indar Parawangsa on their social media accounts, namely Instagram. The assessment is based on the concept of social media mediated authentication (Enli, 2015; Luebke, 2021), populist political leadership (Canovan 1999; Jagers & Walgrave 2007;  Stavrakakis 2017; De Vreese et al. 2018), and authentic leadership (Luthans & Avolio, 2003). With a constructivist paradigm, this study uses a qualitative approach with communication forensics (Hamad, 2018). Based on the analysis and interpretation of the data, this research produces several research findings that show novelty. The authenticity of political leaders can be forensically based on communication artifacts in social media so that they can reveal who is the most authentic, their motives, motives construction, and the truth of their representation. Political leaders construct their patterns of authenticity to show the public that they can be different from other authentic leaders. Authentic leaders construct political drama on social media with various dialogues, climaxes, and emotions that are played out by means of scenarios and spontaneity. With social media, authenticity is not only shown in the form of packaging by political leaders, but contains substance that distinguishes one leader from another. Authenticity is not an ideology, but a strategy adopted by a political leader on social media to show or present himself. Even though it is not an ideology that becomes a perspective and way of thinking, authenticity still contains values and standards. This research contributes to the development of social media mediated authentication theory, populist political communication and authentic leadership. This research encourages the public to build collective awareness regarding the authenticity of political leadership."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library