Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Astri Raya
"ABSTRAK
Potato chips adalah snack generasi pertama yang sangat digemari.
Pertama kali ditemukan oleh seorang juru masak yang bernama George Crum di
New York. Keripik kentang menjadi sangat popular dimana-mana, dengan tersedia
berbagai pilihan rasa.
PT.Indofood Fritolay Makmur adalah salah satu industri di Indonesia
yang bergerak dibidang industri makanan ringan atau snack. Beberapa produk
yang sudah terkenal adalah Chiki Balls, Cheetos, Chitato, Lays, JetZ, Tenny, dan
Drum Stick. Pengendalian kualitas adalah salah satu cara yang digunakan untuk
mempertahankan mutu atau kualitas suatu produk, menjaga supaya sistem
mutu sesuai dengan standar. Pengendalian kualitas dilakukan terhadap bahan baku,
proses produksi, dan produk akhir.
Kontrol mutu terhadap bahan baku, proses produksi, dan produk akhir dilakukan
dengan dua metode yaitu secara manual dan instrumental. Mutu dari minyak
dapat diketahui dengan analisa bilangan peroksida dan FFA pada bahan baku dan
FFA (Free Fatty Acid) pada minyak hasil gorengan dan produk jadi.
Hasil analisa minyak bahwa bilangan peroksida = 0.3842 mg Oksigen/ 100
gram dan FFA = 0.055 %. Analisa sampel RSP (Rasa Sapi Panggang)
memberikan hasil sebagai berikut: Kadar garam 1.02%, kadar lemak 28.06%, kadar
air 1.20%, kadar FFA 0.136% (v/w), organoleptik : normal. Sedangkan analisa
sampel RAB (Rasa Ayam Bumbu) didapatkan hasil sebagai berikut: Kadar garam
1.27%, Kadar lemak 35.94%, kadar air 1.11%, organoleptik : normal.
Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk sesuai dengan
standar yang ditetapkan PT.Indofood Fritolay Makmur."
2006
TA1526
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Fannina
"Penelitian ini bertujuan (1) pengoptimalan biaya produksi untuk menghadapi persaingan harga dengan tetap mengimpor bibit kentang. (2) mengetahui harga per unit bibit kentang yang harus ditetapkan oleh perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Rafina Sejahtera Prima di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan analisis pola produksi, rasio kontribusi margin dan analisis titik impas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan bibit efektif yang harus disemai selama 22 minggu adalah sebanyak 44.972 bibit.
Untuk mengelola kebun kentang, diperlukan tenaga kerja lapangan dimana diperlukan 1 (satu) orang kepala kebun yang memiliki keahlian dibidang budidaya tanaman, sebagai pimpinan proyek. Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan kepada para karyawannya. Rasio kontribusi margin yang ditetapkan oleh perusahaan adalah sebesar 18,7 %, yang didasarkan pada analisa terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama beroperasi dalam satu tahun.
Hasil analisa titik impas diperoleh sebesar Rp. 66.628.500 dengan menetapkan harga jual bibit lokal sebesar Rp_ 7.400/Kg. Dan untuk itu perusahaan juga harus menetapkan metode harga rintangan agar pesaing tidak mudah memasuki pasar dan monopoli harga.
Berdasarkan hasil analisa perlu adanya suatu kerjasama dengan lembaga terkait mengenai pembibitan penanaman kentang dan pengembangan bibit kentang impor serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam hal permodalan bibit tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salaman, Redclife N.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
641.352 1 SAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The purpose of the research is to investigate the phenotypic performances as qualitative assessment characters of three potato clones resulted from protoplasm fusion (A5) and two clones from botany sedds (PAS3063 and PAS3064) which had been identified to be resistant from bacterial wilt disease (Ralstonia solanacearum)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmardi
"Produksi penisilin secara alamiah dan biosintesis memerlukan seleksi galur mikroorganisme penghasil penisilin (Penicillium chrysogenum dan P. notatum) berdasarkan aktivitas antibiotiknya. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas antiobiotik galur P. chrysogenum ATCC 9480, CBS Engel, dan hasil isolasi dari daun pisang. Tiap-tiap galur yang diuji aktivitas antibiotiknya ditumbuhkan pada medium Potato Dextrose Broth, tanpa pengocokan, dengan suhu inkubasi 30 0C. Uji aktivitas antibiotik dilakukan dengan menggunakan ?cylinder assay method? terhadap bakteri penguji Bacillus subtilis UICC B-11, Escherichia coli UICC B-15, dan Staphylococcus aureus UICC B-28. Aktivitas antibiotik tiap-tiap galur P. chrysogenum diketahui dengan mengukur diameter zona bening yang terjadi dikurangi diameter terluar silinder kaca (8 mm). Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa aktivitas antibiotik galur P. chrysogenum ATCC 9480 dan hasil isolasi dari daun pisang lebih besar dari CBS Engel terhadap P. subtilis dan S. aureus, tetapi aktivitas antibiotik semua galur terhadap E. coli sama."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. W. Indiati
"ABSTRAK
Tungau puru (gall mite) merupakan hama ubi jalar pada musim kemarau dan telah menyebar di berbagai sentra produksi ubi jalar di Indonesia. Gejala serangan ditandai dengan terbentuknya puru atau benjolan pada daun, dan batang dengan bagian ujung puru terdapat lubang kecil. Serangan tungau puru menurunkan hasil ubi jalar sekitar 11%. Selain menurunkan hasil umbi, serangan puru juga menyebabkan petani sulit meperoleh setek sehat sebagai bahan perbanyakn tanaman. Tungau puru dapat dikendalikan dengan memadukan beberapa konsumen pengendalian, antara lain penggunaan setek batang bebas puru, sanitasi lingkungan, pengaturan waktu tanam, pengendalian mekanis, dan pengendalian dengan pestisida nabati ataupun kimia."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 36:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Dwi Yanti
"Roti sebagai pengganti makanan pokok digemari karena kandungannya yang memenuhi kecukupan gizi sebagai sumber energi dan praktis untuk dikonsumsi. Umumnya roti berbahan dasar tepung terigu yang mengandung karbohidrat tinggi yang mudah dicerna oleh tubuh dan cepat berubah menjadi glukosa sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Pati kentang dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu, tetapi sifatnya yang terbatas sehingga perlu dilakukan modifikasi supaya digunakan secara luas dalam pengolahan makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh modifikasi ikat silang pada pati kentang menggunakan natrium tripolifosfat (STPP). Pati termodifikasi dikarakterisasi oleh FTIR, diuji swelling power, kelarutan, dan daya cerna pati. Pati termodifikasi diaplikasikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan roti serta dilakukan uji sifat fisik dan daya cerna roti. Pati kentang berhasil dimodifikasi ikat silang dengan menghasilkan penurunan sifat fungsional, daya cerna pati hingga 30,2% dan daya cerna roti hingga 37,7%, meningkatkan kadar fosfor dan derajat substitusi. Roti dengan substitusi pati kentang termodifikasi menurunkan volume spesifik adonan dan volume spesifik roti, merubah tekstur menjadi lebih kasar dan berpori serta tidak merubah aroma dan rasa dari roti.

Bread as a substitute for staple foods is popular because of its nutritional content as a source of energy and practical for consumption. Generally, bread made from wheat flour contains high carbohydrates that are easily digested by the body and quickly turn into glucose, causing high blood sugar levels. Potato starch can be used as a substitute for wheat flour, but its properties are limited so it needs to be modified so that it is widely used in food processing. This research was conducted to study the effect of crosslinking modification on potato starch using sodium tripolyphosphate (STPP). The modified starch was characterized by FTIR and tested for swelling power, solubility, and digestibility of starch. Modified starch was applied as an additive in bread making and the physical properties and digestibility of bread were tested. Potato starch was successfully crosslinked by reducing functional properties, digestibility of starch up to 30.2%, and digestibility of bread up to 37.7%, increasing phosphorus content and degree of substitution. Bread with modified potato starch substitution decreased the specific volume of dough and specific volume of bread, changed the texture to become coarser and more porous, and did not change the aroma and taste of the bread."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Mulyawanti
"Purple sweet potato is rich in anthocyanin giving a potential application in food product development. However, anthocyanin is relatively unstable and easily degraded during processing and storage. Understanding the stability and bio-accessibility of anthocyanin during processing, storage and simulated digestion is very important. The study aimed to investigate changes in anthocyanin degradation during processing, storage and simulated digestion of purple sweet potato pasta. The pasta was prepared through several processing steps, i.e. steaming the tuber, steaming the dough formula, extrusion, drying and boiling. Anthocyanin was analyzed at every stages of processing and storage of the pasta. The durability of the pasta during storage was analysed using an accelerated shelf-life testing method at 30, 40 and 50ÂșC for 28 days. The study showed that anthocyanin content decreased during the whole stages of processing and storage, but slightly increased during steaming. The highest loss of the anthocyanin occurred in the boiling process. Based on resistance to stomach and intestinal conditions, the bio-accessibility of anthocyanin was better in the digestive system in the stomach than that in the intestines. The increased anthocyanin appeared again in the colon. This study provides useful information for designing an effective method to minimize an extensive loss of anthocyanin of purple sweet potato for food product development."
Jakarta: Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, 2018
630 IJAS 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>