Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novia Tri Ambarwati
"Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan daerah penyimpan air tanah yang memiliki manfaat sebagai sumber air baku pemenuhan segala kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya. Penggambaran kondisi potensi air tanah di CAT Jakarta perlu dilakukan untuk mengetahui potensi air yang tersimpan mengalami kondisi berlebih (surplus) atau mengalami kondisi kekurangan sumber daya air tanah (defisit). Dalam penelitian ini, dilakukan analisis potensi cadangan air tanah berdasarkan analisis menggunakan Metode Thiessen Polygon untuk memperoleh cakupan area luasan hujan, Metode Modifikasi Penman untuk mengetahui besar nilai evapotranspirasi potensial, dan Metode F.J. Mock untuk mengetahui besar nilai neraca air di CAT Jakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan, data klimatologi (data suhu udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara relatif, kecepatan angin rata-rata, dan letak stasiun pengukuran), data tutupan lahan, dan data kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi geologi (porositas) terhadap besar ketersediaan air tanah, mengetahui besar potensi debit ketersediaan air tanah di CAT Jakarta sebagai pemenuh kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya, dan mengetahui kondisi indeks kekritisan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk kondisi cadangan air tanah di CAT Jakarta sebagai upaya konservasi dan mengontrol penggunaan air tanah di CAT Jakarta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan neraca air, diperoleh potensi air tanah di CAT Jakarta mengalami kondisi defisit/kekurangan sumber daya air dengan debit sebesar -875.330.761,41 m3/tahun pada tahun 2019. Debit kebutuhan air tanah untuk kebutuhan domestik di CAT Jakarta mencapai angka sebesar 1.031.257.969,5 m3/tahun pada tahun 2018. Kondisi air tanah di CAT Jakarta pada tahun 2016 – 2020 berada dalam kondisi indeks kekritisan air >100% yang terklasifikasi ke dalam kondisi sangat kritis. Disimpulkan bahwa potensi air tanah di CAT Jakarta tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik di DKI Jakarta dan sekitarnya serta kondisi di mana air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga membutuhkan sumber air bersih alternatif sebagai pemenuh kebutuhan air domestik.

The Jakarta Groundwater Basin is a groundwater storage area that has benefits as a source of raw water to meet all clean water needs in DKI Jakarta and its surroundings. It is necessary to describe the condition of groundwater potential at the Jakarta CAT to determine the potential for stored water to be in excess (surplus) or experiencing a shortage of groundwater resources (deficit). In this study, an analysis of the potential for groundwater reserves was carried out based on the analysis using the Thiessen Polygon Method to obtain the coverage area of the rain area, the Penman Modification Method to determine the potential evapotranspiration value, and the F.J. Mock method to find out the value of the water balance in the Jakarta CAT. The data used in this study are rainfall data, climatological data (air temperature data, duration of sunshine, relative humidity, average wind speed, and the location of the measurement station), land cover data, and population data. This study aims to determine the effect of geological conditions (porosity) on the availability of groundwater, to determine the potential discharge of groundwater availability in the Jakarta CAT as a source of clean water in DKI Jakarta and its surroundings, and to determine the condition of the groundwater criticality index in the Jakarta CAT. This research is expected to be a recommendation for the condition of groundwater reserves in the Jakarta CAT as an effort to conserve and control the use of groundwater in the Jakarta CAT. Based on the results of the analysis of the water balance calculation, it was found that the groundwater potential in the Jakarta CAT is in a state of deficit/lack of water resources with a discharge of -875,330,761.41 m3/year in 2019. The discharge of groundwater needs for domestic needs in the Jakarta CAT reached a number of 1,031,257,969.5 m3/year in 2018. Groundwater conditions in the Jakarta CAT in 2016 – 2020 are in a condition of water criticality index >100% which is classified into very critical condition. It is concluded that the groundwater potential in the Jakarta CAT is not able to meet the domestic water needs in DKI Jakarta and its surroundings and the conditions in which groundwater cannot be utilized by the community, thus requiring alternative sources of clean water to meet domestic water needs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Mardhatillah
"Kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah dengan kondisi kekeringan paling parah di Indonesia sejak tahun 2018. Sepanjang musim kemarau tahun 2023, sebanyak 59 dari 332 desa di Kabupaten Sumenep mengalami kekeringan yang disebabkan oleh kemarau panjang disertai dengan fenomena el nino. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona potensial air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Sumenep agar dapat dijadikan sebagai sumber acuan bagi instansi terkait dalam meningkatkan manajemen sumber daya air di daerah tersebut. Penelitian ini mengaplikasikan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode analytical hierarchy process (AHP) untuk menentukan pembobotan data geospasial yang mencakup dua belas parameter: litologi, geomorfologi, tutupan lahan, curah hujan, jenis tanah, kerapatan drainase, kerapatan kelurusan, topographic wetness index (TWI), topographic position index (TPI), kemiringan lereng, kelengkungan lereng, kekasaran permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi oleh zona potensi air tanah sedang dengan persentase sebesar 53,65% dari luas daerah penelitian dengan debit optimum sumur air tanah 6-25 liter/detik, lalu diikuti oleh zona potensi air tanah tinggi sebesar 36,77% dari luas daerah penelitian dengan debit optimum sumur air tanah 25-40 liter/detik, dan zona potensi air tanah rendah sebesar 9,58% dari luas daerah penelitian dengan debit optimum sumur 8 liter/detik.

Sumenep Regency is one of the areas that has experienced the most severe drought conditions in Indonesia since 2018. Throughout the dry season of 2023, 59 out of 332 villages in Sumenep Regency suffered from drought due to an prolonged dry period along with the El Niño phenomenon. This study aims to delineate the potential groundwater zones in Sumenep Groundwater Basin to serve as a reference for related officials in improving water resource management in the region. The study applies Geographic Information System (GIS) techniques combined with Analytical Hierarchy Process (AHP) method to calculate the weight of geospatial data that incorporating twelve parameters: lithology, geomorphology, land use land cover, rainfall, soil type, drainage density, lineament density, topographic wetness index (TWI), topographic position index (TPI), slope, curvature, and surface roughness. The result indicate that the study area is predominantly dominated by moderate groundwater potential zones, accounting for 53,65% of the study area with optimum well discharges of 6-25 litres/second, followed by high groundwater potential zones, encompassing 36,77% of the study area with optimum well discharges of 25-40 litres/second, and low groundwater potential zones, making up 9,58% of the study area with optimum well discharge of 8 litres/second. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Nozzel Seagal
"Cekungan Air Tanah (CAT) Sumbawa Besar, merupakan cekungan air tanah yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Daerah ini termasuk dalam wilayah tanggap darurat bencana kekeringan di Nusa Tenggara Barat, pada musim kemarau tahun 2023, sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi zona potensi air tanah di wilayah ini. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytical Hierarchical Process (AHP). Metode SIG digunakan untuk analisis parameter menjadi bentuk peta, sedangkan metode AHP digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan parameter serta pembobotannya. Terdapat 12 parameter yang digunakan dalam penelitian, yang dianggap mempengaruhi potensi air tanah. Berdasarkan penggabungan seluruh parameter, dibuatlah peta zona potensi air tanah yang dibagi menjadi 3 kategori, yakni zona potensi air tanah rendah, mencakup sekitar 18% dari area penelitian, zona potensi air tanah sedang, mencakup sekitar 68% dari area penelitian, dan zona potensi air tanah tinggi, mencakup sekitar 14% dari area penelitian. Dari peta zona potensi air tanah, dapat disimpulkan bahwa zona potensi air tanah pada Cekungan Air Tanah Sumbawa Besar didominasi oleh zona potensi air tanah sedang, dengan sebagian kecil area berada pada zona rendah dan zona tinggi.

Sumbawa Besar groundwater basin is a groundwater basin located in Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara. This area is included in the emergency response area for drought disaster in West Nusa Tenggara, in the dry season of 2023, so this research was conducted to identify the groundwater potential zones in this area. This research uses Geographic Information System (GIS) and Analytical Hierarchical Process (AHP) methods. The GIS method was used to analyze the parameters into a map, while the AHP method was used to determine the level of importance of the parameters and their weight. There are 12 parameters used in this study, which are considered to affect the potential of groundwater. Based on the combination of all parameters, a groundwater potential zone map was created and divided into 3 categories, namely low groundwater potential zone, covering about 18% of the research area, medium groundwater potential zone, covering about 68% of the research area, and high groundwater potential zone, covering about 14% of the research area. From the groundwater potential zone map, it can be concluded that the groundwater potential zone in the Sumbawa Besar Groundwater Basin is dominated by the medium potential zone, with the small part of area in the low and high potential zone. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Willardy
"Pemerintah Indonesia telah mengesahkan pembentukan Ibu Kota Negara Baru (IKNB) dengan nama Nusantara pada tanggal 15 Februari 2022. Perpindahan ibukota ini nantinya berdampak pada perpindahan penduduk yang masif baik ke ibukota baru dan kota-kota penyangganya dalam beberapa tahun kedepan. Perpindahan penduduk mengakibatkan pertambahan penduduk yang berdampak pada peningkatan kebutuhan hidup terutama kebutuhan air. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan perencanaan dan pengembangan air tanah yang matang selama pembangunan ibukota baru berbasis cekungan. Ibukota baru termasuk dalam daerah Cekungan Air Tanah (CAT) Samarinda-Bontang. Sebelum memulai eksplorasi air tanah berbasis cekungan, identifikasi zona potensi air tanah harus dilakukan. Pengidentifikasian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan 7 parameter yaitu litologi, penggunaan dan tutupan lahan (LULC), curah hujan, jenis tanah, densitas drainase, kepadatan kelurusan, kemiringan lereng. Analisis tersebut melalui Multi Criteria Evaluation (MCE), proses perbandingan skala kepentingan antar parameter, pembobotan dan penilaian parameter, analisis rasio konsistensi (CR), analisis weighted sum, dan analisis sensitivitas. Hasil keluaran dari penelitian ini adalah peta zona potensi air tanah yang akan dibandingkan dengan data sumur. Hasil menunjukan zona potensi air tanah tinggi, sedang, dan rendah masing-masing luasnya 85%, 14%, 1% daerah penelitian dengan akurasi data sumur 11 dari 14 sumur atau 78,57%.

The Government of Indonesia officially approved the establishment of the new capital city, Nusantara on February 15, 2022. This relocation is estimated to result in significant population movement to the new capital and its surrounding satellite cities over the coming years. Such demographic migration will lead to increased population density, thereby increasing the demand for basic necessities, specificly water resources. To address this challenge, comprehensive planning and development of groundwater resources are essential during the construction phase of the new capital based on basin. The new capital is located within the Samarinda-Bontang Groundwater Basin. Prior to initiating basin-based groundwater exploration, it is important to identify zones of groundwater potential. This study employs Geographic Information System (GIS) and the Analytic Hierarchy Process (AHP) methodologies, incorporating seven key parameters: lithology, land use and land cover (LULC), rainfall, soil type, drainage density, lineament density, and slope gradient. The analytical framework includes Multi-Criteria Evaluation (MCE), pairwise comparison of parameter importance, parameter weighting and scoring, consistency ratio (CR) analysis, weighted sum analysis, and sensitivity analysis. The primary output of this research is a groundwater potential zoning map, which is validated using well data. The results indicate that high, medium, and low groundwater potential zones account for 85%, 14%, and 1% of the study area, respectively. Validation using well data shows an accuracy of 11 out of 14 wells (78.57%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Willardy
"Pemerintah Indonesia telah mengesahkan pembentukan Ibu Kota Negara Baru (IKNB) dengan nama Nusantara pada tanggal 15 Februari 2022. Perpindahan ibukota ini nantinya berdampak pada perpindahan penduduk yang masif baik ke ibukota baru dan kota-kota penyangganya dalam beberapa tahun kedepan. Perpindahan penduduk mengakibatkan pertambahan penduduk yang berdampak pada peningkatan kebutuhan hidup terutama kebutuhan air. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan perencanaan dan pengembangan air tanah yang matang selama pembangunan ibukota baru berbasis cekungan. Ibukota baru termasuk dalam daerah Cekungan Air Tanah (CAT) Samarinda-Bontang. Sebelum memulai eksplorasi air tanah berbasis cekungan, identifikasi zona potensi air tanah harus dilakukan. Pengidentifikasian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan 7 parameter yaitu litologi, penggunaan dan tutupan lahan (LULC), curah hujan, jenis tanah, densitas drainase, kepadatan kelurusan, kemiringan lereng. Analisis tersebut melalui Multi Criteria Evaluation (MCE), proses perbandingan skala kepentingan antar parameter, pembobotan dan penilaian parameter, analisis rasio konsistensi (CR), analisis weighted sum, dan analisis sensitivitas. Hasil keluaran dari penelitian ini adalah peta zona potensi air tanah yang akan dibandingkan dengan data sumur. Hasil menunjukan zona potensi air tanah tinggi, sedang, dan rendah masing-masing luasnya 85%, 14%, 1% daerah penelitian dengan akurasi data sumur 11 dari 14 sumur atau 78,57%.

The Government of Indonesia officially approved the establishment of the new capital city, Nusantara on February 15, 2022. This relocation is estimated to result in significant population movement to the new capital and its surrounding satellite cities over the coming years. Such demographic migration will lead to increased population density, thereby increasing the demand for basic necessities, specificly water resources. To address this challenge, comprehensive planning and development of groundwater resources are essential during the construction phase of the new capital based on basin. The new capital is located within the Samarinda-Bontang Groundwater Basin. Prior to initiating basin-based groundwater exploration, it is important to identify zones of groundwater potential. This study employs Geographic Information System (GIS) and the Analytic Hierarchy Process (AHP) methodologies, incorporating seven key parameters: lithology, land use and land cover (LULC), rainfall, soil type, drainage density, lineament density, and slope gradient. The analytical framework includes Multi-Criteria Evaluation (MCE), pairwise comparison of parameter importance, parameter weighting and scoring, consistency ratio (CR) analysis, weighted sum analysis, and sensitivity analysis. The primary output of this research is a groundwater potential zoning map, which is validated using well data. The results indicate that high, medium, and low groundwater potential zones account for 85%, 14%, and 1% of the study area, respectively. Validation using well data shows an accuracy of 11 out of 14 wells (78.57%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library