Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanan Tribuana
"Sejak diberlakukannya UU 19/1960 dimana ditentukan hanya ada satu kategori perusahaan milik negara pemerintah telah melakukan beberapa langkah restrukturisasi BUMN. Langkah mendasar pertama adalah pengklasifikasian perusahaan negara berdasarkan sifat dan fungsi kegiatanya menjadi Perjan Perum dan Persero yang dituangkan dalam UU 9/1969. Langkah perbaikan berikutnya adalah mengenai Pedoman Penyehatan dan Pengelolaan BUMN yag tertuang dalam Inpres No. 5/1988 dan ditindak lanjuti dengan SK Menkeu No. 740/1989 dan No. 741/1989 mengenai ketentuan-ketentuan peningkatan efisiensi dan produktifitas yang didalamnya termasuk satu sistem evaluasi kinerja.
Sementara itu perbaikan institusional usaha penyediaan tenaga listrik dimulai tahun 1972 dengan terbitnya PP No. 18/1972 tentang perusahaan umum listrik negara. Perbaikan berikutnya terjadi tahun 1994 mengenai perubahan status PLN dari Perum menjadi Persero berdasarkan PP No. 23/1994. Dengan perubahan status tersebut PLN tidak lagi mempunyai tugas pemerintahan tetapi fungsi PLN berubah menjadi menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus meraih keuntungan berdasarkan prinsif pengelolaan perusahaan.
Studi ini mengukur indeks efisiensi teknik dan indeks efisiensi biaya usaha penyediaan tenaga listrik sebelum dan sesudah perubahan status hukum PLN menjadi persero. Pendekatan yang digunakan untuk mengukur indeks efisiensi adalah dengan menguji fungsi produksi maupun fungsi biaya penyediaan tenaga listrik oleh PLN.
Hasil studi menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 10% efisiensi PLN secara teknik memang telah berubah signifikan sedangkan secara biaya tidak ada perbedaan. Diantara faktor yang mempengaruhi indeks efisiensi teknik adalah ukuran unit pembangkit rata-rata faktor kapasitas rasio elektrifikasi dan porsi pembangkit termal.
Selanjutnya efisiensi biaya sangat dipengaruhi oleh harga jual (tarif) listrik rata-rata harga satuan bahan bakar minyak rata-rata dan harga pembelian listrik swasta.
Berdasarkan hasil kajian tersebut maka apabila efisiensi teknik maupun efisiensi biaya PLN ingin lebih ditingkatkan di masa datang hal-hal berikut perlu dilakukan: (i) ukuran unit pembangkit rata-rata (average unit size) perlu diperbesar (ii) faktor kapasitas (capasity factor) perlu dinaikkan (iii) porsi pembangkit termal (thermal generation share) perlu dikurangi (iV) program sosial listrik pedesaan (rasio elektrifikasi) perlu ada pemisahan yang tegas antara misi sosial dan misi bisnis perusahaan (v) harga jual (tarif) listrik perlu disesuaian pada nilai keekonomiannya (Vi) harga pembelian bahan bakar minyak perlu dicari alternatif pasokan dari pasar internasional guna menekan harga pembeliannya yang selama ini dipasok oleh Pertamina (Vi) harga pembelian listrik swasta perlu dinegosiasi ulang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Energy conversion efficiency in the combustion process of diesel motors are influenced by the shape of fuel spray which is injected, high - temperature compression and concentration of oxygen in the air into the cylinder...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chajar Matari Fath Mala
"ABSTRAK
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) industri perbankan pada tahun 2020 mendatang akan menuntut bank-bank untuk bisa melakukan efisiensi agar bisa bersaing dalam pasar perbankan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis
hipotesis industri organisasi yang berlaku untuk melihat kesiapan MEA pada pasar
perbankan ASEAN dengan menggunakan 52 sampel bank terbesar dari masing-masing
bank di ASEAN. Untuk mengukur x-efficiency dan scale efficiency digunakan metode
nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA), kemudian untuk mengukur
konsentrasi digunakan indeks Lerner, setelah itu penentuan hipotesis dilakukan dengan
regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis structure conduct performance
(SCP) berlaku pada bank-bank besar negara Indonesia, Thailand, dan Singapura.
Sementara itu hipotesis relative market power (RMP) berlaku pada bank-bank besar
negara Indonesia dan Filipina. Namun hipotesis efisiensi versi relative efficiency
structure (RES) maupun scale efficiency structure (SES) dan hipotesis quiet life (QL)
sama sekali tidak berlaku pada bank-bank negara ASEAN

ABSTRACT
ASEAN Economic Community (AEC) of the banking industry in 2020 will require
banks to be able to improve efficiency because the competition in banking market will
be going more intense. Therefore, this study aims to identify the type of hyphotesis of
industrial organization which exist in in ASEAN banks to investigate their readiness in
facing AEC. This research uses 52 samples of the largest banks of each country in
ASEAN. To measure x-efficiency and scale efficiency, this research uses Data
Envelopment Analysis (DEA). Meanwhile the concentration is measured by Lerner index. Then, the hypothesis is tested by using panel regression. The results showed that
structure conduct performance (SCP) hypothesis occurred in banking industry of
Indonesia, Thailand, and Singapore. Meanwhile relative market power (RMP)
hypotheses occurred in banking industry of Indonesia and the Philippines. However,
the efficiency structure in version relative efficiency structure (RES), scale efficiency
structure (SES), and the quiet life hypothesis (QL) did not occur in all ASEAN banks."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library