Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat Triharto
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang permasalahan kualitas daya listrik yang terjadi pada sistem kelistrikan pada instalasi nuklir. Penelitian dilakukan pada instalasi kelistikan reaktor nuklir RSG-GAS. Pada penelitian ini dilakukan audit kualitas daya listrik pada instalasi tersebut melalui pengukuran dengan menggunakan alat power quality analyzer. Audit kualitas daya listrik dilakukan untuk memastikan bahwa peralatan-peralatan listrik yang sensitif mendapat pasokan daya listrik yang berkualitas sehingga peralatan tersebut dapat bekerja sesuai desainnya, terutama perangkat-perangkat yang terkait dengan sistem keselamatan. Setelah memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dilakukan analisa data melalui perbandingan dengan spesifikasi serta standar yang berlaku untuk masing-masing sistem yang terkait. Parameter yang dibahas pada tesis ini yaitu variasi tegangan, frekuensi, ketidakseimbangan tegangan, ketidakseimbangan beban, faktor daya dan harmonisa. Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan beberapa temuan antara lain rata-rata tegangan steady state yang diatas 5 serta tingkat harmonisa arus orde ke 5 yang berada di luar batas yang direkomendasikan. Untuk memastikan defence in depth tetap terjaga maka perlu dilakukan mitigasi terhadap temuan yang ada. Teknik mitigasi yang disarankan adalah dengan menyesuaikan tingkat tegangan keluaran trafo dengan penyetelan tap changer, serta pemasangan filter harmonik pada masing masing busbar utama.
This thesis discusses the power quality problems that occur on the electrical system at nuclear installations. The study was conducted on the electricity installation of RSG GAS nuclear reactors. In this research, power quality audit at the plant through measurement using a power quality analyzer tool. Power quality audit performed to ensure that equipment sensitive electrical power supply gets qualified electrician so that the equipment can work according to design, especially the devices associated with safety systems. After obtaining the necessary data and information, to analyze data through comparison with the specifications and standards applicable to each of the related systems. The parameters discussed in this thesis is a variation of voltage, frequency, voltage unbalance, load imbalance, power factor and harmonics. The results of the analysis obtained show some of the findings, among others, the average steady state voltage is above 5 and 5th order harmonic current levels were above the recommended limit. To ensure defense in depth is maintained it is necessary to mitigate the existing findings. Suggested mitigation techniques are to adjust the output voltage level by using the transformer tap changer, and the installation of a harmonic filter at each main busbar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Aulia Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi digital telah menjadikan sistem automatisasi berkembang pesat. Tuntutan efisiensi dalam kegiatan operasi sebuah industri menjadikan sistem automatisasi menjadi bagian yang tidak terpisah dalam kegiatan-kegiatan operasi perusahaan manufaktur. Dalam menjalankan sistem automatisasi sensitifitas peralatan menjadi permasalahan yang sering terjadi dikarenakan kualitas sumber energi yang kurang baik, antara lain energy listrik. Masalah yang timbut yang dapat menyebabkan berhentinya proses produksi adalah turunnya tegangan temporer dibawah 0,9 p.u. Hal ini menyebabkan peralatan-peralatan yang memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi seperti Programming Logic Control (PLC), Adjustable Speed Drive (ASD) dan Komputer (PC) menjadi padam. Namun karena gangguan tersebut temporer (kurang dari 1 detik) maka utilitas tidak merasakan hal tersebut sebagai gangguan, namun pelanggan merasakan sebagai gangguan. Selama tiga tahun terakhir (2017-2019), PLN UP3 Cikokol telah melakukan pengambilan data sampling pada salah satu pelanggan PLN, PT. Toray Politech Jakarta. Berdasarkan hasil evaluasi data kejadian dip pada jaringan listrik menyebabkan bertambahnya Energy Not Sale (ENS) sebesar 653,08 MWh pada pelanggan tersebut. Untuk itu maka dibutuhkan solusi untuk menghilangkan gangguan temporer yang disebabkan oleh dip tegangan. Studi ini akan membandingkan keekonomian antara Battery Energy Storage Sistem (BESS) dan Rotary uninterruptible Power Supply (RUPS). Penerapan kedua peralatan ini membutuhkan investasi yang akan berdampak kepada kenaikan biaya operasi PLN dan pelanggan. Dari hasil kajian dengan melakukan simusasi asumsi Pay Back period yang ditetapkan dalam jangka waktu 5 tahun maka didapat kanaikan Rupiah/kWh jual sebesar sebesar 201 Rp/kWh atau sebesar 17,86%, dan 623 Rp/kWh atau sebesar 55,44%
ABSTRACT
The Development of digital technology has made automation system devices become advance. Efficiancy demands on industrial operation make automation system as one of part that cant be sparated in operational manufacture industry. Sensitivity devices in automatic control system come to one of problem that can be finded, especialy in electrical power source quality. The case that could make problem when voltages drop become less then 0,9 pu, the control device likes Programming Logic Control (PLC), Adjustable Speed Drive (ASD) dan computer (PC) will mal function. In other side, voltage drop less than 1 second will not write as electrical disturbance in PLN, but operational process in customer will be shut-down. In last three years (2017-2019) PLN UP3-Cikokol had captured data from one of customer, PT Toray Politech Jakarta. Base-on data evaluation, dip voltage events in electrical network will make ENS (potensial energy sells) lost up to 653,08 MWh. Therefore it's important to fine the solution from this problem. This study would evaluate the economics between Battery Energy Storage system (BESS) and Rotary Uninterrupted Power Supply (RUPS). Investation cost dan operational cost will be counted and would be finded. By using assumption payback periode 5 years, additional price per kWh would be 201 Rp/kWh (17,86%) and 623 Rp/kWh (55,44%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Faizal Harits
Abstrak :
Suatu sistem tenaga listrik tidak akan terlepas dari adanya gangguan baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Gangguan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kualitas daya sistem. Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik pada sistem distribusi, khususnya perindustrian ialah terjadinya lendutan tegangan. Lendutan Tegangan juga dapat disebabkan adanya pengasutan motor yang berkapasitas besar dalam suatu sistem menyebabkan terjadinya masalah-masalah tertentu pada sistem distribusi tersebut. Kegagalan atau kinerja peralatan yang tidak seharusnya hingga terhentinya kegiatan produksi merupakan beberapa akibat dari Lendutan Tegangan. Sehingga mengakibatkan kerugian yang sangat besar dari sisi ekomomi. Dengan menggunakan PWM-Switched Autotransformator hal tersebut dapat ditanggulangi dengan rentang kompensasi 1.02 -1.03 pu.
An electric power system can?t be separated from the disturbances both internal and external. The disturbances will certainly affect the quality of the power system. The main problem in the power quality in distribution systems , particularly industrial systems is the voltage sag . Voltage Sag also can caused by large motor starting on the distribution power system. Voltage Sag can cause certain problems in the distribution system. Failure or performance of equipment, up to the cessation of production activities are some of the consequences of the Voltage Sag that can resulting in huge losses. By using the PWM - Switched autotransformer, it can be overcome with range of compensation 1.02 ? 1.03 pu.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Ravie Cahyadi
Abstrak :
Stasiun elevated atau biasa disebut stasiun layang mempunyai sistem tenaga listrik dengan catu daya utama 20KiloVolt dengan tegangan nominal sebesar 750volt beserta tegangan fasilitas operasi stasiun sebesar 380volt stasiun laying. Penelitian ini menggunakan metode inspeksi dengan melakukan pengamatan sesuai dengan instruksi kerja dan manual instruksi kajian pemeliharaan prasarana perkeretaapian. Beberapa diidentifikasi terkait dengan permasalahan kualitas daya dengan inspeksi sesuai perkembangan dan manual instruksi yang sesuai. Tujuan utama dari penelitian ini, yaitu Mencegah adanya masalah gangguan tegangan lebih dengan cara merekomendasikan mitigasi risiko dengan metode-metode analisis investigasi dan simulasi menggunakan software Electric Transient and Analysis Program (ETAP) yang dapat membantu evaluasi dan memperkirakan langkah strategis dengan memperhatikan peraturan-peraturan dan acuan standar serta mendeteksi adanya rugi-rugi pada gangguan pola operasi karena gangguan kondisi kualitas daya yang disebabkan lonjakan tegangan lebih pada sistem gardu traksi stasiun dengan metode investigasi dan simulasi menggunakan software Electric Transient and Analysis Program (ETAP). Tegangan lebih ini dilakukan dalam rangka penelitian menjaga pelayanan terhadap publik dan pencegahan kegagalan sistem dengan menggunakan mitigasi risiko serta metode-metode investigasi dan simulasi menggunakan software Electric Transient and Analysis Program (ETAP) yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan, keselamatan, teknis dan ekonomi dengan peraturan-peratuan dan acuan standar. Penelitian ini berupa analisa mitigasi dan menjabarkan rugi-rugi yang berdampak dengan melihat suatu kondisi kualitas daya dan tindak lanjut yang diberikan untuk mencegah adanya tegangan lebih maupun komponen sarana listrik Ligh Rail Vehicle (LRV). Hasil dari penelitian ini berupa dengan rekomendasi, strategi untuk mitigasi risiko dengan analisa risiko, dan kebijakan-kebijakan yang dari adanya permasalahaan kenaikan tegangan yang terekam oleh log SCADA OCC dan relai dengan nilai 893.88 Volt DC. ......Elevated stations or commonly called elevated stations have an electric power system with a main power supply of 0KiloVolt with a nominal voltage of 750volt and a station operating facility voltage of 380volt laying station. This research uses the inspection method by making observations in accordance with work instructions and instruction manuals for railway infrastructure maintenance studies. Some were identified as related to power quality issues with progression-appropriate inspections and appropriate instruction manuals. The main objective of this study is to prevent overvoltage interference problems by recommending risk mitigation with investigative and simulation analysis methods using Electric Transient and Analysis Program(ETAP) software that can help evaluate and estimate strategic steps by paying attention to regulations and standard references and detecting losses in operating pattern disturbances due to disruptions in power quality conditions caused overvoltage surges in the station traction substation system by investigation and simulation methods using Electric Transient and Analysis Program (ETAP) software. This overvoltage is carried out in the context of research on maintaining services to the public and preventing system failures by using risk mitigation and investigation and simulation methods using Electric Transient and Analysis Program (ETAP) software that pays attention to environmental, safety, technical and economic aspects with regulations and standard references. This research is in the form of mitigation analysis and describes the losses that have an impact by looking at a power quality condition and the followup provided to prevent overvoltage and components of Ligh Rail Vehicle (LRV) electric facilities. The results of this study are in the form of recommendations, strategies for risk mitigation with risk analysis, and policies from voltage increase problems recorded by SCADA OCC logs and relays with a value of 893.88 Volt DC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Keng-Weng Lao
Abstrak :
This book offers a brief review of and investigations into the power quality problem in the new technology of co-phase high-speed traction power supplies, which benefits for higher locomotive speed. In addition, it presents detailed design procedures and discusses the chief concerns in connection with a newly proposed solution: compensation in co-phase traction power using a co-phase railway hybrid power quality conditioner (Railway HPQC). Further, it provides essential information on the modeling of power quality in co-phase, high-speed traction power supplies, and on power quality compensation algorithm derivations. Lastly, it delineates the design of railway HPQC and analyzes the effect of different parameters on its performance to accommodate different priorities. All design is supported by simulations and the results of experimental verification.
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20501250
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nayusrizal N
Abstrak :
ABSTRAK

Suatu peralatan listrik yang juga menyerap energi reaktif disamping mengkonsumsi energi aktif akan mengakibatkan penurunan faktor daya. Penelitian ini ditujukan untuk mendesain skema penalti energi reaktif yang tepat melalui analisis dampak faktor daya rendah terhadap sistem ketenagalistrikan, khususnya pada sistem distribusi sesuai dengan studi kasus yang dilakukan di PT PLN (Persero) UP3 Marunda. Metodologi penelitian diawali dengan pengambilan data dan perhitungan, analisis tarif listrik existing dan mendesain berbagai skema tarif baru, analisis perbaikan faktor daya, analisis teknis dan ekonomi. Dari data pemakaian energi 272 pelanggan PLN Marunda tahun 2018 diketahui faktor daya rata-rata bervariasi dari 0,45 hingga mendekati 1,0. Selanjutnya diciptakan dua desain skema tarif baru dengan mengacu pada ketentuan tarif listrik di berbagai negara maju dan standar internasional. Pada skema-1 yang dinamakan fixed rate, batasan faktor daya dirubah menjadi 0,90, sedangkan skema-2 menerapkan pemberian insentif dan pengenaan penalti secara progresif. Hasil analisis menunjukkan rugi-rugi jaringan sebesar 0,19% dan jatuh tegangan sebesar 0,36% antara titik kirim dengan titik terima. Penggunaan kapasitor berhasil menurunkan rugi-rugi jaringan 21,5% dan jatuh tegangan 11,4% dari nilai sebelumnya. Hasil analisis ekonomi menunjukkan perbaikan faktor daya tersebut laik direalisasikan. Apabila direalisasikan di PLN Marunda, penurunan emisi CO2 tahun 2018 mencapai 3.748 ton.


ABSTRACT


An electrical equipment that also absorbs reactive energy in addition to consuming active energy will result in a decrease of power factor. This study aimed to design the right scheme of reactive energy penalties through analysis the impact of low power factors on the electricity system, particularly in the distribution system in accordance with a case study conducted at PT PLN (Persero) UP3 Marunda. The research methodology begins with data collection and calculation, analysis of existing electricity tariffs and designing various new tariff schemes, analysis of power factor improvement, technical and economic analysis. From the energy consumption data of 272 PLN Marunda customers in 2018 it is known that the average power factor varies from 0.45 to close to 1.0. Furthermore, two new tariff scheme designs were created with reference to the electricity tariff provisions in various developed countries and international standards. In scheme-1 called fixed rate the power factor limit is changed to 0.90, while scheme-2 applies incentives and progressive penalties. The analysis shows power losses about 0.19% and a voltage drop of 0.36% between the sending point and receiving point. The use of capacitors also succeeded in reducing power losses by 21.5% and voltage drops by 11.4% from the values before. The results of economic analysis show that the power factor correction is worth realizing. If realized in PLN Marunda, the reduction of CO2 emissions in 2018 could reach 3,748 tons.

2019
T54031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Ajisaka
Abstrak :
Labelisasi energi pada peralatan rumah tangga semakin dirasakan penting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan penghematan energi, sehubungan dengan semakin tingginya harga energi listrik akhir-akhir ini. Saat ini lampu LED Light Emitting Diode telah banyak digunakan sebagai pengganti lampu konvensional sebelumnya, seperti lampu compact- fluorescent CFL dan lampu pijar, dan merupakan solusi dalam menghemat listrik, karena konsumsi energinya yang rendah. Namun demikian lampu LED termasuk jenis beban non linier yang dapat menimbulkan distorsi harmonik pada sistem tenaga listrik. Penggunaan lampu LED yang semakin meningkat dan terpasang dalam jumlah besar pada sistem tenaga listrik dapat meningkatkan distorsi harmonik yang cukup signifikan pada sistem tersebut. Sampai saat ini belum adanya aturan atau panduan teknis mengenai labelisasi dan pengelompokannya, maka penelitian ini bertujuan mengelompokkan lampu LED melalui pengukuran parameter tingkat efikasi dan kualitas daya, meliputi faktor daya PF dan harmonik THD-i yang dihasilkan dan dikelompokan berdasarkan efikasi dan kualitas daya. Sampel lampu LED yang diuji berjumlah 64 buah mulai dari daya pengenal 2 - 13 watt, mengikuti prosedur uji SNI IEC 62612:2016. Tanda pelabelan efisiensi energi 1 menggunakan tanda bintang berwarna kuning untuk peringkat efikasi. Tanda pelabelan efisiensi energi 2 menggunakan tanda bintang berwarna biru untuk peringkat kualitas daya. Hasil pengujian dikelompokkan dalam pelabelan lampu LED berdasarkan jumlah gambar bintang yang terdiri dari bintang 1, 2, 3 dan 4. Hasil pengujian dan pengelompokkan menunjukkan tingkat efikasi lampu LED sebesar 85 dari jumlah populasi lampu yang diuji berada pada kisaran nilai efikasi 63-104 lm/W, tingkat faktor daya 0.21-0.86, dan nilai THD-i 33-189 . Sebagai bagian dari pemahaman masyarakat tentang penghematan energi, diperkirakan penggunaan pelabelan lampu LED akan berkontribusi pada penghematan energi sebesar 18 GWh. ......Labeling of household appliances in terms of energy consumption has been considered as one of the efforts to increase people awareness on energy saving. Recently, light emitting diode LED lamps have been widely utilized for lighting, replacing the conventional compact fluorescent and incandescent lamps, due to its low energy consumption. Because LED lamps work with switching procedures, it may produce distortion to the electrical power system. Furthermore, so far there are no rule or technical guidelines in Indonesia on labeling and grouping of the LED lamps. This study firstly aimed at classifying the LED lamps through measuring the level of efficacy and power quality parameters, including power factor PF and total harmonic distortion of current THD I generated by LED lamps and grouped it based on efficacy and power quality. A numerous test of 2 13 W LED lamps was performed, following the procedure of Indonesian national standard SNI that adopted IEC 62612 2016. We employed the blue stars to indicate efficacy and yellow stars to indicate power quality level, respectively. The results were then grouped for labeling using the number of stars 1, 2, 3 and 4. We found that the efficacy level of the most measured LED lamps 85 was in the range 63 ndash 104 lm W with PF and THD I of 0.21 0.86 and 33 189, respectively. As part of improved society understanding on energy saving, we predicted the labeling of the LED lamps will contribute to the energy saving of 18 GWh.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan rangkaian elektronika daya berupa inverter dan switched mode power supplies (SMPS) yang memiliki frekuensi pensaklaran pada frekuensi tinggi memberikan dampak pada munculnya gangguan pada frekuensi tinggi. Berkembangnya teknologi rangkaian elektronika daya tersebut juga mulai banyak digunakan pada peralatan rumah tangga modern dan ramah lingkungan, serta mulai meningkatnya penelitian mengenai peralatan rumah tangga dan sistem PLTS yang menghasilkan gangguan atau disturbansi pada frekuensi tinggi yaitu pada rentang 9-150 kHz, merupakan dasar penulis melakukan penelitian mengenai analisis karakteristik disturbansi dan perilaku disturbansi yang dihasilkan oleh beberapa peralatan rumah tangga pada rentang frekuensi 9-150 kHz di sistem PLTS on-grid. Pengukuran dilakukan di ruangan EPES gedung MRPQ fakultas Teknik UI, dengan menggunakan solar inverter sunny boy yang termasuk jenis inverter pada sistem PLTS on-grid. Untuk mengkonfirmasi daya yang digunakan pada peralatan atau beban digunakan Power Quality Analyzer, dan untuk pengukuran disturbansi menggunakan picoscope, yang hasil pengukurannya diolah menjadi domain frekuensi untuk mempernudah Analisis. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pada beban atau peralatan rumah tangga menghasilkan disturbansi yang cukup tinggi, serta variasi pada penggunaan daya dan kombinasi peralatan pada sistem yang sama juga mempengaruhi nilai dari disturabansi dan perubahan frekuensi pada disturbansi tersebut.
ABSTRACT
Power electronic circuits usage such as of inverters and switched-mode power supplies (SMPS), which have switching frequencies at high frequencies, have an impact on the appearance of disturbance at high frequencies. Development of power electronic circuit technology has also begun to be widely used in modern household appliances, as well as increasing research on household appliances and PV system that produce disturbances in range of 9-150 kHz, with this base, the author conducted research on the analysis of the characteristics of disturbances and behavior of the disturbances produced by household appliances in the frequency range of 9-150 kHz in on-grid PV system. Measurements were made in the EPES room of MRPQ building at Faculty of Engineering UI, using a sunny boy solar inverter which is an inverter type on the on-grid PV system. To confirm the power used in the equipment or load the Power Quality Analyzer is used, and for disturbances using a picoscope, measurement results are processed into a frequency domain to facilitate analysis. This study results indicate that household equipment generates disturbances, and variations in power usage and equipment combinations in the same system also affect the value of the disturbances and frequency changes in the disturbances.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>