Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Identification of some chemicals weapons in the water and organic sample has been carried out during 21th proficiency testing conducted by OPCW (Organisation prohibition of chemical weapon)"
JSTA 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soul-Si: Sidae Kosi Kihoek, 2014
KOR 495.71 TOP II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
"ABSTRAK
PT. X sebagai suatu perusahaan industri yang rnengolah dan memproduksi ban-ban kendaraan, menempatkan unsur manusia. sebagai faktor utama dalam pengelolaan perusahaan. Karyawan I sebagai pelaksana pekerjaan, perlu mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan dirinya, baik untuk karir ataupun kehidupan pribadinya. Untuk itu Penilaian Kecakapan. Pegawai yang dilaksanakan oleh PT.X, adalah untuk membantu perusahaan dalam mengenali kebutuhan-kebutuhan akan pengembangan setiap karyawan berkenaan dengan peran dan fungsinya masing-masing. Dengan penilaian kecakapan, perusahaan akan mempunyai data-data yang lengkap mengenai prestasi karyawannya, dan akan dapat rnengambil keputusan yang tepat dan cepat mengenai persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kepegawaian. Tujuannya adalah untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik pada masa yang akan datang, jika mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Dalam Pelaksanaan Penilaian Kecakapan Pegawai di PT.X; maka prosedur pelaksanaan meliputi bagaimana panitia penilai dan Penilai melakukan penilaian· terhadap karyawan. Kemudian pengolahan hasil penilaian yang terdiri dari beberapa tahap, dan terakhir adalah keputusan atas hasil penilaian yang melibatkan para pimpinan perusahaan. Karena dalam keputusan akhir, akan ditetapkan, apakah seorang karyawan akan dinaikkan gajinya, di promosikan, diberikan training/latihan bahkan dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja. Untuk melihat bagaimana pelaksanaan penilaian kecakapan pegawai dan keputusan atas hasil penilaian, maka untuk memperoleh data-data tersebut dilakukan penelitian yaitu dengan mengisi daftar pertanyaan bagi karyawan PT X yang mempunyai masa kerja 10 tahun atau lebih dari 10 tahun, dimana ada 60 orang karyawan yang menjadi sampel dari penelitian ini. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan Penilaian Kecakapan Pegawai pada periode penilaian tahun 1988, dan pembahasan tentang hasil penilaian, dipakai hasil penilaian dari period~ penilaian tahun 1987. Dari· ha~il penelitian diketahui bahwa · seluruh karyawan PT X· harus melaksanakan I Penilaian Kecakapan Pegawai, karena berpengaruh besar terhadap perkembangan karirnya. Dari analisa hasil penilaian diketahui bahwa seluruh karyawan mengalami kenaikan gaji, 61, 67% pernah mengalami promosi 25% diberikan kesempatan Training/latihan dan 16,67% dipanggil karena hasil penilaian yang buruk. Untuk tanggapan karyawan tentang pelaksanaan penilaian, 96, 67% menyatakan adil dan cukup adil, sehingga unsur obyektifitas dan keadilan yang merupakan prinsip utama dalam pelaksanaan penilaian di PT. X dikatakan telah di tegakkan oleh para Penilai. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksana Penilaian Kecakapan Pegawai pada PT.X dijalankan sesuai dengan pola dan program baku. yang telah ditetapkan perusahaan, maupun harapan para karyawan, dimana prestasi dan peningkatan karir benar-benar didasarkan kepada hasil peni laian kecakapan. Sehinga memberikan hasil yang positif, baik terhadap perusahaan maupun karyawan itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Clevelyn Ikralia Divine
"[ABSTRAK
Kemahiran berbicara adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa semasa belajar di universitas. Pada kenyataannya, beberapa studi menunjukkan bahwa kemahiran berbicara mahasiswa masih dipertanyakan karena kurangnya motivasi dalam belajar yang berakibat pada ketidakpercayaan diri untuk mempraktekkannya sehari-hari. Studi ini akan berfokus pada orientasi mahasiswa UI tingkat akhir yang dapat dikategorikan menjadi instrumental dan integratif dalam korelasinya kepada kemahiran berbicara. Data menunjukkan bahwa mayoritas dari partisipan cenderung memiliki orientasi instrumental daripada integratif. Data juga menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara orientasi mahasiswa dengan kemahiran berbicara dalam bahasa Inggris.

ABSTRACT
Students? speaking proficiency is one of the competencies that should be acquired throughout their study in university. Regrettably, studies show that students? speaking skill is still questionable due to their lack of motivation that makes them hesitate to practice more. This study will focus on UI sophomore students? orientation which can be distinguished to instrumental and integrative in correlation to their speaking proficiency. It is found that the majority of the participants tend to have instrumental rather than integrative orientation and high motivational level in learning. Positive correlation is also found between students? orientation and their speaking proficiency., Students’ speaking proficiency is one of the competencies that should be acquired throughout their study in university. Regrettably, studies show that students’ speaking skill is still questionable due to their lack of motivation that makes them hesitate to practice more. This study will focus on UI sophomore students’ orientation which can be distinguished to instrumental and integrative in correlation to their speaking proficiency. It is found that the majority of the participants tend to have instrumental rather than integrative orientation and high motivational level in learning. Positive correlation is also found between students’ orientation and their speaking proficiency.]"
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Seo, Gyeong-Sook
Seoul: Bakijeong, 2011
KOR 495.71 SEO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Guo, Jia
Beijing: Beijing yu yan wen hua da xue, 1995
R SIN 495.107 GUO z III (2)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Angela R. Sutanto-Pekerti
"Penelitian ini berusaha menjawab masalah kendala membaca bahan berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua (L2) pada para sarjana Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama (L1). Kendala membaca diteliti melalui efektivitas-efisiensi atau EE baca yang diukur dalam dua komponen membaca yang utama yaitu: kecepatan dan pemahaman membaca. EE baca dipahami dalam kaitannya dengan kecakapan membaca dan kemahiran bahasa. Alih keterampilan lintas bahasa dalam membaca yang terkait dalam masalah penelitian ini ditinjau dari dampak pelatihan membaca efektif-efisien (BEE) dalam bahasa Indonesia terhadap kecakapan membaca dalam bahasa Inggris.
Kaitan antara kecakapan membaca, kemahiran bahasa dan EE baca dicoba dijelaskan dengan landasan teori pemerolehan bahasa, kemampuan komunikatif dan teori-teori psikologi membaca yang kognitif. Dari berbagai kajian mengenai kemampuan bahasa sebagai kemampuan komunikatif disimpulkan bahwa kecakapan membaca berbeda dengan kemahiran bahasa. Ternyata juga bahwa antara kecakapan membaca dan kemahiran bahasa ada kaitan yang simbiotik. Haluan pembelajaran yang kognitif mempertahankan faktor bawaan yang khas manusia pada bahasa dalam sistem kesanggupan intelektual yang luas dan menempatkan unsur-unsur pokok bahasa dalam ranah belajar. Membaca dijelaskan sebagai pelaksanaan beberapa proses membaca yang ditentukan oleh keefisienan distribusi sumber daya olah yang terbatas. Penggunaan sumber daya olah secara efisien untuk proses mental yang kompleks seperti membaca dapat dilaksanakan bila sejumlah komponen membaca bekerja sama secara otomatis. Kerja sama komponen membaca secara otomatis dapat diciptakan dengan pengulangan melalui pelatihan dan peningkatan kesadaran metakognitif akan strategi membaca yang efektif dan efisien.
Pemahaman teoretis ini membuahkan perkiraan berikut: EE baca dalam L1 dan EE baca L2 dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan BEE dalam L1. Perkiraan ini secara rinci dirumuskan dalam 10 hipotesis. Kesepuluh hipotesis ini kemudian diuji secara empirik dengan rancangan kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol-eksperimental yang diberi prates dan pascates. Kelompok percontoh penelitian terdiri atas 113 sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Pelatihan BEE diberikan sebagai perlakuan dalam eksperimen. Pelatihan BEE ini dilaksanakan di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, di Jakarta, selama delapan minggu.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa: (a) pelatihan BEE dalam bahasa Indonesia meningkatkan EE baca dalam bahan berbahasa Indonesia dan EE baca bahan berbahasa Inggris; (b) peningkatan EE baca tidak disertai peningkatan kemahiran bahasa; hal ini menunjukkan bahwa kecakapan membaca memang berbeda dengan kemahiran bahasa; (c) meningkatnya EE baca bahan berbahasa Indonesia dan EE baca bahan berbahasa Inggris disertai dengan peningkatan kesadaran metakognitif mengenai strategi BEE bahan berbahasa Indonesia dan strategi baca bahan berbahasa Inggris.
Hasil penelitian ini membawa kesimpulan berikut: Pertama, kendala membaca bahan berbahasa Inggris sebagai L2 bagi sarjana Indonesia yang mempunyai kemahiran L2 yang terbatas dapat diatasi dengan pelatihan BEE dalam bahasa Indonesia sebagai L1. Kedua, kendala membaca bahan berbahasa Inggris pada orang yang mempunyai kemahiran bahasa Inggris yang terbatas antara lain berkaitan dengan terbatasnya kecakapan membaca dalam Ll. Oleh karena itu pelatihan yang semata-mata meningkatkan kecakapan membaca L1 dapat meningkatkan EE baca L1 maupun EE baca L2. Ketiga, pelatihan kesadaran metakognitif mengenai penggunaan strategi BEE dalam bahan berbahasa Indonesia ternyata berhasil mempolakan kegiatan membaca yang interaktif yang secara seimbang menggunakan strategi baca global dan strategi baca rinci sesuai dengan tujuan membaca. Perubahan yang terjadi lebih nyata pada kegiatan membaca bahan berbahasa Inggris daripada pada kegiatan membaca bahan berbahasa Indonesia. Kecakapan BEE ternyata menambah kepercayaan diri pembaca dalam menghadapi bahan berbahasa Indonesia dan Inggris. Keempat, penelitian ini memberikan data yang mendukung pemikiran kognitif dalam psikologi membaca.
Kesimpulan yang dikemukakan di atas menunjukkan beberapa implikasi. Pertama, penguasaan BEE memberi akses yang lebih besar pada kumpulan pengetahuan dan informasi yang terhimpun dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kedua, jadi penguasaan kecakapan BEE dalam bahasa Indonesia akan mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Mengingat pentingnya penguasaan kecakapan BEE terhadap pengembangan diri dan ilmu pengetahuan antara lain disarankan: a) kecakapan BEE diajarkan sedini mungkin pada anak di dalam jenjang pendidikan prasekolah, sekolah, maupun pada orang dewasa di luar sekolah; b) agar penelitian tentang proses-proses psikologis dalam membaca lebih didalami dengan pendekatan yang kognitif.

This research attempts to address the problem of reading English as a second language (L2) in Indonesian graduates whose first language (L1) are bahasa Indonesia. The reading problems were assessed through their reading effectiveness and efficiency, which was measured in the two important components of reading: speed and comprehension. The transfer of reading ability across languages involved in the research problem was investigated through the effect of training effective and efficient reading in Indonesian as L1 on reading English as L2.
Relationships among reading ability, language proficiency, and reading effectiveness and efficiency are explained according to the language acquisition theory, communicative competence and the cognitive theories of reading. Numerous studies about language competence suggest that as a communicative competence language proficiency is different from reading ability. Research concluded that there is a symbiotic relationship between language skill and reading ability. The cognitive learning approach retains the innate species-specific factor of language as a system of broad intellectual potentialities and places the substantive aspects of language in the domain of learning. Reading is proposed as the execution of reading processes limited by the efficient operation of the limited capacity processing system. The efficient utilization of the processing resources for a complex mental process such as reading can be accomplished when a number of reading components interact automatically. The automatic interaction among those components may be achieved through training and the increased metacognitive awareness of effective and efficient reading strategies.
This theoretical understanding of reading produces the following assumption: Effectiveness and efficiency of reading in L1 and L2 may be increased by providing training in effective and efficient reading in Ll. This assumption was elaborated into ten hypotheses. These hypotheses were empirically tested with a pretest-posttest quasi-experimental design using a control and an experimental group. The experiment utilized 113 graduates of various disciplines. The experimental group received treatment in effective and efficient reading in bahasa Indonesia. The training was provided as part of a graduate management program at the Institute for Management Education and Development in Jakarta. The training consisted of 16 ninety-minute sessions over the period of eight weeks.
The results indicate that: (a). Training in effective and efficient reading in bahasa Indonesia increases reading effectiveness and efficiency in both English and Indonesian; (b) increase in reading effectiveness and efficiency is not accompanied by improvement in language proficiency, thus indicating that reading ability is distinct from language proficiency; (c) increase in reading effectiveness and efficiency in English and Indonesian is accompanied by the increase in metacognitive awareness of reading strategies for English and Indonesian texts.
The results of this study produce the following conclusions: First, problems of reading in English as L2 for Indonesian graduates with limited proficiency in English may be surmounted by providing training in effective and efficient reading in bahasa Indonesia as L1. Second, a problem of reading in English as L2 for people with limited proficiency in English is partially explained by deficiencies in reading in L1. Hence, training which improves reading ability in L1 can improve reading effectiveness and efficiency in L2. Third, training in increasing metacognitive awareness of effective and efficient reading strategies is effective in providing patterns for a balanced interactive processing of top-down and bottom-up reading strategies. In addition, effective and efficient reading also increased the subjects' confidence in reading Indonesian and English texts.
These conclusions contain the following implications: First, mastery of effective and efficient reading ability provides greater access to the body of knowledge and information written in Indonesian and English. Second, thus this mastery also enhances the learning of Indonesian and English.
Finally, it is recommended that a) more research should be done on the psychological processes of reading based on the cognitive theories of reading; b) training for effective and efficient reading should be provided as early as possible in the primary and pre-school, as well as in adult schools."
1993
D352
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>