Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Rian Indra Eftritianto
"Perkembangan museum di Provinsi Jambi dapat dikatakan sangat lamban dan memprihatinkan dalam kreativitas di bidang program publik, padahal museum adalah tempat pembelajaran dan sumber informasi yang menyimpan beragam warisan dan sejarah yang perlu dikomunikasikan melalui program publik khususnya Jambi. Museum memiliki potensi untuk kemajuan dan perkembangan bangsa ini karena menjadi jembatan antara berbagai kepentingan, serta informasi yang dapat mendidik. Selain potensi yang dimiliki museum berupa koleksi, lokasi strategis, ruangan aula, dan halaman museum yang luas, penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan dan pengemasan program publiknya. Namun, program publik yang ada pun masih bersifat umum dan belum memaksimalkan peran museum untuk masyarakat. Program-program publik museum yang telah dilaksanakan belum menunjukkan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam bentuk partisipasi program publik. Keterlibatan masyarakat masih berupa peserta bukan sebagai mitra yang turut merencanakan program yang akan dilaksanakan. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak Museum perjuangan rakyat Jambi dalam pengembangan sebuah program publik yang diharapkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dikalangan masyarakat Jambi. Sedangkan, metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa proses pengembangan program publik harus melakukan beberapa tahap untuk bisa menghasilkan program publik yang baik, serta peran dalam koleksi yang akan disampaikan, yaitu 1) menghasilkan ide, 2) menetapkan ide dasar, 3) cura ide (Brainstorming), 4) menguji dan membuat sketsa ide, 5) pelemparan (Pitching) Ide, 6) pemilihan dan penetapan ide. Selain itu, keterlibatan partisipasi harus dilibatkan dalam program publik di Museum Perjuangan Rakyat Jambi, di mana partisipasi atau peran masyarakat pada museum diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015. Dengan demikian, dalam pengembangan museum harus melakukan sebuah kolaborasi dengan mitra yang melakukan kerja sama di museum.
......The development of museums in Jambi Province can be said to be very slow and concerning in terms of creativity in the field of public programs, even though museums are places of learning and sources of information that store various heritages and histories that need to be communicated through public programs, especially Jambi. Museums have the potential for the progress and development of this nation because they are a bridge between various interests, as well as information that can educate. In addition to the museum's potential in the form of collections, strategic locations, hall rooms, and a large museum courtyard, it is important to note the management and packaging of its public programs. However, the existing public programs are still general in nature and have not maximized the role of the museum for the community. Museum public programs that have been implemented have not shown active community involvement in the form of public program participation. Community involvement is still in the form of participants not as partners who participate in planning the program to be implemented. Thus, the purpose of this research is to provide input to the Jambi people's struggle Museum in developing a public program that is expected to bring out a sense of nationalism among the people of Jambi. Meanwhile, this research method uses qualitative methods. From the results of this study it is known that the process of developing a public program must carry out several stages to be able to produce a good public program, as well as its role in the collection to be submitted, namely 1) generating ideas, 2) establishing basic ideas, 3) curating ideas(Brainstorming), 4) testing and sketching ideas, 5) pitching(Pitching) Idea, 6) selection and determination of ideas. In addition, the involvement of participants must be involved in public programs at the Jambi People's Struggle Museum, where participation or the role of the community in the museum is regulated in Government Regulation (PP) Number 66 of 2015. Thus, in developing the museum must carry out a collaboration with partners who carry out cooperation in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawaty
"Tesis ini membahas mengenai Tata Pamer dan Program Publik yang dilakukan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kajian penelitian ini memperlihatkan apakah nilai-nilai yang terkandung di gedung yang berada di Jalan Imam Bonjol ini sudah muncul dalam tata pamer dan program publiknya. Selain itu untuk mengetahui apakah Museum Perumusan Naskah Proklamasi sudah sesuai dengan konsep new museum.
Dari hasil penelitian ini maka perlu adanya subject matter discipline dan kerjasama dengan berbagai pihak sehingga museum sesuai dengan konsep new museum dan nasionalisme juga tercermin dalam tata pamer dan program publik museum.

This research focuses on exhibition and public program at Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Nationalism in Exhibition and Public Program at Formulation of Proclamation Text Museum). The study is using qualitative approach. This research shows whether the values contained in this historic house, at Jalan Imam Bonjol, appear in the exhibition and public program. Furthermore, this research also studies whether the museum has applied the concept of new museology.
As a result, the museum needs to apply some subject disciplines and to have some cooperation with others outside the museum in order to make the museum in accordance with the concept of new museology. Besides, it makes the nationalism values appear in the exhibition and public program."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Kusumawardani Wijayanti
"Tesis ini membahas tentang unsur komunikasi dan pemasaran sebagai salah satu bagian dari fungsi museum untuk menyampaikan pesan melalui berbagai program publik museum.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan variabel komunikasi dalam pengelolaan museum. Di dalam perkembangan museum, upaya untuk mengkomunikasikan keberadaan museum dan koleksi dengan pesan yang terkandung di dalamnya yang selama ini telah dilakukan oleh museum kepada masyarakat masih terbentur oleh adanya beragam aturan yang malah membatasi ruang gerak dan kebebasan untuk menjalankan fungsi dari museum itu sendiri. Aturan-aturan termasuk penyediaan anggaran juga sering menghambat pengelolaan museum sebagai media komunikasi kepada masyarakat.
Disinilah strategi marketing komunikasi diperlukan agar museum dapat menjalankan programnya dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima masyarakat luas. Ketepatan strategi dibutuhkan oleh museum untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam hal ini dukungan ditujukan untuk bersinergi dengan perusahaan yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR).Program CSR dipilih karena program ini memiliki beberapa kesamaan dengan museum yaitu pendidikan, sosial dan budaya. Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa program publik yang direncanakan. Strategi dijabarkan dalam sebuah perencanaan program publik agar museum bisa bersinergi dengan berbagai kepentingan dengan tujuan melakukan edukasi terhadap masyarakat.
......
This thesis discusses the elements of communications and marketing as one part of the museum function to deliver a message through a variety of public programs museum. This is a qualitative descriptive study with a variable approach of communications in the management of museum. In the development of the museum, an attempt to communicate the existence of museums and collections of the message contained in it that had been undertaken by the museum to the public was still hit by a variety of rules that actually limit the space and freedom to carry out the functions of the museum itself. The rules include the provision of budget is also often hamper the management of museum as a medium of communication to the public.
This is where marketing communication strategy is needed in order to run the program, museum and the message delivered can be accepted by the public. Accuracy of the strategy is required by the museum to get support from all parties in this case the support for the companies that have synergies with its Corporate Social Responsibility (CSR). CSR programs are selected since this program has some similarities with the museum such as education, social and cultural. SWOT analysis is used to analyze public programs which are planned. Strategy is outlined in a public program planning so that the museum can synergize with various interests in order to educate the public."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Kundar Setiadi
"Tesis ini membahas program edukasi yang tepat di Dunia Serangga Taman Mini "Indonesia Indah" (DS-TMII) yang dibangun tahun 1993 agar diterima oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan dari observasi penelitian yang dilakukan dilakukan di DS-TMII nampak bahwa tema tata pamer yakni serangga merugikan, serangga menguntungkan, dan serangga yang merugikan tetapi juga menguntungkan, selain itu ruang khusus yang diperuntukkan bagi hasil penelitian tentang serangga juga belum ada. Tidak ada tema dan ruang yang menyajikan hasil penelitian menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehidupan serangga. DS-TMII berupaya menyajikan melalui program edukasi.Tesis ini membahas program edukasi pengetahuan tentang serangga di DS-TMII dilakukan melalui program publik.
Model pembelajaran yang tepat dilakukan di DS-TMII adalah model pembelajaran discovery. Sementara itu program yang tepat dalam rangka mengedukasi pengetahuan tetang serangga antara lain:
(1). Program publik Jasa Pelayanan Entomologi (JAPENT)
(2). Program publik Insect Adventure Camp (IAC)
(3). Program publik Fauna Adventure Camp (FAC)
(4). Program publik museum masuk sekolah
......
This thesis discusses the appropriate education program in the Insect World Taman Mini "Indonesia Indah" (DS-TMII) were built in 1993 in order to be accepted by the student, students, and community. This study used a qualitative approach, and from observations made ​​in studies conducted DS-TMII seems that the theme of the exhibition layout harmful insects, beneficial insects, and harmful insects but also beneficial, but it is a special space dedicated to research on insects has not there. There is no theme and space which presents the results of the study led to a lack of public knowledge about the life of insects. DS-TMII edukasi.Tesis trying to present through this program addresses the educational program of knowledge about insects in DS-TMII publik.
Model done through appropriate learning programs conducted in DS-TMII is a model of discovery learning. While the right program in order to educate the neighbor knowledge of insects, among others:
(1). Public programs Entomology Service Provider (JAPENT)
(2). Public programs Insect Adventure Camp (IAC)
(3). Public programs Fauna Adventure Camp (FAC)
(4). Museum public programs in school"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rodiani Ekaningsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengembangan edukasi di Museum Negeri
Provinsi Banten melalui Pameran Temporer Partisipatori dan Program Publik
dalam membentuk pemahaman pengunjung dan masyarakat mengenai
keberagaman budaya dan masyarakat yang berasal dari latar belakang yang
berbeda.
Museum adalah lembaga edukasi non-formal dan memiliki peranan dasar
yakni sebagai lembaga Pendidikan. Dengan demikian museum memiliki
keterkaitan secara langsung sebagai sumber daya pendidikan yang menampilkan
kekhasan daerah bagi masyarakat setempat.
Dengan menggunakan konsep New Museum melalui pendekatan
partisipatori serta dilengkapi model pembelajaran active learning, penelitian ini
berusaha untuk mengembangkan edukasi melalui pameran temporer partisipatori
dan program publik yang bisa diterapkan di Museum Negeri Provinsi Banten guna
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman pengunjung dan
masyarakat.
Masukan dan saran juga disampaikan melalui penelitian tesis ini kepada
pihak pengelola museum untuk mengembangkan program-program edukasi yang
lebih bervariatif, inovatif, menyenangkan dan bermanfaat bagi pengunjung dan
masyarakat serta mengoptimalkan dan memaksimalkan peran, fungsi dan
tanggungjawab Museum Negeri Provinsi Banten sebagai lembaga edukasi non
formal di masyarakat baik di masa kini dan masa yang akan datang.

ABSTRACT
This thesis discusses the Development of Education at the Banten Province
Museum through the Participatory Temporary Exhibition and the public program
on the diversity of cultures and communities that come from different
backgrounds.
Museum is a non-formal education institution and has a basic role as an
educational institution. Thus the museum has direct relevance as an educational
resource that displays regional peculiarities for the community.
By using New Museum concept with participatory approach and completed
with active learning model, this research tries to develop education through
participatory temporary exhibition and public program that can be applied in
Banten Province Museum to increase knowledge and understanding of people and
society.
Inputs and suggestions are also submitted through this thesis research to
museum to develop educational programs that are more varied, innovative, fun
and useful for people, organizations and institutions of Banten Province as nonformal
education institutions in present and future."
2017
T48934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library