Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chicago, Illinois: Science Research Associates , 1967
001.640 SCI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Sintia Dewi Banteng
"Fenomena yang berkembang di masyarakat Provinsi Gorontalo sekarang ini, menjadi alasan untuk meneliti tentang apa sebenarnya persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Fenomena tersebut adalah adanya anggapan masyarakat terhadap belum maksimalnya program unggulan Provinsi Gorontalo menaikkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, serta pada tingkat pelayanan. Fenomena lainnya secara positif memandang pembangunan Provinsi Gorontalo lewat Program Unggulan membawa dampak baik dan peningkatan kesejahteraan serta pelayanan.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apa persepsi masyarakat terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari program peningkatan sumber daya manusia (SDM), agropolitan dan etalase perikanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan pengumpulan data lewat cara : kuisioner pada masyarakat dan wawancara berpedoman atau focus discusion kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan LSM.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata tidak terdapat perbedaan persepsi dan pengetahuan terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo pada masyarakat perkotaan dan perdesaan. Secara umum persepsi masyarakat terhadap program unggulan ini sangat bagus, karena 107 responden dari 201 responden atau 53,2% menyatakan dengan adanya program unggulan ini etos kerja masyarakat Provinsi Gorontalo meningkat dan 53 responden atau 26,4 % menyatakan etos kerja masyarakat jadi lebih baik. Namun di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap konsep program unggulan masih sangat dangkal.
Jika program ini akan terus dilakukan, maka sosialisasi program harus lebih mendalam pada tingkat konsep dan pencapaian ukuran/standar keberhasilan dan target program jangka pendek, menengah dan jangka panjang perlu disesuaikan antara masyarakat dan pemerintah, agar bisa mengakomodir kepentingan semua pihak, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo.
Daftar Pustaka : 35 (1978-2003)

There were growing perception in some part of Gorontalo communities that current leading programs of Gorontalo government did not live up to its expectation. The communities perceived that the prosperity and income of the people of Gorontalo were still in the lower side. In contrast, some other communities thought that these programs gave benefit and increase the service and wealthy.
The aim of this study is to clear up that conflicting perception on those leading programs, which were developing human resource, agropolitan and fishery.
The study used qualitative and quantitative methods. Data collected using questioner to the communities, government officials, staffs of non-government organization and the local legislative representatives.
The study found that in our samples, there was no different perception and understanding to the Government program between urban and rural communities. Most of the people perceived that the program was in excellent shape. Half of them stated that the program could increase the mood of the people. One fourth of them said that community spirit became better. However, while the people understood on the program as the Gorontalo brand, the substances underlying the concept were not understood.
The study recommends that to sustain the program, socialization of concept must be carried out. People should understand the concepts. Standard achievement should be clearly spelled for the short term, the middle term and the long-term period.
Bibliography: 35 (1978-2003)
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago : Science Research Associates, 1969
510.78 SCI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Dillenia
"Penelitian ini berjudul "Strategi Pengembangan Program Publik di Museum Daerah Sang Nila Utama Pekanbaru (Museum Daerah Riau)". Alasan pemilihan judul adalah dikarenakan hingga saat ini program publik yang dibuat oleh Museum Daerah Riau masih belum dapat meningkatkan minat kunjung masyarakat, apalagi merubah pandangan mereka tentang arti dan fungsi museum sebenarnya. Sementara itu peluang museum untuk mengembangkan program programnya tersebut sangat besar.
Pemda Riau dengan visi dan misi pembangunan yang berlandaskan kebudayaan Melayu dapat dijadikan peluang dalam pengembangan program publik Museum Daerah Riau, tetapi hingga saat ini tujuan dari pengembangan tersebut belum juga terwujud Hal ini terbukti dengan direnovasinya gedung pameran tetap museum ini pada tahun 2003-2004 atas dasar visi dan misi tersebut, namun tidak ada peningkatan dari jumlah.
Berdasarkan hal di atas, penulis mencoba untuk meneliti strategi pengembangan program publik Museum Daerah Riau saat ini melalui pendekatan manajemen strategi dan analisis SWOT, untuk selanjutnya ditemukan penyebab kegagalannya dan bentuk alternatif strategi pengembangan program publik yang tepat.
Masalah yang harus dipecahkan dalaun penelitian ini adalah bagaimana membuat strategi yang dapat mempergunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki museum untuk menutupi kelemahan dan menghindari ancaman tantangan terhadap museum selama ini. Penelitian difokuskan pada teknik pengelolaan program publik itu sendiri, potensi yang dimiliki museum (sumberdaya manusia, anggaran, koleksi, sarana dan prasarana, yang mendukung pengembangan tersebut) dan dilanjutkan dengan peluang, tantangan dan ancaman dari faktor lingkungan luar terhadap pengembangan tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan visi dan misi yang cocok dengan situasi dan kondisi museum serta hal luar yang mempengaruhinya, sehingga akan di dapatlah sebuah strategi yang tepat dengan sasaran jangka pendek untuk meningkatkan minat pengunjung datang ke museum dan sasaran jangka panjang untuk merubah persepsi masyarakat yang negatif selama ini terhadap museum.
Penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan pengertian dan landasan teori, kemudian melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk pengembangan, seperti data internal museum (koleksi, sarana dan prasarana publik, kondisi pegawai yang dimiliki museum, anggaran) dan data dari lingkungan eksternal museum yang berasal dari faktor sosial budaya. masyarakat, perkembangan teknologi, geografi dan politik. Selanjutnya penulis akan menganalisis faktor-faktor tersebut dengan metode analisis SWOT.
Metode analisis SWOT adalah sebuah metode analisis yang melihat kekuatan dan kelemahan dari faktor internal museum serta peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal museum.
Hasilnya adalah berupa sebuah strategi pengembangan program publik yang mengacu pada terwujudnya Museum Daerah Riau sebagai media pendidikan interaktif, pusat informasi, dan obyek wisata budaya melalui kumpulan koleksi sejarah dan kebudayaan Melayu yang dimilikinya, dengan misi :
1. Berupaya memberikan gambaran dan informasi perkembangan sejarah dan kebudayaan Melayu - Riau.
2. Berupaya menghidupkan kembali gambaran mengenai Riau sebagai pusat kebudayaan dan bahasa Melayu pada abad 14-19.
3. Berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebuayaan Melayu-Riau.
4. Memperkuat identitas kebudayaan yang dimiliki masyarakat Riau
5. Berupaya memberikan gambaran informasi perkembangan kebudayaan Melayu dunia yang memiliki keterkaitan dengan kebudayaan Melayu-Riau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Triyatno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aplikasi Learning Organization dalam upaya membangun Learning Organization pada Program Studi Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam kaitan ini juga ingin diketahui bagaimana profil organisasi Program Extension itu sendiri dan upaya-upaya learning apa yang telah dilakukan oleh Program Extension.
Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian tingkat eksplanasi-deskriptif. Sedangkan metode penelitian yang dipakai adalah metode survey, yang diperkuat dengan wawancara dan studi dokumentasi. Populasi penelitian ini diambil secara purposive sebanyak 35 responden, dengan jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ke atas dan job description yang erat keterkaitannya dengan dimensi-dimensi dari lima sub-sistem learning organization.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kuesioner Learning Organization Profile untuk mengukur variabel tingkat aplikasi learning organization. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang sistematis. Di sini, variabel penelitian, komponen yang diukur, sub-komponen yang diukur dan nomor item instrumen dapat dengan jelas diurut keterkaitannya satu dengan lainnya.
Dari hasil analisis data dan deskripsi data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat aplikasi learning organization Program Extension adalah bernilai rata-rata 23.16 dan berada pada range-result 16 - 23 = fair. Nilai ini masih lebih tinggi 1.16 dari nilai rata-rata learning organization 500 perusahaan dunia hasil penelitian Marquardt, walaupun tetap pada range-result yang sama.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat aplikasi learning organization yang dicapai oleh Program Extension berada pada tingkat yang cukup baik. Hal ini berarti, dinamika belajar, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, pengelolaan pengetahuan dan pemberdayaan teknologi masih belum masuk kategori baik ataupun excellent. Walaupun setara dengan nilai rata-rata 500 perusahaan dunia, namun hal-hal seperti komitmen komunitas organisasi, kerjasama tim dan budaya belajar, belum secara penuh diterapkan dan dibangun oleh Extension. Kondisi ini terjadi karena adanya kendala budaya, yakni ada pihak yang memiliki kekuasaan yang sangat besar dan ada pihak yang tidak memiliki kekuasaan sedikitpun.
Pihak yang memiliki kekuasaan cenderung tidak bersikap terbuka, karena bagi sebagian pimpinan keterbukaan sama artinya dengan berkurangnya kekuasaan. Sebagian pimpinan tersebut akan berupaya sekuat tenaga untuk tidak bersikap terbuka demi utuhnya kekuasaan mereka. Jadi, kendala jarak kekuasaan yang terlalu tinggi merupakan tantangan terbesar yang perlu diatasi untuk mewujudkan learning organization. Karena itu, Program Extension dalam hal ini perlu melakukan koreksi terhadap kesenjangan kekuasaan ini, agar upaya membangun learning organization tidak menghadapi hambatan yang besar di masa depan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library