Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhidayat B
Abstrak :
Sumber penerimaan terbesar rumah sakit adalah pasien rawat inap persalinan Jamkesda. Integrasi Jamkesda dengan BPJS Kesehatan, akan merubah sistem pembayaran dari retrospektif menjadi prospektif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan potensi selisih penerimaan rumah sakit berdasarkan tarif Perda dan INA-CBGs serta strategi menghadapi potensi selisih tersebut. Penelitian ini merupakan gabungan kuantitatif dan kualitatif, menggunakan 660 tagihan dan rekam medis pasien persalinan Jamkesda Tahun 2013. Komponen biaya terbanyak adalah jasa medis, BHP, jasa sarana, obat dan jasa pelayanan. Selisih terbesar pada persalinan dengan sectio secaria dengan rata-rata Rp.3.373.669/pasien. Diperlukan strategi melalui pengelolaan dokter, perawat dan tenaga farmasi, pengawasan, SIM-RS, rekam medis dan billing, perhitungan biaya serta identifikasi pelayanan dan pasar. ...... The main source of hospital income derives from inpatients delivery care of Jamkesda. Jamkesda integration into BPJS health, will change it's payment system to providers from retrospective into prospective. This study aims to describe the potential difference of hospital tariff based on Perda andINA-CBGs. In addition hospital strategies to coping with potential difference of hospital income is also observed. This study combines quantitative and qualitative, using 660 claims and medical records of inpatients delivery care of Jamkesda year 2013. The largest costs component of delivery care are medical fee, consumables, accommodation, medications and nursing fee. The results showed that the largest difference found insecarian delivery patients with average Rp.3.373.669/patient. It takes strategy through medical staff, nursing and pharmacy staff management, supervision, hospital management information system, medical records and billing, costing, services and market identification.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rahmah
Abstrak :
Tingginya angka pernikahan perlu diimbangi dengan kesiapan menikah. Ketidaksiapan menikah dan tidak adanya perencanaan kehamilan dapat berdampak baik secara fisik maupun psikologis bagi ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan menikah dengan perencanaan kehamilan pada calon pengantin perempuan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik convenience sampling berjumlah 258 responden calon pengantin perempuan di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kesiapan menikah dengan perencanaan kehamilan pada calon pengantin perempuan (p= 0,000, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukan edukasi sedini mungkin pada remaja dan dewasa awal mengenai hal-hal yang perlu dipersiapakan sebelum menikah. Selain itu, dapat lebih mengoptimaliasasi keharmonisan keluarga dan peran sebagai suami dan istri dalam mempersiapkan pengasuhan dan tumbuh kembang anak. ......The growing rates of marriage needs to be followed with marriage readiness as well as planning parenthood as it is necessary to prospective spouses to plan for post-marital life, such as having child. Unpreparedness and absence of pregnancy planning can impact both physically and psychologically to the mother and child. This research aimed to determine the relationship between marriage readiness and planning parenthood among prospective brides. A correlative descriptive design with a cross sectional method were used with a convenience sampling technique in determining the respondents resulting to a total of 258 respondents from Jakarta gathered. The results showed that there was a meaningful relationship between the readiness of marriage and the planning of pregnancy (P = 0.000, α = 0.05). This research recommends education as early as possible in adolescents and early adults regarding matters that need to be prepared before marriage. In addition, the researchers believe this action can enhance the role of husband and wife in planning parenthood and nurturing children in the future.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Naufal Azhari
Abstrak :
Latar Belakang : Polusi udara berperan terhadap kesakitan dan kematian akibat gangguan saluran pernafasan. Iritasi saluran pernafasan diduga sebagai salah satu mekanisme efek pencemaran udara pada kesehatan. Tujuan : Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pajanan debu mangan dalam udara ambient terhadap kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak berusia 6 sampai 12 tahun. Metode : Studi kohort prospektif selama 2 bulan. 106 anak terpilih secara acak menjadi sampel dalam studi ini. Penelitian dilaksanakan di 2 desa berbeda yaitu Satar Punda (terpajan) dan Wangkung (tidak terpajan), Nusa Tenggara Timur. Peneliti mengukur konsentrasi debu mangan dalam udara ambient di kedua wilayah. Peneliti juga melakukan follow up kepada seluruh sampel 1 kali setiap minggu selama 2 bulan untuk mengetahui kejadian iritasi saluran pernafasan. Setelah itu dibentuk model regresi logistik dengan memasukkan variabel debu pencemar udara lain (kadmium, timbal, besi, dan TSP), faktor individual, dan rumah sehat untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi iritasi saluran pernafasan pada anak-anak. Hasil : Hasil studi menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara konsentrasi debu mangan dalam udara ambient dengan iritasi saluran pernafasan pada anak-anak dengan nilai RR = 4,18 (95% CI : 2,45-7,15). Faktor lain yang mempengaruhi iritasi saluran pernafasan pada anak-anak adalah konsentrasi kadmium dalam udara ambient dengan nilai RR = 3,21 (95% CI : 1,83-5,63), jenis lantai terluas dalam rumah dengan nilai RR = 1,49 (95% CI: 1,04-2,13), jenis pencahayaan dalam rumah dengan nilai RR = 0,31 (95% CI: 0,09-1,11), berat badan dengan nilai RR = 1,99 (95% CI: 1,09-3,64), dan status sosial ekonomi keluarga dengan nilai RR = 1,97 (95% CI: 1,28-3,03). Hasil analisis multivariat menunjukkan konsentrasi mangan adalah variabel yang paling mempengaruhi iritasi saluran pernafasan (p=0,000/RR=6,0) setelah dikontrol oleh 5 variabel lain yang turut mempengaruhi kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak. Kesimpulan : Pajanan pencemaran udara mangan berhubungan dengan kejadian iritasi saluran pernafasan pada anak-anak. Background : Air pollution is known contribute to respiratory morbidity and mortality. Respiratory tract irritation has been suggested as one of mechanism of these effects on health. Objective : The aim of this study was to analyze the effect of exposure manganese particulate in ambient on respiratory tract irritation in 6 to 12 years old children. Method : 2 months prospective cohort study. 106 children have been selected randomly to be sample in this study. This study was conducted in 2 different village, Satar Punda (exposed area) and Wangkung (unexposed area), East Nusa Tenggara. Researcher measured ambient manganese concentration in two regions. Researcher also conducted follow-up to the entire sample once a week for 2 months to determine the incidence of respiratory tract irritation. After that logistic regression model was formed by inserting the other air pollution variables (cadmium, lead, iron, and TSP), individual variables, and health housing variables to find out the factor that most influence childhood respiratory tract irritation. Result : The result showed statistically significant relationship between manganese ambient concentration and childhood respiratory tract irritation with RR = 4,18 (95% CI : 2,45-7,15). Another factors that influenced childhood respiratory tract irritation were cadmium concentration in ambient air with RR = 3,21 (95% CI : 1,83-5,63), the largest type of flooring in home with RR = 1,49 (95% CI: 1,04-2,13), type of lightning in home with RR = 0,31 (95% CI: 0,09-1,11), weight with RR = 1,99 (95% CI: 1,09-3,64), and family socioeconomic status with RR = 1,97 (95% CI: 1,28-3,03). Multivariate analysis showed that ambient manganese concentration was the most influenced variable for respiratory tract irritation (p=0,000/RR=6,0) after controlled by five other variables that also influenced the incidence of respiratory tract irritation in children. Conclusion : Exposure to manganese air pollution was associated with childhood respiratory tract irritation
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Djaja
Abstrak :
Makanan dengan kandungan zat gizinya sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk manusia untuk tumbuh dan berkembang biak. Sebaliknya melalui makanan dapat juga dipindahkan beberapa penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti diare dan keracunan makanan. Tingkat kontaminasi makanan masih cukup tinggi (oleh E. coli 65,5%) dan prevalensi penyakit diare sebanyak 116.075 kasus tahun 1995 dan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan juga masih tinggi yaitu 31.919 kasus tahun 1997, dengan angka kematian kasus (CFR) 0,15%. Penelitian prospektif dilakukan pada 255 buah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang terdiri dari 3 jenis TPM yaitu masing-masing sebanyak 85 buah TPM dari jenis Pedagang Kakilima, Rumah Makan dan Restoran dan Jasaboga. Makanan yang diteliti adalah makanan dari daging yang dimasak dengan air sebagai bahan penunjang pengolahan makanan (daging berkuah), dengan bakteri E. coli sebagai indikasi kontaminasi makanan. Data dianalisis dengan analisis multi variabel regresi logistik ganda untuk mengetahui faktor kontaminasi makanan. Tingkat kontaminasi makanan disajikan oleh E. coli 12,2%. Kontaminasi makanan baru matang oleh E. coli 7,5%. Kontaminasi bahan makanan oleh E. coli 40,0%. Kontaminasi air oleh E. coli 12,9%. Kontaminasi tangan pengolah oleh E. coli 12,5%. Kontaminasi pewadahan oleh E. coli 16,9%. Suhu pemasakan makanan adalah 99,5 oC dan lamanya pemasakan makanan 20,6 menit. Suhu penyimpanan 28,9 oC, lamanya penyimpanan makanan matang 409,2 menit dan suhu penyajian adalah 28,7 oC. Kontaminasi oleh E. coli pada makanan yang disajikan dipengaruhi oleh suhu pemasakan dan Jenis TPM (Pedagang Kakilima dengan resiko 3,5 kali dibandingkan dengan Jasaboga dan Restoran).
Food with its nutrient constituencies is important and needed by all biological organisms including human live. On theaters hand through food could transfer some of diseases agent that could cause gastro-intestinal disorder and food intoxication. Food contamination prevalence is still height (by E. coli 65.5%) and diarrhea cases 116.075 in 1995, food out break intoxication 31.919 occur in 1997, and with CFR 0.15%. Prospective study has been done in order to identify the E. coli food contamination rate on food serve by food establishment in South Jakarta. Sample size of 255, with 85 food establishment each type food establishment group such as street food vendor, catering, and restaurant. Meat with height water activities is used for food sample and E. coli contamination on food is used as an indicator for pathogenic bacterial food contamination. Data analysis using multiple logistic regression, to identify food contamination factors. E. coli served food contamination was 12.2%, fresh cooked food E. coli contamination was 7.5%, row food E. coli contamination was 40.0%, water contamination was 12.9%, food handler hand contamination was 12.5%, and kitchen utensil especially for cooked food container contamination was 16.9%. Cooking processing temperature was 99.5 0C, average cooking period was 20.6 minute, food storage temperature and period were 28.9 0C and 409.2 minute, and room temperature of food served was 28.7 0C. Factors involved on E. coli served food contamination were cooking temperature and street food vendor (with OR=3.5 compare with restaurant and catering).
Depok: Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Novanti
Abstrak :
Bengkel XYZ adalah salah satu UMKM bengkel yang berlokasi di Depok yang memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnisnya dan memperluas jangkauan layanannya. Dalam menjalankan sistem manajemennya terdapat kesulitan dalam manajemen keuangan. Bengkel XYZ belum memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan demikian diperlukan perencaanan keuangan jangka panjang dengan menggunkanan analisis kinerja keuangan dan prospective analysis. Tujuan dari business coaching ini adalah membuat perencanaan keuangan jangka panjang untuk Bengkel XYZ. ......Workshop XYZ is a SME based in Depok and have a mission to expand their business and scope. The workshop having a difficuty in their financial management. Workshop XYZ not having a long term financial planning. Therefore, the workshop needs to construct long term financial planning using financial performance analysis and prospective analysis. The purpose of this business coaching is to help Bengkel XYZ create their long term fiancial planning.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazirah Istianisa
Abstrak :
Sistem pembayaran prospektif dengan paket tarif INACBG untuk kasus dengan jaminan BPJS menuntut rumah sakit agar dapat melakukan kendali biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai upaya cost containment RSUD Kota Bogor melalui penerapan Clinical Pathway, formularium, dan struktur insentif. Studi dilakukan pada kasus Sectio Caesarea periode Januari-Maret 2016 secara kuantitatif, dengan membandingkan selisih klaim BPJS dan tagihan RS serta menilai penerapan Clinical Pathway (n=133), dan secara kualitatif dengan wawancara mendalam (10 informan). Selisih kurang yang didapat sebesar Rp.1.014.125.684,00 dengan rata-rata selisih kurang sebesar Rp.4.899.157,89 per kasus. Didapatkan 84% kasus memiliki length of stay sesuai Clinical Pathway. Dari kasus tersebut, 96% visitasi dokter sesuai, 21% penggunaan obat dan BHP sesuai, dan 48% pemeriksaan laboratorium sesuai. Formularium yang digunakan sesuai dengan formularium nasional. RSUD Kota Bogor belum memiliki sistem evaluasi untuk menilai penerapan clinical pathway dan penggunaan obat. Struktur insentif yang digunakan adalah sistem fee-for-service yang tidak sesuai dengan metode pembayaran prospektif. ......Prospective payment system with INACBG tariff for cases using BPJS Insurance demands hospital to control their cost. This study aims to see the cost containment in Kota Bogor Regional Hospital through the implementation of Clinical pathway, drug formulary, and incentive structure. The study looked into Sectio Caesarea cases from January to March 2016, using quantitative method, comparing BPJS claim and hospital billing and the implementation of clinical pathway (n=133), and using qualitative method through in depth interview (10 informants). It is noticed the deficit amount Rp.1.014.125.684,00 and the average of deficit per case is Rp.4.899.157,89. Eighty four percent of cases have length of stay in accordance with clinical pathway. From those cases, 96% has concordant doctors visit, 21% has concordant drug usage, and 48% has concordant laboratory diagnostic test. The hospital formulary uses the national formulary. It is found that Kota Bogor Regional Hospital does not have an evaluation system for clinical pathway implementation and drug usage. The incentive structure that is used is fee-forservice system which is not suitable for prospective payment method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Apolinaria Gracia Jenahat
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan kepadatan populasi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh tindak kriminal yang semakin meningkat dan ditambah rendahnya tingkat pemberdayaan mantan narapidana, terutama dalam hal pekerjaan; yang mendorong mereka untuk mejadi residivis. Para mantan narapidana ini umumnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, mengingat adanya status mantan narapidana yang kurang diminati oleh pemberi kerja. Sebagai jaring pengaman, negara memberikan perlindungan yuridis untuk menghindari terjadinya diskriminasi yang ditujukan kepada mantan narapidana ini dalam kesempatan mendapatkan pekerjaan. Meskipun demikian, kenyataannya diskriminasi terhadap calon pekerja dengan status mantan narapidana tetap terjadi. Berdasarkan hal tersebut, akan dilakukan analisa dengan metode penelitian yuridis-normatif, yakni dengan membandingkan peraturan di Indonesia dengan peraturan terkait di Australia, sebagai negara yang memiliki tingkat kepadatan populasi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan yang lebih rendah dari Indonesia. Hasil dari penelitian skripsi ini didapatkan kesimpulan bahwa memang terdapat berbagai perbedaan dalam ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan Australia, dimana di Australia status ldquo;riwayat kriminal rdquo; dijadikan salah satu karakteristik yang dijadikan subjek diskriminasi. Hal yang demikian menjadikan pembedaan perlakuan di sektor ketenagakerjaan yang didasarkan pada riwayat kriminal seseorang merupakan suatu wujud diskriminasi. Sedangkan di Indonesia pembedaan perlakuan yang didasarkan pada riwayat kriminal bukanlah suatu bentuk diskriminasi.
ABSTRACT
Increased population density of inmates in Penitentiary in Indonesia is influenced by increasing crime rate, plus low level of empowerment for ex prisoners especially in work field which encourages them to become recidivists. These former inmates are generally difficult to get jobs, given the status of ex inmates that the employers are not interested in. As a safety net, the state provides juridical protection to avoid discrimination directed against these former inmates in employment opportunities. However, in reality, discrimination against prospective workers with ex prisoner status still persists. Based on this, an analysis, with juridical normative research methods, will be conducted by comparing Indonesian regulations with related regulations in Australia, as a countries with lower levels of population density of inmates from Indonesia. The results of this thesis study concluded that there are indeed differences in the prevailing laws and regulations in Indonesia with Australia, where in Australia the criminal history status is one of the characteristics of discrimination. This thus makes the distinction of treatment in the employment sector based on a person 39 s criminal history is a form of discrimination. While in Indonesia the distinction of treatment based on criminal history is not a form of discrimination.
2017
S69194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raffi Alfaraby Ramadhan
Abstrak :
Maraknya praktik mis-selling oleh agen asuransi dalam pemasaran produk asuransi unit-link merupakan suatu isu yang kerap terjadi dalam industri asuransi jiwa belakangan ini. Skripsi ini membahas bagaimana praktik mis-selling diatur dalam hukum perasuransian Indonesia serta bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh hukum perasuransian Indonesia bagi calon pemegang polis asuransi unit-link serta bentuk implementasinya. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan yuridis-normatif yakni menelaah peraturan perundang-undangan. Skripsi ini juga menggunakan data pendukung yakni wawancara yang dilakukan terhadap korban mis-selling dan agen asuransi untuk mengetahui bagaimana bentuk mis-selling yang terjadi serta bagaimana perlindungan hukum diimplementasi oleh Perusahaan Asurasi Jiwa Z dalam pemasaran produk asuransi unit-link. Hasil dari penelitian mengemukakan bahwa peraturan terkait praktik mis-selling pada dasarnya sudah diatur namun pengaturannya bersifat abstrak yang mana tidak spesifik dan mendetail. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga mengemukakkan bahwa peraturan terkait perlindungan hukum terhadap calon pemegang polis asuransi unit-link dalam mencegah terjadinya mis-selling sudah diakomodir. Namun, dalam praktiknya, perlindungan hukum bagi calon pemegang polis harus senantiasa di awasi secara optimal. ......The rampant mis-selling practices by insurance agents in marketing unit-linked insurance products is an issue that often occurs in the life insurance industry these days. This thesis discusses how the practice of mis-selling is regulated in Indonesian insurance law and how the form of legal protection provided by Indonesian insurance law for prospective unit-link insurance policyholders as well as the implementation. The research method in this thesis uses juridical-normative, namely examining laws and regulations. However, this thesis also uses supporting data which are interviews conducted with victims of mis-selling and insurance agents to find out how the form of mis-selling occurs and how legal protection is implemented in marketing unit-linked insurance products. The results of the study suggest that regulations related to the practice of mis-selling are basically regulated but the arrangements are abstract which are not specific and detailed. In addition, the results of this study also stated that regulations related to legal protection of prospective unit-link insurance policyholders in preventing mis-selling have been accommodated. However, in practice, legal protections for prospective policyholders must always be monitored optimally.

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Niar Eka Oktaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Librarians build their librarianship concept based on self understanding of interpretation of the reality from their professional activities in the workplace. This research is very important as the study of a concept of librarian profession from CPTA is limited in Indonesia. Data Collection Method. The research method used is qualitative with phenomenology approach. Five librarians participated in the IPDN Library. Results and Discussions. The results show the three meanings of librarian were as a valuable profession, as a promising profession and as an information service provider. The self-concept found in this study has been seen from three aspects: psychological aspects include a sense of confusion, a sense of comfort, a sense of pride and professional. Further, the social aspects involve being underestimated, harmonious relationships, respecting each other, creating intense competition and having good relationship. Physical aspects include being clean and neat, smart, versatile, attractive as a modern librarian. The motivation to become a librarian is salary and other incomes, competition, and opportunity to improve. Conclusions. The paper shows that librarians interpret themselves as a profession that has a value from the material perspective because it has benefits and allowances related to their work performance. Further research is needed to study a comparison between librarians formal education and librarians from CPTA related to their motivation.
Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2018
BIPI 14:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>