Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatan Abshari
"Kanker prostat adalah penyakit progresif yang menghasilkan moribiditas dan mortalitas yng tinggi. Penelitian ini berutujuan untuk menilai ketepatan dari Indonesian Prostate Cancer Risk Calculator IPCRC dalam memprediksi risiko kanker prostate. Data penelitian didapatkan secara retrospektif selama periode Agustus 2014 hingga Desember 2015 dari rekam medis pasien terduga kanker prostat. Pemeriksaan colok dubur, Prostate specific antigen PSA, dan volume prostat digunakan sebagai parameter prediktif dalam IPCRC. Biopsi prostat digunakan sebagai standar baku. Akurasi IPCRC divalidasi dengan menggunakan analisis ROC. Penelitian ini memiliki 127 subjek penelitian dengan median usia pasien BPH dan pasien kanker prostat adalah 66 52-85 dan 69.5 50-100 tahun. Pemeriksaan colok dubur yang tidak normal ditemukan pada 2 pasien 2. Median dari PSA dari pasien BPH dan kanker prostat dalah 10.2 1.6-203.1 dan 74.06 6.94-1412. Volume prostate pasien BPH memiliki median sebesar 47.9 13.774-108 dibandingkan 50.25 19.2-107 pada pasien kanker prostate. Area tersebesar dibawah kurva probabilitas kanker prostat adalah 0.907 95 CI 0.84-0.97. Jika probabilitas kanker prostate lebih dari 15 pada IPCRC, sensitivitas IPCRC mencapai 88.5 dan spesifitas IPCRC mencapai 81.8, dimana bila ditemukan probabilitas kanker prostate lebih dari 20 dengan menggunakan IPCRC, sensitivitasnya mencapai 80.8 dengan spesifitas sebesar 89.9. Dan bila probabilitas kanker prostate lebih dari 25 dalam IPCRC, sensitivitas sebesar 65.4 dan spesifisitas sebesar 89.9. Sehingga, dapat disimpulkan IPCRC merupakn perangkat yang akurat dalam prediksi kanker prosate pada populasi ini. Validasi lebih lanjut masih dibutuhkan pada populasi lain.

Prostate cancer is a progressive disease resulting in morbidity and mortality. The aim of this study is to assess the accuracy of Indonesian Prostate Cancer Risk Calculator IPCRC in predicting prostate cancer risk. Data were obtained retrospectively during August 2014 to December 2015 from medical records of suspected prostate cancer patients. Digital rectal examination, Prostate Specific Antigen PSA, and prostate volume PV were used as predictive parameters in IPCRC. Prostate biopsy was used as the diagnostic gold standard. The accuracy of IPCRC was validated using the ROC analysis. Our study included 127 subjects. Median age of BPH patients and prostate cancer patients were 66 52-85 and 69.5 50-100. The digital rectal examination was found abnormal in 2 patients 2. Median of PSA of BPH patients and prostate cancer patients were 10.2 1.6-203.1 and 74.06 6.94-1412 respectively. The prostate volume of BPH patients 47.9 13.74-108 median compared to prostate cancer patients 50.25 19.2-107 median. The largest area under the curve of the probability of prostate cancer using IPCRC is 0.907 95 CI 0.84-0.97. If the probability of prostate cancer more than 15 using IPCRC, the sensitivity is 88.5 and specificity is 81.8, besides, if the probability of prostate cancer more than 20 using IPCRC, the sensitivity is 80.8 and specificity is 89.9 and if the probability of prostate cancer more than 25 using IPCRC, the sensitivity is 65.4 and specificity is 89.9 IPCRC is accurate for predicting prostate cancer in our population. Further validation is needed in other population. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Rahayu Maitri
"Kanker prostat dan kanker otak adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita kanker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dan penurunan jumlah reseptor EphA2 dan X pada sel-sel kanker otak dan kanker prostat dapat mengurangi proliferasi sel dan pembentukan tumor. Reseptor EphA2 diekspresikan pada sel kanker prostat, PC-3, dan reseptor X diexpresikan pada sel kanker prostat, LNCaP. Reseptor EphA2 juga diekspresikan pada sel-sel kanker otak, U-251. Proyek ini ditujukan untuk melihat kemampuan ikatan antara sel kanker dan antibodi bispecific (BsAb), 4B3-X, yang disusun dengan cara menggabungkan fragmen antibodi 4B3-scFv (khusus mengikat pada reseptor EphA2) dengan fragmen antibodi X-scFv (khusus mengikat pada reseptor X). Pada susunan BsAb ini, satu sisi antibodi akan mengikat EphA2 dan sisi lainnya akan mengikat reseptor X. Studi ikatan ini dilakukan menggunakan flow cytometry dan hasil studi menunjukkan bahwa 4B3-X berhasil mengikat pada reseptor EphA2 dan X yang diekspresikan pada sel kanker. 4B3-X berhasil terikat pada sel kanker prostat PC-3 yang megekspresikan reseptor EphA2 dan sel kanker prostat LNCaP yang mengekspresikan reseptor X, juga pada sel kanker otak U-251 yang mengekspresikan reseptor EphA2. Yang menarik, fragmen antibodi X-scFv (yang khusus mengikat pada reseptor X) juga terbukti terikat pada sel kanker otak, U-251; ini menunjukkan bahwa sel-sel ini mengekspresikan reseptor X dan EphA2 secara bersamaan. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa 4B3-X berhasil mengikat pada kedua reseptor EphA2 dan X. Hal ini dapat menjadi sarana yang berpotensial untuk mengaktivasi reseptor ganda dan mengurangi jumlah reseptor EphA2 dan X pada sel kanker dan membunuh sel kanker tersebut.

Prostate and brain cancers are among the leading causes of cancer-related deaths. Studies have revealed that the activation and subsequent reduction of the EphA2 and X receptors on advanced brain and prostate cancer cells reduce cell proliferation and tumourigenesis. EphA2 and X are overexpressed on prostate cancer cells PC-3 and LNCaP, respectively. EphA2 is also overexpressed in U-251brain cancer cells. This project assesses the binding of a bispecific antibody (BsAb), 4B3-X, which were created by separately combining the 4B3 scFv antibody fragments (targeting EphA2) with the X scFv fragment, targeting X. In the BsAb format, one arm binds EphA2 and the other binds X receptors. Binding studies using flow cytometry showed that 4B3-X BsAb binding to EphA2 and X receptors was maintained; 4B3-X BsAb successfully bound to EphA2 -expressing PC-3 cells and X-expressing LNCaP cells as well as U-251. Interestingly, the X scFv (specific for X) was shown to bind to U-251 cells, indicating that these cells express X, as well as overexpressing EphA2. In summary, the 4B3-X BsAb, that binds both EphA2 and X, may provide potential means of dual receptor activation and subsequent reduction of the EphA2 and X receptors in cancer cells.
"
Depok; Brisbane: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pendahuluan. Kadmium memiliki peranan penting karena banyak digunakan di berbagai macam industri. Kadmium dapat masuk dan terakumulasi dalam tubuh termasuk di prostat. Kadmium sangat toksik dan bisa menyebabkan kanker. Tujuan dari laporan kasus berbasis bukti ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang tepat terkait hubungan antara pajanan kadmium di tempat kerja dan kanker prostat pada pekerja. Metode. Pencarian literatur dilakukan melalui database PubMed, Scopus dan Cochrane Library. Kata kunci yang digunakan adalah cadmium, cancer, prostate, work* dan occupation*. Pemilihan artikel menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Kemudian dilakukan penilaian kritis menggunakan kriteria yang relevan untuk studi etiologi atau systematic review berdasarkan Oxford Center for Evidence-Based Medicine. Hasil. Terpilih dua artikel yang relevan dan valid dengan desain studi systematic review dan meta-analisis. Penelitian dari Ju-Kun, dkk menunjukkan rasio kematian terstandarisasi (standardized mortality ratio) antara pajanan Cd dan risiko terjadinya kanker prostat adalah 1.66 (95% CI 1.10–2.50) pada populasi pekerja yang terpajan Cd. Berdasarkan penelitian Chen, dkk menunjukkan bahwa pekerja dengan pajanan kadmium memiliki risiko terjadinya kanker prostat yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum, namun secara statistik tidak signifikan yakni dengan nilai OR pada studi case-control 1.17 (95%CI [0.85-1.62]), dan standardized mortality ratio (*100) pada studi kohort adalah 98 (95%CI [75-126]). Kesimpulan. Hasil studi yang ada tidak menunjukkan bukti yang cukup untuk memastikan bahwa pajanan kadmium bisa menyebabkan kanker prostat pada pekerja.

Introduction. Cadmium has an important role because widely used in various industries. Cadmium penetrates and can be accumulated in human body including prostate. Cadmium is highly toxic and can cause human carcinogens. The aim of this evidence-based case report is to get an appropriate answer about the association between occupational cadmium exposure and prostate cancer in worker. Method. The literature searching was conducted through PubMed, Scopus and Cochrane Library. The keywords used were cadmium, cancer, prostate, work* and occupation*. The selection of articles was performed using the defined inclusion and exclusion criterias. Then, they were critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-Based Medicine for etiological study or systematic review. Result. Two relevant and valid articles with systematic review and meta-analysis study design were included. Studies by Ju-Kun, et al. showed that the combined standardized mortality ratio of the association between Cd exposure and risk of prostate cancer was 1.66 (95% CI 1.10–2.50) in populations exposed to occupational Cd. While a study by Chen, et al. showed that workers with cadmium exposure have more risk for prostate cancer than general population but was not significant statistically with the weighted OR in case-control studies was 1.17 (95%CI [0.85-1.62]), and the weighted standardized mortality ratio (*100) in cohort studies was 98 (95%CI [75-126]). Conclusion. The current evidences do not show sufficient evidence to ensure that cadmium exposure can cause prostate cancer in worker."
[Jakarta;, ]: [Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;, ], 2022
SP-pdf;;;;
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Haryanto
"Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kepribadian tipe A terhadap kejadian kanker prostat.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan subjek pasien kanker prostat dan kontrol. Dilakukan penelitian menggunakan kuisioner menggunakan Howard Glazer Personality Questionnaire (HGPQ) and Social Readjustment Rating Scale (SRRS). SRRS dibagi dalam kejadian 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Data dievaluasi dengan analisa stastistik Chi Quadrat dan Mann Whitney U.
Hasil: Tidak terdapat hasil yang signifikan dalam hasil SRRS 2 tahun (P= 0,94), 5 tahun (p = 0,73) dan 10 tahun (p=0,47) antara pasien kanker prostat dan kontrol. Terdapat hasil yang signifikan dalam hasil HGPQ antara pasien kanker buli dan kontrol (p=0,007).
Kesimpulan: Kepribadian tipe A sebagai kepribadian pemicu stres memberikan korelasi positif terhadap kejadian kanker prostat.

Objective: To investigate the effect of type A personality as a stress personality type on prostate cancer incidence.
Method: This was case control study with prostate cancer patient and control as subject of the study. Subject were asked some questionnaires about their personality using Social Readjustment Rating Scale (SRRS) and Howard Glazer Personality Questionnaire (HGPQ). Events in SRSS scale devided in 2 years ago, 5 years ago and 10 years ago. Data was evaluate with chi Quadrat and Mann Whitney U.
Result: There were no significant difference in SRRS score between prostate cancer patien and control in 2 years events (p=0,94), 5 years events (p= 0,73) and 10 years (p=0,47). There were significant difference in HGPQ score between bladder cancer and control (p=0,007).
Conclusion: Type A personality as a stress personality have a positive correlation in incidence of prostate cancer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The volume provides an introduction to the concept of active surveillance in oncology in general and prostate cancer specifically. The primary focus is to provide a comprehensive guide to the management of patients on surveillance. The volume covers the many complexities and nuances to this approach including, patient selection, risk assessment, how to overcome 'cancer hysteria' when counseling patients, identifying appropriate triggers for intervention, use of PSA kinetics and MR imaging information, technique and frequency of biopsies, secondary prevention interventions, and the relative roles of surveillance and focal therapy.
"
New York: Springer, 2012
e20420678
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yustia Istiarni
"Kanker prostat merupakan penyakit keganasan yang sering menyerang laki-laki di area perkotaan. Faktor resiko yang menyebabkan timbulnya kanker prostat di area perkotaan diantaranya faktor familial, usia, pola makan, dan kadar hormon testosteron. Masalah keperawatan yang menjadi fokus dalam karya ilmiah ini adalah inkontinensia urin. Salah satu intervensi yang dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urin yaitu latihan kegel.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis intervensi latihan kegel pada pasien Adeno CA Prostat untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Secara kognitif pasien dapat memahami dan melakukan latihan kegel, namun belum dapat mengontrol inkontinensia urin karena keterbatasan waktu intervensi. Pemantauan khusus perlu diberikan pada pasien dengan inkontinensia urin selama melakukan latihan kegel untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul.

Prostate cancer is the common malignant disease in men that occurs in urban areas. Risk factors which cause prostate cancer in urban areas include the familial factor, age, diet, and testosterone level. The nursing problem which becomes a concern of this paper is urinary incontinence. One of the nursing interventions to overcome urinary incontinence is kegel exercises.
The objective of this paper was to analyze the intervention of kegel exercises in a patient with Adeno CA Prostate to strengthen the pelvic floor muscle. The patient has shown the understanding of how to do the kegel exercise and the purpose of the exercise, yet the patient has not been able to control urinary incontinence due to the limited period of the intervention. Specific monitoring should be given to the patient with urinary incontinence during kegel exercises to strengthen the pelvic floor muscle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Willi Irawan
"ABSTRAK
Terapi Androgen Deprivation Therapy (ADT) adalah salah satu tatalaksana untuk pasien dengan kanker prostat stadium lanjut yang berhubungan dengan adanya perubahan dari komposisi masa tubuh dan mencetuskan adanya resistensi dari insulin perifer. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik, Medan sejak Juni 2014 hingga Juni 2015. Terapi ADT menyebabkan peningkatan secara signifikan sebelum dan 6 bulan sesudah pemberian kadar gula darah post prandial 121.12 21 mg/mL vs 134.64 33.35 mg/mL, p-value=0.011 dan Glycosylated hemoglobin HbA1C 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p-value = 0.000 . Pemberian ADT selama 3 sampai 6 bulan juga secara signifikan meningkatkan kadar Trigliserida TG 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43, p-value = 0.005 .

ABSTRACT
Therapy ADT is one of the treatments in patients with advanced prostate cancer in which has been linked to the changes in body mass composition and induction of insulin peripheral resistance in many studies. This research was conducted at Dr H. Adam Malik, Medan from June 2014 to June 2015. ADT administration is found to cause a significant elevation of 2 hour postprandial blood glucose 121.12 21 mg mL vs 134.64 33.35 mg mL, p value 0.011 and Glycosylated hemoglobin 5 0.5 vs 5.5 0.79 , p value 0.000 HbA1c after 6 months of therapy. Additionally, ADT administration within 3 and 6 months of duration had also significantly increased triglyceride TG level when compared to before treatment 104.4 38.67 vs 131.2 32.27 vs 127 33.43 respectively, P value 0.005 ."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Wulansari
"Efek samping yang paling banyak dialami oleh penderita kanker prostat yang diterapi dengan agonis LHRH adalah Hot flush. Ternyata diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara hot flush dengan penurunan Kualitas Hidup para penderita kanker. Bermacam terapi untuk hot flush salah satunya dengan akupunktur telinga. Adanya pelepasan ?-endorfin yang mempertahankan mekanisme negatife feedback pada produksi noradrenalin hipotalamus menyebabkan akupunktur telinga dapat meringankan gejala hot flush, dan ?-endorfin ternyata juga menghambat efek CGRP sehingga terjadi penurunan gejala hot flush. Gejala hot flush yang menurun setelah dilakukan akupunktur telinga akan dapat mengembalikan kembali kualitas hidup dari penderita kanker prostat.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek akupunktur telinga terhadap penurunan skor Hot Flush Diary HFD, skor Hot Flush Related Daily Interference Scale HFRDIS dan terhadap peningkatan Kualitas Hidup pada pasien kanker prostat yang diterapi dengan agonis LHRH setelah 12 kali tindakan akupunktur. Penelitian ini dilakukan secara randomized clinical trial terhadap 30 orang pasien kanker prostat yang mengalami hot flush akibat terapi LHRH. Pasien dibagi dalam 2 kelompok yaitu 15 orang sebagai kelompok yang menerima terapi akupunktur telinga kasus dan 15 orang sebagai kelompok yang menerima terapi plasebopunktur telinga kontrol.
Penilaian keberhasilan terapi menggunakan The Hot Flush Diary dan The Hot Flush Related Daily Interference Scale HFRDIS Angka keberhasilan akupunktur terhadap penurunan skor HFD dan skor HFRDIS pada pasien kanker prostat yang diterapi dengan LHRH setelah 12 kali adalah 86.7. Rerata penurunan skor HFD setelah 12 kali terapi akupunktur adalah 3.733 2.282. Sedangkan rerata penurunan skor HFRDIS setelah 12 kali terapi akupunktur adalah 35.866 13.511. Akupunktur telinga mempunyai efek menurunkan skor Hot Flush HFD dan skor Hot Flush Related Daily Interference Scale HFRDIS pada pasien kanker prostat yang diterapi dengan LHRH, berbeda bermakna dibandingkan dengan plasebopunktur p < 0.05.

Most side effects experienced by patients with prostate cancer who were treated with LHRH agonists is hot flush. It emerged that there is a close relationship between the hot flush with a reduced quality of life of cancer patients. Various therapies for hot flush one with ear acupuncture. The release of endorphin maintain negative feedback mechanism in the hypothalamus causes the production of noradrenaline ear acupuncture can relieve the symptoms of hot flush, and endorphins were also inhibit the effects of CGRP resulting in decreased symptoms of hot flush. Hot flush symptoms decreased after ear acupuncture will be able to restore back the quality of life of prostate cancer patients.
The purpose of this study was to determine the effect of ear acupuncture to decrease score Hot Flush Diary HFD, a score of Hot Flush Related Daily Interference Scale HFRDIS and to the improvement of quality of life in prostate cancer patients treated with agonist LHRH after 12 times the action of acupuncture. This research was conducted in randomized clinical trial of 30 patients prostate cancer who experience hot flush due to LHRH therapy. Patients are divided in 2 groups 15 patients as the group who received ear acupuncture therapy case and 15 patients as the group received ear placebopuncture therapy control.
Assessement of the success of therapy using the hot flush diary and Hot Flush score Related Daily Interference Scale HFRDIS. Figures for the success of acupuncture to the decline of HFD score and HFRDIS score in prostate cancer patients treated with LHRH after 12 time is 86,7. The mean of the decrease of HFD score after 12 times acupuncture treatments was 3.733 2.282. The mean of the decrease of HFRDIS score after 12 times acupuncture treatments was 35.866 13.511. Ear acupuncture has the effect of lowering HFD score and HFRDIS score in prostate cancer patients treated with LHRH, significantly different compared with placebopuncture p 0.05.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Ariyanti
"Kanker prostat merupakan salah satu penyakit keganasan pada saluran kemih atau organ reproduksi pria yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada pria di dunia. Salah gejala yang dirasakan oleh pasien kanker adalah nyeri. Manajemen nyeri yang adekuat diperlukan agar nyeri dapat dikontrol dengan baik. Karya Ilmiah Akhir Ners ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk melaporkan kasus pasien dengan kanker prostat dan penerapan intervensi terapi musik pada manajemen nyeri. Salah satu intervensi yang digunakan dalam manajemen nonfarmakologi adalah terapi musik. Musik dapat menstimulasi pelepasan endorphin dan sistem neuro-hormonal, bereaksi pada reseptor spesifik di otak yang dapat mengubah emosi, mood, fisiologis dan psikologis dimana dapat berpengaruh terhadap respon dan persepsi pasien terhadap nyeri yang dirasakan. Hasil yang didapatkan setelah intervensi selama enam (6) hari didapatkan terdapat penurunan skala nyeri.

 


Prostate cancer is a cancer of the urinary system in the male reproductive organs, which is one of the biggest causes of death in men in the world. One of the symptoms of cancer patients is pain. Adequate pain management is required so that pain can be well controlled. This Paper is a case study which aims to report cases of patients with prostate cancer and the application of music therapy interventions to pain management. One of the interventions used in nonpharmacological management is music therapy. Music can stimulate the release of endorphins and the neuro-hormonal system, reacting to specific receptors in the brain that can change emotions, moods, physiology and psychology which can affect the patients response and perception of pain. The results obtained after the intervention for six (6) days showed a decrease in the pain scale"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>