Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurharyanto
Abstrak :
Dalam skripsi ini dibuat sebuah perangkat Iunak yang mengintegrasikan fungsi internetworking dengan menggunakan tiga buah komputer PC, yang masing-masing mewakili sistem berprotokol TCP/LP, sistem berprotokol ATM dan sistem integrasi internetworking itu Sendiri. Pada simulasi ini ditampilkan prosedur komunikasi, perpindahan data, dan metode konversi antara sistem yang berbeda. Internetworking akan berfungsi menyiapkan tipe hubungan di antara kedua protokol dan bekerja sebagai berikut: - Membentuk tipe hubungan connection oriented karena TCP/[P menggunakan tipe ini dan ATM dapat mendukung tipe ini. - Mengupas (strip off) paket dari protokol asal untuk mendapatkan data asli pengguna dan membungkus data ini menjadi paket yang sesuai dengan dengan protokol tujuan. - Menyimpan data yang diperlukan dalam buffer umuk mengatasi pcrbedaan bit-rate di antara kedua protokol. Mengubah besar paket data sesuai dengan kemampuan masing-masing jaringan. - Memutuskan hubungan komunikasi kedua jaringan ini. Internetworking ini berfungsi ganda sebagai tiruan host TCP/IP maupun host ATM sehingga prosedur komunikasi TCP/11° dan ATM dapat dilakukan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asikin Ardiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem penomoran konvensional pada jaringan telepon PSTN maupun seluler menuntut perubahan nomor telepon yang digunakan pelanggan pada saat pelanggan tersebut berpindah tempat tinggal/memindahkan lokasi kegiatan bisnisnya, berpindah dari satu penyelenggara layanan telepon ke pcnyelenggara lain atau memutuskan untuk mengganti layanan telekomunikasi misalnya dari layanan analog ke layanan digital.

Number portability memungkinkan pelanggan untuk tetap dapat menggunakan nomor telepon yang telah digunakannya. Dalam layanan location number portability, meskipun pelanggan berpindah tempat tinggal/mernindahkan lokasi bisnisnya ke tempat lain. nomor lama masih dapat digunakan oleh pelanggan. Location Number portability merupakan salah satu upaya operator jaringan untuk meningkalkan pelavanan kepada pelanggan, dimana pelanggan dapat berpindah lokasi tanpa resiko perubahan nomor telepon.

Penerapan IN menjadi salah satu solusi pengimplcmcntasian number portability pada jaringan telekomunikasi. Dengan konsep sentralisasi database dan kesedcrhanaan manajemen jaringan, penerapan IN memiliki nilai lebih untuk diterapkan sebagai pcndukung number portability.
2000
S39781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medi Kartika Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring menipisnya kapasitas IPv4, kebutuhan untuk beralih ke IPv6 menjadi sangat jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung penerimaan pengguna jaringan untuk menerima dan menggunakan IPv6 untuk menggantikan IPv4 yang saat ini mereka gunakan.

Penelitian ini menganalisis pengalaman pengguna dari pengguna yang berasal dari latar belakang akademis, praktisi perusahaan, dan juga penyedia layanan internet (ISP). Faktor kunci keberhasilan dan kegagalan penyebaran IPv6 disintesis berdasarkan temuan dari hasil survei dan diskusi dengan para ahli.

Penelitian ini menggunakan metode campuran, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Diskusi kelompok yang terfokus dipilih untuk menjalankan pendekatan kualitatif sedangkan metode survei dengan skala Likert yang disebarkan ke 286 responden digunakan sebagai metode pengumpulan data untuk mewakili pendekatan kuantitatif. Dalam diskusi kelompok terfokus, para ahli yang bekerja di instansi pemerintah, penyedia layanan internet, universitas, dan juga praktisi komunitas jaringan datang sebagai narasumber. Mereka memaparkan informasi dari bidang keahlian masing-masing serta pengalaman mereka tentang migrasi dan transisi menuju ke IPv6. Technology Acceptance Model (TAM) dan Structural Equation Modelling (SEM) adalah pedoman yang diikuti dan digunakan dalam riset ini.

Temuan dari data yang dikumpulkan dari survei serta informasi yang didapatkan dari diskusi kelompok terfokus mengungkapkan beberapa faktor penting yang memengaruhi penerimaan pengguna terhadap transisi IPv6 yaitu experience, facilitating condition, system trust, social influence, perceived of usefulness dan perceived ease of use. Berdasarkan hal tersebut dirumuskanlah beberapa rekomendasi bagi ISP untuk merubah pola pikir dan strategi karena implementasi IPv6 sangat berbeda dari IPv4 dari segi kapasitas, kompleksitas, dan mitigasi gangguan. Pemerintah diharapkan bersinergi dengan penyedia jaringan, kalangan akademis, komunitas dan para praktisi untuk turut berpartisipasi aktif dalam penyusunan standar implementasi dan transisi IPv6 yang jelas dan memudahkan. Program subsidi untuk upgrade infrastruktur jaringan yang mendukung IPv6 hendaknya juga dipertimbangkan oleh pemerintah dalam perencanaan anggaran.
ABSTRACT
As IPv4 are running out, it is an obvious need for changing to IP next generation, IPv6. This study aims at analyzing the factors that support the acceptance of network users to use IPv6 to replace IPv4 which they currently use. This study analyzed user experience of users who comes from academic background, enterprise practitioners, and also internet service providers. Key factors on the success and failure of IPv6 deployment were synthesized from findings from those audiences.

This research utilizes mix method, qualitative and quantitative approach. Focus group discussion chosen for the qualitative approach while survey to 286 respondents using Likert scale is being used as the data collection method for the quantitative approach. In the focus group discussion, there were experts who are working in government institutions, service providers, university, and also network practitioner community. They shared their expertise and experience on the IPv6 transition and migration. Technology Acceptance Model (TAM) and Structural Equation Modelling (SEM) guidelines are followed for better end results.

Findings upon data collected and processing along with the information gathered from focus group discussion reveal several significant factors which affect IPv6 implementation project such as experience, facilitating condition, system trust, social influence, perceived of usefulness and perceived ease of use. Based on the findigs, there are recommendation for the ISP to change the mindset and strategies for the implementation of IPv6 is totally different from IPv4 in terms of capacity, complexity, and the way of handling incident or service interruption. To provide clear reference and guidance for IPv6 transition and implementation, government is expected to collaborate with the network providers, academia, community, and practitioners to develop set of standards and detailed transition roadmap. Subsidy program to upgrade the network infrastructure that supports IPv6 should also be considered by the government in annual budget planning.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Prabaningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Nomor Protokol Internet sebagai sumber daya utama untuk berkomunikasi melalui jaringan internet perlu dikelola dengan baik untuk dapat mendukung Industri 4.0 di Indonesia. Forum Nasional Kebijakan Nomor Protokol Internet adalah kolaborasi dalam pengelolaan Nomor Protokol Internet antara pemerintah dan pemangku kepentingan non-pemerintah dari berbagai sektor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses tata kelola kolaborasi dalam kebijakan pengelolaan Nomor Protokol Internet dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam tata kelola kolaborasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori distributed internet governance dari Verhulst et al. (2014), serta teori collaborative governance dari Ansell dan Gash (2007). Penelitian menggunakan pendekatan postpositivist dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan wawancara mendalam dengan informan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tata kelola kolaborasi dalam kebijakan pengelolaan Nomor Protokol Internet belum optimal memenuhi konsep distributed internet governance dari Verhulst et al. (2014). Selanjutnya untuk faktor yang berpengaruh dalam tata kelola kolaborasi sesuai dengan teori Ansell dan Gash (2007) adalah faktor kondisi awal dan desain kelembagaan.
ABSTRACT
Internet Protocol Number as the primary resource for communicating through the internet network needs to be appropriately managed to be able to support Industry 4.0 in Indonesia. Forum Nasional Kebijakan Nomor Protokol Internet is a collaboration between the government and non-government stakeholders from various sectors to manage Internet Protocol Number. This study aims to analyze the collaborative governance process in the management policy of the Internet Protocol Number and analyze the factors that influence collaboration governance. The theory used in this study is the theory of distributed internet governance from Verhulst et al. (2014), and collaborative governance theory from Ansell and Gash (2007). The study used a postpositivist approach with qualitative methods. Data collection techniques were carried out through literature studies and in-depth interviews with relevant informants. The results showed that the application of collaborative governance in the management policy of Internet Protocol Number has not optimally met the concept of distributed internet governance from Verhulst et al. (2014). Furthermore, the influential factors in collaborative governance under Ansell and Gash's theory (2007) are the initial conditions and institutional design factors.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library