Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Riawati
"Eucalyptus alba Reinw. ex Blume merupakan jenis tanam-. an yang diprogramkan pada pembangunan HTI, karena baik untuk reboisasi, penghijauan, dan kayunya merupakan jenis kayu perdagangan di Indonesia. Pembentukan tunas dilakukan dengan menanam pucuk beserta kotiledon sepanjang 1 cm dari kecambah E. alba yang berusia 5 hari, dalam modifikasi medium padat Murashige & Skoog [1962] dengan pemberian variasi kadar NAA 0; 0,2; dan 0,4 ppm dan BAP 0; 2; 4; dan 6 ppm serta interaksi keduanya. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu selama 8 minggu setelah penanaman terhadap: pembentukan dan pertumbuhan tunas; pembentukan kalus; dan pemben tukan plantlet; sedangkan data jumlah tunas aksiler, berat basah dan berat kering propagul diambil pada minggu ke-8. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penanaman pucuk kecambah E. alba pada modifikasi medium MS [1982] dengan pemberian NAA 0; 0,2; dan 0,4 ppm dan BAP 0; 2; 4; dan 8 ppm serta interaksi keduanya, dapat membentuk tunas aksiler dan akar. Uji perbandingan berganda pada a = 0,05 menunjukkan berat basah propagul yang berbeda nyata antara kontrol terhadap medium lainnya. Pembentukan tunas terbaik terjadi pada pemberian NAA 0,2 ppm dan BAP 6 ppm (perlakuan K) serta NAA 0,4 ppm dan BAP 6 ppm (perlakuan L), sedangkan pembentukan plantlet yang paling efektif terjadi pada pemberian NAA 0,4 ppm dan BAP 6 ppm (perlakuan L)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfah S. Nurusman
"Media Withmore & Morrel PA dan teknis digunakan sebagai media kultur in vitro eksplan tunas pucuk abaca, Musa textiles Nee masing-masing dengan penambahan BA 2 ppm , BA 1 ppm + NAA 10 ppm, disamping kontrol, tanpa penambahan hormon, Aklimatisasi dilakukan setelah 2 bulan , masing-masing planlet ditanamkan ke dalam polibag berisikan campuran tanah kebun : pasir (1 : 1). Uji Anava 2 faktor dari data pengamatan eksplan sebelum di-aklimatisasi menunjukkan bahwa kedua macam medium Withmore & Morrel itu menghasilkan berat segar serta tinggi planlet yang tidak berbeda. Aldimatisasi yang dilakukan tidak berhasil, yang mutigkin disebabkan panasnya cuaca serta kondisi rumah kaca yang digunakan tidak memadai, Penelitian ini menunjukkan bahwa medium teknis bisa digunakan dalam memproduksi bibit abaca secara kultur in vitro sehingga biaya produksi menjadi sangat hemat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Triana Laksmi Humani
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Apriliana Kusumawati
"Penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu pengambilan pucuk daun terhadap fase mitosis Hibiscus rosa-sinensis L. variasi double red telah dilakukan sejak Januari 2018 hingga Mei 2018. Pembuatan preparat kromosom dilakukan menggunakan metode squashing yang terdiri dari tahap pengambilan bahan, pretreatment, fiksasi, hidrolisis, dan squashing/pemencetan. Pengambilan pucuk daun dilakukan pada lima waktu yang berbeda, yaitu pukul 08.00 WIB, 09.00 WIB, 10.00 WIB, 11.00 WIB, dan 12.00 WIB. Waktu pengambilan pucuk yang menunjukkan persentase profase akhir tertinggi dan interfase yang rendah dijadikan parameter waktu terbaik pengambilan pucuk daun H. rosa-sinensis L. variasi double red untuk studi kromosom. Morfologi dan jumlah kromosom diamati di bawah mikroskop Leica DM500 dengan perbesaran 10 x 40 dan 10 x 100, dan dihitung menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan sampel pukul 10.00 WIB merupakan waktu terbaik untuk observasi kromosom. Pengaruh waktu pengambilan pucuk daun terhadap fase mitosis dapat dilihat melalui fase interfase dan profase akhir. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya pengaruh waktu pengambilan pucuk daun terhadap fase interfase dan profase akhir sel pucuk daun H. rosa-sinensis L. variasi double red P < 0,05 . Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney pada kedua fase tersebut, pengambilan pucuk daun pukul 10.00 WIB tidak berbeda nyata dengan pukul 11.00 WIB. Morfologi kromosom H. rosa-sinensis L. variasi double red yang diperoleh berukuran kecil, dengan jumlah kromosom yang banyak 2n=ca. 26--46 dan bersifat miksoploidi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian terkait kromosom selanjutnya.
The study to determine the effect of leaf rsquo s shoots sampling time on mitotic phases of Hibiscus rosa sinensis L. double red flower has been carried out from January 2018 until May 2018. Preparation of chromosome slides was done using a squashing method. The method consist of sampling stage, pretreatment, fixation, hydrolysis, and squashing punching. The sampling has been done at five different times, at 08.00 a.m, 09.00 a.m, 10.00 a.m, 11.00 a.m, and 12.00 a.m. The sampling time showing the highest late prophase percentage and lowest interphase were determined as the most optimum time for H. rosa sinensis L. double red flower leaf rsquo s shoots sampling for chromosome studies. Morphology and number of chromosomes were observed under the Leica DM500 microscope with magnification 10 x 40 and 10 x 100, and calculated using the ImageJ application. The results showed that 10.00 a.m. was the most optimum time for chromosome observation. The effect of leaf rsquo s shoots sampling time on the mitotic phases can be seen through the percentage of interphase and late prophase. The result of Kruskal Wallis test showed that leaf rsquo s shoots sampling time had a significantly effect on interphase and late prophase of cell phase Hibiscus rosa sinensis double red flower leaf rsquo s shoots P 0,05 . Based on Mann Whitney test of both phases, leaf rsquo s shoots sampling time at 10.00 a.m did not significantly affect with 11.00 a.m. The chromosome of H. rosa sinensis L. double red flower obtained in this study has small size with large numbers of chromosomes 2n ca.26 46 and were mixoploid. The results of this study would be beneficial for further chromosome analysis."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Laksmi Humani
"Transkripsi drama radio Kembang-kembang Pucuk Gunung (KKPG) ini merupakan pelengkap dari skripsi Drama Radio Kembang-kembang Pucuk Gunung, Suatu Analisis Struktural. Transkripsi ini diperoleh dari 12 (duabelas) buah kaset yang direkam dari radio swasta Radio Kayu Manis karena drama radio KKPG ini pernah disiarkan di sana. Drama radio KKPG ini ternyata terdiri dari 6 (enam) episode, yang tiap episode memakan waktu siaran 90 menit atau 2 (dua) buah kaset. Tiap-tiap episode berisi 12 adegan, dimana pada tiap permulaan episode dimulai dengan sebuah gending pembukaan, dan pada tiap pergantian adegan diselingi dengan gending yang pendek, demikian juga pada akhir episode diakhiri dengan gending yang pendek. Karena drama radio KKPG ini sudah cukup lama diputar atau disiarkan di radio Kayu Manis, maka dalam proses transkripsi ini ditemukan beberapa dialog yang tidak dapat tertangkap oleh pendengaran. Tetapi ternyata dialog-dialog ini tidak mengganggu jalannya cerita. Dengan dilakukan transkripsi dari Drama Radio KKPG ini diharapkan kiranya dapat membantu melancarkan para pembaca skripsi Drama Radio Kembang-Kembang Pucuk Gunung; Suatu Analisis Struktural"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanti Oetari
"Jeruk nipis atau Citrus aurantifolia (Christm. & panz.) Swingle merupakan tanaman yang sangat bermanfaat baik sebagai bahan obat maupun sebagai bahan makanan. Pengadaannya di pasaran saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan pengadaan tanaman jeruk nipis dalam jumlah besar. Salah satu cara perbanyakan yang dapat dilakukan adalah dengan cara setek. Diketahui pula bahwa pemberian zat pengatur tumbuh IAA dapat merangsang pembentukan akar. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian terhadap pertumbuhan setek C. aurantifolia dengan pemberian berbagai konsentrasi IAA dengan kisaran 100 ppm - 600 ppm dan lama perendaman 12 jam. Pertumbuhan yang diukur adalah: jumlah dan panjang akar yang terbentuk serta pertambahan berat basah tanaman. Hasil uji peringkat Bertanda Wilcoxon pada taraf nyata a = 0,05 menunjukkan adanya pengaruh IAA pada konsentrasi 400 ppm dan 500 ppm terhadap jumlah akar; konsentrasi IAA 400 ppm, 500 ppm, dan 600 ppm terhadap panjang akar, serta berbagai konsentrasi IAA terhadap pertambahan berat basah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa IAA dapat meningkatkan sistem perakaran pada setek pucuk C. aurantifolia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Iriani
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu pengambilan pucuk daun terhadap fase pembelahan sel dan mengetahui waktu optimum pengambilan pucuk daun untuk mengamati fase pembelahan sel Hibiscus rosa-sinensis L. variasi single pink besar. Waktu pengambilan pucuk yang dilakukan yaitu pada pukul 08:00--16:00 WIB, dengan jarak waktu dua jam yaitu pada pukul 08:00, 10:00, 12:00, 14:00, 16:00 WIB. Metode squash dengan pewarna Aceto-orcein digunakan untuk pembuatan sediaan kromosom. Tahapan perlakuan meliputi perendaman pucuk daun di dalam air dingin selama 3 jam, fiksasi dalam larutan Carnoy selama 24 jam, dan hidrolisis dalam larutan HCl 5N selama 30 menit. Data perhitungan jumlah setiap fase sel interfase, profase awal, profase akhir, metafase, anafase, dan telofase dianalisis dengan menggunakan uji Kruskall-Wallis. Jumlah profase akhir yang tinggi, serta jumlah interfase, metafase, anafase, dan telofase yang rendah digunakan untuk waktu optimum pengambilan pucuk untuk studi kromosom. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa waktu pengambilan pucuk berpengaruh terhadap fase sel interfase, profase awal, dan profase akhir pucuk daun Hibiscus rosa-sinensis. Pukul 10:00 merupakan waktu optimum pengambilan pucuk untuk studi kromosom. Morfologi kromosom Hibiscus rosa-sinensis L. variasi single pink besar yang diperoleh berukuran kecil, dengan jumlah kromosom banyak 2n=ca. 69--111 dan bersifat mixoploid.

ABSTRACT
The research conducted to determine the effect on collecting the leaf shoots time of the phase of cell division and to find out the optimal time of collecting the leaf shoots time to observe the phase of cell division of Hibiscus rosa sinensis. Period time of collection the leaf shoots is from 08 00 AM to 16 00 PM, with two hours gap each at 08 00, 10 00, 12 00, 14 00, 16 00 pm. The squash method with Aceto orcein dye used for making preparation of chromosomes. Treatment steps include soaking the leaf shoots in cold water for 3 hours, fixation in Carnoy solution for 24 hours, and hydrolysis in 5N HCl solution for 30 minutes. The total calculated data on the number of each cell phase interphase, early prophase, late prophase, metaphase, anaphase, and telophase were analyzed by Kruskall Wallis test. The high number of resulted prophase, as well as low number of interphase, metaphase, anaphase, and low telophase are used to determine the optimum time of collecting the leaf shoots for chromosome studies. The result of Kruskall Wallis test showed that shoots sampling time had a significantly effect on interphase, early prophase, and late prophase of cell phase Hibiscus rosa sinensis leaf shoots. The optimum time of collection the leaf shoots for chromosome study is at 10 00 The results showed that leafs shoots sampling at 10 00 is the optimum time of shooting for chromosome studies. The chromosome morphology of Hibiscus rosa sinensis L. large single pink flower resulted small size, with numorous chromosomes number 2n ca. 69 111 and mixoploid."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mario Prihandaru
"Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan pengaruh dari Packaging, Brand Popularity, Visual Merchandising, Dan Emotional Attachment terhadap pembelian impulsif yang terjadi di warung sebagai salah satu saluran distribusi terbesar di Indonesia khususnya untuk produk fast moving consumer goods (FMCG) sebagai salah satu industri yang terus berkembang. Dalam penelitian ini akan menunjukan pengaruh ke empat faktor pilihan tersebut terhadap pembelian impulsif produk Teh Pucuk Harum yang terjadi di traditional retailers atau warung yang di lihat di area Jakarta Selatan.
......
This study was conducted to illustrate the effect of Packaging, Brand Popularity, Visual Merchandising, And Emotional Attachment to impulse buying behavior that occurred in the traditional retailers (warung) as one of the largest distribution channel in Indonesia, especially for products of fast moving consumer goods (FMCG) as one of the industry continues to grow , In this study will show the influence of the four factors that selection against impulsive buying behavior on Teh Pucuk Harum that occur in traditional retailers (warung) from the view of sample in the area of South Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raekal Amral Yuda Mulia D.
"Tesis ini menganalisis mengenai bagaimana experience pada Advergame Teh Pucuk Harum dapat mempengaruhi Purchase Intention kepada produk teh pucuk harum melalui hedonic affection toward advergame, utilitarian affection toward advergame, attitudes toward brand, dan purchase intention pada target pasar teh pucuk harum. Penelitian ini melihat hubungan antara advergame sebagai media advertising yang memiliki banyak potensi di masa depan nanti kepada purchase intention produk yang diiklankan melalui advergame.
Model Penelitian ini diadaptasi dari Penelitian Lai dan Huang (2011) yang melakukan penelitian terkait pengaruh attitude toward advergaming terhadap purchase intention dengan juga adaptasi dari Advertising effect dari Belch & Belch. Di mana didalam jurnal tersebut itu menggunakan advergame dari brand fiktif berupa pulpen. Terdapat 5 hipotesis yang diuji.
Berdasarkan 155 responden dengan populasi umur 17 sampai 30 tahun, peneliti menemukan hedonic affection toward advergame dan utilitarian affection toward advergame memiliki pengaruh yang positif terhadap purchase intention, sedangkan attitudes toward the brand tidak mempengaruhi purchase intention. Hedonic affection toward advergame dan utilitarian affection toward advergame memiliki pengaruh yang positif terhadap attitudes toward brand.
......
This thesis studied about how the experience on Teh Pucuk Harum?s Advergame can affect the Intention to Purchase the teh pucuk harum?s products through affection toward advergame hedonic, utilitarian affection toward advergame, attitudes toward the brand, and purchase intention to the teh pucuk harum?s target market. This study looked at the relationship between advergame as an advertising media that has a lot of potential in the future to purchase intention of products that is advertised through the advergame.
The research model was adapted from research Lai and Huang (2011) who conduct research related to the influence of attitude toward advergaming also purchase intention with the adaptation of Advertising effect of Belch & Belch. Where in the journal of the advergame using a fictitious brand on ballpoint. There are 5 hypotheses were tested.
Based on 155 respondents to the population aged 17 to 30 years old, researchers found that the affection toward hedonic and utilitarian advergame affection toward advergame has a positive influence on purchase intention, while attitudes toward the brand does not affect the purchase intention. Hedonic and utilitarian affection toward advergame affection toward advergame has a positive influence on attitudes toward the brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library