Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rissari Yayuk
"ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat materi tindak tutur ekspresif pujian pada masyarakat Banjar. Masalah yang dikaji 1) Bagaimana wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar, 2) Modus kalimat apa yang digunakan dalam tindak tutur ekspresif pujian, 3) Strategi kesantunan apa yang digunakan dalam tindak ekspresif bahasa Banjar. Tujuan penelitian meliputi pendeskripsian 1) wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar, 2) Modus kalimat yang digunakan dalam tindak tutur ekspresif pujian, 3) Strategi kesantunan yang digunakan dalam tindak ekspresif bahasa Banjar. Metode yang digunakan deskritif kualitatif. Teknik penelitian adalah rekam dan catat. Sumber data dari kota Martapura. Waktu pengambilan data Juni 2015 sampai dengan Januari 2016. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Wujud tindak ekspresif pujian dalam bahasa Banjar ini ditandai dengan modalitas umayamboi, salutsalut, dan dasar dasar. Ujaran ini dituturkan dalam situasi santai. Pada umumnya tuturan memiliki modus kalimat berita atau deklaratif. Intonasi kalimat datar dengan disertai senyum ramah penutur. Penggunaan tindak pujian ini berpegang kepada prinsip kesantunan (maksim) kerendahantian. Kerendahatian ditandai dengan mengutamakan pujian kepada kelebihan yang dimiliki orang lain."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mutmainnah Hasyari
"Dalam merespons pujian, orang Amerika dan orang Bugis memiliki strategi yang berbeda dengan teori yang telah diusulkan para ahli. Penelitian ini bertujuan (1) menunjukkan jenis strategi yang digunakan oleh orang Amerika dan orang Bugis dalam merespons pujian berdasarkan jenis kelamin dan (2) the exsistance of Culture played important strategi yang berbeda dengan teori yang telah diusulkan para ahli. Penelitian ini bertujuan (1) menunjukkan jenis strategi yang digunakan oleh orang Amerika dan orang Bugis dalam merespons pujian berdasarkan jenis kelamin dan (2) mengungkapkan pengaruh budaya orang Amerika dan orang Bugis ketika merespons pujian. Data penelitian terdiri atas bahasa Inggris dan bahasa Bugis. Data bahasa Inggris diambil dari video youtube yang mengandung kalimat respons pujian oleh orang Amerika. Sementara data bahasa Bugis diambil dari lapangan melalui proses rekaman dan kuesioner DCT. Kedua data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) respons pujian oleh orang Amerika dan orang Bugis masih mengaplikasikan kategori respons pujian dari Holmes (1988, 1993) Namun, di sisi lain terdapat tipe respons pujian bahasa Bugis yang tidak dijelaskan dalam teori, yaitu tipe bergurau dan norma sosial. Baik laki- laki maupun perempuan Amerika lebih cenderung merespons pujian dengan tipe menerima, sedangkan perempuan Bugis lebih cenderung menerima untuk menunjukan solidaritas terhadap mitra tutur dan menolak pujian untuk menghindari sikap meninggikan diri. Sementara laki- laki Bugis cenderung bergurau daripada menerima pujian. Laki- laki Bugis juga cenderung menolak pujian. (2) Kehadiran budaya sangat berpengaruh dalam merespons pujian, baik oleh orang Amerika maupun orang Bugis. Orang Amerika merepons pujian dengan jawaban sederhana dan cenderung menerima pujian karena mereka berpegang pada prinsip informal dan kesetaraan, tetapi orang Bugis cenderung merespons pujian dengan kembali memuji atau dengan merendah diri karena mereka bersandar pada prinsip yang mereka sebut sipakatau, sipakalebbi,dan sipakainge.
"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018
400 JIKKT 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meilany
"Meilany, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FSUI selama dua semester, yaitu dari semester delapan hingga semester sembilan (tahun 1999) menyusun skripsi dengan judul Gaya Bahasa pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad ke-19: Suatu Tinjauan Deskiptif_, di bawah bimbingan ibu Nitrasattri Handayani, M.Hum. Topik yang dipilih untuk penelitian ini adalah Gaya Bahasa Pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad Ke-19. Hasil penelitian berdasarkan topik tersebut adalah pertama, dilihat dari segi strukturnya, teks puji-pujian dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal yang berupa perkataan pembuka, bagian isi yang memuat informasi nama, jabatan, dan alamat si pengirim dan si penerima surat, dan bagian akhir yang berupa perkataan doa keselamatan. Kedua, dari segi analisis kategori leksikal dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan partikel, klitika, kata tunggal, kata kompleks (sebagai hasil afiksasi dan reduplikasi), dan kata majemuk Selain itu, dilihat dari kelas katanya, kata kata yang digunakan untuk menyusuu teks puji-pujian dapat dikelompokkan ke dalam sebelas kelas kata, yaitu Verba, Ajektiva, Nomina, Pronomina, Numeralia, Adverbia, Demonstrativa, Preposisi, Konjungsi, dan Kategori Fatis. Ketiga, dari segi kategori sintaksis teks puji-pujian itu minimal disusun atas dua kalimat dan maksimal disusun atas enam kalimat. Terakhir, dilihat dari segi penggunaan skiasan dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan gaya bahasa aliterasi, hiperbol, dan gaya bahasa perbandingan (simile)."
2000
S10874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradhista Krisandhini
"Skripsi ini membahas mengenai tindak tutur pujian orangtua kepada anak sebagai salah satu cara orang Jepang untuk memahami sekaligus mengembangkan potensi anak yang muncul dalam drama seri Abarenbo Mama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui realisasi, strategi dan perlokusi ujaran pujian yang dituturkan orangtua kepada anak dalam bahasa Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pujian yang diberikan oleh orangtua kepada anak dalam bahasa Jepang dalam drama seri Abarenbo Mama direalisasikan secara eksplisit, dengan dua jenis strategi dan mempunyai perlokusi positif.

This thesis is focusing on speech act of praising children used in Japanese Society as a way to understand and nurture their children in drama series Abarenbo Mama. This research pointed out on what kind of utterances being used, how to praise the children and the effect of the utterances. The result of this research shows that praises given by parents to their children are important and Japanese have many ways to do it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13803
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aurum Difa Putri
"Penelitian ini membahas tindak tutur ekspresif memuji dalam bahasa Jepang yang digunakan pada serial drama berjudul The Makanai: Cooking for the Maiko House. Data penelitian diambil dari tuturan pujian tokoh dalam drama tersebut dari episode 6-9. Pertanyaan penelitian berfokus pada bagaimana sasaran pujian dan bagaimana menyampaikannya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan pendekatan analisis-deskriptif. Penelitian ini bertujuan menjelaskan sasaran dan fungsi tindak tutur pujian yang ada dalam drama tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data, ditemukan 70 data, dengan pujian terhadap keterampilan secara langsung paling banyak ditemukan. Sementara itu, pujian terhadap keterampilan secara tidak langsung adalah dengan memuji kasil karya petutur. Selain itu, fungsi pujian yang ditemukan pada semua data adalah mengekspresikan rasa kagum. Sedangkan fungsi pujian yang paling jarang ditemukan adalah pujian yang mengekspresikan rasa ingin memiliki. Hal ini disebabkan oleh tema utama drama yang lebih menonjolkan hubungan harmonis di antara para karakter, tanpa adanya elemen kompetisi, sehingga pujian lebih banyak digunakan untuk apresiasi.

This study discusses the expressive speech acts of complimenting in Japanese as used in the drama series The Makanai: Cooking for the Maiko House. The data corpus consists of compliment utterances by characters in the drama, specifically from episodes 6 to 9. The study questions focus on the targets of compliments, how they are delivered, and their functions. This study employs a qualitative method and a descriptive-analytical approach. The aim is to explain the targets and functions of compliment speech acts featured in the drama. Based on data analysis, 70 instances of compliments were identified, with direct compliments on ability being the most frequently observed. Indirect compliments on ability, on the other hand, were found to occur through compliments on the speaker’s work. Additionally, the most commonly identified function of compliments was to express admiration, while the least common function was expressing a desire to possess. This is attributed to the drama’s central theme, which emphasizes harmonious relationships among characters without elements of competition, making compliments predominantly used for appreciation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library