Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enny Lestariningsih
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang sinergi antara lembaga penelitian dan pengembangan dengan industri dalam upaya mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian agar dapat dijadikan produk yang dapat dimanfaatkan oleh industri / masyarakat. Penelitian ini akan menggali pandangan dan persepsi dari pihak-pihak yang terlibat langsung yaitu industri dan lembaga / pusat penelitian dan pengembangan di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Kabupaten Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan disain deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa Puspiptek belum maksimal dalam mensinergikan kompetensi iptek yang dimiliki antar laboratorium-laboratorium / pusat penelitian yang berada di kawasannya dan antara laboratorium-laboratorium / pusat penelitian yang berada di kawasannya dengan industri yang terkait. Sehingga para pelaku litbang belum maksimal dalam mengembangkan inovasi teknologi yang dimiliki untuk menciptakan produk baru berbasis teknologi. Dalam penelitian ini, peneliti merekomendasikan alternatif kebijakan Resource Management (back-office) yang berfungi membentuk jaringan sumber daya yang dimiliki oleh laboratorium-laboratorium di kawasan Puspiptek dan Business Management (front-office) yang berfungsi untuk menyusun strategi serta mengembangkan dan memasarkan berbagai potensi yang dimiliki Puspiptek.
This thesis discusses the synergy between research institutions and development with industry in effort to encourage the utilization of research results in order to be a product that can be utilized by the industry / community. This study will explore the views and perceptions of the parties directly involved and the institutions of industrial / research and development center in the Research Center for Science and Technology (Puspiptek) Serpong, South Tangerang Regency. This study used a qualitative approach with a descriptive design. The analysis showed that Puspiptek not maximized in science and technology competencies synergize inter-owned laboratories / research center located in the region and between the laboratories / research center located in the region with related industries. So that the perpetrators have not been maximize up in R & D to develope technological innovations that have to create new technology-based products. In this study, researchers recommend policy alternatives Resource Management (back-office) that form a functioning network of resources owned by the laboratories in the region Puspiptek and Business Management (front-office) that serves to strategize and develop and market a range of potential Puspiptek owned.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Septiani
Abstrak :
ABSTRAK
Puspiptek merupakan organisasi dibawah Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna - Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) yang memiliki tugas sebagai pengelola dan pengembang kawasan Puspiptek. Indikator dan pencapaian kinerja yang ditampilkan pada LAKIP Deputi Bidang Jaringan Iptek belum mencerminkan pencapaian kinerja Puspiptek secara keseluruhan. Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran sistem manajemen strategis. Analisis SWOT Balanced Scorecard digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam peningkatan pengelolaan dan pengambangan kawasan Puspiptek. Dengan menggunakan metode AHP, diperoleh prioritas utama penentuan inisatif strategi dalam menentukan perumusan strategi yang terbaik.
ABSTRACT
Puspiptek is an organization under Deputy Assistant of Provider Network with User - Ministry of Research and Technology (KRT) who had responsibility as management and developer of Puspiptek zone. Indicator and performance achievement that presented on LAKIP of Deputy for Science and Technology Network has not reflected the overall Puspiptek performance achievement. Balanced Scorecard reflects company’s mission and strategy into a comprehensive set of scales that provide the framework for the measurement of strategic management system. SWOT analysis of Balanced Scorecard is used to determine the strength, weakness, opportunity and threat in the improvement of management and development of Puspiptek zone. By using AHP method, is obtained top priority for initiative strategy determination in determining the best strategy formulation.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahartri
Abstrak :
WhatsApp merupakan aplikasi berbasis internet yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai media komunikasi. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui sejauh mana aplikasi WhatsApp digunakan sebagai media komunikasi pada layanan jasa informasi; (2) Mengetahui alasan pemustaka lebih suka menggunakan whatsApp dibanding media komunikasi lainnya. Digunakan metode deskriptif kuantitatif untuk memberikan fakta dan data mengenai media komunikasi yang digunakan pada layanan jasa informasi di Kawasan Puspiptek. Hasil penelitian menunjukkan selama 3 tahun terakhir (tahun 2016-2018), layanan jasa informasi di kawasan Puspiptek didominasi oleh penggunaan whatsapp sebagai media komunikasi. Penggunaan whatsapp berturut-turut sebesar 287 layanan atau 53,85 % (tahun 2016); 208 layanan atau 60,82 % (tahun 2017); dan 205 layanan atau 89,13 % (tahun 2018). Total penggunaan media komunikasi selama kurun waktu tahun 2016-2018 adalah sebagai berikut: penggunaan WhatsApp sebanyak 700 layanan atau 63,35 %; sedangkan penggunaan media komunikasi lain (email, telepon, datang langsung) sebanyak 405 layanan atau 36,65%. Hasil wawancara dengan beberapa pemustaka diketahui bahwa pemustaka suka menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi karena WhatsApp simpel serta tidak memerlukan password; WhatsApp langsung terhubung dengan nomor yang tersimpan di kontak Hp; WhatsApp merupakan pengganti sms yang praktis dan tepat waktu untuk mengirim pesan; WhatsApp lebih unggul dibanding aplikasi chat lainnya, karena simpel dan mudah dipahami; aplikasi WhatsApp cukup ringan, hemat baterai, dan dapat menghemat data internet. Disimpulkan WhatsAppp adalah media komunikasi efektif masa kini yang paling banyak digunakan oleh pemustaka di kawasan Puspiptek ketika membutuhkan layanan jasa informasi.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahartri
Abstrak :
Kajian bertujuan menganalisis media komunikasi yang digunakan pemustaka di Kawasan Puspiptek, ketika memerlukan layanan jasa informasi. Tujuan khusus adalah: 1) Mengetahui jenis- jenis media komunikasi yang digunakan; 2) Mengetahui jenis media komunikasi yang paling banyak digunakan; 3) Mengetahui alasan pemustaka menggunakan jenis media komunikasi tersebut. Digunakan metode deskriptif kuantitatif, dilengkapi wawancara dengan pengguna jasa informasi terkait alasannya menyukai jenis media komunikasi tersebut, selanjutnya disajikan secara deskriptif untuk mendukung dan memperkuat analisis kuantitatif. Dari penelitian disimpulkan sebagai berikut: 1) Jenis media komunikasi yang digunakan oleh pemustaka di Kawasan Puspiptek Serpong adalah e-mail, telepon, WhatsApp, datang langsung ke Perpustakaan; 2) Periode tahun 2014-2018, media komunikasi paling banyak digunakan oleh pemustaka adalah e-mail, diikuti WhatsApp (WA). Dilihat tren per tahun, tahun 2014-2015, e-mail merupakan media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh pemustaka ketika membutuhkan layanan jasa informasi. Tahun 2016-2018, WhatsApp merupakan media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh pemustaka ketika membutuhkan layanan jasa informasi. Tahun 2018 merupakan tahun WhatsApp, dimana hampir 90% layanan jasa informasi menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi; 3) E-mail banyak digunakan sebagai media komunikasi, karena pesan cepat terkirim ke penerima; tidak memerlukan biaya; praktis; aman; dapat menyertakan lampiran. WhatsApp banyak digunakan sebagai media komunikasi, karena aplikasinya simple (tidak memerlukan password); Langsung terhubung dengan nomor yang tersimpan di kontak hp; WhatsApp merupakan pengganti sms yang praktis dan tepat waktu untuk mengirim pesan; WhatsApp lebih unggul dibanding aplikasi chat lainnya, karena simpel dan mudah digunakan; aplikasi WhatsApp cukup ringan, hemat baterai, dan dapat menghemat data internet.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kriteria mutu Perpustakaan Penelitian di Kawasan Laboratoria Puspiptek (PPKP), berdasarkan pandangan peneliti sebagai pemakai dan pustakawan sebagai pengelola. Mereka diminta untuk memberikan pandangan terhadap kondisi saat ini dan untuk masa mendatang. Penelitian dilakukan berdasarkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survei.

Langkah pertama adalah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi mutu PPKP. Faktor-faktor tersebut ialah: pustakawan (SDM), manajemen dan organisasi, produk dan layanan jasa, dan sistem pemasaran. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalab meminta responden (peneliti dan pustakawan) untuk memberikan pandangan dan pendapatnya.

Melalui berbagai analisis dan pembahasan secara komprehensif terhadap hasil penelitian dapat diketahui formulasi kriteria mutu PPKP berdasarkan pandangan peneliti dan pustakawan yaitu : mutu pustakawan (SDM), mutu manajemen dan organisasi, mutu produk dan layanan serta mutu sistem pemasaran.

Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa : tingkat mutu PPKP pada saat ini masih belum dapat memenuhi harapan pemakai (peneliti). Namun demikian baik peneliti maupun pustakawan memiliki kepentingan yang sama terhadap peningkatan mutu PPKP di masa mendatang.

Perpustakaan Penelitian di luar PPKP dapat menggunakan formulasi kriteria mutu tersebut, sebagai bahan pertimbangan atau pembanding untuk meningkatkan mutu perpustakaannya di masa mendatang.

ABSTRACT
The Quality Criteria of Research Library: Perception between the Researcher and the Librarian in PUSPIPTEK Laboratories Area, Serpong, Tangerang, Jawa Barat.The purpose of this research is to gain an illustration about quality criteria of Research Library in Puspiptek area (PPKP), based on the perception of researcher as the user and librarian as the manager. It request to give a perception regarding the future and today conditions. This research conduct based on descriptive method with a survey approach

The first step is identify the influence factors regarding the quality of PPKP. These factors are the librarian (HR), management and organization, product, service and marketing. The next this research requests the respondent (researcher and librarian) to give a perception regarding those factors.

The result of the research which trough analysis and a comprehensive study can identified the formulation of quality criteria of the PPKP based on perception of the respondent The formulations of quality criteria, that is quality of the librarian, quality of the management and organization, quality of product and service, and quality of marketing system.

The other result of the research is also describe that the nowadays grade of quality of PPKP has not, been able to fulfill the expectation of user (researcher). However, both the librarian and researcher have the same necessity to increase the quality of PPKP in the future.

Research Library out of PPKP can use and apply the formulation of the quality criteria as a consideration and reference to increase the quality of its library in the future.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Werdi Putra Daeng Beta
Abstrak :
Energi nuklir telah dimanfaatkan di Indonesia untuk berbagai kegiatan. Pemanfaatan energi nuklir harus memperhatikan keamanan dan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Dampak lingkungan dari operasi reaktor adalah risiko meningkatnya gross radioaktivitas lingkungan, risiko terlepasnya radionuklida ke lingkungan, risiko pemajanan radiasi pada para pekerja dan pada masyarakat sekitar. Semua risiko tersebut harus dikendalikan pada kondisi yang tidak membahayakan pekerja, masyarakat sekitar dan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut diperlukan sistem peringatan dini. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem peringatan dini reaktor nuklir dalam menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Selain itu ada 3 tujuan khusus, yaitu: (1) Untuk mengetahui pengaruh parameter daya reaktor terhadap kemungkinan kejadian kedaruratan nuklir; (2) Untuk mengetahui pengaruh parameter pendingin primer terhadap kemungkinan kejadian kedaruratan nuklir; dan (3) Untuk mengetahui apakah sistem peringatan dini dapat mencegah pencemaran lingkungan disebabkan oleh kecelakaan nuklir. Adapun hipotesis claim penelitian ini adalah: a) Terdapat hubungan yang positif antara parameter daya reaktor dengan kemungkinan terjadinya kedaruratan nuklir. b) Terdapat hubungan yang positif antara parameter pendingin primer reaktor dengan kemungkinan terjadinya kedaruratan nuklir c) Sistem peringatan dini reaktor nuklir bekerja secara efisien dan efektif. d) Sistem peringatan dini reaktor dapat mencegah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kecelakaan nuklir. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan simulasi sistem reaktor nuklir. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan atau observasi data lapangan maupun simulasi di laboratorium dan menjalankan program perhitungan permodelan sebaran radionuklida di lingkungan. Sifat penelitian adalah kuantitatif, deskriptif analitik. Teknik analisis data dilakukan dengan pengkajian keselamatan deterministik (deterministic safely assessment, atau disingkat DSA) berdasarkan spesifikasi teknis dan sistem dengan pengujian 2 variabel babas yang ditinjau dalam penelitian ini mempunyai nilai detenninistik terbesar yang mengakibatkan terjadi kegagalan sistem; serta dengan menerapkan dua skenario kecelakaan terparah yaitu penyumbatan kanal pendingin elemen bakar (Flow Blockage to Single Cooling Channels) dan pelelehan pelat elemen bakar (Local melting of a Few Fuel Plates) yang terjadi secara berurutan. Kemudian dilakukan perhitungan matematis dan pengkajian kecelakaan yang timbuI serta penanggulangan yang mungkin dapat dilakukan dengan berfokus pada penyelamatan manusia dan lingkungan; penetapan serta pengelolaan zona kedaruratan dan zona pendukungnya dalam rangka proteksi terhadap masyarakat dan lingkungan. Hasil penelitian ini adalah semakin lama reaktor dioperasikan pada daya tinggi maka akan semakin besar peluang untuk terjadinya kedaruratan atau kecelakaan nuklir. Laju alir pendingin primer tetap konstan selama operasi daya tinggi dengan fluktuasi yang dapat diabaikan atau masih dalam batas aman. Penelitian ini juga berhasil menghitung nilai dosis efektif kolektif pada simulasi kecelakaan pelelehan 6 elemen bakar reaktor (beyond design basic accident, BDBA) dengan asumsi-asumsi yang ketat diperoleh nilai 0,0288 man Sievert. Hal ini berarti bahwa setiap orang yang berada pada radius 0-5 km dari reaktor pada saat kecelakaan akan menerima dosis rata-rata 0,0288 Sy atau 28,8 mSv atau berarti hampir 6 kali dari dosis tahunan untuk masyarakat umum yaitu 5 mSvlth. Berdasarkan grafik standar efek probabilistik risiko kematian karena kanker pada dosis 28,8 mSv ini diketahui bahwa angka risiko kematian adalah sekitar 2 x 10-3 atau 2 kasus pada setiap 1000 penduduk setiap tahunnya atau 20 kasus per 10.000 penduduk per tahun (Camber, 1992). Artinya jika jumlah penduduk yang terpajan radiasi 176224 orang (sampai dengan radius 5 km) maka ada kebolehjadian sekitar 176 kasus kematian karena kanker setiap tahunnya. Sistem peringatan dini dalam hat ini adalah benteng pertama (first barrier) yang harus diperkuat dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup guna mempertahankan kualitas lingkungan menuju pemanfaatan tenaga nuklir yang aman dan selamat. Menurut rekomendasi IAEA jika skenario terburuk terjadi maka masyarakat disekitar reaktor pada radius 0.5 - 5 km harus diungsikan sementara (selama 2 hari - 1 minggu) untuk menghindari pemajanan radiasi (1AEA, 2003). Pembatasan atau pengendalian bahan makanan (food restriction zone) karena diduga tercemar oleh auen kecelakaan nuklir yang melalui rantai makanan (produk daging temak, produk susu, vegetasi atau sayuran dan buah-buahan) direkomendasikan dilakukan pada radius 5 - 50 km dari lokasi kecelakaan (IAEA, 2003). Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Sistem Peringatan Dini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesiapsiagaan Nuklir Nasional. Oleh karena itu, Sistem Peringatan Dini reaktor nuklir dapat bekerja menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dan lingkungan jika didukung oleh sarana dan prasarana pendukungnya termasuk manusia (sumberdaya manusia) sebagai pelaksana penanggulangan keadaan darurat. 2. Parameter laju alir pendingin primer konstan selama operasi daya tinggi, sehingga lebih kecil peluangnya bagi kemungkinan kecelakaan nuklir. Pada kondisi kecelakaan, laju alir pendingin primer menurun hingga melampaui batas aman. 3. Daya reaktor lebih peka bagi kemungkinan kecelakaan nuklir. Semakin lama reaktor dioperasikan pada daya tinggi maka semakin besar peluang untuk terjadinya kedaruratan nuklir. 4. Efektivitas dan efisiensi sistem peringatan dini bergantung pada skenario yang ada dan tim-tim penanggulangan kedaruratan dalam mengurangi risiko dampak yang timbul, mencegah eskalasi tingkat kecelakaan yang tidak diinginkan serta mencegah penyebaran dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan karena kecelakaan nuklir. Berdasarkan kendala dan keterbatasan penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Mengingat belum ada data baik dalam laporan keselamatan reaktor maupun dokumen-dokumen lainnya maka sebaiknya kecelakaan BDBA dimasukkan ke dalam dokumen keselamatan agar dapat diantisipasi secara dini penanggulangannya. 2. Efektivitas dan efisiensi sistem peringatan dini sebaiknya diukur lebih hati-hati dan dilaksanakan dengan cara latihan penanggulangan kedaruratan secara rutin dengan melibatkan instansi atau lembaga terkait dan mengevaluasinya dengan seksama. 3. Perlu dilaksanakan studi parameter-parameter lainnya selain parameter yang telah diteliti dalam penelitian ini untuk mengetahui untuk kerja sistem peringatan dini secara menyeluruh. 4. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan validasi atau verifikasi model dan studi evaluasi pada rasio percabangan (branching ratio) pemajanan radioaktif ke lingkungan dan bagaimana kerugian ekonomi jika sistem peringatan dini tidak berfungsi dengan balk. 5. Perlu ada sosialisasi tentang penerapan sistem peringatan dini dan potensi bahaya kecelakaan reaktor nuklir kepada masyarakat agar mereka tetap waspada dan bersiap siaga jika potensi bahaya tersebut berkembang dan benar-benar terjadi. Sosialisasi dapat dilaksanakan dengan penyuluhan masyarakat tentang nuklir serta aspek keselamatan masyarakat dan lingkungan; penyebaran brosur-brosur tentang keselamatan nuklir, kedaruratan nuklir dan menyelenggarakan latihan-latihan kedaruratan nuklir yang melibatkan peranserta masyarakat. Sosialisasi ini harus dilaksanakan oleh BATAN, BAPETEN, PEMDA setempat, Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (BAKORNAS PBP), Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Nuclear energy has been utilized for much kind of activities in Indonesia, included nuclear reactor operation. Environmental impacts of its operation are increasing of gross environmental radioactivity, radionuclide release to the environment, and radiation exposure risks to workers and public. All of those risks should be controlled and monitored properly to ensure security and safety of the public and environment. To control and monitor of that risks, early warning system is needed. General purpose of this research is to recognize the role of early warning system in ensuring security and safety of the public and environment. There are three specific purposes of research, namely: (1) to recognize power reactor parameter influence to probability of nuclear emergency; (2) to recognize influence of primary cooling system parameter to probability of nuclear emergency; and (3) to recognize whether early warning system is able to prevent environmental pollution caused by nuclear accident. Hypothesis of the research are: a) There is a positive relationship between power reactor parameter and probability of nuclear emergency; b) There is a positive relationship between primary cooling system parameter and probability of nuclear emergency; c) Early warning system works effectively and efficiently. d) Early warning system of nuclear reactor can prevent environmental pollution caused by nuclear accident. The type of the research is experimental research laboratory scale, with nuclear reactor simulation system approach. Research methods are observation field data then laboratory simulation and running computer modeling calculation program of radionuclide distribution and release to the environment. The nature of this research are quantitative and analitical descriptive. Data analitical technique is deterministic safety assessment based on technical specification of the system by testing two independent variables reviewed have big deterministic values which cause system failed. By applying two scenarios of fatal accidents, namely Flow Blockage to Single Cooling Channels and Local melting of a Few Fuel Plates sequentially. Then, mathematical calculation, accident assessment and its anticipation have to be done by focused on saving people and environment; emergency and supporting zones establishment and management in purpose of public and environmental protection. Research results are the longer reactor operation in high power, the bigger probability of nuclear emergency would be happened. In the history of nuclear accident, namely Chernobyl accident, Uni Sovyet, was caused by graphite moderation failure then fuel temperature increased dramatically to initiate power transient leads to core damaged and fuel elements melt down and then widespread of contamination of radionuclide substances to the environment. In this experiment, flow rate of coolant in primay system was constant during high power operation with slightly fluctuation in safety margin, except when accident happened. This research was successful to calculate collective effective dose of radiation in accident simulation of six fuel elements meltdown (BDBA) with stringent assumptions. Collective effective dose is 0,0288 man Sievert, meaning, everyone within radius of 0-5 km receives average radiation dose of 0,0288 Sv or 28,8 mSv. This means almost six times of yearly radiation dose of the public (5 mSvlyear). Based on standard graph (Cember, 1992) of probabilistic death of cancer at dose of 28,8 mSv is 2 x 10-3 or 2 cases per 1000 population per year. It means that there are more than 176 cases per 176224 people (within 0-5 km radius of accident) will die every year. Early Warning System is the first barrier that should be strengthened in purpose of environmental management for maintaining quality of environment on safe and secure utilization of nuclear energy. According to IAEA's (International Atomic Energy Agency) recommendation, if worse scenario of accident happened, people within radius of 0.5 - 5 km of accident location should be temporary sheltered or evacuated ( 2 days - 1 week) to avoid radiation exposure (IAEA, 2003). While food restriction zone should be applied, within radius 5 - 50 km from the location (IAEA, 2003). Based on research results and discussion, it can be concluded as follows: 1. Early Warning System is an integrated part of National Nuclear Emergency Preparedness System. So that, it would be working to ensure security and safety of the public and environment if and only if it is supported by strong management and infrastructures, manpower included as emergency response teams to relieve the situation. 2. Reactor power is more sensitive toward probability of nuclear emergency. So, the longer reactor operated in high power, the bigger probability of nuclear emergency would be happened. 3. Primary coolant flow rate is constant during high power operation, so it has smaller probability of nuclear emergency than the power parameter itself. While in accident, the primary coolant flow rate is dropped exceeding safety margin. 4. Effectively and efficiency of Early Warning System are depending upon applied emergency scenario and alertness of the team personnel to reduce accident's risk and impact, to prevent escalation of the accident and to prevent propagation of environmental pollution and damage because of nuclear accident. Based on constraints and limitations of the research and the discussion, it can be given some suggestions as follows: 1. Because there is no BDBA data available in safety analysis report and other documents, it would be a wise step to include BDBA accident analysis in the documents. So that people are more prepared in early anticipating the accident if it actually happens. This is to be discussed by BATAN and BAPETEN. 2. Effectively and efficiency of early warning system should be judged cautiously and to be done by emergency response exercises regularly, and to involve other institutions and to evaluate it carefully. 3. It needs to be done the study of other parameters to recognize total performance early warning system. 4. It needs to be done model verification and study of branching ratio of radioactivity exposure to the environment and economic loss identification if early warning system does not function properly. 5. There should be socializations of early warning system application and potential danger of nuclear accident to the public. This is to ensure that the people alert and prepared of the actual danger. Socialization can be done by public counseling of nuclear and its safety aspects; dissemination of information via nuclear safety and emergency brochures; and to arrange nuclear emergency exercises with public involvement. These activities have to be done by BATAN, BAPETEN, local governments, BAKORNAS PBP, Police Department, and other institutions.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library