Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Harfani
Abstrak :
Cadangan minyak bumi yang semakin menipis sementara meningkatnya permintaan minyak bumi tiap tahun(khususnya untuk transpotasi) mendorong para ahli mencari sumber energi alternatif yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan, kualitas setara dengan minyak bumi, dapat diproduksi dalam jumlah besar. Salah satu energi alternatif adalah biodiesel yang merupakan ester dari asam Iemak rantai panjang yang berasal dari minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterilikasi- tranesterilikasi minyak Iimbah margarin menggunakan katalis padatan asam gamma alumina terfosfat (y- Al2O3 /PO4). Preparasi katalis dilakukan dengan cara mengimpregnasi gel Al(OH)3 dalam larutan H3PO4 (6% ion PO43' ) yang diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi selanjutnya dianalisa menggunakan XRD, XRF, dan BET. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa perlakuan impregnasi terhadap gel Al(OH)3 tidak merubah struktur y-alumina. Proses impregnasi dengan H3PO4 diharapkan akan menaikkan sisi keasaman Lewis dan Bronsted. Reaksi esterilikasi-tranesterilikasi menggunakan 2% katalis; suhu 67°C; pada perbandingan mol minyak- metanol 1:9 dan 1:18 ;seIama 24 jam berhasil membentuk metil ester yaitu metil laurat, metil miristat, metil palmitat, dan metil oleat. Produk metil ester dianalisis dengan GC-IVIS. Hasil kromatogram menunjukkan bahwa metil ester yang terbentuk belum optimal karena suhu yang digunakan untuk menjalankan reaksi esteritikasi-transesteriiikasi.terlalu rendah yaitu 67°C
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pangabean, Odina Melda K.
Abstrak :
Senyawa ester dapat disintesis dengan cara mereaksikan langsung suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Salah satu senyawa yang termasuk asam karboksilat adalah asam p-hidroksi benzoat. Asam p-hidroksi benzoat merupakan senyawa fenolik sangat efektif sebagai antioksidan.

Reaksi esterifikasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi dan waktu yang lama sehingga dibutuhkan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah katalis homogen. Namun, katalis homogen menimbulkan masalah dalam proses pemisahan produk dan tidak ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterifikasi asam p-hidroksi benzoat dengan dua reaktan, etilen glikol dan gliserol menggunakan dua jenis katalis heterogen asam yaitu y- Al2O3/SO42 dan y-Al2O3/CIO4. Dimana katalis y-Al2O3/SO4² disintesis dari scrap aluminium sedangkan katalis y-Al2O3/ClO4 dari hasil regenerasi katalis bekas y-Al2O3 yang diperoleh dari industri. Pelarut yang digunakan adalah DMSO dimana suhu reaksi sebesar 100°C. Produk esterifikasi dianalisis menggunakan uji KLT, HPLC dan FT-IR.

Produk ester yang dihasilkan merupakan campuran antara α, Y-ester dan ẞ-ester. Pada waktu 24 jam reaksi untuk katalis y-Al2O3/SO4² etilen glikol menghasilkan % konversi asam terhadap produk ester sebesar 91,12% sedangkan gliserol 100%. Sedangkan untuk katalis y-Al2O3/ClO4¯ etilen glikol menghasilkan sebesar 71,13% sedangkan gliserol 100%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Kurniawan
Abstrak :
Mineral liat seperti montmoriilonit, sauconit, dan saponit merupakan mineral yang meiimpah dan telah banyak diteliti. Di alam mineral tersebut terkandung dalam bentonit, bahkan sekitar 80% komposisi bentonit didominasi oleh montmoriilonit, sisanya berupa sauconit, saponit, dan Iainlain. Bentonit (montmoriilonit) terdiri dari lapisan-lapisan T-G-T, (Tetrahedral- Gktahedral-Tetrahedral). Antar lapisan terdapat ruang antar kisi yang dapat mengembang (swelling) ketika terisi cairan (umumnya berisi air). ). Secara alamiah terjadi ion exchange dari dan ke ruang antar lapisan dengan lingkungannya. Pilarisasi berarti menempatkan substansi tertentu baik berupa logam, senyawaan organic, polioksokation dan lain sebagainya pada ruang antar kisi yang akan menyangga ruang tersebut. Pemilihan perkursor tergantung , kebutuhan dan kegunaan fungsional dari bentonit tersebut nantinya Reaksi-reaksi esterifikasi umumnya menggunakan katalis cair, seperti H2S04dan lain sebagainya. Katalisi] cair ini tidak dapat digunakan untuk reaksi-reaksi esterifikasi yang menggunakan alkohol-aikohDl sakarida (sorbitol) sebagai reaktan. Hal ini karena asam sulfat akan mengoksidasi - OH pada gugus-gugus sakarida tersebut, mengubah sakarida menjadi karamel, oleh sebab itu dibutuhkan katalis lain yang memiliki sifat asam, mampu mempercepat reaksi, tetapi tidak "merusak" reaktan. Katalis padat secara teoritis menjawab tuntutan itu. Katalis-katalis seperti bentonit dan zeolit memiliki sisi aktif asam yang cukup baik dan telah b&nyak dikembangkan untuk keperluan industri yang menggunakan bahan hidrokarbon, baik sebagai pengelantang, katalis hidrogenasi, perengkah minyak dan Iain-Iain.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqih Arafah Rakhman Kastari
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis dan meneliti kemampuan katalitik katalis berbasis material hibrid silika-organosilika terfungsionalisasi sulfonat dengan mereaksikan secara sol-gel, prekursor silika dengan prekursor Periodic Mesoporous Organosillica dan diaplikasikan sebagai katalis reaksi esterifikasi asam lemak bebas dengan gliserol. Material ini berhasil disintesis didukung dengan karakterisasi menggunakan Fourier transform infrared (FT–IR), Field Emission Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (FESEM-Edx), X–ray diffraction (XRD), dan Surface Area Analyzer (SAA). Untuk meneliti kemampuan katalitik katalis ini, maka dibandingkan dengan kelima jenis katalis lain yaitu SBA-15, SBA-15-PrSO3H dengan tiga macam variasi, dan Ph-PMO-PrSO3H. Dalam membandingkan kemampuan katalitik keenam jenis katalis ini dilakukan reaksi esterifikasi dengan kondisi yang telah ditetapkan, yaitu pada suhu 200oC, waktu reaksi selama 120 menit dengan persen berat katalis sebesar 1%. Didapatkan nilai persen konversi asam terbaik dengan menggunakan material hibrid, dimana didapatkan persen konversi sebesar 34,37%. Kemudian, dengan menggunakan katalis hibrid diselidiki keadaan optimum reaksi (perbandingan molar reaktan, selang waktu dan persen jumlah katalis). Didapatkan kondisi optimum reaksi pada variabel rasio molar reaktan (gliserol: asam oleat) terbaik pada rasio (4:1) dengan yield 34,37%, variasi selang waktu 300 menit menghasilkan yield optimum sebesar 39,23% dan jumlah katalis sebesar 5% berat reaktan yang menghasilkan yield 86,53%. ......The purpose of this study was to synthesize and investigate the catalytic ability of a sulfonate functionalized silica-organosilica hybrid based catalyst by reacting sol-gel, silica precursors with Periodic Mesoporous Organosillica precursors and applied as a catalyst for the esterification of free fatty acids with glycerol. This material was successfully synthesized supported by characterization using Fourier transform infrared (FT–IR), Field Emission Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (FESEM-Edx), X-ray diffraction (XRD), and Surface Area Analyzer (SAA). . To examine the catalytic ability of this catalyst, it was compared with five types of catalysts, namely SBA-15, SBA-15-PrSO3H with three variations, and Ph-PMO-PrSO3H. In comparing the catalytic ability, this type of catalyst was subjected to an esterification reaction with predetermined conditions, namely at a temperature of 200oC, a reaction time of 120 minutes with a catalyst percentage of 1%. The best acid conversion percentage value was obtained using a hybrid material, where the conversion percentage was 34.37%. Then, using a hybrid catalyst provides the optimal reaction state (molar reaction ratio, time lapse and percentage of catalyst). The optimum reaction conditions were obtained at the best reactant (glycerol: oleic acid) molar ratio variable at a ratio (4:1) with a yield of 34.37%, a variation of the time interval of 300 minutes produced an optimum yield of 39.23% and the amount of catalyst was 5% by weight. reactants which yield 86.53% yield.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfaria Rizki
Abstrak :
Laju produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil / CPO) di pasar dunia dalam dua dekade ini terus mengalami peningkatan. Fenomena ini diproyeksikan akan terus terjadi hingga tahun 2020. Salah satu produk diversifikasi CPO yang bernilai ekonomi tinggi adalah fosfatidilkolin yang sering disebut juga sebagai lesitin. Lesitin merupakan suatu agen pengemulsi yang sangat dibutuhkan dalam industri makanan, farmasi, maupun kosmetika. Untuk dapat bersifat sebagai agen pengemulsi, trigliserida yang terdapat pada CPO diubah menjadi monogliserida dan digliserida. Dalam pembuatan lesitin, diperlukan digliserida yang memiliki rantai asam laurat, yang disebut dengan dilaurin atau glyceryl dilaurate melalui reaksi esterifikasi-enzimatis. Reaksi ini berlangsung antara gliserol dengan asam laurat dan katalis enzim lipase. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menentukan kondisi operasi optimum dalam reaksi esterifikasi-enzimatis gliserol dan asam laurat dengan katalis lipase. Reaksi dilakukan pada reaktor batch dengan magnetic stirrer pada tekanan atmosferik dan pada temperatur 58_C. Pada reaksi divariasikan waktu reaksi (4 ; 6 ; 9 ; 12 ; 15 ; 24 jam ), perbandingan mol gliserol dengan asam laurat ( 1:3 ; 2:3 ; 3:3 ; 4:3 ; 5:3 ), dan jumlah katalis terhadap substrat ( 0,2% ; 0,4% ; 0,6% ; 0,8% ; 1% ). Produk dianalisis menggunakan GC/MS serta dilakukan uji tegangan permukaan dan uji kestabilan emulsi. Setelah melalui reaksi esterifikasi-enzimatis ini, dilaurin kemudian disintesis lebih lanjut untuk menghasilkan lesitin. Pengetahuan mengenai kondisi operasi optimum pada reaksi esterifikasi-enzimatis jelas akan mempengaruhi dilaurin yang dihasilkan, dimana dilaurin itu sendiri merupakan komponen yang penting dalam pembuatan agen pengemulsi lesitin. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan waktu reaksi optimum ialah selama 15 jam, perbandingan mol antara gliserol dengan asam laurat optimum ialah 4:3, dan jumlah katalis optimum ialah 1% terhadap berat substrat. Dari analisis menggunakan GC/MS, dapat dibuktikan kandungan produk dilaurin didalam sampel hasil penelitian. Dari uji tegangan permukaan, produk dilaurin tersebut terbukti dapat menurunkan tegangan permukaan air hingga 47 mN/m. Dan berdasarkan uji kestabilan emulsi, produk dilaurin tersebut dapat mengemulsikan campuran minyak dan air selama waktu tertentu. ......The flow production of crude palm oil in the world's market in this two decades is increasing. This phenomenon was project still happen until 2002. One of the diversification product of CPO that have economic value is phosphatidilcholine or as people knew as lecithine. Lecithine is an emulsifier that use in food industry, pharmation, or cosmetics. To be an emulsifier, triglyceride that contain in CPO has to changed as a monoglyceride and diglyceride. In lecithine synthesis, diglyceride that have lauric acid chain (called dilaurin or glyceryl dilaurate) is needed through esterificationenzymatic reaction. This reaction is between glycerol and lauric acid with lipase enzyme as a catalist. The purpose of this research is to determine optimum operation condition in esterification-enzymatic reaction between glycerol and lauric acid with lipase catalist. This reaction is work in batch reactor using reflux and magnetic stirrer in atmospheric pressure and temperature of 58_C. The reaction was variated in time (4 ; 6 ; 9 ; 12 ; 15 ; 24 hours), mol ratio of glycerol and lauric acid ( 1:3 ; 2:3 ; 3:3 ; 4:3 ; 5:3 ), and the amounts lipase catalist of substrate ( 0,2% ; 0,4% ; 0,6% ; 0,8% ; 1% ). GC/MS, surface tension, emulsion stability was used to analize the product. After esterification-enzymatic reaction, dilaurin is used in lecithine synthesis. The knowledge about optimum operation conditions in esterification-enzymatic reaction will impact the dilaurin that produced absolutely, which dilaurin itself is an important component in lecithine emulsifier synthesis. Based from the result of the research, optimum time reaction is 15 hours, optimum mol ratio of glycerol and lauric acid is 4:3, and optimum amounts lipase catalist of substrate is 1% (mass). GC/MS proves dilaurin product is contained in sample that produce from the reaction. Surface tension test proves that dilaurin can decrease the surface tension of water until 47 mN/m. And based from emulsion stability test, dilaurin can emulsion oil and water in time given.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49664
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Wibowo
Abstrak :
Reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam laurat dilakukan untuk menghasilkan agen pengemulsi berupa dilaurin menggunakan lipase Mucor meihei yang diimmobilisasi pada support hidrofobik dengan pelarut n-heksana. Hasil analisis menggunakan GC/MS menunjukkan bahwa waktu optimum reaksi adalah 25 jam dengan konsentrasi digliserida sebesar 33,23% dan perbandingan mol gliserol dan asam laurat adalah 3:3. Hasil uji tegangan permukaan memperlihatkan bahwa digliserida yang dihasilkan mampu menurunkan tegangan permukaan air hingga 31,9 mN/m. Berdasarkan uji kestabilan emulsi, produk digliserida tersebut dapat mengemulsikan campuran minyak dan air selama 292 detik. ......Esterification between glycerols and lauric acid to produce emulsifier which is dilaurin performed by an immobilization Mucor meihei lipase on hydrophobic support with n-hexane as organic solvent. Based from the result of the research, optimum time reaction was 25 hours with diglyceride concentration 33,23%. The biggest digyceride concentration 50% was got in mol ratio 3:3. Surface tension test proves that dilaurin can decrease the surface tension of water until 31,9 mN/m. Based on the emulsion stability test, dilaurin is able emulsifies oil and water in 292 seconds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library