Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Saidah
Abstrak :
Tabung gas elpiji merupakan wadah penyimpanan gas bersuhu rendah dengan tekanan yang tinggi, dan biasanya digunakan sebagai sarana sumber energi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berbagai macam tabung gas yang telah beredar dipasaran, terutama terbuat dari bahan baja dan aluminium yang mempunyai sifat cukup berat dan tidak tahan karat. Untuk mengurangi beban yang berat pada tabung didalam perancangan dan pengembangan tabung elpiji perlu subtitusi material yang kuat, ringan dan anti karat, dan salah satu material alternatif adalah komposit serat rami - epoxy. Penelitian diawali dengan perhitungan teoritis mekanika komposit, untuk mengetahui banyaknya lapisan yang akan dibuat, kernudian diadakan uji material komposit yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan ketebalan tabung. Berdasarkan data yang diperoleh dari uji material, selanjutnya dilakukan perancangan tabung dan dibuat prototipenya. Pengujian material yang dilakukan adalah uji tank dan uji geser. Hasil pengujian tank lamina fraksi volume 30% menghasilkan tegangan tank maksimum 139,219 MPa, untuk fraksi volume 40% menghasilkan tegangan tank maksimum 223,392 MPa, fraksi volume 50% menghasilkan tegangan tank maksimum 248,667 MPa dan pengujian laminat fraksi volume 30% menghasilkan tegangan tank maksimum 51,795 MPa, 40% menghasilkan tegangan tank maksimum 63,580 MPa dan fraksi volume 50% menghasilkan tegangan tank maksimum 38,471 MPa, untuk uji geser fraksi volume 30% menghasilkan tegangan geser rnaksimun 10,135 MPa, fraksi volume 40% menghasilkan tegangan geser maksimum I0,704MPa dan fraksi volume 50% menghasilkan tegangan geser maksimum 8,729MPa. Dari perhitungan berdasarkan safety factor, dilakukan pengujian material 10 lapis, fraksi volume 30% yang menghasilkan tegangan tank maksimum 60,94 MPa yang menunjukkan bahwa hasil Uji tank lebih besar dari tegangan uji standar hidrostatik tabung baja (56,83 MPa). ...... LPG vessel the place of gas have lOw temperature with high pressure, and usualfy used of sourc:e energy in requirement household. Assorted vessel which have Circulated marketing, especiafly made from maletials sieel and aluminium having of enough heavily and is not corrosion. To lessen heavy burden vessel in development and plan vessel need strong materiaf substitution, not corrosive and light, and one of the alternative material is composfte rummy fiber ~ epoxy. Research early with theoretical calculation of composite mechanics to know number of coat to be made, Jater then, composfte material test, which vsed for determine thickfy vessel. Pursuant to oblained data from material test, is done plan vessel and made its prototype. testing of Material taken tensile test and test sheer. Result of tensile testing of volume lac/ion Jamina 30% yielding maximum tension 139,219 MPA, for the faction of volume 40% yielding maximum tension 223,392 MPA. volume faction 50% yielding maximum tension 248,667 MPA and examinafion of volume faction laminate 30% yielding maximum tension 51,795 MPA. 40% yielding meximum tension 63,580 MPA and volume faction 50% yielding maximum tension 38,471 MPA, for the test of shear volume faction JOOh yielding tensian shear maximum 10,135 MPA, volume faction 40% yielding maximum lension 1O,704MPa and volume faciion 50% yielding maximum tension B,729MPa). From CBfCuiBticm pursuant to factor safety, done examination of materlal10 enduing, volume faelion 30% yielding maximum tension 60,94 MPA indicating lhat result of Test overor8w is big the than tension lest steel vessel hidrostatic standard (56,83 MPA).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Ronald H
Abstrak :
ABSTRAK Pengamatan sinyal gempa bumi di seluruh dunia memungkinkan para ahli seismologi untuk mengetahui struktur internal dari bumi terutama kerak buminya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa terhadap receiver function dan dispersi gelombang permukaan di daerah Jawa bagian Barat, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memodelkan struktur kecepatan kerak bumi di daerah Jawa bagian barat yang didapatkan dari join inversi receiver function dan dispersi gelombang permukaan, (2) Mengetahui ketebalan kerak bumi di daerah Jawa bagian barat dan (3) Mengetahui keberadaan Low Velocity Zone ( zona kecepatan rendah). Receiver function dihitung dari data gempa dengan magnitude lebih besar dari 5 dengan jarak episenter 30o - 90o dengan teknik iterasi dekonvolusi. Dispersi gelombang permukaan diperoleh dengan menggunakan analisis frekuensi waktu dari gempa dengan manitude lebih besar dari 5 dengan jarak 30o - 40o. Dari hasil join inversi yang dilakukan, didapatkan model kecepatan struktur kerak bumi di daerah Jawa Bagian Barat dengan ketebalan kerak bervariasi pada tiap stasiun yaitu antara 30-38 km. Ketebalan kerak paling tebal terdapat di Zona Pegunungan Bayah dan Zona Bandung. Struktur kecepatan kerak bumi pada stasiun yang berada pada zona fisiografi yang sama memiliki kesamaan pola kecepatan Vs.
ABSTRACT Earthquake signal observations around the world allow seismologists to obtain the information of internal structure of the Earth especially the Earth's crust. In this study, receiver functions and surface wave dispersion analized in Western Java, Indonesia. The objectives of this study (1). Modelling crustal structure velocity of western java obtained from joint inversion of teleseismic data receiver function and surface wave dispersion (2) To find out the earth's crust thickness in Western Java and (3). To find out the existence of low velocity zone. Receiver function were calculated from earthquakes with magnitude more than 5 and at distance 30o - 90o, with iterative deconvolution technique. Surface wave dispersions were calculated using frequency time analysis from earthquakes at distance 30o - 40o. Crustal velocity structure model in Western Java obtained from joint inversion receiver function and surface wave dispersion, and crustal thickness beneath each station is about 30-38 km. Pegunungan Bayah zone and Bandung zone has the most thick earth crust. Crustal structure velocity has identically pattern which are in the same physiography zone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Have been made an instrument to dissipate mosquito by using ultrasonic frequency. Instrument dissipation of mosquito represents solution to overcome negative impact which generated from usage of chemicals. This matter can be conducted by given the yielded frequency and frequency daunted by mosquito. Result of perception indicates that frequency daunted to reside in above frequency able to be heard by human being (ultrasonic frequency). This instrument consist of receiver and transmitter both controlled by microcontroller. Functioning microcontroller to read frequency yielded by mosquito then release daunted frequency. From result of perception obtained that mosquito start to react at frequency above 33 kHz.
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rey Fariz Irwansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Model sintetik radial receiver function pada lapisan mantle, kerak, dan sedimen (SCM) dibuat dengan memvariasikan ketebalan sedimen mulai dari 0.4 hingga 1.0 km. Forward modelling dijalankan menggunakan program hrftn pada Computer Program in Sesimology (CPS). Parameter data sintetik yang digunakan adalah Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitas yang masing-masing nilainya adalah 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 dan 2.33 g/cm3 untuk lapisan sedimen. Untuk lapisan kerak Vp, Vs, Vp/Vs, dan densitasnya masing-masing adalah 6.1 km/s, 3.52 km/s 1.73 dan 2.73 g/cm3. Dengan memvariasikan ketebalan sedimen didapatkan respon sinyal receiver function yang mengandung multiple ditandai dengan adanya waktu tunda yang terjadi pada masing-masing fase. Waktu tunda yang terjadi dipengaruhi oleh ketebalan sedimen dan multiple yang terjadi. Multiple yang ada pada receiver function berhasil dikurangi dengan menerapkan filter prediktif. Filter diaplikasikan pada data sintetik receiver function terlebih dahulu kemudian diaplikasikan pada data real receiver function. Parameter filter yang didapat adalah kekuatan multiple yang berasosiasi dengan koefisien refleksi dan waktu bolak-balik pada setiap event gempa. Filter diterapkan kembali pada data real di stasiun BKNI dan BASI. Filter yang diaplikasikan pada data sintetik dan data real cukup efektif untuk mengurangi multiple pada receiver function.

 


A synthetic radial receiver function model has been prepared on mantle, crust, and sedimentary layers (SCM) by varying the thickness of the sediment from 0.4 until 1.0 km. Forward modelling models are executed with the hrftn program in the Computer Program in Sesimology (CPS). Synthetic data parameters for sedimentary layer using Vp, Vs, Vp/Vs, and density which values are 1.8 km/s, 0.61 km/s, 2.95 and 2.33 g/cm3 respectively. Crustal layer using the same parameter with sedimentary layer that are values 6.1 km/s, 3.52 km/s, 1.73, and 2.73 g/cm3 respectively. By varying the thickness of the sediment obtained the respons of reverberations receiver function signals characterized by delay on every phase. The delay of receiver function caused by sediment thickness and multiple/reverberation. Multiple on receiver function have sucsessfully reduced by applying a filter predictive. The Predictive filter applied on synthetic data and then on real data of receiver function. Parameters of filter have obtained by the filter are strong of reverberation that is associated with the reflection koeficient and two way time of reverberation obtained of every event. Then filter applied on real data on BASI and BKNI station. The filter predictive have successfully reducing multiple effect of the receiver function on real and synthetic data. 

 

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arusma Delima
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S29343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The main objective of bathymetric mapping using multibeam echosounder is to get description about surface morphology of sea bottom with high accucracy and precision, sound wave is sent by the bottom of the sea and when the sound wave hit the bottom....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gustriyansyah
Abstrak :
Teknik Akuisisi Ocean Bottom Cable (OBC) diperkenalkan untuk memenuhi keterbatasan streamer untuk menghadapi daerah dangkal maupun larangan menggunakan bentangan streamer dengan panjang tertentu dan batasan kapal navigasi seismik dengan ukuran yang tertentu juga. Receiver OBC dibentang di dasar laut sangat rentan dengan gangguan dari receiver ghost dan juga peg-legs ketika kedalaman air laut mencapai 10 m. Tetapi jenis gangguan ini dapat dilemahkan dengan menggunakan teknik dual summation. Sederhananya, ada perbedaan antara kedua respons yang harus disamakan sebelum menggabung kedua sensor, perbedaan yang paling utama berasal dari faktor coupling dari kedua sensor dan juga repetisi dari penjalaran gelombang yang terjadi diantara dasar laut dan muka laut. Metode yang biasa digunakan untuk menyelesaikan perbedaan ini mengkalibrasi kesamaan operator, tetapi metode ini tidak berjalan baik pada beberapa projek OBC di Indonesia belakangan ini. Hasil yang lebih optimal didapatkan ketika sensor coupling sudah ditingkatkan pada fase akuisisi. Dengan menganggap respon masing-masing sensor telah dikalibrasi dan disamakan dengan menghasilkan wavelet, penyamaan amplitude adalah problem berikutnya yang harus diselesaikan, karena kedua sensor tidak merekam parameter yang. Metode yang biasa digunakan seperti Automatic Gain Control (AGC) atau seperti yang diperkenalkan oleh Fred Barr atau Robert Soubaras untuk menyelesaikan masalah ini tidak berjalan dengan baik pada data thesis ini. Thesis ini memperlihatkan sedikit pengembangan dari model awal yang diperkenalkan Fred Barr, melihat perbedaan antara kedua sensor dan juga teknik berdasarkan analisa hodograph untuk menyelesaikan masalah penyamaan amplitude, yang bekerja cukup baik pada data thesis ini dengan menggunakan window dimana ghost dan sinyal tidak berinterferensi secara kuat. ......Ocean Bottom Cable (OBC) acquisition techniques were introduced to fulfill streamer limitation on facing shallow obstacles prohibiting usage of long streamer strings and navigation of seismic boats of significant size. OBC receivers being set at the sea floor are subject to strongly damaging receiver ghosts and peg-legs when water depths more than 10m. Fortunately, this kind of strong and very polluting multiples can be efficiently attenuated by dual sensor summation technique. Practically, there are differences between the two responses, which must be balanced before combining both sensors. The most significant differences are coming from sensor coupling and a multitude of oblique water arrivals bouncing in the water layer. Standard methods to solve the coupling differences are based on matching operator calibration, but these methods have worked pathetically at least for the OBC projects of the last years in Indonesia. Results shows good improvement when sensor coupling is enhanced during the acquisition phase. By assuming that the responses have been calibrated to present similar aspect and generating wavelet, amplitude matching is the next issue that should be solved, because the two sensors do not record the same parameters. Standard methods as simple Automatic Gain Control (AGC) or as introduced by Fred Barr or Robert Soubaras to deal with this issue did not work perfectly on this data sets. This thesis presents a small extension of the initial model introduced by Fred Barr, allowing to explicit the differences between the two sensors responses and a technique based on hodograph analysis to solve amplitude balancing issue, that worked satisfactorily for this data set.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29638
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Kamil
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini, semua yang kita gunakan dalam aktivitas sehari-hari didasarkan pada listrik dari telepon biasa ke kendaraan kita. Tetapi bahkan sekarang tidak semua orang dapat memiliki listrik yang mereka butuhkan, banyak orang khususnya di daerah pedesaan masih memiliki listrik yang layak. Jadi sebagai orang teknologi kami memiliki kewajiban untuk membawa mereka listrik yang layak sehingga mereka layak mendapatkan itu sebabnya Tabung Listrik (TaLis) diciptakan sebagai solusi microgrid untuk masalah mereka. Tetapi karena kita tidak dapat mengontrol penggunaan perangkat ini, semakin sulit untuk membuatnya efisien dan berkelanjutan. Oleh karena itu dalam penelitian ini kami menggabungkan mekanisme Tabung Listrik dan kontrol relay magnetik dan memasangkannya dengan Long Range Radio (LoRa). Dalam penelitian ini, kami membangun tiga langkah untuk mengendalikan sistem untuk Tabung Listrik. Yang pertama adalah rangkaian kontrol pengontrol LED, kemudian kami membangun komunikasi LoRa dan akhirnya kami menggabungkan keduanya untuk membuat sistem pengontrol TaLis. Pengembalian penelitian ini akan memiliki parameter jarak maksimum antara modul pemancar dan penerima LoRa yang kami uji di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan kami mendapatkan pengulangan 1040m dan RSSI (Recive Signal Strength Indicator) yang kami uji. diuji di banyak lokasi berbeda menunjukkan hasil antara -27 hingga -102 dbm tergantung pada lokasi divice yang diuji.
ABSTRACT
Nowadays, everything we use in our daily activities is based on electricity from our regular telephone to our vehicle. But even now not everyone can have the electricity they need, many people especially in rural areas still have decent electricity. So as technology people we have an obligation to bring them decent electricity so they deserve it, that's why Electric Tubes (TaLis) were created as microgrid solutions to their problems. But because we cannot control the use of this device, it is increasingly difficult to make it efficient and sustainable. Therefore in this research we combine the Electric Tube mechanism and magnetic relay control and pair it with Long Range Radio (LoRa). In this study, we developed three steps to control the system for Electric Tubes. The first is the LED controller control circuit, then we build LoRa communication and finally we combine the two to make the TaLis control system. The return of this study will have the maximum distance parameter between the LoRa transmitter and receiver modules that we tested at the Faculty of Engineering, University of Indonesia and we got a 1040m repeatability and the RSSI (Recive Signal Strength Indicator) that we tested. tested in many different locations showing results between -27 to -102 dbm depending on the location of the divice being tested.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Gunawan Sudibyo
Abstrak :
Tulisan mengenai pengamatan dan evaluasi kedudukan Kurator dalam perkara kepailitan yaitu aktifitas Kurator yang ketentuannya telah diatur pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang tentang Kepailitan menjadi Undang-Undang (UUK). Permasalahannya adalah kedudukan Kurator yang mana yang berperan dalam perkara kepailitan, dikarenakan pada UUK yang baru dinyatakan bahwa Kurator tidak hanya Balai Harta Peninggalan (BHP) tetapi juga Kurator swasta lainnya yang mempunyai keahlian khusus dan terdaftar pada Departemen Kehakiman, dan apakah UUK baru tersebut sudah efektif mengatur tugas, kewenangan dan tanggung jawab Kurator. Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI), sebagai salah satunya asosiasi Kurator dan Pengurus yang direkomendasi oleh Menteri Kehakiman, sebagai mediator untuk pendaftaran di Departemen Kehakiman apakah sudah optimal aktivitasnya bagi kepentingan Kurator. Dalam membuat tulisan ini digunakan aturan penulisan secara umum yang disebut dengan Metode Penelitian, dimana metode penelitian yang digunakan bersifat Explanatoris untuk menguji pasal-pasal yang mengatur ketentuan tentang kedudukan Kurator pada UUK, namun penelitian ini bisa termasuk penelitian yang Preskriptif yang ditujukan untuk mendapatkan saran atas aktifitas Kurator yang didapat atas hasil wawancara. Kesimpulan dari analisa ini adalah Kedudukan Kurator yang lebih berperan dalam hukum pailit adalah Kurator swasta, dalam tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya lebih banyak memakai pasal-pasal dari UUK yang lama, dengan kata lain UUK yang baru (UU No. 4/1998) belum efektif mengatur tugas, kewenangan dan tanggung jawab Kurator, juga AKPI sebagai satu-satunya asosiasi Kurator dan Pengurus belum optimal aktifitasnya untuk kepentingan Kurator, sedangkan tugas kurator adalah sangat berat bahkan di dalam praktek lebih berat dibandingkan secara teori, karena masih diperlukan penegakan hukum/law enforcement yang merata dalam masyarakat untuk melaksanakan tugas dan kewenangan Kurator sesuai ketentuan Undang-Undang Kepailitan.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T16699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyawan Wahyu Pratomo, auhtor
Abstrak :
Penerapan sistem transfer daya nirkabel didalam kehidupan sehari –hari kini semakin berkembang. Kebutuhan sistem transfer daya nirkabel yang mampu digunakan secara praktis serta mampu melayani beban arus searah ( DC ) untuk daya rendah seperti charging handphone, menjadikan sistem ini terus dikembangkan. Sehingga perancangan sistem transfer daya nirkabel dilakukan untuk memperoleh efisiensi yang baik serta handal. Rancangan Colpiitts Osilator yang dipadukan dengan flat spiral coil pada sistem transmitter digunakan untuk memperoleh efisiensi daya, kestabilan frekuensi dan amplitudo tegangan osilasi sehingga diperoleh jarak penghantaran listrik yang diinginkan dalam dimensi yang kecil serta rangkaian yang sederhana namun tetap handal dalam transfer daya ke beban arus searah ( DC ) di receiver. Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem transfer daya nirkabel yang bekerja pada frekuensi 333,1 KHz dengan efisiensi daya transfer sebesar 53.29 % pada jarak efektif 3 mm untuk dapat melayani beban arus searah ( DC ) berupa lampu 12V/5Watt.
The application of wireless power transfer systems in daily life is now growing. The need for a wireless power transfer system that can be used practically and able to serve low power direct current (DC) load such as charging mobile phones, making this system continues to be developed. So that design wireless power transfer system is being done to obtain good efficiency and reliable. Design Colpitts oscillator combined with a flat spiral coil in the transmitter system used to obtain power efficiency, stability of oscillation frequency and amplitude of voltage in order to obtain the desired electrical transfer distances in small dimensions and simple circuit but reliable in the power transfer to the DC load on the receiver . Therefore, in this study conducted design wireless power transfer system that worked at a frequency of 333,1 KHz with efficiency system of 53.29% at a distance of 3 mm effectively and able to direct current ( DC ) load in the form of a light 12V/5Watt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>