Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Triwarmiyat D.
"Dalam industrialisasi perubahan sistem keluarga ke arah suatu bentuk sistem keluarga konjugal. Namun tipe keluarga luas terdapat juga di pusat-pusat perkotaan, keluarga luas ini memang berbeda dengan keluarga luas tradisional. Perubahan-perubahan besar dengan pertumbuhan industri modern terlihat bahwa sistem kelas sosial masih berperan, sementara struktur sosial baru mulai berkembang. Penelitian ini menitik beratkan pada tipologi relasi suami istri sebuah studi pemikiran Scanzoni dan Scanzoni. Untuk memahami dan menganalisa temuan lapangan, menggunakan konsep tipologi relasi yang dikembangkan oleh Scanzoni dan Scanzoni yaitu, Owner-Property, head-complement yang dikategorikan keluarga tradisional, senior-junior partner dan equal partner yang dikategorikan keluarga modern. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi.
Temuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. Dari sebelas (11) informan ditemukan ada enam pola relasi. (1) Owner-Property ditemukan pada pasangan informan E, (2) pola Head-Complement ditemukan pada pasangan suami istri M dan H, (3) pola Senior - Junior Partner ditemukan pada pasangan Ni dan Sa, (4) Equal Partner ditemukan pada pasangan Si dan I. Sementara dua pasang informan tidak masuk dalam ke empat pola tersebut, hal ini karena pasangan Na dan Y pola kombinasi Headcomplement dan pola senior-junior partner. Pada pasangan Rj dan G terjadi perubahan pola relasi dari perkawinan pertama mereka menggunakan pola Head-Complement pada perkawinan yang kedua mereka memilih pola Equal Partner. Norma sosial yang digunakan sebagai patokan dalam relasi suami istri berakar dari nilai agama, nilai keluarga orientasinya dan kearah nilai-nilai baru yang berkembang di masyarakat (demokrasi, equality). Selain itu status kerja istri dalam proses produksi menjadikan ia memiliki sumber daya pribadi yang disumbangkan dalam keluarga yang berdampak pada posisi tawar istri. Posisi tawar istri menentukan bagaimana pola relasi suami istri yang dipilih. Status pendidikan istri yang relatif lebih tinggi telah diakui oleh suami memiliki kemampuan yang lebih, sehingga berdampak pada proses pengambilan keputusan dan pembagian perannya. Sehingga kedudukan suami istri mengarah pada kesetaraan

In industrialism era, family system changes into a kind of family system conjugal. We find there are many family systems largely in the centre of cities, but this is different from traditional family system. The big changes by modern industry development are seen and proved that social class system still exist, meanwhile new social structure is growing. This study is focusing on marriage relation typology as mind study of Scanzoni and Scanzoni. This research is qualitative method, the data were colledted by interview and observation. To describe and analyze the findings is used the concept of relation typology developed by Scanzoni and Scanzoni such as: Owner Property, Head Compliment categorized as Traditional family; Senior-Junior Partner and Equal Partner categorized as Modern Family.
Among eleven (11) informants are found six (6) marriage patterns. (1) Owner Property is found of E informants? couple, (2) Head Complement pattern is found of M and H informants spouse, (3) Senior-Junior pattern is found of Ni and Sa informants spouse, (4) Equal partner is found of Si and I informants spouse. However, two informant spouses are not included in the fourth patterns above, because Na and Y informants spouse have two patterns combination; Head Compliment and Senior-Junior Partner patterns. Rj and J informants spouse have changed their relation pattern from their first marriage they used Head Compliment Relation Pattern into Equal Partner pattern. The norms is used as the basis of marriage relationship is coming from religion value, family orientation value and changing into new values increasing in society (democracy, equality). Working wife as symbol of women`s productivity enable them being a power source personally given to the family. This gives impact on wife's bargaining position that determines how spouse relation patterns are used. Wife?s higher education is accepted by their husband as more ability, so it will give impact on decisionmaking process and her role. Their position and role move forward to equality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyatmo
"Penulisan tentang kehidupan para wanita pemijat di Panti Pijat Kartika adalah untuk menunjukkan corak ataupun bentuk-bentuk hubungan sosial yang terdapat pada lingkunggan tempat dimana para wanita pemijat melakukan aktivitas dan pekerjaannya sehari-hari di Panti Pijat Kartika. Panti Pijat Kartika adalah sebuah tempat usaha yang memberikan jasa dan pelayanan pijat yang aktivitas dan pelayanannya oleh para wanita pemijat dan terletak di wilayah kawasan Mangga Besar Jakarta Barat. Para wanita pemijat di Panti Pijat Kartika merupakan bagian dari para individu yang ada di Panti Pijat Kartika, yang melakukan interaksi baik denggan para individu yang ada di Panti Pijat Kartika maupun dengan masyarakat setempat. Dimana dengan melakukan interaksi tersebut akan menciptakan bentuk-bentuk atau pola-pola hubungan sosial."
2000
T11068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadiah Nur Maisaroh
"ABSTRAK
Perempuan, khususnya yang berkeluarga, memiliki tantangan lebih daripada lakilaki
dalam mencapai kedudukan tinggi di bank yang memiliki tuntutan kerja yang
tinggi. Tantangan tersebut adalah batasan kultural dimana istri harus mengikuti
keputusan suami dan bertanggung jawab penuh dalam urusan rumah tangga.
Maka menjadi menarik untuk mengetahui bagaimana perempuan berkeluarga
mampu berkarir di bank sambil menjaga relasi dengan suami. Dengan
menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mewawancarai secara mendalam
tiga pasangan menikah yang istrinya menjadi senior manager di bank sehubungan
dengan fleksibilitas dan kohesivitas hubungan mereka. Secara umum perempuan
berkarir masih belum dapat terlepas dari internalisasi nilai kultur dan agama yang
mengedepankan pembagian peran dan tanggung jawab tradisional. Ketiga
pasangan itu memiliki pemaknaan yang berbeda tentang standar hubungan yang
fleksibel dan yang kohesif. Dalam manifestasinya, dinamika relasi terjadi karena
adanya adaptasi dari situasi karir istri. Pola relasi pasangan pertama berubah dari
chaotic connected menjadi flexible cohesive. Pada pasangan kedua perubahan
terjadi dari rigid connected menjadi structured connected, sementara pada
pasangan ketiga berubah dari chaotic disengaged menjadi flexible cohesive.

ABSTRACT
Women, particularly married women, have challenges more than men in
achieving a superior position in bank that has high demands to they employee.
The challenge is cultural limitation where the wife must follow husband’s
decision and fully responsible in household affairs. Then it become interesting to
see how a married women capable of doing her career in the bank while
maintaining her relation with husband. By using qualitative method, this research
interview three married couple whose wife being senior manager in a bank about
flexibility and cohesion of their relationships. In general, career women still can’t
detached from internalization of the cultural and religious value that assure the
division of traditional role and responsibility. All three couple have different
meaning about standards of flexible and cohesive relation. In their manifestations,
the dynamics of relation occur because adaptation of wives’s career situation.
Relation pattern of first pair has changed from chaotic connected to flexible
cohesive. On the second pair, change happened from rigid connected to structured
connected, while on the third couple the relation transform from chaotic
disengaged to flexibly cohesive."
2014
S53094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Mariana
"Para peneliti telah mencoba mengidentifikasi 'jalur' praktik kepemimpinan kepala sekolah yang berdampak paling signifikan pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Di sisi lain, terdapat bukti bahwa pengaruh kepemimpinan sekolah terhadap pemelajaran siswa bersifat tidak langsung melalui pemelajaran profesional guru. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kepemimpinan dalam organisasi sekolah menggunakan pendekatan analisis jejaring sosial (SNA) dalam konteks budaya di satuan pendidikan kerjasama (SPK) Indonesia. Desain survei daring cross-sectional digunakan untuk mengumpulkan data dari SPK yang menjadi subyek multiple case study ini. SNA diterapkan untuk mengeksplorasi pola relasi kepemimpinan formal dan informal serta pengaruhnya terhadap pemelajaran profesional guru. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun kepala sekolah masih memiliki pengaruh paling signifikan, terdapat individu-individu yang menjadi pemimpin informal yang berpengaruh terhadap pemelajaran profesional guru. Kehadiran dan identifikasi pemimpin informal ini adalah bukti penerapan kepemimpinan terdistribusi (distributed leadership), sebagai praktik kepemimpinan paling efektif berdasarkan konteks budaya dan organisasi sekolah subyek.

Researchers have attempted to identify the 'pathways' of school leadership practices that have the most significant impact on improving the quality of teaching and learning. On the other hand, there is evidence that the influence of school leadership on student learning is indirect through teachers' professional learning. This study aims to investigate leadership practice in school organizations using a social network analysis (SNA) approach within the cultural context of Indonesian international schools. A cross-sectional online survey design was used to collect data from the subject schools of this multiple case study. SNA was applied to explore the patterns of formal and informal leadership relations and their influence on teachers' professional learning. The research findings indicate that although school principals still have the most significant influence, there are individuals who serve as informal leaders that have an impact on teachers' professional learning. The presence and identification of these informal leaders provide evidence of the practice of distributed leadership, as the most effective leadership practice based on the cultural context and the subject school organization."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library